[1503151] Tugas Investigasi Insiden (T1)

Kepada Mahasiswa Semester II Kelas A1

Anda diminta untuk membuat artikel tentang suatu insiden / kecelakaan kerja yang telah dipublikasikan oleh suatu media baik media cetak ataupun media elektronik.

Kerjakan tugas Anda dengan mengetik didalam kotak yang terdapat tulisan “Leave a Reply”. Batas akhir posting adalah hari Minggu 15 Maret 2015 pukul 22:00 wita. Lewat waktu tersebut maka tugas Anda TIDAK akan mendapat approval untuk dipostingkan dan dianggap TIDAK mengerjakan tugas.

Setiap mahasiswa tidak diperkenankan memposting artikel yang sama dengan mahasiswa yang lain.

Tuliskan sumber pustaka / referensinya dan lengkapi dengan nama Anda, Semester, dan Kelas diakhir artikel. Bila sumber pustaka berupa majalah/koran/buku, maka cantumkan tanggal penerbitannya. Bila sumber pustaka berupa situs website, maka cantumkan alamat situsnya.

Posting hanya akan tampil setelah mendapatkan persetujuan terlebih dulu dari Dosen Pengampu, sehingga Mahasiswa tidak perlu memposting berulang kali untuk tugas yang sama.

TIDAK ada tugas susulan atau perbaikan nilai (remedial) untuk tugas ini. Harap diperhatikan dengan baik. Terimakasih.

48 thoughts on “[1503151] Tugas Investigasi Insiden (T1)

  1. Nama : Sihwindu adi nugroho
    NPM : 14.11.106.701501.1317
    Semester II Kelas A1

    Tugas : Investigasi insiden

    Merdeka.com – Ahmad Komari tewas setelah terjatuh dari lantai 29 ke lantai dua proyek bangunan The Grove Rasuna Epicentrum. Pria nahas yang bekerja sebagai tukang kayu itu ternyata seorang anak di bawah umur.

    Dari identitas korban, diketahui Ahmad lahir di Grobogan, Jawa Tengah, 9 Mei 1996 atau masih berumur 16 tahun. Seperti diketahui, UU Perlindungan Anak melarang mempekerjakan seorang anak (di bawah 18 tahun).

    Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, AKP Riftajudin, menyebutkan Ahmad jatuh sekitar pukul 13.30 WIB, Minggu (17/6/12).

    “Korban jatuh dari lantai 29, saat jalan menginjak bordak, (seng plat) baloknya patah,” ujar Riftajudin di lokasi kejadian.

    Saat ini jenazah Ahmad sudah dibawa ke RSCM untuk divisum.

    Sumber pustaka:
    http://m.merdeka.com/peristiwa/pekerja-tewas-di-rasuna-epicentrum-masih-di-bawah-umur.html

    1. NAMA : OPPIE ADE LESTARI
      NPM: 14.11.106.7015.01.1379
      SEMESTER II KELAS A1
      MK: INVESTIGASI INSIDEN

      Pertamina EP Padamkan Api di Sumur KLD-11

      Editor: teguh
      Rabu, 11 Maret 2015
      SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia

      Rantau – Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Pertamina EP Field Rantau berhasil memadamkan semburan api yang sempat membakar Rig di Sumur KLD-11 di Dusun Sei Buluh, Desa P. Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.

      Tim yang mendapatkan info segera bergerak ke lokasi tempat terjadinya kebakaran pada hari senin tanggal 09 Maret 2015 pukul 21.30 WIB. Mereka langsung merangsek di lokasi KLD – 11 RIG H35 UY 6 PDSI saat tengah melaksanakan kegiatan service sumur KLD – 11.

      “Pekerjaan yang dilakukan saat itu tengah penggantian tubing 3,5 inch, dan terdapat semburan dari sumur dengan ketinggian sekitar 20 meter yang disertai dengan percikan api sehingga menyebabkan timbulnya api,” jelas Muhammad Baron, Public Relation Manager PT Pertamina EP dalam siaran pers yang diterima Suarabanyuurip.com, Rabu (11/3/2015).

      Menurut Baron, sesaat ketika mendapatkan kabar terjadi kebakaran, Tim Penanggulangan Keadaan Darurat Field Rantau segera melakukan penanganan, dan memadamkan api. Sekitar pukul 23.30 WIB api berhasil dipadamkan.

      Akibat dari kejadian kebakaran tersebut 1 orang crew rig mengalami luka di kaki, karena melompat seketika saat kejadian, dan 2 orang crew rig mengalami luka bakar. Saat ini tengah dalam penanganan tim medis.

      “Saat ini kami tengah melakukan investigasi terkait kejadian tersebut, apa penyebab dan berapa besar kerugian yang diderita oleh perusahaan sebagai dampak dari peristiwa itu. Untuk tidak menimbulkan terhentinya operasi, rig tersebut akan segera diganti dengan yang sejenis ”, pungkas Baron. (rien)

      1. Sdri Oppie Ade Lestari,
        Jangan mengetik artikel dengan me-reply artikel yang sudah diposting mahasiswa lain. Ketik artikel anda pada bagian paling bawah, yang terdapat tulisan “Leave a Reply”. Jangan lupa cantumkan alamat situs berita dengan lengkap apabila artikel tersebut bersumber dari internet.

  2. Nama : Jamal Al Hadad
    NPM : 14.11.106.701501.1299
    Semester II Kelas A1
    MK : investigasi insiden

    Merdeka.com – China telah menghentikan pekerjaan di lebih dari 200 pabrik di provinsi timur negeri Tirai Bambu itu untuk pemeriksaan keamanan sebagai bagian dari tinjauan nasional menyusul insiden ledakan fatal di sebuah pabrik suku cadang mobil, yang menewaskan 75 orang, kata pejabat dan media pemerintah China.

    Para pejabat telah diperintahkan untuk menutup semua pabrik aluminium dan magnesium, serta pabrik lain yang menghasilkan debu logam, atas masalah keamanan, kata pemerintah di Provinsi Jiangsu dalam sebuah pernyataan pada kemarin malam waktu setempat. Sekitar 214 pabrik di Kota Suzhou dan 54 pabrik di Kota Kunshan telah ditutup dan tidak akan dibuka kembali sampai mereka memperoleh persetujuan pemerintah.

    Tidak jelas berapa lama waktu yang akan ditetapkan.

    Provinsi seperti Shaanxi, Tianjin dan Sichuan, serta wilayah administratif khusus Guangxi, juga telah meningkatkan pemeriksaan keamanan. Tindakan keras itu muncul setelah ledakan di pabrik Kunshan Zhongrong Metal Products Co Ltd pada Sabtu pekan lalu, kecelakaan industri terburuk di China dalam setahun terakhir.

    Media pemerintah melaporkan temuan awal peneliti menunjukkan Kunshan Zhongrong memikul tanggung jawab penuh atas ledakan di Jiangsu, yang juga melukai 185 orang lainnya ketika api dinyalakan di ruang yang penuh debu logam.

    Dengan jarak tempuh sekitar satu jam perjalanan dari Shanghai, pabrik Kunshan Zhongrong melakukan pekerjaan pemolesan roda bagi produsen pembuat mobil, termasuk General Motors Co.

    “Pabrik-pabrik yang ditangguhkan ditemukan mempunyai risiko keamanan yang sama dari polusi debu,” kata kantor berita resmi China Xinhua kemarin, mengutip pemerintah di Suzhou, yang meliputi kota satelit Kunshan.

    Xinhua tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pabrik atau apa yang mereka hasilkan. Provinsi seperti Jiangsu dan Zhejiang dikenal sebagai pembuat campuran roda, di mana Jiangsu menjadi rumah bagi empat dari sepuluh eksportir top China, menurut Asosiasi Otomotif.

    Banyak pembuat campuran roda di Jiangsu memiliki praktek-praktek keselamatan yang buruk, kata pejabat dari koran China Securities Journal.

    Awal pekan ini, Presiden China Xi Jinping menuntut penyelidikan penuh ke dalam apa yang terjadi di Kunshan Zhongrong dan mereka yang bertanggung jawab harus dihukum.

    Dewan Negara Komisi Keselamatan Kerja China memerintahkan inspeksi nasional dan kampanye keselamatan yang ditargetkan kepada pabrik-pabrik yang memproses aluminium, magnesium, batubara, kayu, kertas, tembakau, kapas dan plastik, kata Xinhua.

    Xinhua juga mengatakan pemerintah akan menyusun peraturan yang komprehensif untuk pengendalian debu di pabrik-pabrik.

    Polisi membawa setidaknya dua wakil Kunshan Zhongrong ke tahanan awal pekan ini, Xinhua melaporkan.

    Sumber pustaka:
    http://iorg.merdeka.com/piala-dunia/china-tutup-268-pabrik-usai-insiden-ledakan-fatal.html

  3. Nama : Willy HK Huka
    NPM : 14.11.106.701501.1315
    Semester II Kelas A1
    MK : Investigasi Insiden

    PERUT TERPUKUL DRILL COLAR

    Tanggal 3 Maret 2010 di sebuah instalasi pemboran lepas pantai telah terjadi kecelakaan yang menyebabkan seorang Roustabout meninggal dunia. Kecelakaan terjadi ketika sedang mengeluarkan drill colar dari dalam box penyimpanan dengan bantuan alat angkat (crane).

    Kronologi kecelakaan :

    Drill Colar (DC) adalah salah satu rangkaian pipa bor yang dipasang di atas pahat. Gunanya sebagai pemberat, sehingga pemboran lebih mudah untuk menembus lapisan tanah.
    Biasanya drill colar diletakkan di atas rak pipa atau disimpan dalam sebuah kotak.
    Pada instalasi pemboran di lepas pantai yang tempatnya serba terbatas, drill colar disimpan di dalam kotak.
    Untuk mengeluarkan drill colar dari dalam kotak tidak mungkin diangkat oleh manusia, karena drill colar sangat berat, sehingga digunakan pesawat angkat.
    Cara mengangkatnya dengan kawat baja (sling) yang diujungnya dipasang pengait.
    Pengait dicantolkan di kedua ujung pipa (dc), kemudian diangkat dengan pesawat angkat (crane).
    Pada saat pengangkatan inilah terjadi kecelakaan, dimana posisi sling tidak center dengan pipa, sehingga pipa terayun dan ujungnya menumbur perut seorang Roustabout yang berada di dekatnya.
    Sebab-sebab kecelakaan :

    Posisi sling tidak center dengan drill colar yang diangkat, sehingga bergeser pada titik imbangnya.
    Posisi korban yang tidak tepat, sehingga terbentur oleh drill colar yang terayun.
    Korban kurang paham atas aspek keselamatan kerja pada pengangkatan barang dengan crane.
    Korban tidak paham pada aspek keselamatan kerja karena kurangnya sosialisasi prosedur pengangkatan dengan crane.
    Saran-saran :

    Semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan harus diberikan petunjuk keselamatan (safety talk) termasuk bahaya-bahaya yang mungkin terjadi.
    Prosedur kerja dalam hal ini mengangkat barang dengan crane harus disosialisasikan kepada para pekerja yang terlibat.
    Semua pekerja harus dilengkapi dengan Personal Protection Equipment dan dipakai saat bekerja.

    Sumber pustaka:
    http://mobile.migas.esdm.go.id/?op=Artikel&id=7

    1. NAMA : OPPIE ADE LESTARI
      NPM : 14.11.106.701.501.1379
      SEMESTER II KELAS A1
      MK : INVESTIGASI INSIDEN

      15 Pekerja Tewas Akibat Kecelakaan di Tambang Batubara Cina

      Jakarta Sedikitnya 15 orang pekerja tambang tewas di sebuah proyek pertambangan batubara di Cina bagian tengah. Mereka tewas ketika sebuah kendaraan yang mengangkut para pekerja tambang tergelincir dan jatuh ke dalam kubangan. Insiden ini cukup memukul dunia industri pertambangan di negeri Tirai Bambu itu.
      Seperti dikutip dari AFP, Kamis (16/2/2011), peristiwa ini terjadi pada Kamis dini hari waktu setempat. Kendaraan tersebut tergelincir ke dalam sebuah kubangan berbentuk lobang di dekat kota Leiyang, Provinsi Hunan. Hal itu disampaikan oleh pejabat keamanan setempat.
      Selain menyebabkan belasan orang tewas, tiga orang lainnya dinyatakan terluka. Hingga saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan.
      Kecelakaan kerja seperti ini memang sering menimpa sektor industri pertambangan batubara di Cina. Keselamatan para pekerja sering terabaikan. Disebut-sebut, pemilik usaha tersebut hanya mencari keuntungan semata. Sepanjang tahun 2010, lebih kurang 2.433 orang pekerja tewas dalam kecelakaan tambang batubara.
      Sayang, buruh tidak berani melaporkan kurangnya sistem keamanan proyek yang diterapkan para pengusaha tambang. Padahal dampak terburuk, jumlah pekerja tambang yang tewas akibat insiden serupa bukan tidak mungkin terus meningkat jika tidak manajemen keselamatan tidak segera diperbaiki.
      Sumber Detik News
      http://www.ordtraining.com/2012/02/17/15-pekerja-tewas-akibat-kecelakaan-di-tambang-batubara-cina/

      1. Sdri Oppie Ade Lestari,
        Jangan memposting artikel dengan me-reply artikel milik mahasiswa yang lain. Yang harus anda lakukan adalah mengetik artikel anda di dalam kotak bagian bawah website ini dimana tercantum kata “Leave a Reply”.

  4. Senin, 23 September 2013 22:15
    Merdeka.com – Seorang pekerja kontrak PT Pertamina RU II tewas dalam kecelakaan kerja di lingkungan kilang minyak Putri Tujuh, Dumai, Riau.

    Informasi dihimpun menyebutkan korban bernama Benget Beda Simanulang (45) bekerja sebagai ahli pengelasan pipa (Welder) di dapur pengolahan minyak kilang Pertamina RU II.

    Benget dilaporkan pada saat itu sedang bekerja las pipa di atas ketinggian 4 meter dengan badan terikat tali penyelamat.

    Namun secara tiba-tiba, pipa menyemburkan air panas bersuhu 140 derajat celsius dan mengenai sekujur tubuh korban yang sedang bekerja dan tidak bisa melepaskan diri karena sedang terikat tali.

    “Pipa yang sedang dilas oleh korban pada saat itu diduga tersumbat. Ketika air panas menyembur, dia tidak bisa mengelak dan akhirnya terkena semburan,” kata Amin seorang warga.

    Istri korban, Boru Sihombing mengatakan, setelah tubuh korban diturunkan dari atas pipa, langsung dilarikan ke RS Pertamina di komplek perumahan karyawan di Kelurahan Bukit Datuk untuk mendapatkan perawatan.

    “Nyawa korban tidak terselamatkan setelah dirujuk ke rumah sakit Santa Maria di Pekanbaru,” kata Boru Sihombing.

    Korban yang meninggalkan 3 orang anak ini mengalami luka bakar parah di sekujur tubuh. Hanya di bagian kepala yang tidak terkena air panas karena saat kejadian sedang mengenakan helm pelindung.

    Benget disemayamkan di rumah duka di Gang Cengkeh, Jalan Kesuma, Kelurahan Jaya Mukti, Kecamatan Dumai Timur dan direncanakan akan dimakamkan di pekuburan keluarga Batak di Simpang Murini, Kecamatan Bukit Kapur.

    “Kami sebagai keluarga korban meminta pertanggungjawaban Pertamina karena mengalami kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan,” ujar Istri korban.

    Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/pekerja-pertamina-tewas-tersembur-air-panas-saat-las-pipa.html

    NAMA : GIAN SUPRIYADI
    NPM : 14.11.106.701501.1352
    SEMESTER : 2 (DUA)
    KELAS : A1

  5. Kabel Lift Putus, 2 Pekerja Tower Alila Tewas
    Jum’at, 26 September 2014 − 13:56 WIB

    JAKARTA – Dua buruh di proyek Tower Alila tewas. Kematian keduanya disebabkan kabel lift proyek yang dinaikinya putus.

    Peristiwa ini terjadi di Tower Alila, SCBD Lot 11, Senayan, Jakarta Selatan, pada Jumat (26/9/2014) sekitar pukul 09.10 WIB.

    Dua korban tewas ialah Reki Anuri (24) dan Sudadi (48).

    Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Nazly Harahap mengatakan, berdasar keterangan saksi Junaedi (36) karyawan PT Arkha Jayanti Persada, sebelum kabel lift terputus Junaedi bersama dua korban mempergunakan lift tersebut menuju lantai 23.

    Sesampainya di lantai 23, Junaedi pun keluar. Namun, tiba-tiba saja kabel lift personnel hoist tersebut putus.

    “Dua korban yang tewas ini masih berada di dalam lift. Lift ini pun ambruk ke lantai bawah dan kedua korban tewas seketika,” kata Nazly kepada wartawan tadi pagi.

    Nazly menuturkan, saksi Junaedi juga menderita luka sobek di bagian bawah mata kaki. Saksi saat ini masih menjalani perawatan di RS Mintohardjo.

    “Kami masih menyelidiki kasus ini guna mengetahui musabab putusnya kabel lift tersebut,” ungkapnya.

    Salah seorang pekerja Anwar menuturkan, saat insiden terjadi dirinya bersama pekerja lainnya sedang berada di pagar untuk mengawasi pekerja lainnya.

    “Saya dengar suara keras, saya pikir ada bahan bangunan jatuh ternyata lift yang jatuh,” katanya saat ditemui dilokasi.

    Saat itu, pekerja lainnya langsung melakukan penyelamatan namun karena kondisi lift yang hancur maka kedua korban tidak terselamatkan.

    “Dua-duanya tergencet dan lukanya juga cukup parah,” tuturnya.

    SUMBER : http://metro.sindonews.com/read/905469/31/kabel-lift-putus-2-pekerja-tower-alila-tewas-1411714591

    NAMA : SRI RAHMAWATI HAMZAH
    NPM : 14.11.106.701501.1392
    SEMESTER : 2
    KELAS : A1

  6. Nama : Billyeam.p.m sitorus
    NPM:14.11.106.701501.1633
    Semester II Kelas A1

    MK: Investigasi insiden

    Tujuh orang yang terluka bakar di pabrik Tuban IV Semen Indonesia di Tuban pada Selasa lalu bukan disebabkan ledakan tabung las. Mereka terbakar saat melakukan pemeliharaan rutin di ruang penyimpanan batubara.

    Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Agung Wiharto, Rabu (24/7/2013), menuturkan, kemungkinan besar karena debu halus batubara yang tepercik api. Mereka terbakar di ruangan khusus yang banyak jendela dan ventilasinya sehingga memungkinkan debu batubara halus masuk ke ruangan. Diduga dalam maintenance (pemeliharaan) sebelumnya kurang bersih dari debu batubara yang ada di sekitar alat.

    ”Saat sedang mengelas, debu halusnya tepercik api dan mengenai mereka,” kata Agung.

    Serbuk halus batubara itu memunculkan letupan dan menimbulkan semacam jilatan api mengenai tubuh mereka. Sudah dilakukan penyiraman air untuk menghentikan panas yang terjadi. Menurut Agung, pekerja sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan standar operasional prosedur dan tidak terjadi kerusakan alat.

    ”Kami masih menunggu hasil penyelidikan tim investigasi setelah insiden terjadi,” tuturnya.

    Kepala Biro Humas PT Semen Indonesia Harry Subagyo menyatakan, PT Semen Indonesia menanggung semua biaya pengobatan enam korban, yakni Sriyono (40), Jaswarni (40), Dawan (30), Drajat Prayogi (28), Kayin, dan Darmuji.

    Perusahaan juga menyantuni keluarga dari korban meninggal, Cipto Joyo (22). Korban dirujuk ke Rumah Sakit Semen Gresik setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Medika Mulia dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr Koesma Tuban. Tujuannya agar penanganan lebih intensif.

    Kepolisian Resor Tuban telah melakukan olah tempat kejadian pekara, Rabu (24/7/2013), di ruang penyimpanan batubara (cool bin) kawasan pabrik Tuban IV Desa Sumber Arum, Kecamatan Kerek, Tuban. Semua bahan masih diselidiki oleh tim laboratorium Forensik.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tuban Ajun Komisaris Wahyu Hidayat menjelaskan, para korban juga belum bisa dimintai keterangan karena masih tergolek di rumah sakit. Kejadian siang hari saat ada pergantian alat.

    ”Belum diketahui penyebab semburan api itu. Namun, ada kemungkinan bahwa ada percikan api di lokasi itu,” kata Wahyu.

    Sumber pustaka:
    http://beritaburuhindonesia.com/2013/07/25/tujuh-orang-terbakar-di-ruang-penyimpanan-batubara/#more-1755

  7. Nama : Elis Pujowati
    NPM : 14.11.106.701501.1336
    Semester II Kelas A1
    MK : Investigasi Insiden

    Breaking News: Hilangnya pesawat Malaysia Airlines Flight 370 (MH370/MAS370) milik MAS yang juga bernomor penerbangan China Southern Airlines Flight 748 (CZ748) berdasarkan codesharing, adalah sebuah misteri yang dimulai sejak 8 Maret 2014 pukul 0122/L MYT dinihari (UTC+0800 yaitu 1722/z). Tragedi ini sudah mulai terjawab walaupun belum dapat diungkap secara sebenarnya atau hanya sebatas teori atau analisa para pakar dan pemerhati keselamatan penerbangan semenjak hilangnya pesawat tersebut. Pesawat MH370 yang sampai dengan hari ini, belum jelas diketahui dimana keberadaanya, ketika itu pesawat baru saja 40 menit mengangkasa selepas tinggal landas dari bandar udara KLIA Sepang dan telah mencapai ketinggian 35,000 kaki (FL350). Posisi pesawat berada disekitar 90nm timur laut Khota baru. MH370 terbang menuju Beijing (PEK) dengan jalur SID PIBOS ALPHA Departure. Sebelum berhubungan dengan Ho Chi Minh ACC pesawat hilang dari layar radar (SSR) Kuala Lumpur ACC secara tiba-tiba. Setelah dikoreksi oleh Kementerian Perhubungan Malaysia, Department of Civil Aviation Malaysia, komunikasi terakhir dengan petugas pengendali didarat adalah: ….”Good night, Malaysian Three Seven Zero”…., yang diucapkan oleh awak kokpit pada pukul 01:19:29/Local time.

    Berikut penjelasan para Ahli mengenai Misteri Hilangnya Pesawat 9M-MRO MH370/MAS370
    http://www.indonesia-icao.org/keselamatan.html
    Terimakasih ,,

    1. Sdri Elis, Ganti artikel Anda, dan batasi hanya pada lingkup KESELAMATAN KERJA saja. Artikel yang diposting tidak boleh sama dengan mahasiswa yang lain.

  8. Terpeleset, Pekerja Proyek Gedung TLT Tewas
    Sabtu, 14 Februari 2015 − 15:12 WIB

    JAKARTA – Seorang pekerja proyek di Gedung Telkom Landmark Tower (TLT), Jalan Gatot Subroto, Mampang, Jakarta Selatan, tewas terjatuh dari lantai 15. Korban Arda (25) mengembuskan napas setelah terjatuh ketika sedang memasang pipa AC.

    Kapolsek Mampang Kompol Bambang Hari Wibowo mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi pada Jumat 13 Februari kemarin sekira pukul 11.00 WIB. Saat itu, Arda sedang memasang pipa AC di lantai 15.

    “Saat hendak beristirahat, tiba-tiba saja korban terpeleset dan terjatuh sampai ke lantai 12. Korban tewas saat berada di IGD RS Jakarta,” kata Bambang, Sabtu (14/2/2015). Berdasar keterangan saksi Hariadi, korban diduga terpeleset dan terjatuh.

    Korban mengalami luka parah di bagian lengan tangannya dan bagian kepalanya. Saat ini, pihaknya masih mendalami penyelidikan terkait kecelakaan kerja tersebut.

    SUMBER : http://metro.sindonews.com/read/964438/31/terpeleset-pekerja-proyek-gedung-tlt-tewas-1423901542

    NAMA : VIKA NILIYAWATI
    NPM : 14.11.106.701501.1289
    SEMESTER : 2
    KELAS : A1

  9. Buruh Bangunan Tewas Tertimpa Besi
    Kamis, 13 November 2014 − 21:33 WIB

    JAKARTA – Nasib nahas dialami Eko Suprayitno (38) pekerja proyek Tower Resident Saint Morris, Kembangan Utara, Jakarta Barat ini tewas tertimpa material besi.

    Peristiwa itu terjadi sore tadi sekira pukul 15.00 WIB. Saat itu, Eko yang sedang bekerja sebagai operator alimax tiba-tiba saja tertiban besi pulikabel yang terjatuh dari lantai 25.

    “Korban merupakan operator yang berada di lantai dasar,” kata Kanit Reskrim Polsek Kembangan AKP R. Manurung saat dihubungi, Kamis (13/11/2014).

    Manurung menjelaskan, korban yang bertempat tinggal di Jalan H. Gaim RT 06/02, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan itu mengalami luka parah di bagian kepala.

    “Kami masih memeriksa sejumlah saksi. Apabila ada kelalaian dalam proses pembangunan, kami akan periksa pemiliknya,” ungkapnya.

    Berdasarkan pantauan, aktifitas proyek tetap berjalan meski ada salah satu pekerjanya tewas. Garis dilarang melintas milik kepolisian pun tidak terpampang di pintu masuk proyek atau pun di lokasi tewasnya korban.

    Bahkan petugas jaga yang enggan disebutkan namanya mengatakan jika tidak ada korban tewas akibat kecelakaan kerja di lokasi tersebut.

    “Dari pagi tidak ada kejadian aneh disini,” ujarnya.

    SUMBER : http://metro.sindonews.com/read/923979/31/buruh-bangunan-tewas-tertimpa-besi-1415889187

    NAMA : SITI ALIYA JUNITA
    NPM : 14.11.106.701501.1430
    SEMESTER : 2
    KELAS : A1

  10. Merdeka.com – Lima pekerja tewas dalam insiden robohnya hanggar di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (9/3). Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan, kecelakaan pekerja terjadi sekitar pukul 9.28 Wita.

    “Kecelakaan di areal proyek pengerjaan pembangunan hanggar Balai Besar Kalibrasi dilengkapi Apron dan Taxiway, milik Kementerian Perhubungan Dirjen Hubda kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar,” kata Endi dalam pesan tertulis yang diterima merdeka.com.

    Kelima korban yang tewas adalah Iqbal situmorang, Parulian Siagian, Moh Asri (30), Herri iswanto (40) dan Moh Jufri (21).

    Kejadian bermula saat para pekerja sedang memasang dan mengelas rangka atap baja. Tiba-tiba tiang penyangga rangka miring hingga mengakibatkan rangka atap bagian tengah patah, kemudian jatuh dan menimpa beberapa pekerja yang berada di bawah.

    “Saat ini pendataan saksi-saksi, penanggung jawab dan mengambil keterangan. Kegiatan proyek dihentikan untuk sementara dan di-police line,” lanjut Endi.

    Proyek pembangunan hanggar dilakukan oleh PT Lience Romauli Raya dan PT Nur Jaya Nusantara, dengan kuasa KSO Tunggung Napitupulu, sementara untuk project manager lapangan dipimpin oleh Tiku Kombong sebagai penanggung jawab.

    Sumber :http://m.merdeka.com/peristiwa/hanggar-di-bandara-sultan-hasanuddin-makassar-roboh-5-pekerja-tewas.html
    Nama : Dhanar Ardhyaksa
    NPM : 14.11.106.701501.1319
    Semestet : 2
    Kelas :A1

  11. NAMA : FATIMAH
    NPM : 14.11.106.701501.1419
    SEMESTER : 2 (DUA)
    KELAS : A 1 (SATU)

    Merdeka.com – Lima pekerja tewas dalam insiden robohnya hanggar di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (9/3). Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan, kecelakaan pekerja terjadi sekitar pukul 9.28 Wita.

    “Kecelakaan di areal proyek pengerjaan pembangunan hanggar Balai Besar Kalibrasi dilengkapi Apron dan Taxiway, milik Kementerian Perhubungan Dirjen Hubda kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar,” kata Endi dalam pesan tertulis yang diterima merdeka.com.

    Kelima korban yang tewas adalah Iqbal situmorang, Parulian Siagian, Moh Asri (30), Herri iswanto (40) dan Moh Jufri (21).

    Kejadian bermula saat para pekerja sedang memasang dan mengelas rangka atap baja. Tiba-tiba tiang penyangga rangka miring hingga mengakibatkan rangka atap bagian tengah patah, kemudian jatuh dan menimpa beberapa pekerja yang berada di bawah.

    “Saat ini pendataan saksi-saksi, penanggung jawab dan mengambil keterangan. Kegiatan proyek dihentikan untuk sementara dan di-police line,” lanjut Endi.

    Proyek pembangunan hanggar dilakukan oleh PT Lience Romauli Raya dan PT Nur Jaya Nusantara, dengan kuasa KSO Tunggung Napitupulu, sementara untuk project manager lapangan dipimpin oleh Tiku Kombong sebagai penanggung jawab.

    Selain korban tewas, ada 14 korban luka-luka.

    Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/hanggar-di-bandara-sultan-hasanuddin-makassar-roboh-5-pekerja-tewas.html

    1. Nama : Rivaldo Strive Maringka
      NPM : 14.11.106.701501.1329
      Kelas : A1
      MK : Investigasi Insiden

      Kecelakaan Kerja, 1 Pekerja Tewas, 1 Sekarat

      Liputan6.com, Jakarta – Seorang pekerja tewas dan satu lainnya luka parah dalam kecelakaan kerja di sebuah proyek pembangunan gedung perkantoran di kawasan Jalan Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa 6 Mei 2014 petang.

      Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (7/5/2014), peristiwa kecelakaan berawal saat salah satu pekerja bernama Edi Prayitno yang tengah berada di lantai 9, secara tak sengaja menyenggol stegger atau tiang penyangga hingga akhirnya terjatuh.

      Ironisnya tubuh pekerja asal Bojonegoro, Jawa Timur, itu sebelum mencapai lantai dasar terlebih dahulu menimpa rekan lainnya, Heri, yang tengah bekerja di lantai di bawah lokasi Edi terjatuh. Akibatnya kedua tubuh pekerja bangunan itu pun terjatuh ke lantai dasar.

      Kedua korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP)untuk mendapatkan pertolongan. Sayangnya nyawa Edi tidak dapat tertolong. Ia tewas setelah tubuhnya tertembus besi. Sementara korban lainnya hingga kini kondisinya kritis dan masih dirawat di instalasi gawat darurat RSPP.

      Hingga kini kasus kecelakaan kerja ini masih diselidiki dan ditangani Polsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

      Sumber pustaka: http://news.liputan6.com/read/2046470/kecelakaan-kerja-1-pekerja-tewas-1-sekarat

      1. Nama : Agung Nugraha
        NPM : 14.11.106.701501.1411
        Kelas : A1
        MK : Investigasi Insiden

        Kecelakaan Kerja di PT Semen Indonesia Tewaskan Satu Pekerja

        Dion Fajar – detikNews
        Tuban – Kecelakaan kerja terjadi di area tambang batu kapur PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Desa Karang Lo, Kecamatan Merakurak, Tuban. Seorang operator alat pengebor batu kapur (quarry drill) bernama Vicky Baktia Hermawan (21) tewas.

        Warga Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak itu tewas terjepit alat berat ketika sedang bekerja mengganti oli quarry drill.

        “Korban sedang mengganti oli mesin bor, tiba-tiba ada truk di tanjakan tergelincir ke belakang, lalu menghantam tubuh korban,” jelas Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Wahyu Hidayat kepada wartawan, Jumat (20/9/2013).

        “Korban tergencet diantara truk dan alat berat sehingga tewas di lokasi kejadian dengan luka parah pada bagian kepala,” sambungnya saat ditemui detikcom di Mapolres Tuban.

        Truk yang menjadi penyebab utama diketahui sedang dikendarai oleh Salahudin, warga Lasem, Jawa Tengah. Namun belum diketahui secara pasti penyebab bagaimana truk tergelincir sehingga mengakibatkan tewasnya korban.

        “Itu (penyebab tergelincir) yang masih kita dalami. Apakah saat itu posisi truk direm atau sedang diganjal batu,” terang Kasat.

        Pasca kejadian, mayat korban langsung dievakuasi menuju kamar jenazah Rumah Sakit Umum Dokter Koesma Tuban untuk diotopsi. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke polisi.

        Hingga kini polisi masih mendalami penyebab utama kecelakaan kerja tersebut. “Anggota masih di lokasi untuk olah TKP (Tempat Lejadian Perkara),” pungasnya.

        Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Internal dan Media PT SI M. Faiq Niyazi membenarkan adanya kejadian itu. Faiq mengatakan jika korban adalah tenaga outsourcing dari anak perusahaan PT SI yakni PT UTSG.

        “Kasus ini kami tangani dengan baik. Kami menyesalkan adanya peristiwa ini. Kami juga akan beri santunan kepada keluarga korban,” ujar Faiq.

        Sumber pustaka: http://news.detik.com/surabaya/read/2013/09/20/143316/2364767/475/kecelakaan-kerja-di-pt-semen-indonesia-tewaskan-satu-pekerja

      2. Sdr. Agung. Jangan memposting dengan me-reply artikel milik mahasiswa yang lain. Cermat dan teliti dalam mengerjakan tugas!!

      3. Sdr. Fachrur, Jangan memposting dengan me-reply artikel milik mahasiswa yang lain. Cermat dan teliti dalam mengerjakan tugas, jangan asal-asalan saja!

      4. NAMA: MUHAMMAD FACHRUR ROZY
        NPM :14.11.106.701501.1333
        KELAS: A1
        MK : INVESTIGASI INSIDEN
        Kecelakaan Kerja di KS-Posco, 10 Pekerja Dilarikan ke RSKM

        CILEGON, BCO – Kecelakaan kerja kembali terjadi di area proyek pabrik baja PT Krakatau Posco, Rabu (4/12). Para pekerja yang mengalami laka kerja merupakan tenaga outsourcing dari PT Krakatau Posco Maintenance Service (KPMS). Diketahui tidak ada korban meninggal dalam kecelakaan kerja kali ini, namun ada sekitar 10 orang pekerja yang menjadi korban dan dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM), sementara tiga pekerja diantaranya mengalami luka serius.

        Sejumlah korban yang mengalami luka ringan saat ini sudah dipulangkan. Diketahui hanya dua orang yang mengalami luka cukup serius yakni Ahmad Rusman (29) yang mengalami patah tulang kaki dan seorang pekerja asing asal Korea Selatan Back Jun (53) yang mengalami patah leher sehingga harus dirujuk ke RS Siloam.

        Menurut sumber, kecelakaan terjadi saat sejumlah korban hendak melakukan pengecekan terhadap pully conveyor dan naik ke atas scaffolding dengan ketinggian 2,5 meter. Namun karena naik dalam waktu yang bersamaan, scaffolding yang menjadi pijakan tidak kuat menahan beban sehingga ada bagian yang patah dan kemudian ambruk.

        Corporate Secretary PT Krakatau Posco Christy F Kaseger membenarkan kejadian laka kerja tersebut. Kepada waratwan ia mengungkapkan, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. “Informasi yang kami terima, saat sedang bekerja sejumlah pekerja naik ke atas steger (scaffolding) dengan ketinggian 2,5 meter. Karena yang naik itu jumlahnya banyak dalam waktu bersamaan, salah satu ruas besi steger ada yang patah sehingga ambruk, dan semua pekerja jatuh. Untuk jumlah korban hanya sekitar 10 orang dan mengalami luka ringan,” ungkap Christy dihubungi via telepon genggamnya.

        Christy mengungkapkan, korban laka kerja merupakan pekerja dari perusahaan outsourcing PT Krakatau Posco Maintenance Service (KPMS). “Kecelakaan kerja terjadi pada pekerja dari perusahaan outsourcing, bukan pekerja Krakatau Posco,” tegasnya.

        Christy menegaskan, pihaknya telah menghentikan pekerjaan di lokasi kejadian laka kerja tersebut, dan pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mencari siapa pihak yang bertanggungjawab atas kejadian tersebut. “Kita investigasi kenapa terjadi seperti itu, kenapa sampai bisa pekerja naik semua dalam waktu bersamaan. Sejak kejadian, pekerjaan di lokasi itu kita hentikan sementara sampai ada kejelasan siapa yang bertanggungjawab atas kecelakaan itu,” jelasnya.

        Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Cilegon Rachmatullah saat dikonfirmasi, membenarkan terjadinya laka kerja di area proyek Krakatau Posco. “Korbannya beberapa hanya luka ringan, hanya satu orang luka serius dan harus dirujuk ke RS Siloam,” ujarnya.

        Rachmatullah juga memastikan, Disnaker Cilegon akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap laka kerja yang terjadi di area proyek pabrik baja patungan PT Krakatau Steel dengan PT Pohang Steel Iron Company tersebut.

      5. Bencana Bhopal: Kisah & Penyebab Tragedi Industri Terbesar

        Bencana Bhopal (Bhopal Disaster) adalah kecelakaan industri yang terjadi pada tanggal 3 Desember 1984, di Bhopal, India.

        Banyak orang menganggap bahwa Bencana Bhopal merupakan kecelakaan industri terburuk dalam sejarah.

        Klaim ini didukung fakta tingginya angka kematian bersama dengan dampak dahsyat pada lingkungan yang diakibatkannya.

        Peristiwa di Bhopal juga mendapatkan kritikan internasional mengenai praktik kerja industri di negara-negara berkembang yang berkaitan dengan keamanan, pemeliharaan, dan kesejahteraan pekerja.

        Pada larut malam tanggal 3 Desember 1984, para pekerja di pabrik kimia Union Carbide di Bhopal sedang membilas pipa dengan air bersih.

        Karena suatu sebab, air memasuki tangki yang terisi dengan gas metil isosianat (MIC), suatu gas yang digunakan dalam produksi pestisida.

        Air memicu reaksi kimia yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam tangki, memaksa pekerja membuka tangki agar tidak meledak. Hanya saja, pembukaan tangki mengakibatkan sejumlah besar gas mematikan terlepas ke Bhopal.

        Hampir segera, sirene peringatan berbunyi, tetapi kemudian berhenti, membuat sebagian besar warga Bhopal tidak menyadari adanya bahaya besar yang mengintai.

        Volume gas yang dilepaskan saat Tragedi Bhopal tidak diketahui pasti, namun diperkiraan antara 20 hingga 40 ton.

        Selain MIC, sejumlah gas lain juga dilepaskan termasuk fosgen dan hidrogen sianida.

        Banyak pekerja di pabrik yang langsung tewas saat gas merembes keluar ke Bhopal. Selain itu, banyak warga yang baru terbangun segera terpapar dan merasa seperti tersedak akibat paparan gas beracun.

        Ketika mencoba melarikan diri, banyak warga malah bergerak ke arah awan gas, membuat kondisi mereka semakin memburuk, dan banyak orang terinjak-injak akibat kepanikan yang terjadi.

        Diperkirakan 2.000-8.000 orang tewas dalam beberapa hari setelah Bencana Bhopal.

        Sebagian besar dari mereka merasa tercekik karena menghirup gas, mengalami gejala nyeri pernapasan, sakit mata, dan pembengkakan otak sebelum kematiannya.

        Setelah bencana, sulit untuk melacak berapa banyak orang yang terpengaruh karena banyak mayat segera dikubur sebelum sempat didata.

        Diperkirakan terdapat tambahan 8.000 orang meninggal karena efek paparan gas berkepanjangan di tahun-tahun setelah Bencana Bhopal, dan hingga 100.000 orang mengalami berbagai gangguan kesehatan seperti masalah pernafasan kronis, cacat lahir, masalah neurologis, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan kerusakan jantung.

        Pada tahun 1993, Komisi Medis Internasional Bhopal didirikan untuk membantu mengatasi berbagai masalah serta menangani efek pasca bencana yang berkepanjangan.

        Hasil penyelidikan bencana Bhopal menyatakan bahwa Union Carbide dinilai tidak memiliki langkah-langkah keamanan yang memadai untuk mencegah bencana seperti itu, dan bahwa kondisi peralatan pabrik yang kurang terawat membuat kecelakaan hampir tak terelakkan.

        Perusahaan ini dituduh melakukan pemotongan biaya dan kurang memperhatikan keselamatan pekerja dan masyarakat sekitar.

        Namun pihak perusahaan membantah dan menyatakan bahwa bencana diakibatkan oleh sabotase.

        Hanya saja, pihak penyelidik membalas bahwa jika sistem keselamatan berjalan baik, efek bencana tidak akan sebesar itu meskipun terjadi sabotase.

        Union Carbide akhirnya harus membayar ganti rugi besar kepada warga Bhopal dan pemerintah India juga menuntut CEO perusahaan atas tuduhan pembunuhan, meskipun belum pernah dilakukan persidangan untuk tuduhan itu.

        Daerah bencana terus terkontaminasi, dengan tanah dan air yang beracun sehingga membahayakan jika dikonsumsi.

        Dow Chemical, yang mengakuisisi Union Carbide pada tahun 2001, menyatakan tidak bertanggung jawab atas masalah yang telah berlangsung di Bhopal.

        NAMA : TOMY AUFAR THIRAFI ( TRANSFER )
        KELAS : A1
        NPM : 14.11.106.701501.1628
        SEMESTER : 2

        SUMBER PUSTAKA : http://www.amazine.co/27052/bencana-bhopal-kisah-penyebab-tragedi-industri-terbesar/

    2. Sdri Fatimah, Segera ganti Artikel Anda karena artikel ini sudah diposting oleh Mahasiswa yang lain. Setiap mahasiswa tidak boleh melakukan posting dengan artikel yang sama.

  12. NAMA: MUHAMMAD FACHRUR ROZY
    NPM : 14.106.701501.1333
    KELAS: A1
    MK : INVESTIGASI INSIDEN
    Merdeka.com – Dua di antara 5 korban tewas dalam peristiwa ambruknya bangunan hanggar pesawat di Bandara Hasanuddin, Makassar, merupakan warga Sumut. Jenazah keduanya sudah diterbangkan dan tiba di Bandara Kualanamu, Selasa (10/3) siang.

    Kedua korban yang berasal dari Sumatera Utara yaitu Iqbal Situmorang, warga Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Parulian Siagian, warga Pinang Parongil, Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi. Keduanya dikabarkan merupakan pekerja yang tengah bertugas membangun bagian hanggar itu.

    Jenazah Iqbal dan Parulian tiba di Bandara Kualanamu sekitar pukul 13.15 WIB. Peti berisi jenazah mereka diangkut pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 200.

    “Masih proses administrasi. Kami masih menunggu pihak keluarga datang menjemput,” kata M Irfan Lubis, petugas kargo Bandara Kualanamu.

    Seperti diberitakan, 5 orang tewas dan 14 lainnya luka-luka akibat robohnya bangunan hanggar di Bandara Hasanuddin, Makassar, Senin (9/3). Saat kejadian para korban sedang memasang dan mengelas rangka atap baja. Namun tiba-tiba, tiang penyangga rangka miring hingga mengakibatkan rangka atap bagian tengah patah dan menimpa para korban.
    http://www.merdeka.com/peristiwa/2-jenazah-korban-ambruknya-hanggar-bandara-makassar-tiba-di-medan.html

    1. Sdr. Muhammad Fachrur Rozy, Segera ganti artikel Anda karena artikel tersebut telah diposting oleh Mahasiswa yang lain. Setiap mahasiswa tidak diperkenankan memposting artikel yang sama dengan mahasiswa yang lain.

  13. NAMA : FATIMAH
    NPM : 14.11.106.701501.1419
    SEMESTER : 2 (DUA)
    KELAS : A 1 (SATU)

    4 Pekerja Tewas Saat Bersihkan Mesin Gula di Malang
    28 Des 2013 15:36 WIB

    4 Pekerja lepas di Pabrik Gula Kebon Agung, Malang Jawa Timur, tewas saat membersihkan sisa produksi gula. Diduga, mereka tewas setelah menghirup uap racun zat kimia dari mesin yang sedang dibersihkan.

    “Tiba-tiba adik saya kejang-kejang kemudian jatuh. Saya turun ingin menolong tapi langsung pingsan saat baru turun,” kata Sugianto, seorang pekerja yang juga kakak korban, di kamar mayat Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, Sabtu (28/12/2013).

    Mereka yang tewas itu, yakni Hariyanto, Pujiono dan Pujianto (kakak adik) serta Armi. Seluruhnya warga RW 5 Kelurahan Pesantren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur.

    Sugianto selamat dalam peristiwa itu. Dia menceritakan, peristiwa bermula sekitar pukul 11.00 WIB. Sugianto sempat pingsan saat berupaya menolong adiknya yang jatuh pertama kali.

    Sugianto bersama 35 orang kawannya datang dari Kediri sejak 5 hari lalu. Mereka adalah pekerja lepas yang bertugas membersihkan sisa-sisa gula di Palung atau mesin untuk memproduksi gula. “Kami cuma pegawai lepas, membersihkan sisa produksi gula di mesin,” ucap Sugianto.

    Salah seorang pekerja lainnya, Agus Dwi, menuturkan, banyak kawannya yang juga pingsan saat berupaya turun ke bawah untuk menolong. “Satu orang jatuh, yang lain turun ikut menolong dan ikut jatuh. Begitu seterusnya sampai akhirnya 4 orang meninggal dunia,” kata Agus.

    Para pekerja akhirnya dibantu oleh tim SAR Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang untuk mengevakuasi korban. 4 Jenazah dievakuasi dari lokasi kejadian dan kini dibawa ke RSSA Malang. Kepolisian masih menyelidiki peristiwa ini. (Ism/Riz)

    Sumber pustaka: http://news.liputan6.com/read/786720/4-pekerja-tewas-saat-bersihkan-mesin-gula-di-malang

  14. Nama : Marliansyah Gading
    NPM : 14.11.106.701501.1308
    Kelas : A1
    MK : Investigasi Insiden

    BONTANG — Insiden mematikan terjadi saat pembangunan proyek Kaltim 5 di area PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), Rabu (12/2) lalu. Seorang pekerja bernama Tukiyo (40), jatuh dari ketinggian 8,18 meter sekira pukul 14.30 Wita.
    Warga perumahan BTN PKT itu sempat kritis sebelum akhirnya tewas di RS PKT sekira pukul 19.05 Wita.

    Informasinya, korban yang tewas itu adalah karyawan PT Panca Duta Prakarsa. Perusahaan itu merupakan subkontraktor PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT)-Toyo Engineering, selaku konsorsium proyek Kaltim 5. PT Panca mengerjakan pembangunan penampungan air laut atau sea water intake (SWI) di Kaltim 5.

    Kejadiannya, saat itu korban bersama 20 pekerja lainnya sedang bekerja di area SWI proyek Kaltim 5. Di sana, mereka sedang memasang pipa scafolding di ketinggian 8,18 meter dari dasar. Nahas, korban pun terlpeleset dan jatuh ke tanah.

    “Korban ini sedang memasang scafolding untuk persiapan pemasangan atap SWI. Saat bekerja, korban sudah menggunakan body harness (tali pengaman). Saat akan berpindah, korban melepas body harness. Saat pindah itulah, korban terpeleset dan jatuh,” kata Humas PKT HM Eduarsyah, kemarin.

    Usai terjatuh itu, korban langsung dilarikan ke RS PKT. Nahas, luka berat yang diderita korban membuatnya tak mampu bertahan. Korban pun dinyatakan tewas. Saat ini, proses penanganan korban dilakukan oleh Polres Bontang.

    “Selanjutnya korban diterbangkan ke Balikpapan dan pagi tadi (kemarin, Red.) diterbangkan lagi ke Jakarta. Jenazah korban dikirim ke tempat tinggalnya di Cilacap. Semuanya (santunan hingga pemberangkatan, Red.) ditanggung IKPT,” kata Eduarsyah.

    Lalu, apakah insiden tersebut mengganggu pembangunan” Eduarsyah menyebutnya tidak. Kata dia, pembangunan akan terus berjalan.

    “Kasusnya kan masih ditangani polisi. Pastinya (pembangunan, Red.) tidak mengganggu. Sebagai informasi, saat ini progres pembangunan proyek Kaltim 5 secara keseluruhan sudah mencapai 92 persen,” ujarnya.

    Terpisah, Kapolres AKBP Heri Sasangka melalui Kasat Reskrim AKP Tasimun mengatakan, untuk saat ini tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa itu sudah dipasang police line (garis polisi). Itu dilakukan untuk mempermudah proses penyidikan polisi, untuk mengungkap kecelakaan (laka) kerja tersebut.

    “TKP sudah kami police line. Unit Identifikasi juga sudah mengambil beberapa alat bukti serta mengambil gambar TKP. Hingga saat ini (kemarin, Red.) sudah tiga saksi kami periksa terkait kejadian ini. Dua saksi kami periksa siang dan satu saksi kami periksa malam,” kata Tasimun. (gun)

    Sumber : http://www.jpnn.com/read/2014/02/14/216471/Proyek-Kaltim-5-Makan-Korban

  15. Nama : Elis Pujowati
    NPM : 14.11.106.701501.1336
    Semester : II Kelas A1
    MK : Investigasi Insiden

    PABRIK PETASAN DI CHINA MELEDAK, 12 ORANG TEWAS

    BEIJING – Sebuah pabrik yang memproduksi petasan serta kembang api di China dilaporkan meledak. Peristiwa ini menelan 12 korban jiwa.

    Kejadian itu tepatnya terjadi di Nanyang Export Fireworks Factory yang terletak di Kota Liling di Provinsi Hunan. Selain menelan korban jiwa, terdapat pula 33 korban luka.

    Dari keterangan Pemerintah Kota Liling, jumlah korban luka mengalami perubahan. Sebelumnya, Pemerintah Kota Liling mengklaim korban luka berjumlah 38 orang, namun setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan korban luka ternyata hanya 33 orang.

    Untuk saat ini Pemerintah China masih belum bisa memastikan apa penyebab dari ledakan ini. Namun, mereka memastikan pabrik tersebut memiliki perizinan dan sudah sesuai dengan standar yang ditentukan otoritas setempat. Demikian dilansir dari Associated Press, Selasa (23/9/2014)

    Negeri Tirai Bambu merupakan negara produsen kembang api dan petasan terbesar di dunia. Benda itu banyak digunakan dalam menyambut Tahun Baru Imlek.

    Sementara itu, China juga dikenal sebagai Negara yang kecelakaan di tempat kerja sangat sering terjadi. Hal ini dikarenakan standar keamanan yang ditetapkan Pemerintah China baik pusat maupun daerah sangatlah rendah.

    Sumber Pustaka :
    http://news.okezone.com/read/2014/09/23/413/1043026/pabrik-petasan-di-china-meledak-12-orang-tewas

  16. Nama : Destian Adhitama
    NPM : 14.11.106.701501.1410
    Kelas : A1
    Semester : 2
    MK : Investigasi Insiden

    KECELAKAAN DI PIPER ALPHA

    Jenis pabrik : industri minyak dan gas lepas pantai, platform dengan berat 20000 metrix tons di laut utara yang memproduksi natural gas, crude oil, dan liquified petroleum gas (Nat Geo source).
    Kapasitas pabrik : 125 barrel per hari
    Lokasi : terletak di Laut Utara sekitar 110 kilometer dari Aberdeen, Skotlandia
    Jenis kecelakaan : ledakan
    Penyebab kecelakaan : kebocoran gas dari pompa yang belum selesai diperbaiki
    Kronologi peristiwa :
    Kejadian di mulai saat jam 6:00 PM, waktu dimana setiap Ijin Kerja harus di close-out atau diperpanjang. Seorang pekerja (engineer) tidak menjalankan komunikasi kepada Supervisor saat ia menutup Ijin Kerjanya, padahal pekerjaan tsb masih belum selesai dan akan dilanjutkan besok harinya. Tanpa ada yang menyadari, sebuah Permit yg lain dikeluarkan untuk pekerjaan lain, dimana pekerjaan tersbut seharusnya dilakukan setelah pekerjaan pertama selesai.
    Pekerjaan kedua tsb menyebabkan gas yang bertekanan bocor.
    Akibatnya:
    Ledakan pertama, dikarenakan pipa gas berukuran 3 kaki yg bertekanan pecah
    Berdasarkan desain dari platform itu sendiri , posisi Control Room sangat dekat dengan lokasi kebakaran dimana CR tsb seharusnya berfungsi sebagai pusat komando apabila terjadi emergency, dan design fire wall proof yang ada ternyata juga tidak mampu bertahan, maka akhirnya CR tsb ditinggalkan /abandonned. Petugas CR hanya berhasil mengirim berita mayday yg diterima oleh rig-rig tetangga yaitu Claymore dan Tartans. Public Announcemnt gagal dilakukan. Hingga pekerja- pekerja tidak ada yg tahu apa yangg terjadi dan tidak menerima instruksi lebih lanjut.
    Singkat kata, Emergency Response Plan gagal dieksekusi.
    Kemudian, deluge-system sebagai sistem proteksi kebakaran tidak berfungsi karena kebetulan sedang dalam kondisi MANUAL akibat ada pekerjaan penyelaman. Dari auto di switch ke manual untuk menghindari si penyelam tersedot oleh system yang memanfaatkan air laut ini.
    Dikarenakan sistem tanggap darurat yg gagal dilaksanakan, sistem boat penyelamatpun tidak sukses dilakukan. Pekerja-pekerja yang tidak mendapat instruksi keadaan darurat tersebut berusaha menyelamatkan diri. Beberapa yang tahu situasi berhasil meninggalkan rig. Beberapa ada yg terpaksa melompat dari atas rig dgn ketinggian +/- 100 kaki (30 meteran). Sayangnya kebanyakan dari mereka terperangkap di ruang tempat tinggalnya /living quarter.
    Kedua rig tetangga yang menerima pesan darurat piper alpha ragu dengan apa yg sedang terjadi karena communication link dari piper alpha terputus. Piper Alpha berada dtengah jaringan pipa distribusi minyak dan gas onshore bersama Claymore dan Tartans rig. Akibat produksi minyak yang tidak distop, terjadi tekanan balik ke Piper Alpha, ibaratnya sudah terbakar malah ditambah bahan bakar yang bertekanan pula.
    Gambar diambil dari sebual safety-vessel raksasa bernama Faros yang mencoba menolong pada saat kebakaran /ledakan pertama. Namun sayangnya, fasilitas sistem pemadaman api gagal berfungsi untuk menyemburkan airnya ke rig. Faros berusaha membentangkan gangway nya ke rig, namun sayangnya pergerakannya sangat lambat, ia butuh waktu 5 menit. Hingga akhirnya terlambat.
    Sementara dari kejauhan Claymore dan Tartans dapat melihat cakrawala yang terang benderang dari lokasi Piper Alpha. Tapi mereka ragu dan tetap tidak bertindak menshut down produksinya.
    Ledakan kedua pun terjadi akibat akumulasi aliran minyak dari rig Tartan dan rig Claymore, yang menghasilkan back pressure ke jaringan pipa minyak dan gas Piper Alpha. Manajer kedua rig tetangga tersebut tidak berani mengambil keputusan menyetop produksi, karena konsekuensi yang sangat amat mahal dari sisi produksi. Ia harus menelepon manajer onshore untuk mengkonfirmasi lebih dahulu. Sang asisten sudah teriak-teriak: “CAN WE JUST SHUT IT DOWN NOW?!!! THERE IS A SECOND EXPLOSION!!!”, akhirnya si manajer dengan terbata-bata: “o okay shut it down….”. Tapi sayang… sudah terlambat. Si platform besar itu akhirnya meleleh akibat panas ribuan derajat Celcius.

    Sumber: http://dwi212.blogspot.com/2014/05/kasus-kecelakaan-kerja.html

  17. Nama : Fardela Najla Nisrina
    NPM : 14.11.106.701501.1316
    Kelas : A1
    Semester : 2
    Mk : Investigasi Insiden

    STUDI KASUS KERACUNAN DEBU TITANIUM DIOKSIDA PADA KARYAWAN PABRIK M&M’S AUSTRALIA
    May 29, 2014 · by Agung Supriyadi, S.K.M · in kesehatan kerja. ·
    ——————————————————————————————————————————————–

    Kronologis Kejadian
    Peter Quick, seorang karyawan yang bekerja di pabrik M&M’s, Ballarat, Australia terkena gangguan pernapasan yang sangat parah akibat keracunan/terpapar debu titanium dioksida. Titanium dioksida sendiri digunakan oleh pabrik tersebut untuk mencerahkan warna makanan yang mereka produksi. Debu dari titanium dioksida yang ditambahkan ke lapisan akhir M & M’s ini menyebabkan keluhan pernafasan yang sangat parah pada korban. Menurut pengacara korban, akibat insiden ini korban tidak akan pernah dapat bekerja lagi. Seorang juru bicara perusahaan mengatakan titanium dioksida adalah salah satu dari beberapa warna yang digunakan dalam produk-produknya dan sudah disetujui penggunaannya oleh Standar Makanan Australia-Selandia Baru. Namun perusahaan enggan berkomentar soal kasus Peter Quick. “The company sent me to independent respiratory specialists and they all agreed the high dust levels of titanium dioxide (in the M&M’s finishing section) caused my lung disease,” begitu pernyataan dari Peter Quick.

    Toksikan
    Deksripsi

    Toksikan dalam peristiwa ini adalah Titanium Dioksida dengan nama lain Titania. Rumus Kimia dari Titanium Dioksida adalah TiO2. Titanium dioksida adalah sebuah zat berwarna putih yang banyak digunakan dalam cat dan plastik, sebagai bahan aditif dalam makanan untuk mencerahkan tepung, produk sehari-hari dan dalam bidang konfeksi. Zat ini terdapat banyak di alam seperti di udara perkotaan, sungai, air minum dan dapat dideteksi dalam banyak makanan.

    Disposisi
    Sekitar 3 persen dari dosis oral Titanium yang diserap. Kebanyakan yang diserap akan di-eksresikan kedalam urine. Konsentrasi dalam urin yang normal adalah 10 mikro gram/liter. Perkiraan beban tubuh terhadap titanium adalah 15 mg. Zat ini kebanyakan tinggal di paru-paru, sebagai akibat dari pajanan inhalasi. Titanium yang dihirup cenderung untuk tinggal dalam paru-paru dalam waktu yang lama.

    Toksikologi

    Pekerja yang terkena pajan Titanium dioksida kemungkinan besar bekerja di bidang pack Bing, penggilingan, site cleaning dan maintenance. Pajanan pekerja terhadap Titanium dapat saja sangat berat, dan konsentrasi di dalam udara hingga 50 mg/m3 pernah dilaporkan. Titanium dioksida telah digolongkan sebagai partikulat yang menganggu dengan TLV sebesar 10 mg/m3 dan exposure limit pada NIOSH sebesar 15 mg/m3. Meskipun ambang batasnya besar, namun pernah dilaporkan kejadian fibrosis ringan dari jaringan paru-paru sebagai akibat pajanan inhalasi terhadap pigmen Titanium Dioksida. Selain di paru-paru, titanium diokside juga telah diketahui masuk melalui semua rute ( pernapasan, makanan, dermal dan lapisan sub kutan).

    Tempat dan Waktu
    Kejadian ini terjadi di di pabrik M & M’s, Ballarat, Australia pada 3 Mei 2009.

    Jumlah Korban
    Peter Quick, seorang karyawan pabrik M&M’s adalah korban tunggal dalam insiden ini. Tidak ada korban meninggal pada insiden ini. Namun, akibat insiden ini, Peter Quick menderita sakit paru-paru (lung disease) dan divonis tidak dapat bekerja kembali. Menurut CCOHS (Canadian Centre for Occupational Health and Safety), titanium dioksida dapat memicu terjadinya kanker paru-paru pada manusia setelah sebelumnya terbukti diujicobakan pada hewan percobaan tikus.

    Kerugian
    Kerugian berupa pekerja yang terpajan dan terkena lung disease sehingga divonis tidak dapat bekerja kembali. efek kesehatan yang dialami korban tergolong kepada efek kronis karena Peter Quick telah bekerja di pabrik tersebut selama 20 tahun. Kerugian tersebut dapat pula tergolong kepada kerugian finansial perusahaan. Hal ini selain karena perusahaan harus mencari pekerja pengganti, perusahaan juga harus membayar biaya asuransi korban paparan debu titanium dioksida. Selain itu, image perusahaan sebagai produsen makanan M&M’s dapat jatuh sehingga akan mempengaruhi angka penjualan produk akibat kasus pekerja yang terpapar pewarna yang dipakai pada makanan yang diproduksi oleh M&M’s. Meskipun sebenarnya titanium dioksida berbahaya hanya ketika masih berwujud uap dan tidak berbahaya ketika sudah masuk ke dalam lapisan makanan yang diproduksi M&M’s.

    Pengendalian yang Telah Dilakukan
    Tidak disebutkan pengendalian yang telah dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi bahaya debu titanium dioksida dalam artikel tersebut. Jika dilihat dari kronologis kejadiannya, diketahui bahwa pekerja dapat dengan mudah terkena paparan debu titanium dioksida tersebut.

    Saran
    -Rekayasa tekhnis terhadap lingkungan kerja agar udara yang mengandung TiO2 dapat tersirkulasi dengan baik.
    -Mengurangi dosis yang berbahaya bagi kesehatan menjadi ke tingkat yang lebih aman untuk kesehatan.
    -Training singkat mengenai pemakaian APD untuk mencegah hazard berupa Titanium Dioksida terutama APD yang berupa masker karena kebanyakan pajanan zat ini masuk melalui inhalasi.

    Sumber : http://katigaku.com/2014/05/29/studi-kasus-keracunan-debu-titanium-dioksida-pada-karyawan-pabrik-mms-australia/

  18. NAMA : Nur Muhammad Rachman Azhari
    KELAS : A1
    NPM : 14.11.106.701501.1321
    SEMESTER : 2

    Pada tanggal 29 Mei 2006 ,banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo , adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Semburan lumpur panas selama ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.

    Lokasi semburan lumpur ini berada di Porong, yakni kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah selatan. Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik Lapindo Brantas Inc sebagai operator blok Brantas. Oleh karena itu, hingga saat ini, semburan lumpur panas tersebut diduga diakibatkan aktivitas pengeboran yang dilakukan Lapindo Brantas di sumur tersebut. Pihak Lapindo Brantas sendiri punya dua teori soal asal semburan. Pertama, semburan lumpur berhubungan dengan kesalahan prosedur dalam kegiatan pengeboran. Kedua, semburan lumpur kebetulan terjadi bersamaan dengan pengeboran akibat sesuatu yang belum diketahui. Namun bahan tulisan lebih banyak yang condong kejadian itu adalah akibat pengeboran.

    Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan permukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur), serta jalur kereta api lintas timur Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi.

    Ada yang mengatakan bahwa lumpur Lapindo meluap karena kegiatan PT Lapindo di dekat lokasi itu. Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006 dengan menggunakan perusahaan kontraktor pengeboran PT Medici Citra Nusantara. Kontrak itu diperoleh Medici atas nama Alton International Indonesia, Januari 2006, setelah menang tender pengeboran dari Lapindo senilai US$ 24 juta.[butuh rujukan]

    Pada awalnya sumur tersebut direncanakan hingga kedalaman 8.500 kaki (2.590 meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping). Sumur tersebut akan dipasang selubung bor (casing ) yang ukurannya bervariasi sesuai dengan kedalaman untuk mengantisipasi potensi circulation loss (hilangnya lumpur dalam formasi) dan kick (masuknya fluida formasi tersebut ke dalam sumur) sebelum pengeboran menembus formasi Kujung.[butuh rujukan]

    Sesuai dengan desain awalnya, Lapindo “sudah” memasang casing 30 inci pada kedalaman 150 kaki, casing 20 inci pada 1.195 kaki, casing (liner) 16 inci pada 2.385 kaki, dan casing 13 3/8 inci pada 3.580 kaki (Lapindo Press Release ke wartawan, 15 Juni 2006). Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3.580 kaki sampai ke 9.297 kaki, mereka “belum” memasang casing 9 5/8 inci yang rencananya akan dipasang tepat di kedalaman batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan formasi Kujung (8.500 kaki).[butuh rujukan]

    Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan pengeboran ini dengan membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pengeboran mereka di zona Rembang dengan target pengeborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Alhasil, mereka merencanakan memasang casing setelah menyentuh target yaitu batu gamping formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama mengebor mereka tidak meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat diatasi dengan pompa lumpur Lapindo (Medici).

    Underground Blowout (semburan liar bawah tanah)
    Setelah kedalaman 9.297 kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping. Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai, padahal mereka hanya menyentuh formasi Klitik. Batu gamping formasi Klitik sangat porous (berlubang-lubang). Akibatnya lumpur yang digunakan untuk melawan lumpur formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi Klitik) atau circulation loss sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di permukaan.[butuh rujukan]

    Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan berusaha menerobos ke luar (terjadi kick). Mata bor berusaha ditarik tetapi terjepit sehingga dipotong. Sesuai prosedur standar, operasi pengeboran dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP) di rig segera ditutup dan segera dipompakan lumpur pengeboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan mematikan kick. Kemungkinan yang terjadi, fluida formasi bertekanan tinggi sudah telanjur naik ke atas sampai ke batas antara open-hole dengan selubung di permukaan (surface casing) 13 3/8 inci. Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak stabil dan kemungkinan banyak terdapat rekahan alami (natural fissures) yang bisa sampai ke permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya terus ke atas melalui lubang sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida formasi bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu melewati rekahan alami tadi dan berhasil. Inilah mengapa surface blowout terjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu sendiri.[butuh rujukan] Perlu diketahui bahwa untuk operasi sebuah kegiatan pengeboran migas di Indonesia setiap tindakan harus seizin BPMIGAS, semua dokumen terutama tentang pemasangan casing sudah disetujui oleh BPMIGAS.[butuh rujukan]

    Dalam AAPG 2008 International Conference and Exhibition dilaksanakan di Cape Town International Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29 Oktober 2008, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh American Association of Petroleum Geologists (AAPG) dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia, menghasilan pendapat ahli: 3 (tiga) ahli dari Indonesia mendukung gempa Bantul 2006 sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suara ahli menyatakan pengeboran sebagai penyebab, 13 (tiga belas) suara ahli menyatakan kombinasi gempa dan Pengeboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas suara) ahli menyatakan belum bisa mengambil opini. Laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan tertanggal 29 Mei 2007 juga menemukan kesalahan-kesalahan teknis dalam proses pengeboran

    Berdasarkan beberapa pendapat ahli lumpur keluar disebabkan karena adanya patahan, banyak tempat di sekitar Jawa Timur sampai ke Madura seperti Gunung Anyar di Madura, “gunung” lumpur juga ada di Jawa Tengah (Bledug Kuwu). Fenomena ini sudah terjadi puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu. Jumlah lumpur di Sidoarjo yang keluar dari perut bumi sekitar 100.000 meter kubik per hari, yang tidak mungkin keluar dari lubang hasil “pengeboran” selebar 30 cm. Dan akibat pendapat awal dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia maupun Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia yang mengatakan lumpur di Sidoarjo ini berbahaya, menyebabkan dibuat tanggul di atas tanah milik masyarakat, yang karena volumenya besar sehingga tidak mungkin menampung seluruh luapan lumpur dan akhirnya menjadikan lahan yang terkena dampak menjadi semakin luas.
    (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_lumpur_panas_Sidoarjo dengan menyuntingan secukupnya)

  19. Nama : Ridwan Eko Purnomo
    NPM : 14.11.106.701501.1312
    Kelas : K3-A1/Semester II
    MK : Investigasi Insiden

    Klaten Nasib apes menimpa Listiyana Kurniawati (19), seorang buruh disebuah pabrik tekstil di Pedan, Klaten. Ia tewas setelah lehernya tergilas mesin saat bekerja, Senin (12/11).

    Korban yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan suami istri, Sukur (40) dan Listiyorini Hanifah (40), warga Dukuh Ngawonggo, Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Klaten tersebut baru tiga bulan bekerja setelah lulus MAN.

    Kapolsek Pedan, AKP Kamiran mewakili Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Rendra Raharja, menolak memberikan keterangan kepada wartawan mengenai kejadian tersebut. Ia mengaku penanganan sudah diambil alih oleh Polres Klaten. Silahkan tanya ke polres saja sana, katanya singkat.

    Sementara itu informasi di Mapolres Klaten menyebutkan, peristiwa nahas itu bermula ketika korban yang bekerja sebagai operator mesin di sebuah pabrik tekstil di Pedan, Klaten tersebut berangkat bekerja pada sift malam sekitar pulul 23.00 WIB.

    Selang beberapa jam kemudian, atau sekitar pukul 03.00 WIB, korban mematikan mesin karena ingin membetulkan benang yang putus pada mesin tersebut. Namun setelah benang tersambung, korban bergegas untuk menyalakan kembali mesin tenun yang dioperasikanna itu.

    Namun nahas, korban tidak menyadari saat mesin tersebut menyala, ternyata kain kerudung yang dikenakannya masuk ke dalam mesin. Akibatnya, kain kerudungnya ikut tertarik ke dalam mesin dan menjerat leher korban hingga nyawanya tidak tertolong.

    Terpisah, Kabid Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Klaten, Giyanta, mengatakan baik terjadi kecelakaan atau tidak, setiap perusahaan harus mengadakan evaluasi terkait keselamatan atau kecelakaan kerja. Tujuannya tak lain agar kecelakaan tidak terjadi dan menimpa para pekerja.

    Perusahaan harus mengevaluasi apa penyebab kecelakaan yang menimpa karyawannya, apakah mesin atau kelalaian. Hal itu agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, ujarnya.

    Sumber: http://www.timlo.net/baca/45085/buruh-pabrik-di-klaten-tewas-tergilas-mesin/

  20. Nama : Yulianti Indarti
    Kelas : A1 ( semester II )
    Mk : Investigasi Insiden
    NPM : 14.11.106.701501.1438

    PEKERJA KONTRAKTOR TAMBANG FREEPORT TEWAS TERJEPIT TRUK

    Jakarta -Kementerian ESDM melaporkan peristiwa kecelakaan yang menewaskan seorang pekerja kontraktor di tambang PT Freeport Indonesia, Papua.

    “Saya dapat laporan dari manajemen Freeport ada satu pekerja yang tewas. Kita sudah kirimkan inspektur tambang untuk selidiki kejadian ini,” jelas Dirjen Minerba Kementerian ESDM, R Sukhyar, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/1/2015).

    Sukhyar mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan dari inspektur tambang. Namun berdasarkan laporan awal yang didapatkan oleh Sukhyar, pekerja tersebut tewas di bengkel yang lokasinya di pertambangan Freeport, Papua.

    Karena itu, ujar Sukhyar, Kementerian ESDM belum bisa memastikan apakah akan memberikan sanksi atau tidak kepada Freeport terkait insiden tersebut. Namun keselamatan kerja harus menjadi perhatian serius Freeport, terkait perpanjangan kontrak yang diminta oleh perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) ini.

    “Pemerintah saat ini meminta Freeport serius dalam aspek keselamatan, baik itu untuk pekerja, dan orang yang datang ke sana,” cetus Sukhyar.

    Informasi terpisah dari Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Minerba, Bambang Susigit, kecelakaan di tambang Freeport terjadi pada 24 Januari 2015 pukul 13.30 WIT.

    “Korban atas nama Suwardi Ilyas, berstatus karyawan divisi mill PT Panca Duta Karya Abadi (kontraktor). Lokasi dekat power plant (pembangkit listrik),” jelas Bambang.

    Menurut penjelasan Bambang, ada truk bernomor 730178 yang mundur dan menjepit korban. Lokasi insiden di bengkel.

    “Akibatnya korban cidera serius pada dada kanan dan patah tulang. Korban meninggal 25 Januari 2015 pukul 07.50 WIT di RS Tembagapura,” kata Bambang.
    (dnl/hen)

    Sumber Pustaka :
    http://finance.detik.com/read/2015/01/26/174657/2814455/1034/1-pekerja-kontraktor-tambang-freeport-tewas-terjepit-truk

  21. Nama : Thiesska Fiveprilliyane Angelita
    Kelas : A1 ( semester II )
    MK : Investigasi Insiden
    NPM : 14.11.106.701501.1309

    JATUH KE TANGKI AIR PEKERJA DI PEMBANGKIT NUKLIR JEPANG TEWAS

    Tokyo – Seorang pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima di Jepang tewas. Pekerja ini jatuh ke dalam tangki penampungan air setinggi 10 meter, ketika sedang memeriksanya.

    Kecelakaan kerja berujung kematian ini merupakan insiden kedua yang terjadi di Fukushima dalam kurun waktu kurang dari setahun. Demikian seperti dilansir Reuters, Selasa (20/1/2015).

    Pekerja yang tidak disebut namanya ini bekerja untuk perusahaan konstruksi Hazama Ando Corp. Dalam insiden yang terjadi Senin (19/1), pekerja ini tengah menginspeksi tangki penampungan air di kompleks tersebut.

    Saat itu, tangki tengah dalam keadaan kosong. Si pekerja ini terjatuh ke dalam tangki setinggi 10 meter. Dia dilarikan ke rumah sakit, sebelum akhirnya meninggal dunia pada keesokan harinya, atau Selasa (20/1) ini.

    “Kami sangat menyesal atas kematian pekerja tersebut dan menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarganya. Kami berjanji untuk melakukan langkah-langkah demi mencegah tragedi serupa tidak terjadi lagi,” ucap head manager pembangkit listrik Fukushima, Akira Ono dalam pernyataannya.

    Jumlah kecelakaan kerja di pembangkit listrik Fukushima yang mengalami kerusakan setelah gempa dan tsunami besar tahun 2011 lalu mengalami peningkatan hingga 55 kasus untuk tahun lalu. Hal ini terjadi seiring meningkatnya upaya pembersihan dan penambahan jumlah pekerja oleh pihak operator, Tokyo Electric Power Co.

    Pada Maret lalu, seorang pekerja tewas setelah tertimbun tanah saat menggali selokan di kompleks Fukushima.

    Pekan lalu, inspektur ketenagakerjaan setempat memperingatkan Tokyo Electric soal hal tersebut. Mereka meminta operator untuk menangani masalah tersebut dengan segera.

    “Ini bukan hanya masalah meningkatnya jumlah kecelakaan kerja. Ini kasus yang serius, termasuk kematian dan cedera serius yang terus meningkat jadi kami meminta Tokyo Electric untuk meningkatkan pengamanan,” ucap inspektur tenaga kerja setempat, Katsuyoshi Ito yang mengawasi pembangkit Fukushima.

    Ito menambahkan, pihaknya masih menyelidiki kematian terbaru ini.

    SUMBER PUSTAKA :
    http://news.detik.com/read/2015/01/20/110707/2808162/1148/jatuh-ke-tangki-air-pekerja-di-pembangkit-nuklir-jepang-tewas

  22. Kecelakaan Kerja di Tambang Terbuka Grasberg FREEPORT, 4 Meninggal Dunia

    Pada hari sabtu pagi 27 September 2014 terjadi kecelakaan kerja di salah satu tambang emas terbesar dunia tambang emas PT Freeport Papua, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Saat itu terdapat 9 orang yang berada di dalam keadaan ringan (LV), 4 korban diantara meninggal di tempat dan 5 orang lainnya terluka, kesemuanya langsung dievakusi ke Rumah Sakit Tembagapura. Aktivitas di Tambang Terbuka Grasberg saat ini dihentikan sementara demi keselamatan kerja guna untuk proses kegiatan konsolidasi dan investigasi.
    Daisy Primayanti sebagai VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia, mengatakan bahwa telah terjadi kecelakaan tambang yang melibatkan sebuah unit kendaraan ringan untuk kegiatan operasi jenis Toyota LWB (LV 2740) yang berisi delapan orang penumpang dan seorang pengendara, dengan satu unit Haul Truck (Truk Tambang CAT 785 nomor lambung 220) yang dikendarai seorang operator di lokasi Tambang Terbuka Grasberg PT Freeport Indonesia (PTFI). Kecelakaan tambang ini terjadi pukul 07.24 WIT ini. Tim Tanggap Darurat Grasberg Mine Rescue langsung diterjunkan segera guna memberikan pertolongan dan melakukan proses evakuasi.
    Adapun data korban yang tewas dalam kecelakaan tambang saat itu adalah Nursio asal Jawa, Simon Seba asal Toraja, Richardo Tomasila asal Ambon, dan Luther Patanggi asal Toraja. Sedangkan yang kondisinya kritis adalah Komarudin Poleng asal Sulawesi Selatan dan Andreas Rahenwin asal Key. Sementara itu, yang selamat tanpa luka atas nama Thomas Pieter Siloy asal Ambon, Billy Angresu asal Manokwari, dan Irianto asal Jawa.
    Jenazah Richardo Tomasila dan Nursiyo akan diterbangkan dari Timika ke kampung halaman masing-masing dan dua jenasah lainnya, Luther Patanggi dan Simon Seba saat ini masih disemayamkan di rumah masing-masing di Timika. Menurut Daisy Primayanti, kedua jenasah rencananya akan diterbangkan ke Makassar untuk dimakamkan di kampung halamannya hari Senin.
    Daisy menjelaskan bahwa insiden kecelakaan tambang ini telah Freeport laporkan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dan keluarga besar PT Freeport Indonesia menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Doa kami semua menyertai Almarhum yang telah menjadi bagian Keluarga Besar PTFI dan keluarga yang ditinggalkan,”.
    (sumber : detik, vivenews, kompas)

    SUMBER : http://tambangindonesia.com/kecelakaan-kerja-di-tambang-emas-terbesar-terbuka-grasberg-freeport-4-meninggal-dunia/

    NAMA : WULAN RAMANDASARI
    NPM : 14.11.106.701501.1366
    SEMESTER : 2
    KELAS : A1

  23. Merdeka.com – Seorang sopir truk tambang batu bara bernama Kardoyo, karyawan PT KTC Coal Mining & Energy yang arealnya di wilayah Desa Lemo I Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah jatuh bersama truknya ke lubang bekas tambang batu bara.

    “Korban yang jatuh ke dalam lubang tambang sekitar 100 meter yang berair dalam beberapa meter itu masih belum ditemukan,” kata Mora, warga Desa Lemo I Kecamatan Teweh Tengah, Senin (3/12).

    Peristiwa kecelakaan kerja yang dialami seorang karyawan PT KTC Coal Mining dan Energy yang merupakan perusahaan kontraktor eksploitasi areal tambang batu bara milik PT Harfa Taruna Mandiri selaku pemegang izin usaha pertambangan (IUP) itu terjadi pada Minggu (2/12) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

    Ketika itu korban yang baru sepekan bekerja di perusahaan tersebut sedang membawa truk mengangkut tanah untuk menutup lubang tambang batu bara yang sudah tidak dipakai lagi.

    Namun tanpa diketahui sebabnya ketika truk korban mundur, tanah di bagian pinggiran lubang amblas hingga menyebabkan truk dan sopirnya jatuh ke lubang tambang yang dalamnya digenangi air.

    “Upaya penyelamatan secara tradisional sudah dilakukan namun belum membuahkan hasil, korban belum ditemukan,” katanya dikutip antara.

    Kapolres Barito Utara AKBP Bermen Sianturi mengakui telah terjadi kecelakaan kerja dengan korban seorang karyawan perusahaan tambang batu bara yang jatuh bersama truknya ke dalam bekas lubang tambang.

    “Hari ini kami telah menurunkan tim untuk melakukan pencarian korban dan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut,” kata Kapolres.

    Sumber Pustaka : http://www.merdeka.com/peristiwa/sopir-truk-jatuh-ke-lubang-tambang-batubara.html

    NAMA : NINDITA HARUMINTI
    KELAS : A1
    NPM : 14.11.106.701501.1542
    SEMESTER : 2

  24. Terowongan runtuh, satu karyawan Freeport tewas
    Minggu, 14 September 2014 18:42 WIB

    Pewarta: Evarukdijati
    Jayapura (ANTARA News) – Robby Hermawan, karyawan PT Freeport, Minggu dini hari (14/9) sekitar pukul 00.30 WIT ditemukan dalam keadaan tewas, setelah terowongan yang berlokasi di area tambang runtuh.

    Kabid Humas Polda Papua Kombes Pudjo yang dihubungi Antara.Minggu, membenarkan terjadinya insiden tersebut.

    Dikatakannya, kecelakaan kerja di area tambang PT Freeport Indonesia berawal Sabtu (13/9) pukul 04.00 WIT.

    Ketika itu terjadi kecelakaan di area Grasberg bloc CAV (GBC 2) LEVEL 2760 T di jalur terowongan kereta “West Muckby”.

    Kecelakaan kerja itu terjadi pada sebuah alat berat berupa jumbo jack no 117 yang tertimbun runtuhan batu saat memasang alat pengaman terowongan berupa besi screen di langit-langit terowongan.

    Kejadian itu menyebabkan korban Roby Hermawan, dengan no pegawai ID 905543, sebagai operator tertimbun reruntuhan.

    Tim penyelamat PT Freeport, kata Kombes Pudjo, baru berhasil menemukan jasad korban yang tertimbun reruntuhan Minggu dini hari (14/9).

    Korban saat ini masih berada di RS Tembagapura, jelas Kombes Pudjo.

    PT.Freeport merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar yaang beroperasi di Papua.

    Editor: Aditia Maruli

    Sumber Pustaka : http://www.antaranews.com/berita/453534/terowongan-runtuh-satu-karyawan-freeport-tewas

    NAMA : HERLIANA DINDA KANITA
    KELAS : A1
    NPM : 14.11.106.701501.1413
    SEMESTER : 2

  25. Merdeka.com – Kecelakaan kerja kembali terjadi di areal PT Inti Benua Perkasatama (IBP) Dumai. Sebelumnya, salah seorang karyawan CV Inerse, yang merupakan subkontraktor PT IBP, Mursid (35), menjadi korban, Kamis (29/5). Kali ini, dua orang pekerja PT Mitra Pratama Mandiri (MPM), juga subkontraktor PT IBP, mengalami nasib yang sama.

    Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com, Jumat (6/6), menyebutkan, Laporan peristiwa nahas yang terjadi pada Kamis (5/6) sekitar pukul 13.00 WIB tersebut, diterima Polres Dumai pada hari itu juga sekitar pukul 15.45 WIB.

    “Korbannya ada dua orang yang bekerja sebagai buruh harian dari PT MPM, yang ditempatkan di PT IBP, yaitu Silo Apri Siregar (24), warga Jalan Hasanudin Gang Makmur Kelurahan Ratu Sima Kecamatan Dumai Selatan Dumai, dan Parsaoran Simamora (24), warga Jalan TGuar Indah 10 Nomor 61 Blok IX Medan,” jelas Guntur.

    Syahnan (43), yang bekerja di Bagian Material PT MPM membuat laporan, sesuai Laporan Polisi model B Nomor : Lp/34/VI/2014/Riau/Res Dmi/Sek SS, tanggal 5 Juni 2014, dijelaskan kalau dirinya mendapat informasi melalui dari saksi Johanes Saragih melalui sambungan telepon.

    “Dalam informasi tersebut disampaikan bahwa tangki silo, yang menjadi tempat penyimpanan buah inti sawit telah roboh dan menimpa dua orang pekerja PT MPM yang sedang istirahat dan tertidur, usai bekerja menyambung pipa. Akibatnya, kedua korban tersebut meninggal dunia,” terang Guntur.

    Mendapat laporan tersebut, polisi langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dan langsung melakukan upaya evakuasi. “Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Sejumlah saksi juga dimintai keterangannya, antara lain Alfin Sumanto (22) dan Parsaroan (24). Keduanya pekerja PT MPM,” pungkas Guntur.

    SUMBER PUSTAKA : http://www.merdeka.com/peristiwa/kecelakaan-kerja-di-pt-ibp-dumai-dua-orang-tewas.html

    NAMA : YOKO ANDI PRASETYO
    NPM : 14.11.106,701501.1435
    KELAS : A1
    SEMESTER : 2

  26. Nama : ALVIN RATNA NADIA
    NPM: 14.11.106.701501.1376
    SEMESTER : 2
    KELAS : A1
    Kecelakaan kerja di proyek Gedung LKPP, satu tewas
    Merdeka.com – Kecelakaan kerja terjadi di proyek Gedung Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan. Dalam kejadian itu, satu pekerja tewas akibat tertimpa lengan konstruksi tower crane yang jatuh.
    Menurut keterangan saksi di dekat lokasi proyek, Yansen, insiden itu terjadi pukul 10.30 WIB. Menurut dia, saat tower crane itu sedang dibongkar karena sudah selesai digunakan.
    “Enggak tahu kenapa, tahu-tahu konstruksi crane-nya jatuh. Korban ada tiga orang. Satu tewas tertimpa, dua cedera,” kata Yansen kepada awak media di lokasi kejadian, Jakarta, Rabu (1/10).
    Menurut dia, saat kejadian dua operator mesin itu juga melompat guna menyelamatkan diri. Sementara, dua pekerja cedera jatuh terseret lengan crane itu saat mereka sedang mengerjakan dinding. Tetapi, saat pihak kontraktor Waskita Karya di lokasi hendak dikonfirmasi, mereka menolak memberikan keterangan. Mereka juga bungkam saat ditanya ihwal lokasi tempat para pekerja dirawat.
    Dari pantauan, setelah kejadian tidak nampak kegiatan di proyek gedung berlantai 13 model limas itu. Hanya bekas kecelakaan terlihat jelas. Yakni lengan crane yang melintang hingga ke lokasi proyek Gedung Pertamina dan Gedung ANTV. Sebagian steger juga nampak rusak tersapu bagian crane itu. Proses pembongkaran crane pun terhenti.
    Lengan crane itu juga menimpa tembok dan sebagian wilayah parkir Gedung ANTV, persis di sebelahnya. Beruntung saat kejadian, seorang pesuruh yang sedang beristirahat lari menyelamatkan diri menghindari lengan crane itu. Tetapi sayang, sepuluh sepeda motor yang sedang parkir hancur tertimpa lengan seberat kurang lebih 12 ton itu.
    “Untung di belakang lagi sepi. Cuma motor saja pada kena. Katanya mau diganti full,” kata seorang petugas keamanan gedung ANTV yang motornya ikut tertimpa.
    (sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/kecelakaan-kerja-di-proyek-gedung-lkpp-satu-tewas.html)

    1. Sdr Alvin Ratna Nadia,
      Harap ganti artikel anda dengan artikel yang lain, karena aktikel sejenis ini sudah diposting terlebih dahulu oleh mahasiswa yang lain.

  27. NAMA: ALVIN RATNA NADIA
    NPM: 14.11.106.701501.1376
    SEMESTER: 2
    KELAS: A1

    Kecelakaan Kerja, Sepuluh Jari Buruh Pabrik Ini Putus

    ONVSOFF.com – Seorang pekerja di sebuah pabrik kertas di China mengalami kecelakaan mengerikan saat bekerja dengan menggunakan mesin pemotong kertas, kesepuluh jari tangannya terpotong hingga putus pada 28 Desember 2014 lalu.

    Pemuda bernama Wang Jin, 18 tahun, mengalami insiden tersebut saat mengoperasikan mesin pemotong yang kondisinya sudah kurang baik. Rekan-rekan kerjanya yang lain segera membawa Wang Jin beserta kesepuluh jarinya yang putus ke rumah sakit Xiang Ya di Chiangsha, Hunan, China.

    Pada 5 Januari lalu, tim dokter di rumah sakit tersebut melakukan operasi panjang untuk menyambungkan kembali jari-jari yang terpotong tersebut. Membutuhkan waktu selama 13 jam untuk menyelesaikan operasi tersebut. Wang Jin masuk ke ruang operasi pada pukul 1 siang dan selesai pada pukul 2 dini hari.

    “Setiap 0.2mm jari-jari membutuhkan 6 sampai 8 jahitan yang harus dikerjakan di bawah mikroskop,” ucap Mi Gaosong, kepala ahli bedah, seperti dilansir Mirror, 6 Januari 2015.

    Setelah operasi tersebut selesai dengan sukses, dokter mengatakan bahwa jari-jari Wang Jin dapat berfungsi kembali meskipun tidak sebaik sebelum terpotong. Tim dokter menyelamatkan jari-jari yang masih memiliki struktur tulang utama, namun sejumlah jari-jari lainnya terlalu rusak untuk dapat diselamatkan. (jmw-onvsoff)

    Sumber: http://www.onvsoff.com/2015/01/kecelakaan-kerja-sepuluh-jari-buruh-pabrik-ini-putus/

  28. Nama : Sahoed Tamara Rizqullah
    Kelas : A1
    NPM : 14.11.106.701501.1334
    Semester : 2 (Dua)

    Merdeka.com-Seorang pemuda tewas secara mengenaskan saat melakukan pekerjaan di PT Incap Altin Utama Jalan Rawa Bali II No 9 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Korban yang bernama Maryato (36), meninggal seketika saat plat alumunium seberat 300 kilogram menimpa dirinya di lokasi kejadian.

    “Korban tewas tertimpa lempengan alumunium yang dikeluarkan dari mobil box saat bekerja,” kata Kasie humas Polsek Jakarta Timur, Iptu Sutrisno, Jumat (29/6).

    Lebih lanjut Sutrisno menjelaskan, kronologi peristiwa itu bermula ketika Maryato hendak menurunkan lempengan alumunium dari mobil Box L 300 untuk bahan produksi pabrik tersebut. Nahas, saat dia membuka pintu belakang mobil seluruh barang yang ada di dalam mobil merosot dan menimpa dirinya. Maryato pun langsung tewas di tempat.

    “Korban mau bongkar muat barang yang ada di mobil, posisi mobil saat itu miring ke belakang. Saat pintu dibuka semua barang pada jatuh dan menimpanya,” terang Sutrisno.

    Marayato tewas dengan luka di bagian kepala. Pihak perusahaan pun belum bisa dimintai keterangan soal kejadian itu.

    “Korban tewas dengan luka di bagian kepala dan tangan kiri patah, sehingga korban meninggal,” ungkapnya.

    Saat ini korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo untuk dilakukan otopsi.

    Sumber pustaka: http://m.merdeka.com/peristiwa/pekerja-pabrik-tewas-tertimpa-plat-alumunium.html

  29. Ledakan dan Kebakaran yang menghancurkan pabrik Formosa Plastics di Illiopolis, Illinois
    US Dewan Keamanan Kimia (CSB) hari ini mengeluarkan laporan akhir pada ledakan dan kebakaran yang menghancurkan pabrik Formosa Plastics di Illiopolis, Illinois, pada tanggal 23 April 2004, menyimpulkan bahwa kecelakaan itu terjadi ketika operator mengesampingkan sebuah interlock katup pengaman kritis pada tekanan tinggi pembuatan kapal polyvinyl chloride. Vinil klorida cair dan uap dibuang ke pabrik dan dinyalakan, menghasilkan ledakan besar.
    CSB menemukan bahwa kedua Formosa dan Borden Chemical, perusahaan dari siapa Formosa membeli bahan kimia pada tahun 2002, menyadari kemungkinan konsekuensi serius dari rilis sengaja bahan kimia dari reaktor PVC operasi. Tapi penyelidikan menetapkan bahwa tindakan kedua perusahaan mengambil alih tidak cukup untuk mencegah kesalahan manusia atau meminimalkan konsekuensinya.
    Kecelakaan itu mengakibatkan kematian lima pekerja dan cedera serius pada tiga orang lainnya. Sekitar 150 orang di komunitas kecil Illiopolis dievakuasi untuk menghindari kontak dengan asap beracun dan asap sejenisnya. Fasilitas ini rusak berat dan telah ditutup secara permanen.
    Ksimpulan Study Kasus :
    Pada tanggal 23 April 2004, lima pekerja cedera fatal dan dua lainnya terluka serius ketika ledakan terjadi di sebuah polyvinyl chloride (PVC) unit produksi di Formosa Plastics di Illiopolis, Illinois, sebelah timur dari Springfield. Ledakan itu diikuti pelepasan mudah terbakar vinil klorida, yang dinyalakan. Ledakan itu mengakibatkan evakuasi bagi masyarakat dan kebakaran menyala yang terbakar selama beberapa hari di pabrik tersebut.
    NAMA : IRSYAD ZAIN ABIDIN
    KELAS : A1
    NPM : 14.11.106.701501.1368
    SEMESTER : 2
    http://www.csb.gov/csb-issues-final-report-and-safety-video-on-formosa-plastics-explosion-in-illinois-concludes-that-company-and-previous-owner-did-not-adequately-plan-for-consequences-of-human-error/

    1. Sdr Irsyadzain Abidin
      Posting anda sudah melewati batas waktu yang telah ditentukan yaitu paling lambat 15-Mar-2015 22:00

  30. NAMA : TOMMY MUSLIM R
    NPM : 14.11.106.701501.1404
    KELAS : A1
    STATUS : TUGAS MENYUSUL DIKARNAKAN TIDAK TAHU KALAU DIKUMPUL PALING LAMBAT HARI MINGGU 15 MARET 2015
    Buruh di Purwakarta Tewas Akibat Kepalanya Terjepit Mesin
    Seorang buruh asal Desa Kembangkuning, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat tewas mengenaskan akibat terjepit mesin pemintal benang di pabrik tempatnya bekerja, Selasa 14 Oktober kemarin. Keluarga pun tak mampu menyembunyikan kesedihan saat jenazah Aisyah tiba di kediamannya.
    Rabu(15/10/2014), Aisyah mengalami luka parah di bagian kepalanya. Dia tewas setelah kepalanya terjepit mesin pemintal benang di pabrik PT Indopanca Centratex Purwakarta, Jawa Barat.
    Meski kejadian nahas yang menimpa Aisyah murni kecelakaan, namun pihak pabrik justru terkesan menutup-nutupinya dari aparat kepolisian. Berdasarkan laporan warga dan keluarga Aisyah, petugas kepolisian baru olah TKP untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
    “Menurut keterangan dari saksi, korban sedang memintal benang kemudian kerudungnya tertarik ke mesin pemintal. Akhirnya dia tertarik hingga kepalanya masuk ke dalam mesin” kata Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Tri Suhartono.
    Jasad korban langsung dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Sementara kasusnya kini masih dalam penyelidikan aparat dari Polres Purwakarta, Jawa Barat.

    1. Sdr TOMMY MUSLIM R
      Berhubung tugas 1 anda tidak diposting sesuai waktu yang ditentukan, maka tidak ada penilaian untuk tugas ini.

  31. NAMA : ENOS FAIZA NOVALDY
    KELAS : A1
    NPM : 14.11.106.701501.1233
    STATUS : TUGAS MENYUSUL DIKARNAKAN TIDAK TAHU KALAU DIKUMPUL PALING LAMBAT HARI MINGGU 15 MARET 2015
    Pekerja Tewas Terjatuh,Pengelola Plaza Blok M
    Pengelola Gedung Plaza Blok M di Jakarta Selatan, Setio Widodo, membenarkan adanya kecelakaan yang menewaskan seorang petugas kebersihan, Muhammad Anwar (35). Anwar yang diduga akibat human error itu tewas terjatuh saat membersihkan tiang lift, Selasa (24/12/2013).
    “Kecelakaan itu akibat kelalaian dan mestinya nggak harus terjadi, kita sudah urusi semua. Sudah beres dan sudah dimakamkan di TPU di Pasar Minggu, sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Manager Humas Plaza Blok M Setio Widodo di kantornya, Jakarta, Selasa (24/12/2013).
    Setio menuturkan kejadian tersebut berawal saat Anwar sedang membersihkan tiang lift bersama 2 pekerja lainnya, Hasyim Asyari (32) dan Juminta Arbi (43) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat di lantai bawah, pemberat lift tiba-tiba menyenggol kepala Anwar. Korban pun terjatuh ke lantai dasar dan kepalanya terbentur pipa.
    “Dia pakai safety berupa sabuk pengaman. Tapi kalau pakai helm saya belum tahu,” tutur dia.
    Setio menambahkan seharusnya para pekerja harus berhenti bekerja membersihkan pipa lift di Upper Ground sekitar pukul 08.30 WIB. Namun, lift tersebut telah beroperasi tanpa disadari para pekerja yang sedang bekerja.
    “Mungkin karena masih terlalu asyik berbincang. Padahal lift yang sebelah sudah harus jalan, akhirnya terjadilah kecelakaan tersebut,” ujar dia.
    Ia menambahkan lift itu eroperasi di 08.30 WIB dan korban sedang membersihkan pipa di sebelahnya.
    “Sebenarnya kalau membersihkan di daerah yang sepatutnya dibersihin, nggak apa-apa. Namun dia menyeberang ke lift yang saat itu harus berjalan. Akhirnya kesenggol pemberat atau bandul yang ada di atas lift,” imbuh Setio.
    Menurutnya, seharusnya pekerja nahas tersebut tidak boleh menyeberang ke daerah yang nggak mereka bersihkan.
    “Kepala korban terantuk pemberat dan korban jatuh dari Upper Ground ke Lower Ground,di lift kaca yang biasa digunakan pengunjung mal,” tandas Setio. (Adi)

    1. Sdr ENOS FAIZA NOVALDY
      Berhubung tugas 1 anda tidak diposting pada waktu yang ditentukan, maka tidak ada penilaian untuk tugas ini.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.