[1509292] Tugas K3 Konstruksi (T2)

Kepada Mahasiswa Semester V Kelas B2 (Malam), 

Berdasarkan tugas 1 terdahulu yang telah Anda kerjakan, buatlah analisis kecelakaan kerja konstruksi tersebut dengan uraian sebagai berikut di bawah ini.

  1. Kronologis. (Ceritakanlah urutan kejadian – sequence of event – kecelakaan kerja konstruksi tersebut).
  2. Analisis penyebab langsung. (Buatlah analisis anda perihal kecelakaan kerja konstruksi tersebut yang memberikan konstribusi secara langsung terhadap kecelakaan kerja).
  3. Analisis penyebab tak langsung. (Buatlah analisis Anda terhadap faktor-faktor yang muncul dan memberikan kontribusi secara tidak langsung terhadap kecelakaan kerja tersebut, misalnya faktor alat dan peralatan, faktor lingkungan, faktor beban kerja, faktor keterampilan dan pendidikan, dan sebagainya).
  4. Rekomendasi. (Buatlah saran-saran Anda untuk upaya perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali).

Jangan lupa cantumkan Nama, NIM, Semester, dan Kelas Anda di akhir tulisan.

Posting Tugas Anda ini dengan cara mengklik “Comments” pada bagian bawah judul diatas, lalu ketik tugas Anda pada kotak “Leave a Reply“, selanjutnya masukkan alamat e-mail dan nama Anda pada kotak yang disediakan, dan terakhir jangan lupa klik “POST COMMENT”.

Batas akhir posting adalah:

  • Hari Selasa, tanggal 29 September 2015 pukul 24:00 wita.

Lewat waktu tersebut maka tugas Anda TIDAK akan mendapat approval untuk dimuat pada website ini dan dianggap TIDAK mengerjakan tugas. Posting hanya akan tampil setelah mendapatkan persetujuan terlebih dulu dari Dosen Pengampu, sehingga Mahasiswa tidak perlu memposting berulang kali untuk tugas yang sama.

Tugas yang anda kerjakan TIDAK boleh sama antara satu mahasiswa dengan mahasiswa yang lain dalam kelas yang sama.

Selamat mengerjakan tugas.

48 thoughts on “[1509292] Tugas K3 Konstruksi (T2)

  1. 1 . Kronologi Kejadian : korban terjatuh ketika sedang berada didalam lift khusus bagi para pekerja yang berada pada lantai 6
    2. Putusnya tali kabel atau sleng yang berfungsi untuk menjalankan lift .
    Kabel atau sleng lift tidak sesuai dengan standar yang ada .
    3. Kurangnya pengawasan pada mesin alat angkut khususnya pada lift untuk para buruh pekerja hotel yang digunakan untuk mobilitas pekerjaan berdampak pada kekuatan atau kualitas tali sleng atau kabel lift terputus .
    – Kurangnya alat motor listrik yang berjalan pada bangunan hotel sehingga lift memungkinkan mengangkut beban yang berlebihan pada saat pembangunan sedang berjalan dikarenakan kapasitas muatan yang berlebihan pada saat pengoperasian berlangsung dalam setiap harinya .
    – Pembelian motor listrik atau lif yang tidak standar atau sesuai .
    4. Mengadakan pemeriksaan rutin pada motor listrik berjalan atau lift setiap 1 bulan sekali .
    – Mencantumkan dan memberikan spesifikasi muatan pada lift tentang kapasitas dan kemampuan dalam pengoperasian .

  2. Bangunan Roboh di Bandara Hasanuddin, Dua Orang Tewas

    Konstruksi bangunan milik otoritas bandara wilayah V di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar roboh, Senin, 9 Maret 2015. Kejadian ini menyebabkan dua pekerja tewas dan enam lainnya luka-luka.

    “Korban adalah pekerja. Mereka jatuh dan terjepit bangunan,” kata Rio Hendarto Budi Santoso, Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, kepada Tempo, Senin, 9 Maret 2015.

    Menurut Rio, bangunan roboh ini adalah proyek yang sementara dikerjakan otoritas Bandara, bukan proyek PT Angkasa Pura. Letaknya di utara, berdekatan dengan terminal logistik. “Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit TNI Angkatan Udara,” kata Rio.

    Dia menambahkan, robohnya bangunan terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Saat kejadian, pekerja tengah sibuk dan melakukan aktivitas di sekitar bangunan.

    Rio mengatakan penyelidikan atas penyebab robohnya bangunan menjadi kewenangan otoritas Bandara. “Angkasa Pura tidak berhak melakukan penyelidikan,” kata Rio.

    Ia mengimbuhkan, kejadian ini tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin karena lokasinya terpisah jauh dari terminal penumpang. “Aktivitas di terminal penumpang tetap berjalan normal,” ujarnya.

    Referensi : http://nasional.tempo.co/read/news/2015/03/09/058648287/bangunan-roboh-di-bandara-hasanuddin-dua-orang-tewas

    Kronologis Kejadian :
    Otoritas Bandara Wilayah V di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar roboh, pada Senin, 9 Maret 2015 sekitar pukul 10.00 WITA. Kejadian tersebut menyebabkan dua pekerja tewas dan enam lainnya luka – luka. Korban tersebut adalah pekerja proyek yang sedang melakukan aktivitas di sekitar bangunan yang runtuh tersebut. Mereka terjatuh dan terjepit pada bangunan. Bangunan roboh ini merupakan proyek sementara yang dikerjakan otoritas Bandara, bukan proyek PT. Angkasa Pura. Kejadian terjadi saat para pekerja sedang sibuk melakukan aktivitas di sekitar bangunan. Communication and Legal Section Head PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Hassanudin Makassar menegaskan korban sudah dibawa ke rumah sakit TNI Angkatan Udara setelah kejadian. Rio mengatakan penyelidikan atas penyebab robohnya bangunan menjadi kewenangan otoritas Bandara. Dan kejadian ini tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hassanudin karena lokasinya jauh dari terminal penumpang.

    Analisis Penyebab Langsung :
    Penyebab langsung kecelakaan tersebut adalah atap bangunan tersebut roboh yang menyebabkan seluruh rangka runtuh yang menimpa pekerja yang beraktivitas disekitar bangunan.

    Analisis Penyebab Tidak Langsung :
    1.Penyebab tidak langsungnya kelalaian pekerja saat memasang tiang pondasi konstruksi tersebut.
    2.Keamanan dan keselamatan di area tersebut tidak memenuhi standar keselamatan kerja, sehingga kontrol akan bahaya dan resiko nya kurang tepat.
    3.Bisa memungkinkan faktor cuaca menyebabkan pekerja kurang konsentrasi.
    4.Kontraktor tertekan akan target perampungan bangunan yang sebenarnya sudah molor, sehingga kontraktor mengejar target tanpa mempertimbangkan resiko nya.

    Rekomendasi :
    1. Perlu pertimbangan dan pengukuran ulang pada desain bangunan konstruksi tersebut.
    2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di sekitar bangunan harus diutamakan, seperti dibuatnya Standar Operasional Prosedur sehingga memenuhi syarat yang standar dan aman dalam bekerja.
    3.Perlu diperhatikan keadaan psikologis atau fisik para pekerjanya.
    4.Dibuatnya pengaturan jam kerja atau shift jika proyek konstruksi itu memang mengejar target, sehingga faktor fatique pada pekerja dapat diminimalisir.
    5.Perlu pengawasan yang rutin sehingga target peramppungan bangunan tidak molor, sehingga tidak menyebabkan banyak kerugian.

    Nama : Reza Hermawan

    NPM : 13.11.106.701501.0885

    Kelas : B2 ( Malam )

    Semester : 5

  3. Kecelakaan Kerja
    Tiga Pekerja PT Cahaya Indotama Engineering Tewas Akibat Kontruksi Crane Ambruk
    Minggu, 13 Jan 2013 22:49:07

    JAKARTA, Berita HUKUM – Tiga pekerja konstruksi tewas ditempat akibat kecelakaan saat konstruksi besi crane tiba-tiba rubuh dalam pembangunan Apartemen Green Lake View, Jalan Dewi Sartika, Ciputat, Jakarta Selatan, Minggu (13/1). Ketiga korban tersebut merupakan karyawan PT Cahaya Indotama Engineering yang beralamat di Kawasan Industri Jababeka Jalan Jababeka V Kawasan Industri Jababeka Wisma Cahaya Bl F/4 Cibitung Bekasi 17520 Jawa Barat.
    Kecelakaan kerja ini terjadi di proyek pembangunan apartemen. Terlihat 1 tower yang sudah mulai berdiri setinggi kurang lebih 30 meter yang menjadi lokasi kecelakaan pekerja malang itu.
    Ketiga korban adalah Jalil (45) kelahiran Purbalinga, Alamat Perum Cikarang, Suyoto (27) asal Kab. kelaten RT/RW: 003/008, dan seorang lagi bernama Leman (42). Ketiganya saat ini sudah di evakuasi ke ruang Instalasi jenazah RS Fatmawati Jakarta Selatan. Setelah proses evakuasi di TKP sejak pukul 17:00 WIB sore hari tadi, Polisi dari Unit Reskrim Jakarta Selatan terlihat sedang mengambil sidik jari ketiga jenazah tersebut.
    Ketiga korban tewas akibat tergencet dan luka benturan benda keras di kepala korban. “Silahkan pak kalau kuat, silahkan melihat ketiga jenazah teman kami,” ujar salah seorang rekan kerja korban kepada pewarta BeritaHUKUM.com.
    “Saat kejadian itu, mereka sedang menaikkan konstruksi Crane agar lebih tinggi, namun tiba-tiba pondasinya kurang kuat kali hingga ambruk,” ujar rekan kerja korban yang tidak mau menyebutkan namanya, dan mengaku sudah 10 tahun bekerja di PT Cahaya Indotama Engineering bersama korban Jalil.
    Hingga berita ini diturunkan, ketiga korban masih berada di kamar jenazah RS Fatmawati Jakarta Selatan, dan sedang menunggu keluarga korban lainnya, sementara pihak Polres Metro Jakarta Selatan masih terus menyelidiki peristiwa ini dan belum ada tersangka, karena masih dilakukan penyelidikan, ujar petugas di Ruang Jenazah RS Fatmawati. Sedangkan pihak PT Cahaya Indotama Engineering saat dihubungi melalui sambungan telpon belum dapat dihubungi dan malah tidak diangkat.

    Refrensi; http://m.beritahukum.com/detail_berita.php/index.html/detail_berita.php?judul=Tiga+Pekerja+PT+Cahaya+Indotama+Engineering+Tewas+Akibat+Kontruksi+Crane+Ambruk&subjudul=Kecelakaan+Kerja

    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang saya dapatkan sebagai berikut ;

    1.Kronologis Kejadian
    >> Peristiwa ini terjadi pada hari minggu tanggal 13 Januari 2013 di Jalan Dewi Sartika, Ciputat, Jakarta Selatan. Terjadi kecelakaan saat menaikkan konstruksi besi crane tiba-tiba rubuh dalam pembangunan Apartemen Green Lake View. Dalam peristiwa ini menyebabkan tiga pekerja konstruksi tewas, yang mana ketiga korban tersebut merupakan karyawan PT Cahaya Indotama Engineering. Ketiga korban tewas akibat tergencet dan luka benturan benda keras dikepala korban.

    2.Analisis Penyebab Langsung
    >> Penyebab langsung dari kecelakaan kerja ini adalah konstruksi besi crane yang tiba-tiba rubuh.

    3.Analisis Penyebab Tidak Langsung
    >> Faktor pondasi yang kurang kokoh sehingga tidak kuat menahan beban susunan besi crane.
    >> Faktor material yang digunakan untuk membuat pondasi kurang memadahi.
    >> Faktor pegawasan yang kurang dalam proses konstruksi besi crane sehingga tidak ada yang memperhatikan pondasi crane dan pekerja.
    >> Faktor penyusunan konstruksi besi crane yang tidak sesuai SOP.
    >> Faktor kualitas besi-besi crane yang sudah tidak memadahi.

    4.Rekomendasi dari saya
    >> Membuat SOP dan JSA tentang proses konstruksi besi crane.
    >> Menempatkan HSE offiecer atau isnpektor crane (orang yang ahli dan bersertifikat di bidang konstruksi crane) dilapangan untuk mengawasi dan memastikan pekerjaan konstruksi dilakukan sesuai dengan standart.
    >> Melakukan Inspeksi terhadap pondasi crane sudah sesuai dengan standart atau belum, Sebelum konstruksi crane di susun diatas pondasi.
    >> Memerhatikan datasheet material yang akan digunakan untuk membuat pondasi mampu atau layak untuk menahan besi-besi crane yang akan dibangun.
    >> Menginspeksi besi-besi crane yang akan di pakai masih layak atau tidak.
    >> Membekali setiap pekerja tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja terutama tentang bahaya-bahaya yang terdapat dalam proses pekerjaan konstruksi crane dan memberikan Alat Pelindung Diri yang layak.

    Nama: Imam Arifin
    Kelas: B2
    Semester : V (Lima)
    NPM :13.11.106.701501.0892

  4. Kecelakaan kerja di proyek gedung LKPP, 1 tewas

    # Kronologis kejadian

    – Kejadian itu terjadi pukul 10.30 wib di kawasan rasuna epicentrum jakarta selatan,
    Pada kejadian itu 1 tewas akibat jatuhnya lengan konstruksi crane tower, saat tower crane sedang dalam proses pembongkaran karena sudah selesai digunakan, pada saat itu ada 3 korban, 1 tewas akibat tertimpa lengan crane dan 2 luka- luka akibat terjatuh terseret oleh lengan crane pada saat mengerjakan dinding, akibat insiden itu pula proyek gedung pertamina dan gedung antv yg berada di sebelahnya terkena lengan crane yg jatuh secara melintang tersebut. Beruntung nya beberapa pekerja yg sedang ber- istirahat berhasil melarikan diri, namun 10 motor hancur tertimpa lengan crane yg beratnya hingga 12 ton itu.

    # Analisis Penyebab langsung

    – karena terdapat kesalahan atau kelalaian dalam proses pembongkaran tower crane sehingga lengan tower crane jatuh dan menyebabkan timbulnya korban jiwa dan korban luka- luka / cedera.

    #Analisis Penyebab tidak langsung

    – Pekerja kurang memahami prinsip dasar K3 sehingga menimbulkan kelalaian dalam bekerja.
    – kurangnya konsentrasi dan ketelitian juga mempengaruhi dalam bekerja, jika tidak berkonsentrasi dan teliti maka akan timbul kelalaian yg menyebabkan kecelakaan kerja, yg berdampak pada lingkungan dan pekerja itu sendiri.
    – faktor beban kerja yg tidak sesuai juga dapat mempengaruhi pekerja hingga menjadi sangat lelah/ fatigue saat bekerja dan dapat menjadi penyebabnya kecelakaan kerja.
    – faktor tempat kerja, kemungkinan lingkungan yg berada di tmpt kerja, tidak ergonomis ataupun tidak nyaman, dari sisi pencahayaan ataupun kebisingan, sehingga dapat menimbulkan kurangnya konsentrasi terhadap pekerja dalam mengerjakan tugas pembongkaran nya.
    – faktor alam juga dapat mempengaruhi pekerja dalam bekerja, kemungkinan faktor cuaca yg buruk.

    # Rekomendasi saya

    – Seharusnya pekerja diberi training tentang K3 terlebih dahulu, agar dapat meminimalisir terjadinya kelalaian yg dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
    – Diberi pengawasan dalam setiap pekerjaan yg dikerjakan oleh pekerja agar dapat berhati hati dalam bekerja sehingga dapat meminimalisir insiden.
    – Diberi tanda di sekitar area pembongkaran crane agar tidak ada orng yg melintas pada saat proses pembongkaran.

    Nama: Fahmi Ade Kurnia
    Kelas: B2 ( sore )
    Semester: V ( Lima )
    Npm: 13.11.106.701501.0899

  5. Atap Pabrik Semen Banglades Runtuh, Tujuh Tewas

    Oleh B Josie Susilo Hardianto
    Siang | 13 Maret 2015 14:54 WIB

    DHAKA, JUMAT — Banglades kembali menambah catatan buruk terkait dengan pengembangan konstruksi di negara itu. Dalam insiden terbaru, sedikitnya tujuh pekerja konstruksi tewas dan ratusan lainnya terjebak setelah atap pabrik semen yang mereka bangun, Kamis (12/3), runtuh.

    Diperkirakan saat ini masih ada lebih dari 100 orang terperangkap dalam reruntuhan pabrik semen tersebut. Salah satu korban luka-luka, Masud Kazi, kepada surat kabar lokal Daily Star mengatakan, atap gedung itu mulai runtuh ketika para pekerja menuangkan campuran beton di bagian atap.

    “Tiba-tiba semuanya rusak,” katanya. Dia menambahkan, perancah atau penyangga yang buruk diduga menjadi penyebab kecelakaan itu.

    Korban lain mengatakan, dia mendengar suara keras dan melihat sebagian atap pabrik semen itu runtuh, terutama di bagian tengah. Pabrik yang dijalankan oleh anak perusahaan milik militer itu berada di kota pelabuhan Mongla, sekitar 335 kilometer barat daya Dhaka, ibu kota Banglades.

    Dengan menggunakan alat berat, tentara dan personel SAR berupaya mengangkat beton. Mereka juga berupaya memotong jalinan kawat baja untuk mengangkat puing-puing.

    Kepala administrator setempat, Shah Alam Sarder, mengatakan, upaya itu berhasil menyelamatkan 12 orang. Namun, ia menyatakan, tujuh korban lain dipastikan meninggal dan enam orang dalam kondisi kritis.

    Hingga saat ini belum dapat dipastikan berapa jumlah mereka yang terperangkap di bawah reruntuhan pabrik itu. Informasi mereka yang hilang simpang siur.

    Kepala polisi setempat, Jahedur Rahman, mengatakan kepada AFP bahwa 10 pekerja belum ditemukan. Namun, Direktur Pemadam Kebakaran Sheikh Mizanur mengatakan, pekerja yang hilang lebih dari 40 orang.

    “Kami sudah membersihkan sepertiga dari puing-puing dan berharap untuk menyelesaikan pekerjaan hingga Jumat pagi,” ujar Jahedur Rahman.

    Ia mengatakan, tim penyelamat harus bekerja hati-hati karena ada kemungkinan sejumlah pekerja yang terperangkap masih hidup. Rahman menambahkan, sejumlah pekerja yang selamat terluka karena mereka melompat saat atap gedung itu mulai runtuh.

    “Sebagian besar pekerja yang berada di lantai dasar berhasil menyelamatkan diri tanpa terluka,” kata Rahman.

    Sebagian korban luka-luka, menurut dia, adalah pekerja yang bertugas di bagian atap. Mereka nekat melompat dari atap untuk menyelamatkan diri.

    Rahman mengungkapkan, pabrik semen tersebut milik Sena Kalyan Sangstha, perusahaan yang dikelola oleh Angkatan Darat Banglades. Kontraktor bangunan adalah sebuah perusahaan asal Tiongkok yang disebut China National Building Material (CNBM).

    Bukan yang pertama

    Keamanan bangunan di Banglades menjadi persoalan serius hingga kini. Banyak bangunan didirikan dengan menggunakan bahan yang kurang bermutu di bawah standar dan tak mematuhi rekayasa teknik dan konstruksi yang tepat.

    Kecelakaan tragis yang menjadi sorotan dunia terkait hal itu terjadi pada 24 April 2013 ketika sebuah pabrik garmen berlantai sembilan yang berada di pinggiran Dhaka runtuh. Setidaknya 1.138 pekerja tewas.

    Dari catatan Kompas, gedung milik Mohamed Sohel Rana itu sebenarnya dirancang bukan untuk digunakan sebagai pabrik. Gedung yang di sebuah Plaza Rana itu dirancang sebagai mal dan kantor.

    Dalam laporan Kompas, Jumat 26 April 2013, disebutkan, sehari sebelum kecelakaan itu terjadi, polisi telah memerintahkan pemilik mengevakuasi para pekerja garmen karena gedung yang berada di Savar, Banglades, itu tidak layak.

    Perintah itu dikeluarkan karena muncul retakan besar di gedung tersebut. Namun, pabrik garmen di gedung itu tidak memedulikan perintah tersebut.

    Ketidakpedulian itu menyebabkan jatuhnya korban dalam jumlah besar tak bisa dihindari saat gedung itu runtuh. Mostafizur Rahman, direktur polisi paramiliter, mengatakan, saat retakan di tembok gedung itu dilaporkan, manajer bank yang berkantor di gedung itu langsung mengevakuasi karyawannya. Namun, pabrik-pabrik garmen yang mendominasi usaha di gedung itu mengabaikan instruksi tersebut.

    Asosiasi Produsen dan Eksportir Garmen Banglades telah meminta pabrik-pabrik yang mempekerjakan total 3.122 orang itu menghentikan pekerjaan, beberapa jam sebelum gedung runtuh. Namun, pemilik gedung mengabaikannya.

    Bencana itu terjadi kurang dari lima bulan setelah kebakaran yang menewaskan 112 orang di sebuah perusahaan garmen. Hal itu menegaskan buruknya tingkat keamanan yang dihadapi para pekerja garmen Banglades.

    Runtuhnya Plaza Rana yang dibangun di atas tanah rawa di luar Dhaka itu menjadi salah satu kecelakaan industri terburuk di dunia. Kasus itu mendorong protes global kepada negara eksportir pakaian jadi terbesar kedua di dunia itu untuk meningkatkan standar keselamatan kerja dan konstruksi.

    http://print.kompas.com/baca/2015/03/13/Atap-Pabrik-Semen-Banglades-Runtuh%2c-Tujuh-Tewas

    Berdasarkan artikel dari tugas 1, analisis yang dapat saya simpulkan sebagai berikut:

    1. Kronologi kejadian
    Kejadian terjadi pada hari kamis tepatnya tanggal (12/3), Masud Kazi yang termasuk dari salah satu korban luka-luka menyatakan bahwa atap gedung itu mulai runtuh ketika para pekerja menuangkan campuran beton di bagian atap.“Tiba-tiba semuanya rusak,” perancah atau penyangga yang buruk diduga menjadi penyebab kecelakaan itu.

    Adapun korban lain mengatakan bahwa, dia mendengar suara keras dan melihat sebagian atap pabrik semen itu runtuh, terutama di bagian tengah. Dengan menggunakan alat berat, tentara dan personel SAR berupaya mengangkat beton. Mereka juga berupaya memotong jalinan kawat baja untuk mengangkat puing-puing.

    Shah Alam Sarder mengatakan, bahwa upaya itu berhasil menyelamatkan 12 orang. Namun, ia menyatakan, tujuh korban lainnya dipastikan meninggal dunia dan enam orang dalam kondisi kritis. akan tetapi pekerja yang masih hilang lebih dari 40 orang.

    2. Analisis Penyebab Langsung
    Penyebab langsung terjadinya kecelakaan ini adalah runtuhnya atap gedung ketika para pekerja sedang menuangkan campuran beton di bagian atap bangunan.

    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung
    – Faktor peralatan keamanan kurang memadai, yang mengakibatkan perancah atau penyangga gedung buruk pada saat pembangunan.
    – Faktor Lingkungan di bagian atap gedung belum sepenuhnya aman dikarenakan masih dalam tahap pembangunan.
    – Kemungkinan faktor beban kerja yang mengkibatkan si pekerja tegesah-gesah untuk menyelesaikan proyek pembangunan gedung.
    – Tidak adanya pelatihan atau training yang di berikan kepada pekerja dalam membangun sebuah gedung.

    4. Rekomendasi
    Sebagai sudut pandang sorang HSE memberikan arahan kedapa semua pekerja betapa pentingnya keselamatan, kesehatan pada saat bekerja.
    – Memberikan aturan atau tata cara dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan job masing-masing dari perkerja.
    – Rancangan bangunan ini harus dikerjakan dengan teliti agar memiliki aspek keselamatan dan kesehatan kerja, baik saat pembangunan belangsung atau saat gedung itu telah digunakan.
    – Melakukan pengecekan material atau alat-alat yang sesuai dengan standar untuk dipergunakan pada saat melakukan pembangunan.
    – Tidak menekan para pekerja.

    NAMA : Dimas Cahya Anggara
    Semester : V
    Kelas : B2

  6. Analisis Kecelakaan Kerja Konstruksi Proyek Perluasan Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP) Tahap II ;

    1. Sequence of Event :
    a.) Pelaksanaan proyek perluasan Wahana Ekspresi Pusponegoro oleh pekerja kontraktor PT. Brantas Abipraya pada Jum’at, 03 Juli 2015 disisi Barat Kantilever (teras dengan bentuk kanopi) dengan bantuan perancah Scaffolding,
    b.) Pekerja Kontraktor Pelaksana melakukan Tahap Pengecoran disisi barat kantilever,
    c.) Terjadi sedikit getaran tanah pada saat pengecoran, dan mempengaruhi scaffolding yang dibangun dilandasan tanah yang lembek,
    d.) Scaffolding ambruk dan bangunan sisi barat kantilever yang telah di cor dikerjakan juga ambrol,
    e.) Tiada korban kecelakaan saat kejadian.

    2. Direct Cause Analysis :
    a.Pekerja Kontraktor PT. Brantas Abipraya tidak cermat dan teliti dalam keteknisan pemasangan baik penempatan Scaffolding, tidak meninjau Area Lokasi secara detail. Akibatnya terjadi Kecelakaan Kerja karena Kelalaian Personil.

    3. In-direct Cause Analysis :
    a.) Pekerja Kontraktor Pelaksana Proyek Pelebaran PT. Brantas Abipraya lupa memperhitungkan Scaffolding yang menumpu di-tanah yang Lembek(Faktor Lingkungan) akibatnya terjadi goncangan disaat ada getaran pada saat proyek Perluasan berlangsung,
    b.) Kurangnya Ke detail-an dalam Peninjauan Bahaya di Areal kerja Perluasan, sehingga kondisi geografis ataupun tanah yang lembek tidak di perhitungkan dalam kinerja Scaffolding,
    c.) Kurangnya Perhatian ekstra Pekerja Kontraktor pada hasil Pengecoran Perluasan Wahana Ekspresi Pusponegoro disis Barat Kantilever, akibatnya Tidak mampu menahan proses Pengecoran disaat proyek berlangsung (stabilitas) dikarenakan hasil Cor belum Kuat.

    4. Recomendation :
    a.) Dalam Pekerjaan Menggunakan alat Bantu Perancah Scaffolding diwajibkan memenuhi Standar Aturan yang berlaku, terutama harus menghindari landasan yang lembek agar tumpuan kaki-kaki scaffolding dapat berdiri dengan kokoh dan Scaffolding inspector sangat dibutuhkan dalam pengujian Scaffolding layak atau tidaknya di gunakan bekerja. Kontrol dan Pengendalian Bahaya sekitar juga harus tetap dalam pantauan Tenaga Ahli Pengawas.
    b.) Tenaga Ahli Pelaksana Konstruksi haruslah sesuai dengan kriteria persyaratan Pekerjaan Proyek Konstruksi sehingga Kelalaian yang mengakibatkan kecelakan kerja dapat dihindari.
    c.) Perlu diperhatikan akan Stabilitas Hasil Konstruksi Cor, karena Pekerjaan hasil pengecoran akan mengeras dalam 28hari dan selama kurang dari itu sebaiknya tidak dilakukan pekerjaan diareal yang baru dicor untuk meminimalisir Bahaya Kecelakaan di Konstruksi cor yang belum Kuat menopang beban pekerjaan yang berlebihan.

    Roynando Silitonga
    13.11.106.701501.0921
    B2 Semester V

  7. Tugas 2

    1. Kronologis: pembangunan proyek jembatan sepanjang 80 m penghubung 2 desa di sumber kolak panji situbondo runtuh, dan menimpa beberapa pekerja yang sedang bekerja dan menewaskan 1 orang yang bernama Dedy Firmansyah dan 4 orang lainnya mengalami luka-luka. Para korban pun segera di larikan ke rumah sakit elisabet situbondo. Dan korban tewas Dedy firmansyah di semayamkan di rumah sakit RSUD Abdurrahim Situbondo.Diduga runtuhnya jembatan akibat konstruksinya tidak mampu menopang badan jembatan.

    2. Analisi penyebab langsung: konstruksinya tidak mampu menopang badan jembatan , sehingga jembatan runtuh menimpa para pekerja.

    3. Analisi penyebab tidak langsung:
    – pemilihan material yang tidak standar Yang telah di tentukan. Sehingga antara besi baja kerangka jembatan serta beban badan jembatan tidak seimbang kekuatan baja untuk menahan beban sehingga runtuh.
    – Pengawasan yang kurang, sehingga dapat terjadi kecelakaan kerja.
    – Fasilitas peralatan yang kurang untuk menunjang perkerjaan menjadi lebih cepat dan aman.
    – Penggunaan APD yang tidak di awasi sehingga para pekerja seenaknya saja bekerja tanpa menggunakan APD yang lengkap sebagai standar keamanan bekerja.
    -kemampuan/ keahlian para pekerja yang tidak memahami bidang konstruksi.

    4. Rekomendasi:
    – perencanaan pembangunan harus di rancang sematang mungkin ( sesuai dana ) agar tidak terjadi kecelakaan.
    – pemilihan material yang standar dan harus bekualitas. Agar seimbang antara kerangka jembatan dan beban yang di tanggung. Agar berjalan sebagaimana fungsinya.
    – sistem pengawasan dari orang k3 lapangan terhadap para pekerja, agar pelaksanaan proyek dapat berjalan lancar, terkontrol, dan safety sehingga kecelakaan kerja dapat di kendalikan.
    – merekrut pekerja yang ahli dan mempunyai kemampuan di bidang konstruksi.
    – pemberian APD sesuai dengan jenis pekerjaan seperti: sepatu safety, helm, sarung tangan, body harness ( jika bekerja pada ketinggian) , pembekalan safety talk sebelum pekerjaan di mulai. Sehingga pekerja tahu hal-hal mengenai APD.Dan keselamatan saat bekerja, sehingga resiko kecelakaan kerja dapat di minimalisir. Dan juga mengajarkan para pekerja untuk mengutamakan keselamatan dalam bekerja.

    Nama. : Siti Rohana
    Kelas. : B2
    Semester.: V ( lima)
    NPM. : 13.11.106.701501.0918

  8. Kronologis :
    (Kecelakaan kerja di Makati, tenggara Manila, Filipina, menewaskan sepuluh pekerja bangunan. Saat kecelakaan, mereka beristirahat. Kala itu, mereka hendak menaikkan papan pijakan tersebut ke lantai 39 sambil membawa tangga. ”Namun, karena papan tersebut hanya mampu mengangkat beberapa pekerja,kabel yang menahannya putus.Saat itu, para pekerja tersebut memasang jendela kaca di kondominium di ibu kota Filipina.Tiba-tiba papan pijakan yang menahan tubuh mereka patah. Seketika, tubuh mereka jatuh dari lantai 32 dan terempas se hingga lantai 7 )
    Analisis penyebab langsung :
    (Para korban tewas karena terjatuh dari ketinggian sekitar 25lantai di sebuah gedung yang tengah direnovasi,Saat itu, para pekerja tersebut memasang jendela kaca di kondominium di ibu kota Filipina,namun untuk konstribusi tersebut.Peran mandor sangat di pentingkan dalam proyek tersebut, di samping itu harus memperhatikan kapasitas beban yang dapat menahan para pekerja,Pemilik gedung bisa meminta peninjauan kembali peraturan standar keselamatan kepada perusahaan subkontraktor dan manajemen gedung.
    Analisis penyebab tak langsung :
    ( Di dalam penelitian ini bahwa beberapa faktor lapangan yang mempunyai pengaruh besar pada produktivitas pekerja di antaranya rendahnya motivasi pekerja, kurangnya instruksi dari mandor,lemahnya pengawasan K3,Selain itu, faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja pada proyek konstruksi bangunan tinggi, dapat pula ditinjau dari faktor manusia, factor lingkungan dan alat kerja, serta faktor peralatan keselamatan kerja. Pelaksana atau pihak manajemen proyek harus memperhatikan ketiga faktor tersebut, dimana ketiga faktor tersebut saling berhubungan satu sama lain.)
    Pesan dan saran :
    Bagi para pekerja yang belum menggunakan alat perlindungan diri hendaknya mereka menggunakan alat tersebut demi keselamatan dan kesehatan mereka dalam bekerja dan bagi pihak menejemennya hendaklah mereka membuat sebuah peraturan yang tegas untuk menindak lanjuti para pekerja yang tidak menggunakan alat perlindungan diri sewaktu bekerja atau bekerja tidak memenuhi prosedur dan hal ini berlaku untuk para pekerja dan pihak menejemen, selain itu hendaknya juga pihak menejemen melakukan pengawasan yang rutin terhadap para pekerja.
    Sumber / Refrensi:
    http://dokumen.tips/documents/kasus-kecelakaan-proyek.html
    Nama : Agustinah
    Kelas : B2
    Semester : V ( lima )
    NPM : 13.11.106.701501.0917

    1. Perbaiki kembali tugas Anda, lakukan analisis secara terperinci, bukan mengisahkan ulang kejadian. Pelajari tugas-tugas yang telah dikerjakan rekan-rekan anda yang telah disetujui.

  9. #Tugas2 Keselamatan konstruksi

    1. Kronologi Kejadian
    – Selasa, 27 April 2015 di Desa Dimembe Kecamatan Tatelu Minut Kota Manado sedang berlangsung pembangunan proyek Indomaret di bawah naungan CV izzaneon.
    – Ada 6 pekerja yang melakukan pekerjaan konstruksi tersebut.
    – Pukul 16:00 2 orang pekerja berada di atas bangunan untuk memasang konstruksi, tiba – tiba beton sepanjang 10 meter berikut konstruksinya miring lalu ambruk sehingga 2 pekerja tersebut jatuh dari ketinggian 6 sampai 7 meter.
    – Wawan suwadak, Ivan suwari dan Rafi Pangumbalerang mengalami luka – luka.
    – Steven Walikow, Sopir dan Yory Iroth luput dari maut.
    – Geovani Kansil meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan beton dan besi – besi.

    2. Analisa Penyebab Langsung
    – Kurangnya pengetahuan/kemampuan pekerja untuk mengerjakan proyek konstruksi tersebut.
    – Kondisi tanah yg labil yang memungkinkan bergesernya beton sepanjang 10 meter berikut konstruksinya miring lalu ambruk.
    – Perancangan konstruksi yang kemungkinan besar tidak sesuai standar dan sesuai design.

    3. Analisa Penyebab Tidak Langsung
    – Faktor kesadaran dan kepedulian pekerja terhadap pentingnya budaya safety.
    – Faktor pengetahuan pekerja tentang pentingnya Alat Pelindung Diri di segala jenis pekerjaan.
    – Faktor beban kerja karena kontraktor harus menyelesaikan proyek sebelum tanggal 29 April 2015 yang merupakan grand opening proyek tersebut.

    4. Rekomendasi Agar Kecelakaan Tidak Terulang Kembali
    – Pekerja harus wajib diberikan pelatihan/pengarahan tentang pentingnya K3 sebelum melakukan pekerjaan.
    – Pekerja diberikan Alat Pelindung Diri sesuai standar dan sesuai jenis pekerjaan.
    – Memperkerjakan pekerja yang memang ahli dalam bidangnya masing – masing agar kecelakaan tidak terulang kembali.

    Nama : Muhammad Faisal Mahmud
    NPM : 13.11.106.701501.0920
    Kelas : B2
    Semester : V (lima)

  10. Terjatuh, pekerja konstruksi stadion Piala Dunia tewas

    Seorang pekerja konstruksi yang terlibat dalam pembangunan stadion Piala Dunia 2014 di Sao Paulo, Brasil, tewas akibat terjatuh dari ketinggian delapan meter.

    Hamilton Fabio da Cruz, nama pekerja itu, terjatuh ketika sedang memasang kursi penonton di sisi selatan stadion baru yang disebut Sao Paulo Arena. Ini adalah pekerja konstruksi ketiga yang tewas selama proyek pembangunan sejumlah stadion baru di Brasil yang akan digunakan dalam ajang Piala Dunia 2014
    Pada November 2013 lalu, dua pekerja tewas akibat tertimpa salah-satu alat berat yang digunakan untuk membangun bangunan stadion.

    Selain kekhawatiran pembangunan stadion tidak selesai tepat waktu, Brasil juga disorot karena persoalan kecelakaan yang menimpa pekerja pembangunan stadion. Sejauh ini telah delapan orang pekerja bangunan stadion Piala Dunia yang tewas. Jerome Valcke, salah-seorang pimpinan FIFA, mengatakan di akun Twitter: “Kami berduka karena kembali kehilangan seorang pekerja di Arena Sao Paulo hari ini. Kami belasungkawa untuk keluarga dan rekan-rekannya …”

    Pengalaman Piala Dunia 2010
    Dalam sebuah pernyataan, sebuah kantor pengacara yang ditunjuk oleh kontraktor WDS Construções, yang memperkerjakan pekerja naas itu, mengatakan da Cruz masih hidup saat dibawa ke rumah sakit.

    Tapi dia kemudian meninggal dunia akibat luka parah beberapa jam kemudian. Pada Februari 2014 lalu, seorang pekerja konstruksi tewas akibat kecelakaan dalam proyek pembangunan stadion sepak bola di Kota Manaus, Brasil, salah-satu stadion yang akan digunakan di Piala Dunia 2014 di Brasil, Juni nanti. Pekerja bangunan asal Portugal ini tertimpa benda keras saat mengerjakan sesuatu di lokasi proyek di luar bangunan stadion.

    Seorang pekerja lainnya tewas dalam pembangunan stadion Mane Garrincha di ibukota Brasil, Brasilia, pada 2012 lalu. Dalam persiapan pembangunan stadion Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan lalu, dua orang
    pekerja tewas.

    sumber:
    http://www.bbc.com/indonesia/olahraga/2014/03/140330_piala_dunia_stadion_pekerja_jatuh

    ANALISIS KECELAKAAN KERJA, Terjatuh, pekerja konstruksi stadion Piala Dunia tewas

    1.KRONOLOGIS KEJADIAN

    Seorang pekerja konstruksi yang terlibat dalam pembangunan stadion Piala Dunia 2014 di Sao Paulo, Brasil, tewas akibat terjatuh dari ketinggian delapan meter.
    Hamilton Fabio da Cruz, nama pekerja itu, terjatuh ketika sedang memasang kursi penonton di sisi selatan stadion baru yang disebut Sao Paulo Arena,ini adalah pekerja konstruksi yang tewas selama proses pembangunan sejumlah stadion di brazil,pada November 2013 lalu,2 pekerja tewas akibat tertimpa salah satu alat berat yang digunakan untuk membangun bangunan stadion, Selain kekhawatiran pembangunan stadion tidak selesai tepat waktu, Brasil juga disorot karena persoalan kecelakaan yang menimpa pekerja pembangunan stadion, Sejauh ini telah delapan orang pekerja bangunan stadion Piala Dunia yang tewas
    .
    2.ANALISIS PENYEBAB LANGSUNG

    – pekerja yang terjatuh dari ketinggian 8 meter ketika memasang kursi di sisi selatan, harus nya peralatan keselamatan berupa body harness,helm,safety shoes sarung tangan
    Belum maksimal penggunaannya dan hanya sebatan wacana saja ,tetapi belum diterapkan secara langsung .
    -terbatasnya team atau kru hse yang stand buy memantau pekerjaan yang di kerjakan para pekerja,sehingga para pekerja seenaknya saja dalam bekerja tanpa peduli keselamatan sendiri maupun rekan kerjannya.

    3.ANALISI PENYEBAB TAK LANGSUNG
    -faktor pekerja,kurangnya kesadaran pekerja dalam berperilaku aman bekerja dengan selamat.
    -faktor lingkungan, factor yang berasal dari material bangunan konstruksi stadion berupa beton yang sangat beresiko tertimpa para pekerja.
    -faktor peralatan pekerjaan,banyak peralatan yang masih belum layak di operasikan,tujuannya untuk meminim budget dan mengingat jatuh tempo pengerjaan bangunan yang ingin selesai tepat waktu

    4.REKOMENDASI UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN

    – membuat program training atau pelatihan sebelum memulai suatu pekerjaan.
    – buat jsa yang layak dan sesuai prosedur perusahaan
    – bentuk badan atau kelompok yang bertugas sebagai medis untuk memeberikan pertolongan pertama ketika terjadi suatu insiden.
    – terapkan budaya wajib k3 di setiap kegiatan pekerjaan yang dilakukan
    – lebih menghidupkan peran seorang hse dan teamnya untuk bekerja sesuai dengan prosedur yang telah di sepakati bersama,umtuk meminimalkan tingkat resiko terjadinya suatu kecelakaan

    NAMA:MUHAMMAD IRPAN ANSORI
    NPM: 13.11.106.701501.0907
    KELAS:B2 (MALAM)
    SEMESTER: V

  11. ==> KRONOLOGIS KEJADIAN :
    KECELAKAAN KONTRUKSI PEMBANGUNAN TEROWONGAN REL KERETA BARU YANG MENEWASKAN DUA PEKERJA DAN MEMBUAT 8 ORANG LUKA-LUKA INI DIMULAI SAAT PARA PEKERJA SEDANG BEKERJA DI BAGIAN MASING-MASING. PADA SAAT ITU, ADA BEBERAPA PEKERJA YANG SEDANG BERUPAYA MEMASUKKAN ADUKAN SEMEN KEDALAM CETAKAN YANG BERADA DIPOSISI LEBIH TINGGI DARI PEKERJA LAIN, DISAAT YANG BERSAMAAN SEBUAH TIANG PANCANG JATUH. JATUHNYA TIANG PANCANG LALU MEMBUAT KONDISI KONTRUKSI BERUBAH JADI TAK SEIMBANG, LALU MENGAKIBATKAN TIANG-TIANG PENYANGGA PUN AMBRUK BERJATUHAN, DAN MENIMPA BEBERAPA PEKERJA YANG BERADA DISEKITAR LOKASI KEJADIAN.
    SELAIN TIANG-TIANG PANCANG, ADUKAN SEMENPUN JUGA TURUT MENJATUHI BEBERAPA PEKERJA YANG ADA DI BAWAHNYA, AKIBATNYA, SEBANYAK 10 PEKERJA MENJADI KORBAN, 2 MENINGGAL DUNIA DAN 8 LAINNYA LUKA-LUKA.
    ==>ANALISA PENYEBAB LANGSUNG :
    PADA WAKTU KEJADIAN BERLANGSUNG, DALAM BERITA TIDAK DICERITAKAN SECARA DITAIL PERANAN SAFETY DIDALAMNYA. MENURUT ANALISA SAYA, KECELAKAAN TERJADI AKIBAT KELALAIAN SEORANG SAFETY YANG TIDAK BERADA DILOKASI UNTUK MEMBERIKAN PENGAWASAN DEMI TERJADINYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. PEKERJA YANG BERADA PADA POSISI FERTIKAL PADA PEKERJAAN YANG BERSAMAAN, MEMILIKI RESIKO LEBIH BESAR. SEHINGGA HARUSNYA TIDAK DIPERBOLEHKAN ATAU DI ISOLASI BAHAYANYA DENGAN SERIUS.
    HAL TERSEBUT TIDAK TERJADI, SEHINGGA APABILA SESUATU YANG TIDAK DIINGINKAN SEPERTI KECELAKAAN TERSEBUT TERJADI, TIDAK ADA KORBAN JIWA.
    ==> ANALISA PENYEBAB TAK LANGSUNG :
    PEKERJA TELAH BEKERJA DENGAN BAIK, DAN MENGGUNAKAN SKIL MASING-MASING. TIDAK ADA KELALAIAN PEKERJA DLM BEKERJA. KECELAKAAN TERSEBUT DIAWALI DARI AMBRUKNYA TIANG PANCANG. TIANG PANCANG YANG AMBRUK HARUSNYA TIDAK TERJADI, APABILA DIPASANG DENGAN BAIK DAN SESUAI PERHITUNGAN BEBAN YANG AKAN DI PIKULNYA. KEMUNGKINAN BESAR TIANG PANCANG BISA JATUH KARENA USIA, ATAU KONDOSINYA YANG SUDAH TIDAK 100% LAGI. HARUSNYA ADA CONTROL PERALATAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM MELAKUKAN PEKERJAAN. JADI PENYEBAB TAK LANGSUNG DALAM KEJADIAN KECELAKAAN INI ADALAH KURANG ADANYA PERAWATAN ALAT YANG BERKESINAMBUNGAN / TERUS MENERUS.
    ==> SARAN:
    – BUAT PEKERJA HARUS SELALU BERHATI HATI DALAM SEGALA JENIS PEKERJAAN, BAIK ITU RINGAN MAUPUN BERAT
    – PASTIKAN PENGAWAS SAFETY SELALU BERADA PADA LOKASI PEKERJAAN UNTUK MEMASTIKAN PEKERJAAN AMAN DILAKSANAKAN
    – INFEKSI PERALATAN HARUS SERING DILAKUKAN UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERALATAN YANG SEDANG DIGUNAKAN.
    – BERI RAMBU BAHAYA APABILA ADA PEKERJAAN YANG BERESIKO TINGGI DISEKITAR PAPARAN BAHAYA YANG BISA TERJADI.
    -KORDINASI YANG BAIK DLM PEKERJAAN BEREGU.
    NAMA: RUDDY PRANNOTO
    NPM : 13.11.106.701501.0911
    KELAS : B2
    SEMESTER : V (LIMA)

  12. Tugas 2 Keselamatan Konstruksi

    1.Kronologi Kejadian
    – Korban bernama Dedi (35) warga desa Pintu Gobang, sedang bekerja mengecat ruko di lantai 2 yang berlokasi di Jalan Khairudin Nasution Kelurahan Pasar Taluk milik Andi Efendi (53).
    – Saat turun dengan hanya menginjak les ruko, korban terpeleset
    – Peristiwa terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, korban terjatuh dan menyebabkan kepala korban pecah.
    – Rekan kerja korban memberikan pertolongan dan melarikan korban ke Klinik Kuantan Medika di Kuansing.
    – kondisi korban kritis dan harus di larikan ke RSUD Taluk Kuantan, sesampainya di RSUD korban meninggal dunia

    2.Analisis Penyebab langsung
    – Les ruko yang licin menyebabkan korban terpeleset saat turun.
    – Korban tidak menggunakan pengaman kerja / Body Harness.

    3.Analisis Penyebab Tidak Langsung
    Faktor terpapar cahaya matahari secara langsung dalam tempo waktu lama dapat menurunkan konsentrasi kerja.
    – kurangnya kesadaran dan kepeduliaan korban akan keselamatan diri sendiri.

    4.Rekomendasi
    – Perlu dilakukannya Safety Briefing setiap akan memulai pekerjaan demi memunculkan kepedulian pekerja terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain.
    – Membuat JSA setiap pekerjaan dan mensosialisasikan kepada pekerja.
    – Menyediakan alat pelindung diri yang sesuai dan dalam kondisi yang baik.
    – Selalu melakukan pengawasan terhadap setiap pekerjaan agar tidak terjadi penyimpangan.

    Nama : Riyan Handoko
    NPM : 13.11.106.701501.0908
    Semester : V (Lima)
    Kelas : B 2 (Malam)

    1. Pertajam analisis Anda tentang penyebab tidak langsung dengan mempertimbangkan faktor skill pekerja, pelatihan, reward and punishment, manajemen, budaya kerja, dan lain sebagainya.

      1. 1.Kronologi Kejadian
        – Korban bernama Dedi (35) warga desa Pintu Gobang, sedang bekerja mengecat ruko di lantai 2 yang berlokasi di Jalan Khairudin Nasution Kelurahan Pasar Taluk milik Andi Efendi (53).
        – Saat turun dengan hanya menginjak les ruko, korban terpeleset
        – Peristiwa terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, korban terjatuh dan menyebabkan kepala korban pecah.
        – Rekan kerja korban memberikan pertolongan dan melarikan korban ke Klinik Kuantan Medika di Kuansing.
        – kondisi korban kritis dan harus di larikan ke RSUD Taluk Kuantan, sesampainya di RSUD korban meninggal dunia

        2.Analisis Penyebab langsung
        – Les ruko yang licin menyebabkan korban terpeleset saat turun.
        – Korban tidak menggunakan pengaman kerja / Body Harness.

        3.Analisis Penyebab Tidak Langsung
        – Faktor skill dan knowledge yang kurang dari pekerja tentang keselamatan pada saat bekerja di ketinggian, sehingga menyebabkan unsafe action pada pekerja .
        – Faktor cuaca, pekerja terpapar cahaya matahari secara langsung dalam tempo waktu lama dan dapat menurunkan konsentrasi kerja.
        – Faktor Psychosocial, kemungkinan korban strees atau sedang dalam keadaan fatigue saat bekerja sehingga dapat menurunkan konsentrasi pada saat bekerja.
        – Faktor kurangnya pengawasan sehingga pekerja tidak menggunakan PPE dan tidak menjalankan prosedur kerja dengan benar pada setiap tahap pekerjaan.
        – Faktor beban kerja yang tidak sesuai dengan kapabilitas pekerja, sehingga pekerja tidak mampu memahami dan melakukan pekerjaannya dengan benar.
        – Tidak adanya sertifikasi yang di miliki pekerja dalam melakukan pekerjaan di ketinggian, sehingga tidak ada bukti bahwa pekerja berkompeten untuk pekerjaan tersebut
        – Tidak adanya punishment untuk pekerja yang lalai dan melanggar standar pekerjaan dan reward untuk pekerja yang mematuhi dan melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang di tetapkan, sehingga pekerja kurang peduli terhadap semua standar pekerjaan.
        – Tidak adanya training yang dilakukan untuk pekerja, sehingga pekerja tidak memilki pengetahuan basic tentang bahaya, resiko dan kontrol untuk bekerja di ketinggian.

        4.Rekomendasi
        – Perlu dilakukannya Safety Briefing setiap akan memulai pekerjaan demi memunculkan kepedulian pekerja terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain serta memberikan pengetahuan kepada pekerja akan bahaya dan resiko pada saat bekerja di ketinggian
        – Manage sistem shift pekerja dengan benar sesuai dengan jumlah pekerja dan lamanya pekerjaan.
        – Mengatur pembagian kerja pada setiap pekerja sesuai dengan capability dan skill masing – masung pekerja.
        – Mengecek Validitas sertifikat yang di miliki pekerja sesuai tugas pekerjaanya.
        – Mmberikan Reward dan punishment kepada pekerja yang mematuhi dan melanggar prosedur kerja, demi memupuk safety berhaviour pada pekerja
        – Membuat JSA setiap pekerjaan dan mensosialisasikan kepada pekerja.
        – Menyediakan alat pelindung diri yang sesuai dan dalam kondisi yang baik.
        – Selalu melakukan pengawasan terhadap setiap pekerjaan agar tidak terjadi penyimpangan.

        Nama : Riyan Handoko
        NPM : 13.11.106.701501.0908
        Semester : V (Lima)
        Kelas : B 2 (Malam)

  13. Tertimpa Truk Molen, Pekerja Asal Pati Tewas

    Kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja proyek bangunan tertimpa truk molen yang terjadi dinjalan KH.Balai Lorong Amal Jaya,kelurahan16 ulu, kecamatan seberang ulu II Palembang yang melibatkan PT. Bintang Selatan Agung ( BSA ) selaku pemegang proyek dan PT. Rotari Persada selaku pemilik truk molen serta Sunarto buruh bangunan asal pati jawa tengah.

    Dari informasi yang dihimpun truk molen mengangkut material untuk mengecor jalan sedang berjalan mundur, sementara korban berada di sisi kendaraan bermaksud untuk mengatur. Namun jalan yang dilalui truk ambles dan akhirnya kendaraan dengan muatan sekitar 6,6 ton tersebut oleng lalu terbalik dan menimpa korban.

    http://www.merdeka.com/peristiwa/tertimpa-truk-molen-pekerja-proyek-bangunan-asal-pati-tewas.html

    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang dapat saya simpulkan sebagai berikut :

    1. Kronologis Kejadian
    kejadian ini terjadi pada hari jum’at sore tanggal 18 juli 2014. Kejadian ini terjadi saat korban tengah mengerjakan proyek pembangunan jalan dari PT. Bintang Selatan Agung (BSA) di jalan KH.Balqi, Lorong Amal Jaya, kelurahan 16 ulu Kec. Seberang ulu II, Palembang. Kejadian ini bermula saat truk molen mengangkut material untuk mengecor sedang berjalan mundur,sementara korban berada di sisi kiri kendaraan bermaksud unutk mengatur. Namun karena jalan yang dilalui truk ambles, ketika jalan ambles truk oleng dan korban ada di samping tidak bisa lari, karena ada dinding beton, akhirnya kendaraan dengan muatan 6,6 ton tersebut oleng lalu terbalik dan menimpa korban. Akibatnya korban sunarto mengalami patah kaki segera dilarikan rekan-rekan sesama pekerja ke Rumah Sakit Muhamadiyah Palembang (RSMP) untuk diberikan perawatan medis, namun nyawanya tidak tertolong.

    2. Penyebab Langsung
    Kelalaian supir truk karena sudah diminta beban untuk dikurangi tetapi supir truk tidak ingin beban dikurangi

    3. Penyebab Tidak Langsung
    – Sunarto berada di samping truk dan area jalan yang dilalui truk masih dalam tahap pembangunan
    – Area jalan masih dalam tahap pembangunan, adanya kemungkinan tanah tidak stabil
    – Adanya kemungkinan truk kelebihan beban muatan, karena proyek jalan harus cepat diselasaikan agar dapat segera digunakan.

    4. Rekomendasi
    – Menempatkan HSE Officer di tempat pengerjaan proyek tersebut
    – Melakukan clear area saat ada kendaraan alat berat yang akan masuk, tidak ada yang boleh berada di dekat alat berat tersebut
    – Pengecekan beban truk sudah sesuai atau tidak, melebihi muatan atau tidak
    – Adanya penerapan JSA & SOP untuk setiap pekerjaan & diketahui oleh seluruh pekerjaa
    – Keamanan & Keselamatan di lingkungan kerja harus memenuhi standar Keselamatan yang telah ditentukan
    – Adanya Pengawasan dari pihak terkait seperti Pemilik Proyek & Kontraktor

    Nama : Muhammad Irvan
    NIM : 13.11.106.701501.0886
    Semester : V ( Lima )
    Kelas : B2

      1. Tertimpa Truk Molen, Pekerja Asal Pati Tewas

        Kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja proyek bangunan tertimpa truk molen yang terjadi dinjalan KH.Balai Lorong Amal Jaya,kelurahan16 ulu, kecamatan seberang ulu II Palembang yang melibatkan PT. Bintang Selatan Agung ( BSA ) selaku pemegang proyek dan PT. Rotari Persada selaku pemilik truk molen serta Sunarto buruh bangunan asal pati jawa tengah.

        Dari informasi yang dihimpun truk molen mengangkut material untuk mengecor jalan sedang berjalan mundur, sementara korban berada di sisi kendaraan bermaksud untuk mengatur. Namun jalan yang dilalui truk ambles dan akhirnya kendaraan dengan muatan sekitar 6,6 ton tersebut oleng lalu terbalik dan menimpa korban.

        http://www.merdeka.com/peristiwa/tertimpa-truk-molen-pekerja-proyek-bangunan-asal-pati-tewas.html

        Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang dapat saya simpulkan sebagai berikut :

        1. Kronologis Kejadian
        kejadian ini terjadi pada hari jum’at sore tanggal 18 juli 2014. Kejadian ini terjadi saat korban tengah mengerjakan proyek pembangunan jalan dari PT. Bintang Selatan Agung (BSA) di jalan KH.Balqi, Lorong Amal Jaya, kelurahan 16 ulu Kec. Seberang ulu II, Palembang. Kejadian ini bermula saat truk molen mengangkut material untuk mengecor sedang berjalan mundur,sementara korban berada di sisi kiri kendaraan bermaksud unutk mengatur. Namun karena jalan yang dilalui truk ambles, ketika jalan ambles truk oleng dan korban ada di samping tidak bisa lari, karena ada dinding beton, akhirnya kendaraan dengan muatan 6,6 ton tersebut oleng lalu terbalik dan menimpa korban. Akibatnya korban sunarto mengalami patah kaki segera dilarikan rekan-rekan sesama pekerja ke Rumah Sakit Muhamadiyah Palembang (RSMP) untuk diberikan perawatan medis, namun nyawanya tidak tertolong.

        2. Penyebab Langsung
        Penyebab langsung kecelakaan tersebut adalah truk yang kelebihan muatan yang menyebabkan area tanah tidak dapat menerima beban yang berlebihan yang mengakibatkan amblesnya tanah di area pembangunan tersebut dan menimpa pekerja yang ada di dekatnya.

        3. Penyebab Tidak Langsung
        – Sunarto berada di samping truk dan area jalan yang dilalui truk masih dalam tahap pembangunan
        – Area jalan masih dalam tahap pembangunan, adanya kemungkinan tanah tidak stabil
        – Adanya kemungkinan truk kelebihan beban muatan, karena proyek jalan harus cepat diselasaikan agar dapat segera digunakan.

        4. Rekomendasi
        – Menempatkan HSE Officer di tempat pengerjaan proyek tersebut
        – Melakukan clear area saat ada kendaraan alat berat yang akan masuk, tidak ada yang boleh berada di dekat alat berat tersebut
        – Pengecekan beban truk sudah sesuai atau tidak, melebihi muatan atau tidak
        – Adanya penerapan JSA & SOP untuk setiap pekerjaan & diketahui oleh seluruh pekerjaa
        – Keamanan & Keselamatan di lingkungan kerja harus memenuhi standar Keselamatan yang telah ditentukan
        – Adanya Pengawasan dari pihak terkait seperti Pemilik Proyek & Kontraktor

        Nama : Muhammad Irvan
        NIM : 13.11.106.701501.0886
        Semester : V ( Lima )
        Kelas : B2

  14. Alat Berat Roboh Timpa Rumah Mewah di Casablanca

    Sebuah crane proyek pembangunan One Casablanca Residence roboh menimpa satu rumah mewah mewah milik H Prakoso dan warung kopi yang terletak bersebelahan dengan proyek tersebut di Jalan Pal Batu Raya, Casablanca, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Insiden itu terjadi pada Kamis, 5 Juni 2014 sekitar pukul 12.00 WIB.
    Seorang saksi mata mengatakan, kejadian tersebut berawal saat seorang pekerja sedang mengendalikan crane untuk mengangkat besi door seberat 20 ton. Awalnya saat mengangkat besi itu tidak terjadi apa-apa, kemudian operator crane itu menambah beban dan mengatakan masih kuat padahal pekerja yang lain bilang crane itu sudah miring tetapi operator itu tetap mengangkat besi dan menambah beban. Akhirnya tanah di sekitar crane langsung ambles dan crane roboh menimpa rumah dan warung.
    Pada saat crane roboh ada 9 orang yang minum kopi di warung tersebut. Orang diluar warung teriak memperingatkan akhirnya mereka berlarian meninggalkan warung. Tidak ada laporan korban atas peristiwa ini.
    Belum terlihat ada upaya yang dilakukan pihak proyek pembangunan tersebut untuk membenahi alat berat yang roboh itu. Sementara setiap warga tidak boleh melintasi Jalan Pal Batu di lokasi robohnya crane tersebut.

    Sumber: Alat berat roboh timpa rumah mewah di Casablanca | merdeka.com – http://m.merdeka.com/peristiwa/alat-berat-roboh-timpa-rumah-mewah-di-casablanca.html

    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut:

    1. Kronologis Kejadian
    Pada hari Kamis, 5 Juni 2014 pukul 12.00 WIB sebuah crane proyek pembangunan One Casablanca Residence roboh menimpa satu rumah mewah mewah milik H Prakoso dan warung kopi yang bersebelahan dengan proyek tersebut di Jalan Pal Batu Raya, Casablanca, Menteng Dalam, Jakarta Selatan.
    Insiden itu berawal saat operator mengoperasikan crane dengan mengangkat besi door seberat 20 ton. Kemudian operator itu menambah beban dan mengatakan crane masih kuat, padahal pekerja yang lain bilang crane itu sudah miring, tetapi operator tetap mengangkat besi door dan menambah beban. Akhirnya tanah di sekitar crane langsung ambles dan crane itu roboh menimpa rumah dan warung kopi.

    2. Analisis Penyebab Langsung
    – Beban berlebihan dan tidak sesuai kapasitas crane yang mengakibatkan robohnya crane itu.
    – Kelalaian dan kecerobohan operator pada saat mengoperasikan dan terlalu memaksakan sehingga beban overload.

    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung
    – Tidak adanya pengawasan dari pihak terkait pada saat melakukan pekerjaan.
    – Tidak adanya safety briefing sebelum melakukan pekerjaan konstruksi.
    – Kurangnya pengecekan rutin pada crane.
    – Kurangnya pengalaman operator.

    4. Rekomendasi
    – Harus ada pengawasan terhadap setiap kegiatan yang berlangsung dari pihak terkait terutama pimpinan proyek.
    – Sebelum melakukan pekerjaan pastikan pekerja tersebut memiliki sertifikat atau sudah mengikuti pelatihan pada pekerjaannya.
    – Baik kontraktor ataupun pimpinan proyek diharapkan membekali pekerja dengan safety briefing sebelum melakukan pekerjaan agar pekerja mendapatkan pengetahuan lebih serta selalu berhati-hati dan fokus dalam bekerja untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya insiden.
    – Perlunya penerapan JSA dan SOP untuk setiap kegiatan.
    – Berhati-hati dalam setiap mengambil tindakan dan pentingnya rasa tanggung jawab dimulai dari diri sendiri agar selalu bekerja aman.

    Nama: Rani Ramadhani
    NPM: 13.11.106.701501.0937
    Semester: V (Lima)
    Kelas: B2

  15. #Lima Pekerja Tewas , Belasan Orang Luka-Luka

    *Kronologi Kejadian

    – Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB Kamis, Tanggal 11 Bulan September . Saat kejadian, puluhan pekerja sedang melakukan aktifitas membangun pabrik danTak ada angin tak ada hujan tiba-tiba atap bangunan roboh dan menimpa pekerja disekitarnya mengakibatkan 5 pekerja tewas dan belasan luka-luka parah dibagian kepala dan tubuh setelah jatuh dari ketinggian 10 meter karena tertimbun bersama rangka besi dan tembok.

    *Analisis Penyebab Langsung

    Dikarenakan adanya kesalahan konstruksi pada bangunan akhirnya atap bangunan tiba-tiba roboh dan menimbulkan Lima pekerja tewas dan belasan orang luka-luka

    *Analisis Penyebab Tak Langsung

    – Kurangnya Pengalaman dan Pengetahuan tentang struktur atap bangunan, perlu dipahami bukan hanya oleh insinyur, pengawas dan pelaksana. Tapi juga harus dipahami oleh mandor dan tukang di lapangan.

    – Kurangnya pengawas dan pelaksana ini bertugas memastikan bangunan yang dikerjakan sesuai

    gambar dan jadwal, sesuai spesifikasi, dan mengambil keputusan lain di proyek.

    – Target waktu adalah hal yang paling sering membuat pekerja, pengawas dan pelaksana banyak melakukan kecerobohan. Hendaknya meski setiap proyek pasti memiliki progres, target waktu harus dibuat sesuai standar dan masuk akal

    *Rekomendasi

    Melakukan interview tentang pengalaman yang telah dikuasai dalam membuat infrastruktur bangunan oleh seorang pembuat perencanaan bangunan
    – Memastikan dan mengecek kembali bahwa pekerjaan yang telah selesai dibuat sesuai spesifikasi

    Nama : Saban Nur Putra
    NIM : 13.11.106.701501.0900
    Semester : 5
    Kelas : B2

  16. *kronologis
    Seorang saksi melihat tiang perancah begetar sebelum mereka memulai pekerjaan dan sudah melapor kepada VTV perancah dan tim managemen tapi tidak ada yang menghiraukan.
    Kecelakaan terjadi ketika ratusan pekerja sedang melakukan tugas memasang baja perancah penahan ombak di dermaga pelabuhan Vung ang
    Kecelakaan tersebut menewaskan pekerja sebanyak 14 orang dan 28 orang cedera.
    Tim regu penolong sudah di kerahkan untuk memindahkan perancah baja yg rubuh guna membersihkan tempat kejadian.
    *analisis penyebab langsung
    Dari kejadian rubuhnya tiang perancah menurut saya penyebab langsung dari kejadian tersebut ialah kurangnya pengawasan dalam pemasangan tiang perancah yang kurang kokoh yg menjadi penyebab rubuh
    *analisi penyebab tak langsung
    Kurangnya respon dari manajemen yang mendapat laporan tentang adanya tuang tidak standart
    *saran
    Perlunya setiap pekerjaan konsttruksi dilakukan standarisasi bahan apa yang di pakai dan di lakukan pengawasan dalam setiap pekerjan apa saja yang dikerjakan , manajemen merespon setiap ada laporan dari pekerja tentang apa yang di lihat di lapangan sehingga kita dapat meminimalisir setiap potensi bahaya yang ada

    Nama: yogi adi wilantara
    Npm: 13.11.701501.0912
    Smester: v ( lima)

  17. Artikel : Seorang pekerja bangunan di Solo tewas terjatuh dari lantai 22

    Kecelakaan kerja yang terjadi pada Seorang pekerja bangunan proyek Hotel Alila di Jalan Slamet Riyadi Jajar Laweyan Solo, Jawa Tengah, Senin, sekitar pukul 09.15 WIB, tewas akibat terjatuh dari gedung lantai 22. Korban seorang pekerja bangunan tersebut yakni Toat (48) warga Bulupitu RT 002/005, Suryokonto Kulon, Pager Ruyung, Kendal, dan meninggal dunia saat perjalanan ke Rumah Sakit Panti Waluyo Solo.

    Menurut Edi Wibowo, dari hasil keterangan pihak pelaksana pekerjaan, PT Wijaya Kusuma Contractors (WKC), bahwa korban terjatuh saat mengejar sebatang kayu yang menggelinding ke bawah dari lantai 22, dan tubuhnya terjatuh dilantai 16 gedung tersebut. Sa’at (33) salah satu teman kerja korban, mengatakan bahwa korban menjadi tukang kayu di proyek hotel tersebut, sudah dua bulan ini.

    Menurut Kapolsek, kejadian tersebut berawal dari korban yang sedang menata tumpukan kayu di lantai 22. Tetapi, korban berupaya mengejar tumpukan kayu yang tiba-tiba menggelinding ke arah celah, dan dia diduga terpeleset terjatuh ke lantai 16.
    Petugas bagian keselamatan kerja PT WKC, Supriyono, menyatakan, bahwa kejadian tersebut murni kecelakaan kerja. Korban meninggal saat dibawa ke ruah sakit.

    Sumber / Referensi : http://www.merdeka.com/peristiwa/seorang-pekerja-bangunan-di-solo-tewas-terjatuh-dari-lantai-22.html

    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :

    1. Kronologis Kejadian
    Kejadian ini terjadi pada Senin, sekitar pukul 09.15 WIB, seorang pekerja bernama Toat (48) yang bekerja pada sebuah proyek pembangunan Hotel Alila di Jalan Slamet Riyadi Jajar Laweyan Solo, Jawa Tengah. Pada saat itu, ia sedang menata tumpukan kayu yang berada di lantai 22. Tetapi, korban berupaya mengejar tumpukan kayu yang tiba-tiba menggelinding ke arah celah, dan dia diduga terpeleset terjatuh ke lantai 16. Toat sempat mendapat penanganan tetapi nyawanya tidak dapat terselamatkan dan ia meninggal dunia dunia saat perjalanan ke Rumah Sakit.

    2. Analisis Penyebab Langsung
    Analisis penyebab langsung kematian Toat (48) karena ia berusaha untuk mengejar tumpukan kayu yang menggelinding.

    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung
    – Pekerja pada gedung ini tidak dibekali dengan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.
    – Lingkungan tempat ia bekerja belum sepenuhnya aman dikarenakan bangunan tersebut masih dalam tahap pengerjaan.
    – Keamanan dan keselamatan di area tersebut tidak memenuhi standar keselamatan kerja.

    4. Rekomendasi Dari Saya
    – Pentingnya melakukan safety briefing sebelum bekerja terutama dalam melakukan pekerjaan yang termasuk kategori High Risk Job.
    – Memberikan pengertian kepada pekerja tentang SOP dan Job Description dan memberi penjelasan bahwa sangat penting untuk mengikuti instruksi dan SOP yang sudah ada.
    – Pentingnya kontrol dalam mengawasi para pekerja (peran HSE/mandor).
    – Mengenali Job Risk dan Job Safety Analysis (JSA).
    – Memakai atau menggunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan.

    Nama : Nur Lutfiani
    NPM : 13.11.106.701501.0887
    Kelas : B-2
    Semester : V (Lima)

  18. Kronologis :
    Kecelakaan kerja kembali terjadi dalam renovasi pembangunan stadion Piala Dunia di Sao Paolo, Brasil, Rabu 27 November 2013 waktu setempat. Penyebab utama insiden tersebut karena
    crane kolaps kemudian menimpa struktur metal bangunan atap stadion, kemudian struktur metal bangunan di atap stadion runtuh dan merusak tiang penyangga di sisi timur stadion. Reruntuhan metal tersebut menimpa dan merusak panel LED (layar lebar) stadion.

    Analisis penyebab langsung :
    Masih dalam penyelidikan mengenai peristiwa yang menewaskan 3 pekerja tersebut. Kemungkinan terkena dampak dari reruntuhan metal.

    Analisis penyebab tak langsung :
    Didalam penelitian ini, beberapa faktor lapangan sangat berpengaruh besar pada produktivitas pekerja. Diantaranya; kurang pengawasan dari sisi keselamatan pekerja, tidak menggunakan alat pelindung diri secara lengkap yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta prosedur yang diabaikan. Namun, faktor manusia-nya pun tidak kalah berpengaruhnya. Kurangnya training atau pengetahuan mengenai hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja itu sendiri, atau bahkan tidak disiplin dalam menjalankan SOP yang diberlakukan, tidak profesional dan mawas diri dalam bekerja. Faktor lingkungan, alat kerja yang tidak standart dan/atau tidak sesuai, serta faktor peralatan keselamatan kerja yang minim dan/atau tidak sesuai juga ikut menyumbang peran penting dalam kecelakaan dalam kerja.

    Rekomendasi :

    Pekerja diharuskan ikut dalam pelatihan penyelamatan diri dalam situasi emergency agar dapat tetap bertahan hidup. Kemudian dibekali dengan APD yang sesuai dan standart untuk menunjang keselamatan pekerja itu sendiri. Dibekali dengan peraturan yang tegas dan jelas dari Managemen Konstruksi atau pihak pelaksana proyek agar menjalankan SOP yang berlaku serta menetapkan jam kerja yang proposional sesuai dengan beban kerja yang ditimbulkan. Sosialisasi ERP yang dapat diterapkan dan dimengerti para pekerja dari bidang safety sangatlah utama. Pengawasan berkala dan rutin hendaknya diterapkan oleh manajemen untuk mendukung sistem kerja yang baik. Pemeriksaan alat kerja terkait, harus sesuai standart yang ditentukan dan laik. Kondisi alat yang tidak memenuhi kriteria cukup berpotensi untuk menimbulkan suatu insiden.

    Nama: Dinda Rizky K.N
    Kelas : B2
    Sem. : V ( Lima )

  19. Artikel : Empat Pekerja Tertimbun Material Bangunan Hotel

    Kecelakaan yang terjadi pada hari selasa tanggal 8 januari 2013 di Yogyakarta tepatnya kejadian yang terjadi pada bangunan proyek Hotel All Star dijalan Dagen No 60, Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen,Yogyakarta telah merenggut nyawa empat buruh.
    Dari hasil pemeriksaan ditempat kejadian perkara korban tertimpa material bangunan dan tanah,empat pekerja mengalami kecelakaan kerja sekitar pukul 09.00 WIB.
    Kejadian terjadi sesaat setelah 4 pekerja mengeruk tanah di basement,tanah yg diratakan kemudian longsor selebar 1-2 meter dan dibagian atas basement ada besi untuk cor yang menimpa pekerja.
    Keempat korban saat itu dilarkan kerumah sakit Panti Rapih Yogyakarta, 3 korban buruh perempuan dan 1 buruh laki laki. Korban yang luka berat adalah Triyadi 30 tahun dan Yantini sedangkan 2 korban luka ringan adalah Pariyah 55 tahun dan Kustinah 26 tahun.
    Menurut Cahyo Wicaksono Kapolsek Gedongtengen Kompol hasil penyelidikan menunjukkan kasus tersebut murni kecelakaan kerja dan menurut saksi mata Ipung Purwandari yang merupakan pemilik Hotel Permata yang bersebelahan dengan jarak satu rumah dengan Hotel All Star memperkirakan 4 buruh tertimbun material bangunan sekitar 5 menit.

    http://nasional.tempo.co/read/news/2013/01/08/058452860/empat-pekerja-tertimbun-material-bangunan-hotel

    1. Kronologis Kecelakaan
    Kecelakaan yang terjadi pada hari selasa tanggal 8 januari 2013 sekitar pukul 09.00 WIB di Yogyakarta tepatnya kejadian yang terjadi pada bangunan proyek Hotel All Star dijalan Dagen No 60, Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen,Yogyakarta. Kejadian terjadi sesaat setelah 4 pekerja mengeruk tanah di basement,tanah yg diratakan kemudian longsor selebar 1-2 meter dan dibagian atas basement ada besi untuk cor yang menimpa pekerja. Hasil penyelidikan menunjukan kasus murni kecelakaan kerja,saksi mata mengatakan empat korban tertimbun tanah, batu, besi sekitar pukul 09.00 wib. Saksi mata mengatakan ia melihat ke empat korban luka parah, korban luka berat, ada yang patah tulang, keempat korban saat itu dilarkan kerumah sakit Panti Rapih Yogyakarta.

    2. Analisis penyebab langsung
    – Kematian korban dikarenakan mengeruk tanah dan tanah yang diratakan kemudian longsor, dan ada besi untuk cor yang menimpa pekerja

    3. Analisis tidak langsung
    – Lingkungan tempat korban bekerja belum sepenuhnya aman dikarenakan bangunan tersebut masih dalam tahap pembangunan
    – Faktor peralatan kemanan yang kurang serta bahan konstruksi membangun gedung ini kurang memadahi.
    – Keamanan dan keselamatan di area tersebut tidak memenuhi standar keselamatan kerja
    – Pekerja pada gedung ini tidak dibekali dengan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja

    4. Rekomendasi
    – Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan pekerjaan
    – Lakukan safety briefing sebelum melakukan pekerjaan
    – Menerapkan system JSA dan SOP untuk setiap pekerjaan dan diketahui oleh semua pekerjanya
    – Adanya pengawasan dari pihak yang terkait seperti kontraktor atau pemili proyek
    – Memastikan lingkungan kerja aman bagi para pekerjanya

    Nama : Marisa Wulandari Lestaluhu
    NPM : 13.11.106.701501.0919
    Kelas : B2 (malam)
    Semester : V (Lima)

  20. Bangunan roboh di Menteng, 1 orang tewas terjebak di reruntuhan”

    Merdeka.com – Sebuah proyek bangunan di Jalan Cikini Raya nomor 73, Menteng, Jakarta Pusat roboh. Bangunan itu roboh pagi tadi sekitar pukul 06.05 WIB.

    “Roboh jam 6 lewat lima,” kata Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran Menteng, Suharno saat ditemui merdeka.com di lokasi, Jumat (31/10).

    Menurut Suharno, bangunan yang roboh itu adalah proyek Gedung Arsip yang masih dalam proyek pembangunan. Saat roboh, ada 9 orang di dalam bangunan itu. 4 Orang dipastikan tewas, sedangkan 5 orang lainnya yang luka berat sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Korban meninggal adalah Nur Ucup, Arden, Harno dan Budi. Yang dibawa ke RS adalah Wanto, Bayu, Imam Harto dan Agung.

    “Satu orang tewas masih terjebak di dalam, termasuk yang empat orang tewas itu. Lima orang yang cuma luka-luka langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

    Kesimpulan sementara dari Suharno, bangunan itu roboh lantaran fondasinya belum kuat. “Cor-corannya belum kuat karena mereka baru ngecor tadi malam. Masih kita selidiki,” kata dia.

    Hingga kini proses evakuasi di TKP masih dilakukan. Proses pembongkaran tampak sulit lantaran puing-puing bangunan yang hancur harus disingkirkan dengan alat berat. Para petugas kepolisian dan damkar masih bekerja sama mengangkat puing-puing itu dengan tangan kosong.

    Garis polisi juga sudah dibentangkan sejak pagi tadi. Beberapa warga mulai berdatangan untuk sekedar melihat situasi.

    sumber referensi
    http://www.merdeka.com/peristiwa/bangunan-roboh-di-menteng-1-orang-tewas-terjebak-di-reruntuhan.html

    1. Kronologis kejadian
    Pada hari jum’at 31 Oktober 2014, sekitar pukul 06.05 WIB terjadi bangunan roboh di JL. Cikini Raya no.73, Menteng ,Jakarta Pusat. Menurut Suharno ada sekitar 9 orang berada dalam bangunan tersebut, 4 orang dipastikan tewas dan 5 sisanya luka berat. Korban meninggal adalah Nur Ucup,Arden, Harno Dan Budi. Sedangkan yang luka berat adalah Wanto, Bayu,Imam,Harto dan Agung.

    2. Analisis Penyebab Langsung
    Penyebab langsung dari kecelakaan kerja ini adalah robohnya sebuah gedung dengan kerusakan pondasi yang baru di cor semalam dan masih dalam tahap pengerjaan.

    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung
    – Faktor keamanan gedung yang tidak memadai.
    – Faktor kontruksi bangunan yang masih basah.
    – Faktor fisik dan psikologi karna pengecoran dilakukan pada malam hari sehingga
    menyebabkan fatik.

    4. Rekomendasi
    – Pekerja harus di bekali dengan traning keselamatan kerja yang benar sehingga
    mengurangi angka kecelakaan.
    – Pekerja harus tahu kapan bahan cor-coran benar” kuat.
    – Sebelum melakukan finishing,pastikan semua pondasi benar” sudah kuat

    Nama : Rachmadanny M Merapi
    Kelas : B2/semester 5
    NPM : 13.11.106.701501.0884

  21. BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id – Kecelakaan kerja terjadi pada dua karyawan kontraktor PT Pertamina di lingkungan kilang minyak Pertamina RU V di Jl Yos Sudarso, Balikpapan, Kamis (7/4/11).

    Budi (23), seorang pekerja outsourcing PT Pertamina RU V dari PT Padiya meninggal duni, sekitar pukul 10.30 pagi tadi. Setelah terjatuh dari lantai 12 di hall reaktor B unit flatforming PT Pertamina RU V. Sementara satu temannya bernama Raymond (25) hanya mengalami luka memar, karena tersangkut di lantai 10.

    Kapolres Balikpapan AKBP A Rafik menyatakan Raymond dan almarhum Budi langsung dibawa ke RS Pertamina Balikpapan, pasca peristiwa naas tersebut. “Raymond kini sedang dalam perawatan intensif di RS Pertamina, sementara almarhum, setelah dilakukan visum, langsung diserahkan pihak Pertamina ke keluarganya di kawasan Sepinggan, Balikpapan Selatan,” ungkap Rafik.

    Dari keterangan sementara, Rafik mengatakan, pagi sebelum kejadian, para pekerja termasuk almarhum dan Raymond mengikuti safety briefing. “Mereka bekerja satu unit. Terdiri dari enam orang dan diawasi oleh satu orang supervisor yang bernama Muslimin. Saat bekerja, almarhum Budi dan Raymond berada di lantai 12. Keduanya sedang membuka baut di pojok reaktor. Saat itu, keduanya terpleset dari border reaktor. Kebetulan, bordernya terlepas. Budi langsung tiba di lantai dasar reaktor, sementara Raymond tersangkut di lantai 10,” tutur Rafik.(*)

    Sumber :http://kaltim.tribunnews.com/2011/04/07/kecelakaan-kerja-terjadi-di-kilang-pertamina-balikpapan.

    1. Kronologi Kejadian.
    Hari kami,07 April 2011, telah terjadi kecelakaan kerja pada dua karyawan kontraktor PT Pertamina di lingkungan kilang minyak Pertamina RU V di Jl Yos Sudarso.1Korban meninggal dunia bernama Budi usia 23thn, 1 korban mengalami luka memar bernama raymond usia 25 tahun. Sebelum bekerja pekerja mengikuti safety briefing. bekerja 1 lokasi di lantai 12 terdiri dari 6 orang dan diawasi oleh 1 orang supervisor bernama muslimin. Keduanya sedang membuka baut di pojok reaktor, korban terpeleset dari border reaktor,border terlepas. Budi terjatuh sampai ke lantai dasar. raymond terjatuh namun tersangkut di lantai 10.

    2. Analisis Penyebab Langsung adalah : Border terlepas

    3. Analisis Penyebab Tak Langsung
    Pekerja tidak menggunakan APD
    – Bekerja diketinggian harus menggunakn full body harnes

    4. Rekomendasi ;
    – Bekerja di ketingian pekerja harus memakai APD lengkap terutama Full Body Harnes
    – Pekerja harus memiliki skill yg baik
    – melakukan tindakan aman saat bekerja
    – Melakukan training terlebih dahulu kepada para pekerja

    Nama : Dewi Fatmah Febriyanti
    Kelas : B2
    NPM :13.11.106.701501.0880

    1. Harap lebih spesifik membuat analisis anda, tambahkan aspek-aspek yang lain yang mengungkinkan memberi kontribusi terhadap penyebab tak langsung kejadian, seperti aspek skill & keterampilan pekerja, aspek pendidikan, aspek pengalaman kerja, budaya kerja, budaya perusahaan terhadap keselamatan, aspek lingkungan dan lain sebagainya.

      1. Mohon maaf sebelumnya Pak, Mengingat data yang saya dapat dari berita tersebut kurang detail tdak ada keterangan yang menerangkan skill, pengalaman pekerja, sulit bagi saya menganalisa dampak tak langsungnya. Untuk itu akan saya coba menganalisis dampak tak langsung sesuai yang saya dapatkan dari informasi di atas.
        Adapun anaisis dampak tak langsung :

        1. Kurang adanya pengawasan dari Tim HSE (Orang Safety)
        2. Pekerja tidak kompeten di bidangnya
        3. Kontruksi badan reaktor tidak kokok sehingga mudah terlepas.
        4. Fasilitas keamaan area tidak memadai
        5. Pekerja tidak memakai PPE.

  22. Artikel : Pekerja bangunan tewas karna terjatuh dari lantai 18

    Merdeka.com – Seorang pekerja bangunan, Suprapto (19), tewas akibat terjatuh dari lantai 18 ke lantai lima di gedung Proyek Asket, di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan. Kejadian itu terjadi pada Kamis (18/9) malam.

    Warga asal Desa Ngledok RT 02/01 Desa Jati Tengah, Kecamatan Sukaharjo, Sragen, Jawa Tengah itu tewas mengenaskan setelah tubuhnya melayang dari ketinggian 13 lantai.

    Informasi yang dihimpun, Jumat (19/9), peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18:00 WIB. Saat kejadian, korban sedang mengerjakan proyek bangunan di lantai 18, tiba-tiba jatuh sampai ke lantai lima.

    Kapolsek Metro Setiabudi, AKBP Audiee Latuheru, mengatakan petugas setelah mendapat informasi langsung mengecek ke lokasi kejadian. Berdasar keterangan saksi dan olah TKP, korban tewas akibat kecelakaan kerja.

    Refrensi : http://m.merdeka.com/peristiwa/pekerja-tewas-terjatuh-dari-lantai-18-gedung-proyek-di-setiabudi.html

    Analisis :

    1. Kronologis Kejadian
    Kamis (18/09) sekitar pukul 18:00 Suprapto (19) sedang mengerjakan proyek di lantai 18 bangunan , tiba – tiba suprapto terjatuh dari lantai 18 ke lantai 5 bangunan.

    2. Penyebab Langsung
    Kelalaian pekerja saat bekrja di ketinggian ,dan tidak ada pengaman/baricade pada bangunan

    3. Penyebab Tidak Langsung
    Lingkungan kerja yang belum aman karna masih dalam proyek pengerjaan
    Perkerja tidak di bekali pelatihan berkerja di ketinggian
    Kurangnya pemahaman tentang K3 pada pekerja

    4. Rekomendasi
    Buat SOP & JSA tentang bekerja di ketinggian
    APD harus di gunakan oleh setiap pekerja
    Safety Talk sebelum memulai pekerjaan
    Adanya pengawasan bagi pekerja yg di lakukan oleh kontraktor/pemilik proyek.

    Nama : risky prayogo
    Kelas : B2
    Npm : 0913
    Smt : V (lima)

  23. Kecelakaan kerja di Makati, tenggara Manila, Filipina, menewaskan sepuluh pekerja bangunan.

    Para korban tewas karena terjatuh dari ketinggian sekitar 25lantai di sebuah gedung yang tengah direnovasi kemarin. Saat itu, para pekerja tersebut memasang jendela kaca di kondominium di ibu kota Filipina.
    Tiba-tiba papan pijakan yang menahan tubuh mereka patah. Seketika, tubuh
    mereka jatuh dari lantai 32 dan terempas hingga lantai 7. Wali Kota Makati
    Junjun Binay mengatakan, selain sepuluh orang yang tewas, ada seorang pekerja lain yang kritis. Tim penyelamat dari Dinas Kebakaran Manila menyatakan, satu korban selamat kini dirawat di rumah sakit setempat. ”Kami belum tahu kondisinya seperti apa saat ini,” jelas Juan Jesse Robles, kepala tim penyelamat yang berada di lokasi kejadian, seperti dilansir Agence France Presse. Dalam sebuah pernyataan tanggapan, seperti dikutip Associated Press, pemilik gedung Eton Properties Philippines Inc menjelaskan, para pekerja itu adalah karyawan perusahaan kontraktor pemasang instalasi kaca di gedung tersebut. Saat kecelakaan, mereka beristirahat. Kala itu, mereka hendak menaikkan papan pijakan tersebut ke lantai 39 sambil membawa tangga. ”Namun, karena papan tersebut hanya mampu mengangkat beberapa pekerja,kabel yang menahannya putus,” tulis pernyataan itu. Pemilik gedung telah meminta peninjauan kembali peraturan standar keselamatan kepada perusahaan subkontraktor dan manajemen gedung. Laman perusahaan tersebut di internet menyebutkan, Eton adalah pengembang realestat berskala global di bawah Lucio Tan Group. Eton juga satu grup dengan Philippine National Bank dan Philippine Airlines. Perusahaan tersebut juga mempunyai cabang di Beijing,Hongkong, dan Shanghai. Binay meminta pembangunan di gedung tersebutdihentikan hingga pihaknya yakin bahwa semua pekerja bekerja secara aman.
    Filipina, khususnya Manila, mengalami pertumbuhan gedung pencakar langit yang pesat. Investasi bisa masuk karena rendahnya suku bunga di negara itu.

    Sumber / Refrensi:
    http://dokumen.tips/documents/kasus-kecelakaan-proyek.html

    1. Kronilogis :

    _kecelakaan kerja terjadi di Makati, tenggara Manila, Filipina.
    _para pekerja tersebut memasang jendela kaca.
    _para pekerja,hendak menaikkan papan pijakan tersebut ke lantai 39 sambil membawa tangga. ”Namun, karena papan tersebut hanya mampu mengangkat beberapa pekerja,kabel yang menahannya putus.

    2. Analisis Penyebab Langsung :

    _korban tewas karena terjatuh dari ketinggian sekitar 25lantai.
    _papan pijakan yang menahan tubuh mereka patah.

    3. Analisis Penyebab tak Langsung :

    _ lemahnya pengawasan K3
    _Tidak memperhatikan SOP yang sudah ada.
    _Kurangnya pengetahuan mengenai hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja di tempat tersebut
    _Kurangnya pengetahuan dan latihan antara kontraktor dan pekerja.

    4. Rekomendasi :

    _ Perlunya pelatihan k3 (training ,)
    _perlindungan kesejahteraan fisik dengan dengan tujuan mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera terkait dengan pekerjaan.
    _penggunaan alat Keselamatan (APD )
    _ adanya kontrol terhadap pelaksanaan keselamatan,
    _ adanya pelatihan terhadap pekerja,
    _ setiap mengambil tindakan harus ada rasa tanggung jawab dimulai dari diri sendiri agar selalu bekerja aman dan selamat.

    Nama : Agustinah
    Kelas : B2/semester 5
    NPM : 13.11.106.701501.0917

  24. 1. KRONOLOGIS:
    – Tiang pancang pembangunan jembatan underpass PT BNJM yang berlokasi di Jalan A Yani Desa Sumur Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Bartim dan baru Selasa (22/5/2012) lalu dipasang, roboh.
    – Tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang menimpa proyek milik PT Wijaya Karya (WIKA) Persero TBK Wilayah VIII Kalselteng ini.
    – Peristiwa berawal ketika para pekerja PT WIKA berniat memasang tiang pancang pertama. Namun diduga kurang teliti serta tak mengamati kondisi tanah, bahwa di lokasi tersebut juga terdapat Eksavator PC 200 yang sedang menahannya, tiang pancang itu akhirnya membebani alat pemasangnya hingga akhirnya roboh.

    2. ANALISIS PENYEBAB LANGSUNG:
    – Kondisi tanah yang labil di sekitar lokasi proyek, sehingga dapat memungkinkan tiang pancang tersebut roboh.

    3. ANALISIS PENYEBAB TIDAK LANGSUNG:
    – Faktor peralatan pekerjaan,pemancang yang belum lengkap pengaman masih belum layak di operasikan,mungkin untuk meminim budget dan mengingat jatuh tempo pengerjaan bangunan yang ingin selesai tepat waktu
    – Faktor manusia juga berpengaruh dalam hal ini, karena pekerja yang kurang teliti dan kurang peduli pada kondisi tanah.

    4. REKOMENDASI:
    – melakukan training terlebih dahulu pada pekerja sebelum melakukan pekerjaan proyek
    – Melakukan pengecekan kondisi tanah sebelum mengerjakan proyek tersebut
    – Dilengkapi beban pengaman pada pemancang
    – Tidak ada salahnya mencoba memberikan sesajen untuk penunggu yg ada di sekitar proyek jembatan tersebut, karena tanpa kita sadari kita hidup di 2 dunia, yang kadang kala mereka tidak senang jika tempat tinggalnya dIusik.

    Adinda Rachmasari
    13.11.106.701501.0876
    Semester 5
    B2 D4K3

  25. kronologis
    Terjadi kecelakaan kerja di kota Hanoi tepatnya di pelabuhan Vung Ang lokasi konstruksi fernosa ha tinh steel corporation (FHS). kecelakaan tersebut menelan korban jiwa sebanyak 14 orang dan 28 orang lain mengalami cedera pada hari rabu 25 mei 2015
    Sekitar pukul 20:00 waktu setempat satu perancah ambruk di lokasi pembangunan. Kecelakaan tersebut terjadi ketika ratusan pekerja sedang bekerja di perancah dengan ketinggian 20-30 meter. Saat itu sedang dilakukan pemasangan baja buat penahan ombak di dermaga pelabuhan Vung Ang.
    Dari kesaksian salah satu pekerja yang cedera, sebelum bekerja perancah tersebut terlihat begetar. Kejadian tersebut sudah di laporkan ke pihak management akan tetapi kejadian tersebut tidak di respon.
    *analisis penyebab langsung
    kurangnya pengawasan dalam pemasangan tiang perancah yang mengakibatkan kurang kokoh menjadi penyebab rubuhnya konstruksi tersebut
    *analisi penyebab tak langsung
    1. kelalaian pekerja saat memasang tiang perancah konstruksi tersebut.
    2. pegawasan yang kurang dalam proses konstruksi tiang perancah sehingga tidak ada yang memperhatikan pondasi tiang yang bergoyang dan pekerja
    3. Faktor cuaca yang mungkin mengakibatkan pekerja yang kurang konsentrasi dalam memasang tiang perancah
    4. Pemasangan tiang yang tidak standar d dengan SOP
    5.kwalitas kualitas bahan tiang perancah tidak standar t
    *saran
    1. Perlunya di tempatkan ditempatkan seorang HSE engenering engineer atau safety oficcer officer yang bersertifikat guna mengawasi dan mengecheck memeriksa pekerjaan konstruksi tersebut
    2. Pekerja perlu di bekali dibekali tentang k K3 terutama bahaya dalam pekerjaan konstruksi dan di berikan diberikan APD yang layak sesuai sub jenis pekerjaan
    3.perlu dilakukan pengecekanpemeriksaan psikologis pekerja
    4.MengecheckMemeriksa material tiang perancah yang di gunakan digunakan dengan memperhatikan data material sheet guna mengetauhi beban tiang tersebut.
    5. Membuat SOP dan JSA dalam pekerjaan konstruksi tersebut

    Nama: yogi adi wilantara
    Npm: 13.11.701501.0912
    Smester: v ( lima)

    1. Anda sekolah SMA dari mana? Siapa yang mengajarinya? Tulisan bahasa Indonesia Anda sungguh kacau, bahkan untuk membedakan suku kata “di” kapan disambung dan kapan dipisah Anda tidak tahu! Pelajari lagi bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

  26. *Hasil Forensik Tentukan Kelanjutan Proyek Jembatan di TIM*

    JAKARTA, KOMPAS.com — Kelanjutan proyek jembatan penghubung antargedung perpustakaan umum DKI di kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, menunggu hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya yang akan berlangsung Senin (3/11) ini.
    Jembatan itu runtuh pada Jumat pekan lalu di tengah proses pembangunan dan menyebabkan empat pekerja tewas.
    Untuk mengungkap penyebab kejadian itu, kepolisian tengah memeriksa sembilan saksi. Pemeriksaan itu akan dilanjutkan dengan meminta keterangan kepada kontraktor pelaksana pembangunan, pengelola gedung, dan juga Pengawas dan Penertiban Bangunan DKI.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan mengatakan, sembilan saksi yang diperiksa itu terdiri atas tujuh pekerja bangunan yang selamat dan dua kerabat korban. Hingga saat ini, kesembilan saksi itu masih dimintai keterangan.
    ”Pemeriksaan masih berlangsung sehingga belum diketahui secara pasti penyebab runtuhnya jembatan itu,” ujarnya.
    Namun, kata Tatan, jumlah saksi yang akan dimintai keterangan akan terus bertambah.
    Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI Agus Suradika, Minggu (2/11), mengatakan, pekerjaan pembangunan masih dihentikan sampai saat ini. Keberlangsungan pembangunan itu menunggu hasil pemeriksaan Puslabfor Polda Metro Jaya pada Senin ini.
    ”Jika ditemukan penyimpangan pada spesifikasi bangunan, ada indikasi pidana. Pembangunan akan dihentikan untuk penyidikan. Namun jika runtuhnya jembatan akibat kecelakaan murni, pembangunan akan segera dilanjutkan,” kata Agus.
    Menurut Agus, pembangunan gedung arsip perpustakaan itu menggunakan anggaran tahun jamak senilai Rp 23,9 miliar. Tahun ini, pembangunan dilaksanakan untuk pendirian struktur bangunan. Pada 2015 baru melangkah pada pekerjaan arsitektur bangunan.
    Jembatan yang ambruk itu merupakan kelanjutan dari pembangunan perpustakaan umum daerah. Sejak 2011, Pemprov DKI merancang pembangunan gedung perpustakaan umum yang lebih besar untuk menampung lebih banyak koleksi dan bisa digunakan untuk acara pertunjukan.
    Agus mengatakan, sebagai pengelola gedung, pihaknya juga belum dapat memastikan penyebab utama runtuhnya konstruksi jembatan itu. ”Saya menyerahkan pemeriksaan sepenuhnya kepada kepolisian. Saya tak berani menduga-duga,” katanya.
    Keempat buruh bangunan yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan material jembatan, menurut Agus, telah dimakamkan di kampung masing-masing. Keempat korban itu adalah Harno (40), Budi Utomo (25), Nur Ucup (38), dan Arden (17).
    Kontraktor pembangunan, PT Sartonia Agung, kata Agus, telah memberikan santunan selayaknya kepada keluarga dari empat korban. ”Pemakaman para korban juga dibiayai pihak kontraktor,” ujarnya.
    Runut pembangunan
    Ketua Umum Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI) Manahara Siahaan mengatakan, penyebab runtuhnya jembatan penghubung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, bisa dirunut dari sisi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Ada sejumlah perangkat aturan yang menjamin keamanan dan menjadi panduan dalam pekerjaan konstruksi.
    Terkait perizinan, kata Manahara, ada izin mendirikan bangunan yang diterbitkan Pemerintah DKI Jakarta. Sementara terkait kompetensi penyedia jasa konstruksi, baik kontraktor maupun konsultan, ada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. UU tersebut, di antaranya, mensyaratkan perencana, pelaksana, dan pengawas memenuhi sertifikasi, klasifikasi, serta kualifikasi sebagai perusahaan jasa konstruksi.
    ”Polisi bisa mengecek draf perencanaannya, apakah sesuai dengan kaidah teknik konstruksi atau tidak, lalu memeriksa pelaksanaan dan pengawasannya. Selain itu, kompetensi perencana, pelaksana, dan pengawas juga perlu dilihat, apakah ada sertifikat dan memenuhi kualifikasi,” ujarnya.
    Menurut Manahara, selain perusahaan jasa konstruksi, kasus itu juga harus menjadi pelajaran bagi pemerintah sebagai pemberi izin dan pengawas pendirian bangunan.
    Sesuai dengan UU Jasa Konstruksi, jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan kesalahan perencana atau pengawas konstruksi dan terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, perencana atau pengawas konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang profesi dan dikenai ganti rugi.
    Catatan Kompas, ada sejumlah kasus kegagalan konstruksi yang menyebabkan korban di DKI Jakarta. Pada 19 September 2013, tangga utama Gelanggang Remaja di Jalan Balai Rakyat Koja, Jakarta Utara, ambruk saat pengecoran. Empat pekerja mengalami luka serius dan tujuh orang lainnya luka ringan karena tertimpa beton, rangka besi, dan material lain.
    Polres Metro Jakarta Utara menetapkan manajer proyek, pelaksana lapangan, dan operator mesin cor dari kontraktor pelaksana sebagai tersangka dalam kasus itu. Mereka dinilai lalai sehingga menyebabkan kecelakaan kerja dan menimbulkan korban luka.
    Kasus lain, pada 23 Desember 2009, toilet tambahan yang sedang dibangun di lantai empat dan tiga Pusat Grosir Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, runtuh dan menyebabkan dua tewas dan sembilan lainnya luka-luka. Polisi menetapkan direktur, manajer konstruksi, dan pekerja pelaksana konstruksi sebagai tersangka dan menyeretnya ke pengadilan. (MKN/MDN)

    nama : Hendra Hadi Saputra
    kelas :B2K3 Semester 5 ( malam )
    npm :13.11.106.701501.0890

    http://megapolitan.kompas.com/read/2014/11/03/14231481/Hasil.Forensik.Tentukan.Kelanjutan.Proyek.Jembatan.di.TIM

    kronolgo kejadian :
    kronologi pembagunan jembatan di tim belum diketahui oleh pihak kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, menunggu hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya yang akan berlangsung Senin karena merek tidak berani untuk Jembatan itu runtuh pada Jumat pekan lalu di tengah proses pembangunan dan menyebabkan empat pekerja tewas.dan Agus mengatakan, sebagai pengelola gedung, pihaknya juga belum dapat memastikan penyebab utama runtuhnya konstruksi jembatan itu jadi semua penyebab roboh ya jembatan diserahkan kepada kepolisian untuk memeriksa para saksi dan tersangka yang terlibat di dalam pembangunan jembatan penghubung antar gedung perpustakan umum Di DKI.

    Analisis Penyebab Langsung:
    terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan kesalahan perencana atau pengawas konstruksi yang perhitungan tidak tepat dan menyebabkan jembatan runtuh

    Analisis Penyebab Tidak Langsung :
    1.Penyebab pemerintah tidak turun untuk mengecek kondisi di lapangan sebelum mengeluarkan surat ijin untuk mendirikan jembatan .
    2.Keamanan yang kurang dalam pembagunan jembatan di tim.
    3.perencanaan ,pelaksanaan dan pengawasan yang belum masuk dalam prosuder pembangunan kontruksi.

    Rekomendasi :
    1.sebelum melakukan pembangunan jembatan harus diperiksa kondisi pekerja sebelum melakukan pengerjaan pembangunan jembatan tesebut
    2.harus dicek lokasi pekerjaan dan material yang akan digunakan .
    3.pengawas harus selalu mengecek kondisi pekerja dan alat-alat yang akan dilakukan untuk membangun jembatan tersebut
    4.sebelum mengunakan kontraktor ,pemerintah harus mengecek nama PT dan kelengakapan dokumen kontraktor tersebut
    5.setiap selesai pekerjaan pemerintah harus mengecek alat ,pekerja dan pengawas sebelum meninggal kan pekerjaan atau kontarktor harus membuat laporan pekerjaan pembangunan jembatan tersebut untuk pemerintah agar pemerintah mengetahui proses pembangunan jembatan penghubung antar gedung perpustakaan umum Di DKI

  27. Kronologis kejadian :
    Bangunan lantai IV vihara kompleks CBD (Central Business District) Polonia, Medan, Sumatra utara roboh, Kamis (4/3) menjelang pukul 13.00. Kejadian ini menyebabkan puluhan pekerja terluka dan tiga diantaranya kritis. Kejadian itu bermula pada saat mau melanjutkan pengecoran yang dilakukan mulai pagi hari, akibatnya Mantri dan puluhan orang lainnya terluka dan langsung dibawa ke RS Mitra Sejati, Jalan A.H Nasution. Dan tiga diantaranya masuk ruang UGD, diduga penyebab jatuhnya banguna itu dipicu dari penyangga yang tidak kokoh, meski sebagian lantai IV runtuh, pekerjaan tetap berlanjut.

    Analisis Penyebab Langsung :
    Penyebab langsung kejadian tersebut ialah penyangga bangunan tidak kokoh, yang mengakibatkan bangunan lantai IV tersebut roboh pada saat hendak melanjutkan pengecoran.

    Analisis Penyebab Tidak Langsung :
    1. Pada saat melanjutkan pengecoran puluhan orang berada di lantai IV yang penyangganya tidak kokoh.
    2. Bahan bangunan untuk penyangga yang dipakai untuk pembangunan tidak standart keselamatan bagi pekerja di area bangunan tersebut.
    3. Kurangnya seorang petugas yang mengawasi area bangunan tersebut .

    Rekomendasi :
    1. Harus lebih teliti lagi dalam pemilihan bahan kontruksi yang dipakai , pakailah bahan yang lebih kokoh/kuat, jangan menggunakan material yang tidak memenuhi standart kontruksi bangunan.
    2. Memberikan seorang SHE kontruksi/ seorang yang ahli dalam bidang kontruksi agar dapat memberikan safety talk sebelum melakukan pekerjaan dan dapat mengkontrol apa saja yang dilakukan pekerja bangunan selama jam kerja berlangsung.
    3. HSE yang bertugas selalu melakukan pengawasan di area sekeliling bangunan dan memberikan APD kepada seluruh pekerja agar pada saat terjadi insiden tingkat resiko yang diterima bisa berkurang dan tidak menimbulkan korban kritis atau merenggut nyawa si pekerja.

    Nama : Rizky septian
    Kelas : B2
    Semester : V (lima)
    NPM : 13.11.106.701501.0897

  28. 1. Kronologis kejadian
    Kecelakaan konstruksi pembangunan terowongan rel kereta baru yang menewaskan 2 pekerja dan membuat 8 orang luka-luka ini dimulai saat para pekerja sedang bekerja di bagian masing-masing. Pada saat itu, ada beberapa pekerja yang sedang berupaya memasukkan adukan semen kedalam cetakan yang berada di posisi lebih tinggi dari pekerja lain, disaat yang bersamaan sebuah tiang pancang jatuh. Jatuhnya tiang pancang lalu membuat kondisi kontruksi berubah jadi tak seimbang, lalu mengakibatkan tiang-tiang penyangga pun ambruk berjatuhan, dan menimpa beberapa pekerja yang berada disekitar lokasi kejadian. Selain tiang-tiang pancang, adukan semenpun juga turut menjatuhi beberapa pekerja yang berada di bawahnya. Akibatnya sebanyak 10 pekerja menjadi korban, 2 meninggal dunia dan 8 lainnya luka-luka.

    2. Analisa penyebab langsung
    Pada waktu kejadian berlangsung, dalam berita tidak diceritakan secara detail peranan safety didalamnya.
    Menurut analisa saya, kecelakaan terjadi akibat kelalaian seorang safety yang tidak ada dilokasi untuk memberikan pengawasan demi terjadinya keselamatan dan kesehatan kerja. Pekerja yang berada pada posisi fertikal pada pekerjaan yang bersamaan, memilikki resiko lebih besar. Sehingga seharusnya tidak diperbolehkan atau di isolasi bahayanya dengan serius. Hal tersebut tidak terjadi, sehingga apabila sesuatu yang tidak diinginkan seperti kecelakaan tersebut terjadi, tidak ada korban jiwa.

    3. Analisa penyebab tidak langsung
    Pekerja telah bekerja dengan baik, dan menggunakan skil masing-masing. Tidak ada kelalaian pekerja saat bekerja. Kecelakaan tersebut diawali dari ambruknya tiang pancang. Tiang pancang yang ambruk seharusnya tidak terjadi, apabila dipasang dengan baik dan sesuai perhitungan beban yang akan dipikulnya. Kemungkinan besar tiang pancang bisa jatuh Karena usia, atau kondisinya yang sudah tidak 100% lagi. Seharusnya ada kontrol peralatan terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan. Jadi penyebab kecelakaan tak langsung dalam kejadian kecelakaan ini adalah kurang adanya perawatan alat yang berkesinambungan/terus menerus.

    4. Saran
    – Buat agar pekerja selalu berhati-hati dalam segala jenis pekerjaan, baik itu ringan maupun berat.
    – Pastikan pengawas safety selalu berada pada lokasi pekerjaan untuk memastikan pekerjaan aman dilaksanakan.
    – Infeksi peralatan harus sering dilakukan untuk mengetahui kondisi peralatan yang sedang digunakan.
    – Beri rambu bahaya apabila ada pekerjaan yang beresiko tinggi disekitar paparan bahaya yang bisa terjadi.
    – Koordinasi yang baik dalam pekerjaan beregu.

    Nama : Ruddy Pranoto
    NPM : 13.11.106.701501.0911
    Kelas : B-2
    Semester : V (Lima)

  29. Berdasarkan tugas 1 , analisa yang dapat saya berikan sebagai berikut

    Kronologis kejadian :
    – jumat (31/10) terjadi insiden jembatan ambruk di Taman Ismail Marzuki (TIM). Insiden itu mengakibatkan 4 pekerja tewas. Pekerja terbenam di material cor seberat 136 ton. Dua orang bisa segera di evakuasi dan dua orang membeku bersama material cor. 5 orang lain menderita luka parah. Material ambru tersebut berasal dari jembatan penghubung perustakaan dan Gedung Arsip DKI. Dua tiang beton di sisi gedung arsip terlihat mirng. Agar tidak ambruk, tiang beton tersebut di ikat dan di topang menggunakan alat berat. Jembatan itu berada di ketinggian 9 meter dari tanahdengan lebar 8 meter dan panjang 12 meter. Muncul spekulasi menurut sebagian pekerja, tiang beton penyangga tidak kuat menahan beban material jembatan. Peristiwa nahas tersebut terjadi pukul 06.00 saat pergantian sif pekerja dini hari ke pekerja pagi. Waktu itu jembatan sudah terhubung tetatpi material cor masih basah. 4 pekerja naik untuk memeriksa kondisi cor jembatan. Persitiwa itu terjadi pada saat pekerja berdiri pas di tengah jembatan. sebagian pekerja yang terkena material dan luka parah langsung dilarikan ke RSCM dan RS PGI Cikini. Pekerjaan terkesan buru-buru karea harus selesai pada 15 desember, sedangkan pekerjaan di mulai pada awal september. Proyek senilai 24 Miliar ini terpaksa dihentikan sementara sampai polisi berhasil menyimpulkan penyebab tragedi tersebut.

    Analisis Penyebab Langsung :
    – Penyebab langsung kecelakaan tersebut adalah ambruknya jembatan penyambung antara perpustakaan dan gedung arsip dki yang menyebabkan seluruh rangka jembatan ambruk dan menimpa pekerja yang beraktifitas di sekitar bangunan bangunan dan menewaskan empat orang pekerja.

    Analisis penyebab tidak langsung :
    1. Kelalaian pekerja saat memeriksa jembatan yang material cor itu sendiri masih basah
    2. Pengawasan terhadap pekerja tidak terlalu ketat , sehingga bahaya sukar untuk dihindari atau diminimalisir
    3. Kontraktror terdesak akan waktu pekerjaan yang sangat mepet

    Rekomendasi :
    1. Membicarakan ulang untuk jangka waktu pekerjaan agar kontraktor tidak terburu-buru
    2. Dibuatkan SOP dan JSA agar kejadian serupa tidak terulang kembali karena keselamatan dan kesehatan kerja itu sangat penting untuk para pekerjanya sendiri
    3. Pengawasan bangunan maupun pengawasan untuk pekerja lebih diperketat agar tidak terjadi banyak kerugian

    Nama : Ardy Prabowo
    Kelas : B2 (Malam)
    NIM : 13.11.106.701501.0895
    Semester : V (Lima)

  30. *kronologis
    Terjadi kecelakaan kerja di kota Hanoi tepatnya di pelabuhan Vung Ang lokasi konstruksi fernosa ha tinh steel corporation (FHS). kecelakaan tersebut menelan korban jiwa sebanyak 14 orang dan 28 orang lain mengalami cedera pada hari rabu 25 mei 2015
    Sekitar pukul 20:00 waktu setempat satu perancah ambruk di lokasi pembangunan. Kecelakaan tersebut terjadi ketika ratusan pekerja sedang bekerja di perancah dengan ketinggian 20-30 meter. Saat itu sedang dilakukan pemasangan baja buat penahan ombak di dermaga pelabuhan Vung Ang.
    Dari kesaksian salah satu pekerja yang cedera, sebelum bekerja perancah tersebut terlihat begetar. Kejadian tersebut sudah di laporkan ke pihak management akan tetapi kejadian tersebut tidak di respon.
    *analisis penyebab langsung
    kurangnya pengawasan dalam pemasangan tiang perancah yang mengakibatkan kurang kokoh menjadi penyebab rubuhnya konstruksi tersebut
    *analisi penyebab tak langsung
    1. kelalaian pekerja saat memasang tiang perancah konstruksi tersebut.
    2.kurangnya pengawasan dalam proses konstruksi tiang perancah yang mengakibatkan tiang pondasi bergoyang
    3. Faktor cuaca yang mungkin mengakibatkan pekerja yang kurang konsentrasi dalam memasang tiang perancah
    4. Pemasangan tiang yang tidak standar dengan SOP
    5.kualitas bahan tiang perancah tidak standar
    *saran
    1. Perlunya ditempatkan seorang HSE enginering atau safety officer yang bersertifikat untuk mengawasi dan memeriksa pekerjaan konstruksi tersebut
    2. Pekerja perlu dibekali tentang K3 terutama bahaya dalam pekerjaan konstruksi dan diberikan APD yang layak sesuai sub jenis pekerjaan
    3.perlu dilakukan pemeriksaan psikologis pekerja
    4.Memeriksa material tiang perancah yang digunakan dengan memperhatikan material data sheet
    5. Membuat SOP dan JSA dalam pekerjaan konstruksi tersebut

    Nama: yogi adi wilantara
    Npm: 13.11.701501.0912
    Smester: v ( lima)

  31. Pekerja Bangunan di Duren Sawit Tewas Tertimpa Dinding

    By Ahmad Romadoni

    04 Nov 2014 at 22:25 WIB

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang pekerja bangunan bernama Baidowi ditemukan tewas di bangunan yang sedang direnovasi. Baidowi tewas akibat tertimpa dinding dengan luka parah di bagian kepala.

    Pemilik rumah Mugo Raharjo mengatakan, kala itu dia berniat memeriksa hasil pekerjaan renovasi rumah yang sudah dikerjakan 3 pekan itu. Dirinya tiba di rumah yang akan digunakan untuk kantor itu sekitar pukul 19.00 WIB.

    “Saya sampai (bertanya), lampu kok mati tapi TV nyala? Pintu depan juga terbuka sedikit,” kata Mugo di lokasi Jalan Taman Malaka Selatan, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (4/11/2014).

    Mugo lalu mencoba masuk ke dalam bangunan itu. Dia langsung menyalakan lampu. Saat itu pula dia menemukan Baidowi sudah dalam posisi tertimpa tembok.

    “Saat itu dia sendiri, 2 pekerja yang lain sedang pulang ke Mangga Dua. Saya langsung lapor polisi,” lanjut Mugo.

    Sementara Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Chalid Tayib mengatakan, begitu mendengar informasi tersebut, polisi segera menuju ke lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Korban mengalami luka di bagian pelipis, pipi bolong, dagu pecah, mulut mengeluarkan darah, dan rusuk kanan remuk. Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap Chalid di lokasi.

    Berdasarkan pemeriksaan, Baidowi sedang mengerjakan kolam kecil sedalam 1,5 meter. Bagian dinding utama dilapisi lagi dengan dinding tambahan yang terbuat dari batu bata.
    Dinding itulah yang menimpa Baidowi hingga tewas.

    “Jadi dinding kedua itu hanya ditempel ke dinding utama. Diduga korban sudah meninggal sejak pukul 16.00 WIB,” ungkap Chalid.

    Saat ini petugas tengah memeriksa 3 saksi terkait tewasnya pekerja bangunan ini. Mugo sebagai pemilik rumah, Supri mandor pekerja dan Yamto pekerja bangunan lainnya. Jasad Baidowi kini sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusmo (RSCM).

    Sumber : http://news.liputan6.com/read/2129205/pekerja-bangunan-di-duren-sawit-tewas-tertimpa-dinding

    ====================================================================

    I. Kronologi
    a. Korban sedang bekerja sendiri. Tidak ada orang lain selain korban yang ada di tempat kejadian sehingga pada saat terjadi kecelakaan kerja tidak korban tidak mendapatkan pertolongan pertama.
    b. Korban sedang melakukan pekerjaan di dalam kolam, berada di ruang terbatas.
    c. Dinding utama kolam diberi lapisan lagi berupa pasangan dinding batu bata. Struktur dinding tambahan ini belum kuat dan semen masih basah. Korban tertimpa dinding yang belum kering dan keras secara sempurna.
    d. Korban ditemukan sudah meninggal oleh pemilik rumah pada petang hari pukul 19:00 WIB pada saat pemilik rumah melakukan pengecekan.

    II. Analisa Penyebab Langsung Kecelakaan.
    Korban tertimpa pasangan dinding batu bata yang masih baru. Sedangkan posisi korban pada saat tertimpa adalah berada di dalam kolam sempit. Korban mengalami cedera serius antara lain pingsan dan pendarahan berat.
    Korban tidak mendapat pertolongan pertama pada kecelakaan.

    III. Analisa Penyebab Tidak Langsung
    a. Sebelum melakukan pekerjaan, korban tidak melakukan evaluasi tempat kerja. Tidak memperkirakan resiko apa saja yang mungkin terjadi selama melakukan pekerjaan. Hal tersebut mungkin didasari oleh pemikiran korban bahwa ia sudah melakukan hal tersebut ratusan kali dan tidak pernah terjadi kecelakaan apapun. Sehingga segala faktor keselamatan diabaikan oleh korban.
    b. Pekerja mengalami kelelahan fisik. Pekerja harus mengerjakan semuanya sendirian dikarenakan tidak ada pekerja lain selama pekerjaan berjalan. Kemungkinan lain adalah kurangnya oksigen di tempat kerja dikarenakan sirkulasi udara tidak bagus.
    c. Tidak adanya pengawas ataupun rekan kerja selama pekerjaan berlangsung sehingga tidak ada respon terhadap kejadian gawat darurat.
    d. Korban tidak melengkapi dirinya dengan APD yang sesuai.

    IV. Rekomendasi.
    a. Bahwa setiap pekerjaan yang mempunyai tingkat resiko sedang dan resiko tinggi harus dilakukan oleh minimal 2(dua) orang pekerja atau dilakukan secara beregu dengan 1(satu) orang pengawas.
    b. Melengkapi diri dengan APD yang sesuai dengan jenis pekerjaan.
    c. Pekerja harus mempunyai kualifikasi untuk tugas khusus. Tidak memberikan pekerjaan kepada pekerja yang tidak mempunyai kualifikasi untuk pekerjaan tersebut. Untuk pekerjaan bangunan, seorang tukang yang telah berpengalaman akan tanggap mengetahui resiko apa saja yang mungkin terjadi sehingga dia bisa membuat rencana kerja aman. Minimal untuk dirinya sendiri.

    =====================================================================
    Nama : Muhammad Taufiq
    Kelas : B2
    Semester : V
    NPM : 13.11.106.701501.0915

  32. #Lima Pekerja Tewas , Belasan Orang Luka-Luka

    *Kronologi Kejadian
    – Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB Kamis, Tanggal 11 Bulan September . Saat kejadian, puluhan pekerja sedang melakukan aktifitas membangun pabrik danTak ada angin tak ada hujan tiba-tiba atap bangunan roboh dan menimpa pekerja disekitarnya mengakibatkan 5 pekerja tewas dan belasan luka-luka parah dibagian kepala dan tubuh setelah jatuh dari ketinggian 10 meter karena tertimbun bersama rangka besi dan tembok.

    *Analisis Penyebab Langsung
    – Masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab robohnya bangunan yang menewaskan Lima Pekerja dan Belasan orang luka-luka , Namun diduga karena kesalahan konstruksi bangunan akhirnya roboh.

    *Analisis Penyebab Tak Langsung
    – Kurangnya Pengalaman dan Pengetahuan tentang struktur atap bangunan, perlu dipahami bukan hanya oleh insinyur, pengawas dan pelaksana. Tapi juga harus dipahami oleh mandor dan tukang di lapangan.
    – Kurangnya pengawas dan pelaksana ini bertugas memastikan bangunan yang dikerjakan sesuai
    gambar dan jadwal, sesuai spesifikasi, dan mengambil keputusan lain di proyek.
    – Target waktu adalah hal yang paling sering membuat pekerja, pengawas dan pelaksana banyak melakukan kecerobohan. Hendaknya meski setiap proyek pasti memiliki progres, target waktu harus dibuat sesuai standar dan masuk akal

    *Rekomendasi
    – Penyusunan Safety Plan adalah rencanaan pelaksanaan K3 untuk proyek yang bertujuan agar dalam pelaksanaan nantinya proyek akan aman dari kecelakaan dan bahaya sehingga menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.
    – Pelaksanakan Kegiatan Safety patrol yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan patroli untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.
    − Pelaksanakan Kegiatan Safety supervisor adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek
    untuk mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan
    dilihat dari segi K3.

    − Pelaksanakan Kegiatan Safety meeting yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil
    laporan safety patrol maupun safety supervisor

    Nama : Saban Nur Putra
    NIM : 13.11.106.701501.0900
    Semester : 5
    Kelas : B2

  33. TUGAS 2
    1. Kronologis Kejadian
    Peristiwa pada hari senin (30/3), Sun Plaza di kawasan Jalan Zainul Arifin, Medan. Peristiwa ambruknya lantai ruangan bioskop di lantai 5 Sun Plaza di pusat perbelanjaan ini, mengakibatkan sejumlah pengunjung terluka, dan sebagian pengunjung panik. Dan seorang pekerja di Sun Plaza yang sempat melihat kejadian tersebut mengaku,sempat mendengar suara dentuman keras sesaat setelah bagian lantai bangunan di lantai 5 ambruk. Situasi ini pun lantas disusul dengan suara histeris pengunjung yang berhamburan.
    2. Analisis penyebab langsung
    penyebab langsung kecelakaan ini adalah lantai bioskop yang sedang direnovasi tiba-tiba ambruk hingga ke lantai dasar.
    3. Analisis penyebab tidak langsung
    – keahlian para pekerja yang tidak memahami bidang konstruksi.
    – keamanan dan keselamatan di area tersebut tidak memenuhi standar keselamatan kerja
    – keamanan dari pihak mall tidak memadai
    4. Rekomendasi
    – melakukan training terlebih dahulu pada pekerja sebelum melakukan pekerjaan
    – harus memastikan lingkungan kerja aman bagi para pekerja dan pengunjung mall
    – adanya pengawan dari pihak yang terkait

    Nama : Diana Rosmini
    Kelas : B2
    Semester : V

  34. Kronologis Kejadian
    > Peristiwa ini terjadi terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. “Jatuhnya lift role untuk kami bekerja ini karena tali slengnya putus. Saat itu, di lift role ada rekan kami Sanuar dan Kusen, mereka jatuh dari lantai 6,”

    2.Analisis Penyebab Langsung
    > Penyebab langsung dari kecelakaan Jatuhnya lift role untuk kami bekerja ini karena tali slengnya putus.

    3.Analisis Penyebab Tidak Langsung
    > Faktor sleng yang kurang memenuhi standar sehingga menyebabkan jatuhnya lift role
    > Faktor pegawasan yang kurang dalam proses konstruksi lift role sehingga tidak ada yang memperhatikan tali sleng lift role
    > Faktor kualitas sleng lift role yang sudah tidak memadahi.

    4.Rekomendasi dari saya
    > Membuat SOP dan JSA tentang pengoperasian lift role
    > Melakukan Inspeksi terhadap tali sleng lift role sudah sesuai dengan standart atau belum, Sebelum di operasikan dan dilakukan perawatan pada tali sleng lift role
    > Menginspeksi tali sleng yang akan di pakai masih layak atau tidak.

    TEGUH NURMIN W
    13.11.106.701501.0879
    B2 V . Malam

  35. Solopos.com, BOYOLALI — Konstruksi baja perluasan pabrik buku PT Solo Murni (Kiky Creative Product Inc.) di tepi jalur jalan Solo-Semarang, Bangak, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah ambruk, Rabu (7/1/2015) sore. Seorang pekerja pembangunan tewas mengenaskan dalam kecelakaan kerja Boyolali itu, sementara sembilan lainnya terluka.
    Konstruksi rangka bangunan berbahan baja itu ambruk menimpa 10 pekerja yang sedang bekerja di lokasi pengembangan pabrik tersebut. Seorang di antara mereka, Jali, 40, warga Sumber, Solo, tewas dalam kecelakaan kerja Boyolali itu akibat luka di kepala. Sementara itu, lima pekerja lainnya luka berat dan empat luka ringan.
    Begitu kecelakaan kerja Boyolali terjadi, korban langsung dilarikan ke RSUD Banyudono. Selanjutnya, sejumlah korban dengan kondisi cukup parah dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Solo, Jogja, dan Kartasura, Sukoharjo.
    Berdasarkan data yang diterima Solopos.com di RSUD Banyudono, korban luka berat adalah Widodo, 22; Ngadiman, 32 (keduanya warga Kebakkramat Karanganyar dan dirujuk ke RSU Karima Utama); Mulyadi, 40, warga Bangak Banyudono; Rudi,35, warga Kebakkramat (keduanya dirujuk ke RS Bethesda Jogja), dan Purwanto, 28, yang dirujuk ke RS Kasih Ibu.
    Semua korban luka berat mengalami patah tulang. Ada di antara mereka yang patah tulang terbuka, ada pula yang patah tulang tertutup.
    “Ada yang di bagian paha, kaki, tangan, ada yang trauma di bagian wajah dan hidung, serta ada juga yang pendarahan perut,” ungkap Neovita, dokter di RSUD Banyudono yang menangani para korban.
    Dia menjelaskan korban meninggal dunia bernama Jali mengalami luka parah pada bagian kepala. Sedangkan korban luka ringan adalah Sukamto, 35; Satiyo, 35; Feri, 35 (ketiganya warga Kebakkramat), dan Suripto, 35, warga Purwodadi. Para korban luka ringan tetap dirawat di RSUD Banyudono.
    http://www.sragenpos.com/2015/kecelakaan-kerja-boyolali-konstruksi-baja-pabrik-buku-kiky-ambruk-1-tewas-9-luka-2-565894

    Berdasarkan tugas pertama yang saya kerjakan
    1.Kronologi Kejadian
    Peristiwa ini terjadi pada tanggal 7 Januari 2015,dimna seorang pekerja bangunan tewas mengenaskan . Konstruksi rangka bangunan berbahan baja itu ambruk menimpa 10 pekerja yang sedang bekerja di lokasi pengembangan pabrik tersebut. Seorang di antara mereka, Jali, 40, warga Sumber, Solo, tewas dalam kecelakaan kerja Boyolali itu akibat luka di kepala. Sementara itu, lima pekerja lainnya luka berat dan empat luka ringan.
    2.Analisa Penyebab Langsung
    • Penyebab bangunan rubuh ialah konstuksi nya kurang kuat dan kurang kokoh
    3.Analisa Penyebab Tidak Langsung
    • Faktor pekerjanya yang kurang paham akan pentingnya keselamatan diri mereka
    • Faktor bangunan yang sudah tua
    • Design nya yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
    • Faktor pekerja yang lalai dalam melakukan pembangunan tahap konstuksi
    4.Rekomendasi
    • Pekerja harus memiliki pengalaman di bidang konstuksi agar sesuai standar yang berlaku
    • Perhitungan design nya harus jelas dan sesuai dengan apa yang harus dikerjakan
    • Faktor lingkungan nya harus diperhatikan apakah di daerah tersebut sering terjadi bencana alam contoh nya seperti : gempa bumi,banjir,tanah longsor

    Nama : Dedy Heryono
    NPM : 13.11.106.701501.0888
    Semester : 5
    Kelas : B2 (Malam)

  36. 22 September 2015 / 17:55

    Artikel :Proyek parkir bawah tanah di Bali roboh, 11 pekerja tertimbun

    Proyek parkir bawah tanah di Pasar Badung, Denpasar, tiba-tiba saja roboh. Akibatnya, 11 pekerja yang sedang melakukan pekerjaan ikut tertimbun runtuhan tanah.

    Musibah itu terjadi sekitar pukul 15.00 WITA. 

    “Saat proyek runtuh, mereka sedang bekerja,” ujar Made Purnama, petugas parkir di pasar Badung, kepada wartawan di lokasi, Sabtu (7/7).

    Saat peristiwa itu terjadi, purnama sempat mendengar suara gemuruh yang sangat keras. Tak lama kemudian, proyek itu ambruk. Teriakan, jeritan dan kepanikan pun sontak meraung dari seantero pasar.

    Dari pantauan merdeka.com di lokasi, petugas dibantu warga setempat dan pedagang pasar saling bahu membahu melakukan evakuasi.

    Sumber/referensi :http://m.merdeka.com/peristiwa/proyek-parkir-bawah-tanah-di-bali-rubuh-11-pekerja-tertimbun.html
    Runtuhnya proyek parkir bawah tanah di pasar badung, Denpasar bali

    #Kronologi kejadian

    Sabtu (7/7) terjadi tragedi insiden ambruk nya parkiran bawah tanah di pasar badung,Denpasar Bali. Insiden itu mengakibatkan  11 pekerja tertimbun. 11 pekerja tersebut tertimpa reruntuhan beton seberat 125 ton. 3 orang bisa segera di evakuasi dan sisanya masih dalam proses pertolongan. Material ambruk tersebut berasal dari pondasi lantai dasar parkiran yang belum cukup umur untuk pelepasan pondasi penopang. Agar tidak ambruk semua maka di beri tiang penopang darurat dan diangkat dengan alat berat. Menurut sebagian pekerja kejadian tersebut terjadi pada pukul 15.00 wita saat pergantian shif pekerja malam hari. Hal tersebut terjadi karna pekerja yang tidak tahu bahwa beton tersebut belum bisa di lepas tiang penyangganya namun entah perintah dari siapa pekerja tersebut melepas tiang tiang penyangga dan mengakibatkan insiden tersebut. Setelah 2 jam semua pekerja dapat di selamatkan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. 11 pekerja yg terluka parah langsung d latihan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Pekerjaan proyek parkiran pasar badung sendiri terkesan terburuk buru karena harus selesai pada 15 desember, sedangkan pekerjaan di mulai bulan juni. Proyek senilai 21 miliar rupiah ini terpaksa di hentikan sementara sampai polisi berhasil melakukan investigasi penyebab tragedi tersebut.

    #Analisis penyebab langsung
    Penyebab langsung kecelakaan  tersebut adalah ambruk nya beton atas lantai dasar parkiran di karnakan beton tersebut belum cukup mencapai titik keras beton tetapi rangkaian penyangga sudah d lepas.

    #analisis tidak langsung
    1. Kelalaian pekerja saat memeriksa pondasi cor yang belum cukup umur untuk di buka.
    2. Pengawasan terhadap pekerja tidak terlalu ketat,sehingga bahaya sukar di hindari /diminimalisir.

    #rekomendasi

    1. Di buatkan SOP dan JSA agar kejadian yang sama tidak terulang lagi karna kesehatan dan keselamatan pekerja harus di utamakan.
    2. Pengawasan konstruksi bangunan maupun pengawas pekerja lebih di perkotaan agar tidak terjadi kerugian yang besar.

    Rheza Ridwan Nurrochman
    13.11.106.701501.0896
    B2 d4K3

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.