[1509222] Tugas K3 Konstruksi (T1)

Kepada Mahasiswa Semester V 2015 Kelas B1 (Sore).

Buatlah artikel tentang suatu insiden/kecelakaan kerja bidang konstruksi yang telah dipublikasikan oleh suatu media, baik media cetak atau media elektronik/internet. Tuliskan sumber pustaka/referensinya diakhir artikel Anda. Lengkapi dengan mengetik nama Anda, Semester, dan Kelas di akhir artikel.

Posting Tugas Anda ini dengan cara mengklik “Comments” pada bagian bawah judul diatas, lalu ketik tugas Anda pada kotak “Leave a Reply“, selanjutnya masukkan alamat e-mail dan nama Anda pada kotak yang disediakan, dan terakhir jangan lupa klik “POST COMMENT”.

Batas akhir posting adalah:

  • Hari Selasa, tanggal 22 September 2015 pukul 24:00 wita.

Lewat waktu tersebut maka tugas Anda TIDAK akan mendapat approval untuk dimuat pada website ini dan dianggap TIDAK mengerjakan tugas. Posting hanya akan tampil setelah mendapatkan persetujuan terlebih dulu dari Dosen Pengampu, sehingga Mahasiswa tidak perlu memposting artikel berulang kali untuk tugas yang sama.

Artikel yang diposting TIDAK boleh sama antara satu mahasiswa dengan mahasiswa yang lain dalam kelas yang sama.

54 thoughts on “[1509222] Tugas K3 Konstruksi (T1)

  1. Konstruksi Baja Pabrik Buku Kiky Ambruk, 1 Tewas, 9 Luka

    Solopos.com, BOYOLALI — Konstruksi baja perluasan pabrik buku PT Solo Murni (Kiky Creative Product Inc.) di tepi jalur jalan Solo-Semarang, Bangak, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah ambruk, Rabu (7/1/2015) sore. Seorang pekerja pembangunan tewas mengenaskan dalam kecelakaan kerja Boyolali itu, sementara sembilan lainnya terluka.

    Konstruksi rangka bangunan berbahan baja itu ambruk menimpa 10 pekerja yang sedang bekerja di lokasi pengembangan pabrik tersebut. Seorang di antara mereka, Jali, 40, warga Sumber, Solo, tewas dalam kecelakaan kerja Boyolali itu akibat luka di kepala. Sementara itu, lima pekerja lainnya luka berat dan empat luka ringan.

    Begitu kecelakaan kerja Boyolali terjadi, korban langsung dilarikan ke RSUD Banyudono. Selanjutnya, sejumlah korban dengan kondisi cukup parah dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Solo, Jogja, dan Kartasura, Sukoharjo.

    Berdasarkan data yang diterima Solopos.com di RSUD Banyudono, korban luka berat adalah Widodo, 22; Ngadiman, 32 (keduanya warga Kebakkramat Karanganyar dan dirujuk ke RSU Karima Utama); Mulyadi, 40, warga Bangak Banyudono; Rudi,35, warga Kebakkramat (keduanya dirujuk ke RS Bethesda Jogja), dan Purwanto, 28, yang dirujuk ke RS Kasih Ibu.
    Semua korban luka berat mengalami patah tulang. Ada di antara mereka yang patah tulang terbuka, ada pula yang patah tulang tertutup.

    “Ada yang di bagian paha, kaki, tangan, ada yang trauma di bagian wajah dan hidung, serta ada juga yang pendarahan perut,” ungkap Neovita, dokter di RSUD Banyudono yang menangani para korban.

    Dia menjelaskan korban meninggal dunia bernama Jali mengalami luka parah pada bagian kepala. Sedangkan korban luka ringan adalah Sukamto, 35; Satiyo, 35; Feri, 35 (ketiganya warga Kebakkramat), dan Suripto, 35, warga Purwodadi. Para korban luka ringan tetap dirawat di RSUD Banyudono

    Referensi: http://www.solopos.com/2015/01/07/kecelakaan-kerja-boyolali-konstruksi-baja-pabrik-buku-kiky-ambruk-1-tewas-9-luka-2-565894

    Nama : Tri Wulan Amelia
    Semester : 5
    Kelas : B1

  2. Dua Pekerja Tewas Tertimpa Paku Bumi

    SEMARANG – Kecelakaan kerja terjadi saat pembangunan Gedung Pelayanan Komprehensif Rumah Sakit Jiwa Daerah Amino Gondohutomo, Jalan Brigjen Sudiarto, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Dua pekerja yang sedang tidur tewas tertimpa paku bumi.

    Insiden terjadi Kamis (10/9/2015) sekira pukul 21.00. Dua korban tersebut adalah Suramin (55) ,warga Singorojo, Kabupaten Kendal dan Heri (25), warga Desa Kaliwungu, Kabupaten Temanggung.

    Saksi, Supoyono (30), menyebut paku bumi saat itu diangkut crane yang dioperasikan Mukmin. Paku bumi yang jatuh adalah paku kelima. Sebelumnya, empat yang pertama sudah dipindahkan.

    “Crane oleng, terbalik ke kanan,” kata dia.

    Saat jatuh, paku bumi menimpa bedeng tempat para korban istirahat. Keduanya tewas seketika di lokasi. Di dalam bedeng, ada satu pekerja bernama Agus yang juga sedang istirahat. Beruntung, dia hanya luka di kepala. Sebab, Agus hanya tertimpa reruntuhan bedeng dari triplek dan atap asbes.

    Evakuasi para korban baru berhasil dua jam kemudian, setelah didatangkan lagi satu unit crane untuk mengangkatnya. Dua jenazah dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang.

    Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Sugiarto menyebut insiden itu sebagai kecelakaan kerja.

    “Masih pemeriksaan saksi-saksi, belum (penetapan) tersangka,” katanya saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Jumat (11/9/2015).

    Referensi : http://daerah.sindonews.com/read/1043264/22/dua-pekerja-tewas-tertimpa-paku-bumi-1441940065

    Nama : Adri ponco wibowo
    Kelas : B1
    Semester : 5

  3. Lagi, Pekerja Konstruksi Tewas Tertimpa Pipa Besi

    GORONTALO, KOMPAS.com – Dua kasus kecelakaan kerja yang mengakibatkan hiilangnya nyawa terjadi di dua tempat berbeda di Gorontalo, Kamis (7/3/2013) hari ini.
    Setelah siang tadi kecelakaan kerja terjadi di perusahaan konstruksi jembatan di kabupaten Bone Bolango, pada sore hari warga kembali digegerkan penemuan sesosok jenazah di area proyek pelebaran Pelabuhan Gorontalo.
    Muhammad Sai (31), pria yang diketahui bekerja di kawasan konstruksi Pelabuhan Gorontalo, Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, tewas tertimpa pipa besi yang akan digunakan sebagai jangkar dermaga.
    Muhammad ditemukan tewas dengan kepala bersimbah darah. Korban yang mengenakan sweater cokelat, celana pendek abu-abu, topi abu-abu dan berkaca mata ini ditemukan tertelungkup di antara pipa-pipa besi yang bertumpuk di areal konstruksi pelebaran Pelabuhan Gorontalo tersebut.
    Korban ditemukan mengenakan sepatu kets lengkap dengan kaus kaki. Di samping jenazah, ditemukan sebatang rokok mild utuh yang belum dinyalakan. Penemuan mayat ini kontan menggegerkan warga.
    Meski kecelakaan terjadi pukul 17.00 Wita, polisi baru menerima laporan pukul 18.30 Wita dan langsung melakukan olah tempat kejadian.
    Menurut Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Gorontalo, Iptu Reny Ayi Heryani, korban tewas saat memotong pipa besi yang berdiameter kurang lebih 50 cm.
    “Pipa sebesar itu katanya untuk pembuatan jangkar. Tanpa disadari pipa itu sudah menimpa korban,” terang Kapolsek.
    Lanjut Kapolsek lagi, korban pertama kali ditemukan oleh Kahfi, 30, sesama karyawan di PT Gaya Bakti Jaya, perusahaan kontraktor pemegang proyek pelebaran Pelabuhan Gorontalo tersebut.
    Saat ini polisi masih memeriksa pihak penanggungjawab proyek. Sementara itu jenazah korban sedang diautopsi di RS Aloei Saboe Gorontalo.
    Rencananya jenazah korban akan diterbangkan kembali ke kampung halamannya di Situbondo, Jawa Timur, setelah proses autopsi selesai. Biaya pengiriman jenazah akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak perusahaan.
    Sumber pustaka: regional.kompas.com/Kecelakaan.Kerja.Terjadi.di.Gorontalo

    Nama: Sa’diyah Putri R
    Semester : V ( Lima )
    Kelas : B1

  4. 2 Buruh Tewas Tertimpa Rangka Baja Pabrik

    Puting beliung meluluhlantahkan atap sebuah pabrik tekstik di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Senin (10/11/2014) petang. Akibatnya dua pekerja tewas tertimpa kerangka besi. Kedua korban tersebut adalah Suwarni (45) dan Suminem (50)

    Keduanya mengalami luka parah di bagian kepala. Persitiwa ini terjadi saat puluhan pekerja bangunan sedang membangun perluasan pabrik PT Delta Merlin Sandang Tekstil di Desa Plumbon, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah.

    Selain itu, seorang pekerja, Puryani (45) mengalami patah kaki setelah tertimpa besi berdiameter 30 sentimeter.

    Ketiga korban bekerja sebagai buruh batu dalam proyek tersebut. Menurut keterangan Kapolsek Sambungmacan AKP Agus Taruna, ketiga korban tengah berteduh di bawah rangka besi bangunan pabrik ketika hujan mengguyur daerah tersebut. Sementara itu, pekerja lainnya memilih pulang.

    “Tiga korban memilih berteduh di bawah rangka bangunan dari besi. Dan sekitar pukul 15.30 roboh menimpa korban yang tidak sempat menghindar,” kata AKP Agus Taruna.

    Dua korban tewas segera dilarikan ke RSUD dr Soehadi Prijonagoro. Sementara itu, Puryani dilarikan ke Puskesmas Ngrampal untuk mendapat penanganan medis.

    refrensi : http://regional.kompas.com/read/2014/11/11/00285041/2.Buruh.Tewas.Tertimpa.Rangka.Baja.Pabrik.

    Nama : Mohamad Imam

    Semester : V

    Kelas : B1

  5. Akibat Kecelakaan Kerja, Konstruksi Apartemen Tertinggi di AS Dihentikan Sementara
    Departemen Bangunan Kota New York menghukum Macklowe Properties dengan menyetop pekerjaan konstruksi 432 Park Avenue.
    Hukuman diberikan setelah pipa sepanjang 2,4 meter terlontar dari hoist pada ketinggian lantai 81. Pipa tersebut jatuh tepat di depan sebuah bangunan berpenghuni, di seberang jalan 432 Park Avenue.
    Kendati tidak ada korban luka, namun Departemen Bangunan Kota New York memutuskan untuk menghentikan seluruh kegiatan konstruksi dari apartemen tertinggi di Amerika Serikat tersebut. Penghentian dilakukan sampai kondisi lapangan dinilai aman dan terkendali.
    Selain penghentian sementara, Macklowe Properties juga dikenai denda senilai 5.000 dollar AS atau setara Rp 63 juta untuk pelanggaran pertama dan 10.000 dollar AS (Rp 126,1 juta) untuk insiden berikutnya.
    Kecelakaan berbahaya sebelumnya pernah terjadi pada proyek One57 selama badai Sandy pada 2012 yang memaksa tindakan evakuasi warga selama seminggu. Setahun berikutnya, tepatnya Maret 2013, seorang tukang bangunan proyek 432 Park Avenue, terluka terkena palet kayu yang jatuh menimpa kakinya.
    http://properti.kompas.com/read/2015/01/19/080659121/Akibat.Kecelakaan.Kerja.Konstruksi.Apartemen.Tertinggi.di.AS.Dihentikan.Sementara
    Tanggal terbit : Sabtu, 19 September 2015
    Nama : Karima Zahrah Halimah Mumtaza
    NPM : 14.11.106.701501.1381
    kelas : B (Sore)
    Semester : V

    1. Harap ganti artikel Anda, karena artikel tersebut tentang sangsi hukum, bukan tentang kecelakaan kerja konstruksi. Lagi pula artikel ini sudah lebih dulu diposting oleh mahasiswa yang lain. Disarankan carilah aktikel kecelakaan konstruksi dalam negeri saja.

  6. Merdeka.com – Kecelakaan kerja terjadi di proyek Gedung Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan. Dalam kejadian itu, satu pekerja tewas akibat tertimpa lengan konstruksi tower crane yang jatuh.

    Menurut keterangan saksi di dekat lokasi proyek, Yansen, insiden itu terjadi pukul 10.30 WIB. Menurut dia, saat tower crane itu sedang dibongkar karena sudah selesai digunakan.

    “Enggak tahu kenapa, tahu-tahu konstruksi crane-nya jatuh. Korban ada tiga orang. Satu tewas tertimpa, dua cedera,” kata Yansen kepada awak media di lokasi kejadian, Jakarta, Rabu (1/10).

    Menurut dia, saat kejadian dua operator mesin itu juga melompat guna menyelamatkan diri. Sementara, dua pekerja cedera jatuh terseret lengan crane itu saat mereka sedang mengerjakan dinding. Tetapi, saat pihak kontraktor Waskita Karya di lokasi hendak dikonfirmasi, mereka menolak memberikan keterangan. Mereka juga bungkam saat ditanya ihwal lokasi tempat para pekerja dirawat.

    Dari pantauan, setelah kejadian tidak nampak kegiatan di proyek gedung berlantai 13 model limas itu. Hanya bekas kecelakaan terlihat jelas. Yakni lengan crane yang melintang hingga ke lokasi proyek Gedung Pertamina dan Gedung ANTV. Sebagian steger juga nampak rusak tersapu bagian crane itu. Proses pembongkaran crane pun terhenti.

    Lengan crane itu juga menimpa tembok dan sebagian wilayah parkir Gedung ANTV, persis di sebelahnya. Beruntung saat kejadian, seorang pesuruh yang sedang beristirahat lari menyelamatkan diri menghindari lengan crane itu. Tetapi sayang, sepuluh sepeda motor yang sedang parkir hancur tertimpa lengan seberat kurang lebih 12 ton itu.

    “Untung di belakang lagi sepi. Cuma motor saja pada kena. Katanya mau diganti full,” kata seorang petugas keamanan gedung ANTV yang motornya ikut tertimpa.
    [has]

    Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/kecelakaan-kerja-di-proyek-gedung-lkpp-satu-tewas.html

    Nama : Yoana Fransiska
    NPM : 13.11.106.70150.0852
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

  7. Tower crane di Ciputat jatuh, dua orang masih tergencet

    Dua korban yang nyangkut setelah terhempas tower crane milik pengembang apartemen Green Lake View yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan sudah berhasil dievakuasi oleh petugas kepolisian.

    “Sudah tadi sekitar pukul 20.30 WIB, kita sudah ke atas. Setelah berhasil dievakuasi, kami langsung membawa korban yang diketahui bernama Leman dan Jalil itu ke RS Fatmawati,” kata Kapolsek Ciputat, Kompol Alip, Minggu (13/01).

    Seperti diketahui sebelumnya, Leman dan Jalil tersangkut disela-sela besi yang menjadi proyek pembangunan apartemen di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel terjatuh, Minggu (13/1) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Sedangkan Yoto kepalanya luka ketika terhempas ke dasar tanah setelah terjatuh akibat tower crane yang diduga bautnya patah. Kapolsek juga mengatakan, karena peristiwa itu memakan tiga korban, pihak Polres Metro Jakarta Selatan telah mengambil alih.

    “Jadi bukan dalam penanganan kami lagi, tetapi Polres Jakarta Selatan. Penyelidikan juga sama oleh Polres Jakarta Selatan,” terang Alip.

    Referensi http://www.merdeka.com/peristiwa/2-orang-tergencet-tower-crane-di-ciputat-berhasil-dievakuasi.html

    Nama : chaidir setiawan
    Kelas : B1
    Semester : 5

  8. 2 Pekerja pembangunan kantor pajak jatuh, 1 tewas

    Dua pekerja bangunan jatuh dari ketinggian proyek pembangunan Kantor Pajak. Tepatnya di samping gedung Plaza Bapindo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/5). Akibatnya, satu korban tewas dan satu lainnya luka parah.

    Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Anom Setyadji menuturkan kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.

    “Satu orang tewas dan satu orangnya masih dalam perawatan tim medis,” ucap Anom saat dikonfirmasi.

    Korban meninggal diketahui bernama Edi Prayitno, warga asal Bojonegoro, Jawa Timur. Sedangkan, korban selamat bernama Heri Mulyadi.

    Anom menjelaskan, saat terjatuh, tubuh korban mengenai sebuah tiang penyangga dan menimpa tubuh Heri yang turut terjatuh bersama Edi.

    Rupanya, saat itu korban Edi dan rekannya Heri tidak melengkapi diri dengan alat keselamatan.

    Saat ini kasus tersebut ditangani Polsek Kebayoran Baru.

    Referensi : http://www.merdeka.com/peristiwa/2-pekerja-pembangunan-kantor-pajak-jatuh-1-tewas.html

    Nama : Dildila.saputra
    Kelas : B1
    Semester : 5

  9. Lift pekerja proyek jatuh, pengantar air galon di Surabaya tewas

    Sungguh malang nasib Suwartono (52). Warga Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur itu, tewas saat tengah bekerja mengantar air galon ke sejumlah pekerja proyek di pembangunan hotel yang ada di Jalan Kusuma Bangsa.

    Peristiwa nahas itu terjadi saat dia sekitar pukul 15.30 WIB, mengantar galon air yang dijualnya ke lokasi proyek. Dia menaiki lantai atas dengan menggunakan lift.

    Namun nahas, sampai di atas, lift itu putus dan jatuh. Alhasil, Tubuh Suwartono terjepit di antara badan lift yang biasa digunakan para pekerja proyek.

    “Saya nggak tahu lantai berapa tadi. Tiba-tiba sudah terdengar suara keras, seperti suara benda keras jatuh ke bawah. Setelah saya lihat ternyata lift jatuh dari atas,” kata Rusdi, tukang becak yang mangkal di sekitar lokasi, Selasa (26/11).

    Menurutnya, Almarhum memang kerap mengantar air galon ke lokasi proyek. Sementara itu, Abdul Ali, satpam sebuah bank yang terletak di samping lokasi kejadian mengatakan, korban tewas karena terjepit lift.

    “Saya tidak tahu pasti. Suaranya tidak terdengar, tiba-tiba brak dan ada korban jiwa. Korbannya tukang pengantar air galon yang biasa mengantar ke sini, dia terjepit di lift yang jatuh itu,” katanya.

    Petugas polisi dari Polsek Genteng dibantu Tim Identifikasi Polrestabes Surabaya yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP. “Korbannya tukang pengantar galon atas nama Suwartono. Kejadiannya sekitar pukul 15.30 WIB. Korban baru saja kita evakuasi ke RSUD dr Soetomo untuk menjalani otopsi,” kata seorang polisi.

    Polisi juga belum bisa memastikan, apakah insiden itu akibat lift yang ditumpangi rusak atau ada penyebab lain. Sebab, masih dilakukan penyelidikan.

    “Yang jelas lift ini biasanya digunakan para pekerja proyek. Kita belum bisa memastikan. Ada dugaan, saat berada di lantai paling atas, lift belum berada pada posisi yang tepat, korban sudah melepas tombol off, sehingga lift itu jatuh ke bawah. Kita masih melakukan pendalaman,” tandas anggota Polsek Genteng di lokasi kejadian.

    referensi: http://www.merdeka.com/peristiwa/lift-pekerja-proyek-jatuh-pengantar-air-galon-di-surabaya-tewas.html

    nama: Prawoto
    kelas :B1
    Semester: 5

  10. Lima Pekerja Tewas , Belasan Orang Luka – Luka

    indosiar.com, Sukoharjo – Kasus kecelakaan kerja kembali terjadi. Di Sukoharjo, Jawa Tengah 5 pekerja tewas dan puluhan lainnya luka parah saat bangunan pabrik yang mereka bangun tiba-tiba roboh.

    Inilah para korban tewas dalam robohnya bangunan pabrik PT Alfa Kayu Lapis di Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Ke 4 jenazah saat ini berada di kamar mayat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Menurut sejumlah saksi, peristiwa maut ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB Kamis (11/09) kemarin. Saat kejadian, puluhan pekerja sedang melakukan aktifitas membangun pabrik. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba atap bangunan roboh dan menimpa pekerja disekitarnya.

    Menurut seorang saksi Suyoto, semua korban tewas mengalami luka parah dibagian kepala dan tubuhnya setelah jatuh dari bangunan setinggi 10 meter, lalu tertimbun bersama rangka besi dan tembok.

    Sementara korban luka sebagian besar mengalami patah tulang pada tangan dan kaki. Beberapa diantaranya gagar otak akibat benturan keras di kepalanya. Dokter dan perawat di rumah sakit sempat kewalahan karena banyaknya korban yang harus segera ditangani.
    Pembangunan gedung pabrik ini sebenarnya sudah mencapai 90 persen. Seluruh dinding dan atap sudah didirikan, namun diduga karena kesalahan konstruksi bangunan akhirnya roboh. Hingga kini Polres Sukoharjo masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab robohnya bangunan.

    Sumber pustaka : http://www.indosiar.com/fokus/lima-pekerja-tewas-belasan-orang-luka—luka_75627.html

    Nama : Riskianor
    Semester : V (Llima )
    Kelas : B1

  11. 2 Pekerja yang Jatuh di Tiang Besi Proyek Konstruksi Medan Tewas

    Dua dari empat pekerja yang terjatuh di proyek konstruksi Podomoro City Deli Medan, akhirnya meninggal dunia. Nyawa keduanya tak tertolong setelah terjatuh dari ketinggian sekitar lima meter.
    Kedua pekerja korban tewas itu yakni Lamhot Rumapea dan Uskol. Hingga pukul 16.30 WIB, Senin (25/8/2014), jenazahnya masih berada di ke RS Putri Hijau di Jalan Putri Hijau, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Saat bersamaan dua korban luka masih dirawat di rumah sakit yang sama, yakni Asdin Simbolon dan Frans Lumban Raja.
    Polisi yang menyelidiki kasus ini masih meminta keterangan beberapa saksi. Kasusnya kini langsung ditangani Polresta Medan, tidak lagi ditangani Polsek Medan Barat.
    “Saat ini penyelidikan ditangani Polresta Medan,” kata Kapolsek Medan Barat Kompol Ronny Sidabutar kepada wartawan.
    Pihak manajemen Podomoro City Deli Medan menyatakan kecelakaan tersebut merupakan musibah. Mereka masih melakukan pemeriksaan internal untuk memastikan penyebab kecelakaan.
    “Ini musibah,” kata Erry, petugas penghubung di proyek tersebut.
    Keempat pekerja tersebut terjatuh saat sedang bekerja memasang konstruksi besi di areal proyek yang berada di Jalan Putri Hijau, Medan. Trafo listrik meledak, dan keempatnya terjatuh. Material yang bersumber dari ledakan itu juga menyebabkan pecahnya kaca belakang mobil Avanza nomor polisi BK 1070 MO yang parkir di Capital Building.
    Proyek pembangunan Podomoro City Deli Medan dimulai sejak Februari 2014 lalu. Di lahan bekas pusat perbelanjaan Deli Plaza itu akan dibangun hunian berupa kondominium, apartemen, serta perkantoran dan pusat perbelanjaan.

    Referensi : http://news.detik.com/berita/2672086/2-pekerja-yang-jatuh-di-tiang-besi-proyek-konstruksi-medan-tewas
    Nama : CHRISTIANI UTAMI
    Semester : V (Lima)
    Kelas : B1

  12. Flyover Runtuh, Satu Pekerja Konstruksi Tewas

    Metrotvnews.com, Cincinnati :Seorang pekerja konstruksi tewas dan satu sopir traktor terluka saat sebuah jalan layang atau flyover di Cincinnati, Amerika Serikat, Senin (19/1/2015), runtuh.

    Menurut Dinas Pemadam Kebakaran Cincinnati, peristiwa terjadi di area Interstate 75 sekitar pukul 10.30 malam waktu setempat. Kepala Polisi Jeff Blackwell menyebutnya sebagai insiden tragis.

    “Sopir traktor terbilang beruntung, karena nyawanya ketika itu benar-benar terancam,” ucap Blackwell, seperti dikutip Associated Press, Selasa (20/1/2015).

    Blackwell berjanji menyelidiki hal ini dengan Departemen Transportasi. Akibat kecelakaan ini, ratusan ton beton sisa flyover menghalangi sebagian ruas jalan. Lokasi kejadian akan ditutup hingga dua hari ke depan.

    Seorang saksi mata sempat mendengar suara dentuman keras, yang diikuti kedatangan rombongan mobil polisi beberapa saat setelahnya.

    Sumber: http://internasional.metrotvnews.com/read/2015/01/20/347517/flyover-runtuh-satu-pekerja-konstruksi-tewas
    Nama: Ade kharisma
    NPM : 13.11.106.70150.0853
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

  13. Polisi Selidiki Kecelakaan Kerja Proyek Pembangunan Hotel 4 bulan lalu
    Oleh Gunawan Wibisono

    Polisi Selidiki Kecelakaan Kerja Proyek Pembangunan HotelBanjarmasin, (Antaranews Kalsel) – Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin sedang menyelidiki terkait kasus dua orang buruh tewas dalam kecelakaan kerja di proyek yang diperkirakan dibangun sebuah hotel.

    “Kami sudah mendapat laporan dan sekarang anggota sedang melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus kecelakaan kerja itu,” ucap Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Wahyono di Banjarmasin, Senin.

    Ia mengatakan dana penyelidikan dan penyidikan ini pihak Satuan Reserse Kriminal yang menangani kasus tersebut sudah memeriksa tiga orang saksi yang mengetahui peristiwa itu.

    “Tiga orang saksi yang mengetahui kejadian itu sedang kami pemeriksa,” tutur pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya itu.

    Terus dikatakannya, kecelakaan kerja itu terjadi pada Senin (18/5) pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Untuk tempat kejadian berlokasi di jalan Ahmad Yani Km 4,5

    Banjarmasin Timur disebuah proyek pembangunan hotel yang bernama Hotel Kinday.

    Hasil penyelidikan dan penyidikan polisi, diketahui dalam peristiwa tersebut ada dua korban jiwa bernama Mukari (45) buruh, warga Jalan Bromo Mangir Rt 19 Malang Jawa Timur dan M Kasim alias Udin, buruh, warga Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan.

    Untuk kedua korban itu meninggal dunia atas kejadian tersebut dikarenakan keduanya pada saat itu berada di dalam lift proyek tersebut dan naik ke lantai sembilan.

    Sesampai di lantai sembilan tidak diketahui apakah tali sleng penarik lift putus atau katrolnya yang lepas sehingga lift tersebut langsung meluncur kebawah dari lantai sembilan yang saat itu kedua korban masih di dalam.

    Atas kejadian itu kedua korban langsung meninggal dunia untuk korban Mukari meninggal karena mengalami patah tulang dibagian kaki dan tangan dan Kasim alias Udin meninggal dunia karena mengalami luka tertusuk besi cor.

    “Kasus ini terus di dalami dan ditangani oleh Polresta Banjarmasin, beberapa orang sudah diperiksa dan dijadikan saksi atas peristiwa itu,” tutur orang nomor satu dijajaran Polresta Banjarmasin.

    Sementara itu, Kepala Angkutan Proyek Supriyadi saat di Kantor Satuan Reserse

    Kriminal Polresta Banjarmasin, sempat mengatakan membenar ada kecelakaan kerja di proyek tersebut dan dua buruh meninggal dunia.

    “Mereka jatuh dari lantai sembilan saat berada di dalam lift dan setelah kejadian langsung dibawa ke Kamar Mayat Rumah Sakit Ulin,” ucapnya.

    Untuk kronologis kejadian dirinya tidak mengetahui persis yang jelas ada dua kemungkinan penyebab kejadian itu apakah tali sleng lift putus atau katrol untuk tali sleng lift yang lepas.

    Sumber:
    http://m.antarakalsel.com/berita/26958/polisi-selidiki-kecelakaan-kerja-proyek-pembangunan-hotel

    Nama : irma inez ivana
    Kelas : B1(sore)
    Npm: 13.11.106.701501.0881
    Semester: V

  14. Tiga Penyebab Runtuhnya Jembatan Tenggarong
    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Rubuhnya jembatan Mahakam II bisa diakibatkan beberapa faktor. Tetapi, tetap saja faktor manusia lebih dominan dibandingkan dengan faktor alam.
    Dari sisi alam, sangat kecil kemungkinan bila di Kalimantan terjadi pergeseran tanah karena bukan berada di jalur gunung api. Sehingga, faktor kecerobohan manusia lebih masuk akal menjadi penyebab rubuhnya jembatan yang menghubungkan Samarinda dan Tenggarong.
    Biasanya sebuah jembatan dibangun untuk umur 30-50 tahun, kecuali dalam penggunaannya ada perubahan beban. Contohnya bila seharusnya truk tronton dalam sehari lewat 20 kemudian berubah menjadi 30, maka tentu saja hal tersebut bisa mengurangi tingkat umur suatu jembatan, selain itu jembatan ini pun sering di lewati tongkang pengangkut batu bara.
    Ada tiga hal yang memungkinkan jembatan Tenggarong rubuh dalam umur yang muda. Pertama, penyimpangan pada tahap perencanaan, apakah parameternya sudah sesuai atau belum. Tentu saja hal ini akan menentukan kekuatan suatu jembatan mulai dari ukuran, bentuk, dan jenis bahan yang digunakan.
    Kedua, penyimpangan pada saat pelaksanaan pembangunan, tentu saja hal ini menentukan kekuatan dan batas umur suatu bangunan. Spesifikasi bahan yang digunakan tentu harus sama dengan yang ada dalam perencanaan. tetapi apabila berbeda maka pengaruhnya sangat besar.
    Tentu saja jumlah baut yang seharusnya digunakan delapan ternyata yang digunakan hanya enam, pasti akan berbeda hasil dan kekutannya. Kemudian pada ukuran besi bila seharusnya digunakan besi ukur 10 tentu kekuatannya akan berbeda dengan menggunakan besi ukuran delapan. Merk dan negara pembuat pun akan berbeda kualitasnya. Misalnya seharusnya menggunakan baut buatan jerman, tetntu akan berbeda kekuatannya dengan menggunakan baut buatan Cina.
    Ketiga, pengawasan atau pemeliharaan rutin atau berkala yang harus dilakukan terhadap jembatan tersebut. Hal tersebut pun tentu sangat berpengaruh untuk mengecek setiap kerusakan yang terjadi pada jembatan tersebut. Bila ada perubahan beban dalam penggunaan jembatan tersebut, tentu saja ada yang berubah dalam kontruksinya. Bila bebanya terlalu berlebih, maka kabel baja yang digunakan dalam jembatan tersebut akan bergerak yang bisa mengakibatkan kelelahan pada kabel baja tersebut.
    Tetapi untuk mengetahui penyebab yang sebenanrnya tentu pihak Pekerjaan Umum (PU) harus melakukan investigasi terhadap perencanaan, pelaksanaan, bahkan pada tahap pengawasan atau maintena. Sehingga bisa diketahui penyebab pasti rubuhnya jembatan gantung terpanjang di Indonesia.
    Selain itu, perlu kita akui rata-rata kontraktor Indonesia masih berada dibawah kontraktor luar begeri, meskipun saat ini kontraktor lokal sudah banyak yang go internasional. Kontraktor luar negeri sudah ada yang mampu membangun jembatan yang lebih bagus dengan waktu pembangunan yang cepat dan biaya murah.
    Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2011/11/26/tiga-penyebab-runtuhnya-jembatan-tenggarong
    Nama: Sendy eki tanos
    NPM : 13.11.106.70150.0855
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

  15. Hanggar Bandara Hasanuddin Makassar Roboh

    Hanggar milik otoritas bandara wilayah V di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar roboh, Senin 9 Maret 2015. Akibat keejadian tersebut lima pekerja tewas dan 17 lainnya luka-luka.

    “Korban adalah pekerja. Mereka jatuh dan terjepit bangunan,” kata Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Rio Hendarto Budi Santoso, Senin 9 Maret 2015.

    Rio mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, lima korban meninggal masing-masing berasal dari Pulau Jawa, Medan, dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Kata dia, bangunan yang roboh tersebut merupakan proyek yang dikerjakan sementara oleh otoritas Bandara. Dia menegaskan bukan proyek PT Angkasa Pura.

    Menurutnya, dua jenazah yang pertama kali ditemukan ada di Rumah Sakit Bhayangkara. Dua korban lagi dibawa ke Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo Makassar. Sedangkan korban luka lainnya di RS TNI AU Dr Dody Sarjito.

    Bangunan tersebut roboh sekitar pukul 10.00 WITA. Pada saat itu pekerja sedang sibuk dan melakukan aktivitas di sekitar bangunan. Penyelidikan atas penyebab robohnya bangunan menjadi kewenangan otoritas Bandara. “Angkasa Pura tidak berhak melakukan penyelidikan,” ucap Rio.

    Kata Rio, meski demikian kejadian tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin karena lokasinya terpisah jauh dari terminal penumpang. “Aktivitas di terminal penumpang tetap berjalan normal,” ujarnya.

    Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Sulawesi Selatan Bidang Pembangunan, Selle KS Dalle mengatakan, terkait adanya peristiwa tersebut DPRD mengagendakan pemanggilan PT Angkasa Pura I Makassar.
    “Secepatnya kami agendakan pertemuan dengan pihak angkasa pura dan penanggung jawab proyek,” kata Selle.

    Menurutnya, pembangunan hanggar menjadi objek yang harusnya dikerjakan dengan kokoh. Dia juga menyayangkan kejadian tersebut, apalagi sampai menelan korban jiwa dan luka-luka.
    “Kami meminta pemenang tender memberikan asuransi kepada seluruh korban. Baik itu yang luka, terlebih lagi korban jiwa,” ujar Selle.

    Refrensi : http://www.rtv.co.id/read/news/2374/hanggar-bandara-hasanuddin-roboh-5-pekerja-tewas-

  16. Piala Dunia 2014: Konstruksi Stadion Ambruk, Tiga Pekerja Tewas
    Persiapan Piala Dunia 2014 di Brasil kembali memakan korban jiwa setelah tiga orang pekerja tewas tertimpa crane yang ambruk di tengah-tengah pengerjaan konstruksi di Stadion Arena Corinthians, Rabu (27/11). FIFA segera melakukan penyelidikan dan menyampaikan duka mendalam.
    “Saya sangat terkejut dengan kabar dari Sao Paolo. Dukacita mendalam dari kami untuk keluarga korban insiden tersebut,” ungkap Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke yang mengaku terkejut dengan terjadinya insiden itu.
    Ambruk salah satu konstruksi stadion itu mengakibatkan tiga bagian logam besar di halaman stadion rusak dan beberapa sisi stadion hancur. Pihak Corinthians sendiri yang pada awal November lalu menyebut pembangunan stadion sudah rampung mencapai 94 persen, telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Mereka pun telah mencanangkan tujuh hari masa berkabung.
    Saat ini pemadam kebakaran Sao Paolo dikabarkan masih melakukan evakuasi untuk mencari korban selamat. Belum ada keterangan resmi berapa total jumlah korban dari insiden tersebut. Akibat insiden tersebut, kemungkinan batas waktu penyelesaian pembangunan stadion akan mengalami penundaan.
    Sumber : http://www.cou.jawaban.com/read/article/id/2013/11/28/462/131128103144/https%20//www.youtube.com/user/cbnindonesia?sub_c
    Nama: Eka fajar bahari
    NPM : 13.11.106.70150.0834
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

  17. TEMPO.CO, Jakarta – Seorang pekerja bangunan bernama Bariman, 37 tahun ditemukan tewas di Kampus A Universitas Negeri Jakarta di Jalan Daksinapati, Rawamangun, pulogadung, Jakarta Timur, Minggu siang, 10 Februari 2013.

    Kepala Sub-bagian Humas Polres Jakarta Timur Komisaris Didik Hariyadi mengatakan korban diduga tewas akibat kecelakaan kerja di Kampus A UNJ. “Jadi itu kecelakaan murni, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” kata Didik kepada Tempo, Senin, 11 Februari 2013.

    Didik menceritakan, sekitar pukul 14.00 korban bersama tiga rekannya sedang mengerjakan pemasangan bata pinggir di lantai 10 yang sedang dibangun. Kemudian korban berjalan untuk mengambil semen dengan melewati sebuah lift yang hanya ditutupi selembar triplek. “Saat korban menginjak triplek, triplek langsung terangkat dan korban terjatuh,” ujarnya.

    Korban sempat tersangkut di besi lantai 4, tapi tidak lama dan langsung jatuh ke lantai dasar. “Korban mengalami patah tulang pinggul dan luka memar pada punggung kaki bagian kiri, sehingga langsung meninggal di tempat,” kata Didik.

    Saat itu juga, korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dengan ambulan milik UNJ untuk dilakukan otopsi. Sekitar pukul 16.30 pihak kontrktor, Paino, dan Satpam UNJ, Sunawan, melaporkan kejadian ini ke Polsek Pulogadung.

    Sumber : http://metro.tempo.co/read/news/2013/02/12/064460675/kecelakaan-kerja-tukang-bangunan-unj-tewas

    Nama : Muhamad Afin Abizal

    NPM : 13.11.106.701501.0860

    Kelas : B1-D4K3 (sore)

    Semester V

  18. Lima Pekerja Tewas, Belasan Orang Luka – Luka
    indosiar.com, Sukoharjo – Kasus kecelakaan kerja kembali terjadi. Di Sukoharjo, Jawa Tengah 5 pekerja tewas dan puluhan lainnya luka parah saat bangunan pabrik yang mereka bangun tiba-tiba roboh.
    Inilah para korban tewas dalam robohnya bangunan pabrik PT Alfa Kayu Lapis di Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Ke 4 jenazah saat ini berada di kamar mayat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Menurut sejumlah saksi, peristiwa maut ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB Kamis (11/09) kemarin. Saat kejadian, puluhan pekerja sedang melakukan aktifitas membangun pabrik. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba atap bangunan roboh dan menimpa pekerja disekitarnya.
    Menurut seorang saksi Suyoto, semua korban tewas mengalami luka parah dibagian kepala dan tubuhnya setelah jatuh dari bangunan setinggi 10 meter, lalu tertimbun bersama rangka besi dan tembok.
    Sementara korban luka sebagian besar mengalami patah tulang pada tangan dan kaki. Beberapa diantaranya gagar otak akibat benturan keras di kepalanya. Dokter dan perawat di rumah sakit sempat kewalahan karena banyaknya korban yang harus segera ditangani.
    Pembangunan gedung pabrik ini sebenarnya sudah mencapai 90 persen. Seluruh dinding dan atap sudah didirikan, namun diduga karena kesalahan konstruksi bangunan akhirnya roboh. Hingga kini Polres Sukoharjo masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab robohnya bangunan.
    Sumber : http://m.indosiar.com/fokus/lima-pekerja-tewas-belasan-orang-luka—luka_75627.html
    Nama: Ratih chayu kurniawati
    NPM : 13.11.106.70150.0840
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

  19. Semarang – Kecelakaan kerja terjadi di proyek pengembangan yang berada di RSJ Amino Gondohutomo Semarang. Dua orang tewas akibat tertimpa tiang pancang yang sedang dipindahkan menggunakan crane.
    Peristiwa terjadi pada hari Kamis (10/9) malam kemarin sekira pukul 21.00 WIB. Saat itu crane yang sedang dioperatori oleh Mukmin (35) warga Curug Pangkah, Kabupaten Tegal sedang mengangkat tiang pancang, namun tiang tersebut miring ke arah kanan sehingga crane pun ikut oleng akibat tidak bisa menahan beban.
    Tiang pancang itu langsung jatuh menimpa bedeng tempat para pekerja konstruksi beristirahat. Di dalam bedeng tersebut ada tiga orang yang sedang istirahat yaitu Heri (25) warga Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dan Suramin (55) warga Singorojo, Kendal, Jawa Tengah, serta Agus Yulianto (40) warga Bugangan, Semarang.
    “Tiang pancang ini jatuh dan menimpa bedeng. Di dalamnya ada tiga orang yang sedang tidur,” Kanit Reskrim Polsek Pedurungan, AKP M Bahrain, Jumat (11/9/2015).
    Dua pekerja yaitu Heri dan Suramin tewas seketika karena tertindih tiang pancang sedangkan Agus mengalami luka karena tertimpa reruntuhan. Sementara itu operator Crane, Mukmin juga mengalami luka karena crane juga terguling.
    “Dua orang meninggal tertimpa tiang pancang. Supir crane sudah mendapat perawatan dan sedang dimintai keterangan di Polrestabes Semarang,” pungkas Bahrain.
    Dua jenazah korban baru bisa dievakuasi setelah didatangkan mobil crane lainnya sekira pukul 23.00 WIB untuk mengangkat tiang pancang tersebut. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke RSUP dr. Kariadi Semarang. Sementara itu kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan dengan memeriksa saksi-saksi termasuk mandor.
    “Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi. Kami juga telah memeriksa lokasi terjadinya musibah tersebut,” tegas Bahrain.
    Referensi : http://news.detik.com/berita/3015924/kecelakaan-kerja-2-orang-tewas-tertimpa-tiang-pancang-di-semarang
    Nama : Rima Nur Zain
    NPM : 13.11.106.701501.0846
    Kelas : B1-D4K3(sore)
    Semester V

  20. TEWAS TERTIMPA RUNTUHAN BANGUNAN

    Kantor DPPKAD Ambruk saat Proses Bongkar oleh Pekerja

    CIREBON- Suara gemuruh terdengar keras dari belakang kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Cirebon, Senin (18/5) sekitar pukul 10.00. Suara itu sontak mengagetkan sejumlah pegawai yang tengah beraktivitas, tak terkecuali warga sekitar yang langsung mengerubungi tempat tersebut dan mencari sumber suara.

    Tak disangka, sebuah pemandangan tidak biasa terpampang di depan mata. Bangunan yang hendak dirobohkan seketika sudah rata dengan tanah. Empat dari lima pekerja berhasil menyelamatkan diri, dan satu korban yang belakangan diketahui bernama Diran (28), warga Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, tewas di tempat setelah kepalanya terhimpit runtuhan bangunan.

    Saat hendak roboh, bangunan sempat bergerak dan mengeluarkan suara. Empat pekerja langsung lari menyelamatkan diri. Malang bagi korban, tidak bisa menyelamatkan diri dan ikut jatuh bersama runtuhan bangunan. “Pembongkaran ini sudah berjalan tiga hari. Korban baru bergabung kerja hari ini (kemarin, red) pas kejadian,” ujar Wahid.

    Petugas kepolisian yang menerima laporan adanya kuli bangunan yang tewas tertimpa runtuhan bangunan segera meluncur ke TKP dan melakukan penyelidikan, kemudian mengevakuasi mayat korban ke kamar mayat RSUD Gunung Jati. “Dugaan kita ada human error. Selain itu kalau dilihat dari konstruksi bangunan, harusnya bangunan berlantai dua seperti ini sudah menggunakan besai 12 , tapi ini masih pakai besai 10,”ungkap Kapolres Cirebon Kota AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kapolsek Seltim Kompol Drs H Sutisna MSi.

    Sementara Kepala DPPKAD Kota Cirebon Eko Sambujo mengatakan meninggalnya korban akibat pembongkaran gedung DPPKAD bukan lagi menjadi kewenangan pihaknya. Alasannya, pembangunan gedung tersebut sudah masuk lelang. “Kita tidak punya kewenangan untuk ikut campur ke arah sana, itu kan sudah dilelang,” ujar Eko saat dikonfirmasi Radar melalui sambungan telepon selular. Dia menjelaskan, pekerjaan pembongkaran sebenarnya belum atas perintah mandor. “Mandor saat ini belum datang dan belum ada perintah dari mandor mana saja yang harus dibongkar. Tapi, korban justru mengambil langkah sendiri,” katanya. Meski demikian, tambah Eko, pihaknya ikut berbela sungkawa dan rencananya hari ini akan melayat ke rumah korban.

    Sumber : http://www.radarcirebon.com/tewas-tertimpa-runtuhan-bangunan.html

    Nama : Muhammad Al Nurizzati
    Semester : 5 (Lima)
    Kelas : B1

  21. Robohnya jembatan TIM 4 orang pekerja bangunan meniggal dan 5 orang luka-luka

    Liputan6.com, Jakarta – Jumat (31/10/2014).‎
    Jembatan sepanjang 12 meter yang menghubungkan Gedung Arsip dengan Gedung Perpustakaan Daerah DKI Jakarta di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat tiba-tiba roboh pagi tadi. Hingga saat ini, belum ada yang bisa memastikan penyebab runtuhnya bangunan tersebut. ‎

    Kepala Badan Perpusatakaan dan Arsip DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan, peristiwa tersebut merupakan kecelakaan kerja saat pembangunan konstruksi jembatan yang ditargetkan rampung Desember mendatang.

    Agus mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan mitra pengembang yang bertanggung jawab atas pembangunan jembatan tersebut, yaitu PT Sartoni Agung. Dia juga belum berani mengatakan adanya human error atau kesalahan manusia.

    “Kami dengan pengawas dengan pelaksana, masih sedang menelusuri sampai sejauh mana faktor-faktor penyebabnya,” tegas Agus.

    ‎Agus mengatakan, pihaknya hingga malam ini masih fokus berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta ,‎untuk mengevakuasi korban tewas yang masih tertimbun di dalam runtuhan bangunan.

    “Semua sedang fokus melakukan proses evakuasi. Kami juga dibantu oleh pihak kepolisian, Polsek, Polres, dan saat ini kami mengidentifikasi sampai ditemukan aspek teknis yang menyebabkan kendala. Bila ada yang salah diberi hukuman seperti yang berlaku,” kata dia. ‎

    Tidak Ada Penyangga

    Menurut Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Pusat Sudarno, berdasarkan hasil evakuasi timnya, dugaan awal penyebab jembatan roboh karena diduga tidak ada penyangga konstruksi bangunan.

    “Memang tidak ada itu penyangganya, makanya rubuh,” ujar Sudarno.

    Tidak adanya tiang penyangga tersebut menurutnya, karenakan jalan yang berada di bawah jembatan penghubung itu masih sering digunakan untuk akses jalan warga. ‎”Ini karena siring dipakai orang lewat,” kata dia.

    Sementara menurut salah seorang pekerja bernama Sugro, robohnya bangunan tersebut diduga karena masih belum kuatnya konstruksi bangunan jembatan. Beberapa bagian bangunan tersebut baru dicor kemarin malam. ‎

    “Tadi malam baru dicor, mungkin masih belum kuat menyangga,” kata Sugro.

    Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Jumat Jumat, pukul 06.00. Akibat robohnya jembatan di kawasan TIM itu,‎ 4 orang pekerja bangunan meniggal dan 5 orang luka-luka. Korban meninggal diduga karena tertimpa material bangunan dan terkubur di dalam material. Mereka yaitu Harno, Nur Ucup, Budi dan Arden.

    Sedangkan 5 orang lainnya mengalami luka-luka yaitu Wanto, Harto, Agung, Imam dan Bayu. Mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit PGI Cikini dan RSCM.

    Sumber : http://news.liputan6.com/read/2127474/ini-beberapa-dugaaan-penyebab-robohnya-jembatan-tim

    Nama : Ishak

    NPM : 13.11.106.701501.0864

    Kelas : B1(sore)

    Semester V (lima)

  22. Kecelakaan di Manhattan Square Menewaskan 5 Orang
    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kronologi kecelakaan kerja di Gedung Manhattan Square, Jalan TB Simatupang, Kav 1S, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2013), sempat simpang siur.
    Kecelakaan itu menewaskan lima orang, dan dua lagi kritis. Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Hermawan, kecelakaan berawal dari pekerjaan membuat lubang untuk pembuangan air kotor.
    “Ada pengerjaan empat lubang, tiga lubang sudah selesai, tinggal finishing. Saat lubang keempat hendak di-finishing. yakni mencopot kerangka besi dan papan bekas cor untuk dicat, sesuai SOP ada dua pekerja di dalam, dan dua pekerja di atas,” jelas Hermawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/2/2013).
    Tiba-tiba, lanjutnya, dari dalam lubang, kedua pekerja meminta tolong, sehingga dua pekerja di atas turun ke lubang untuk menolong dua rekannya.
    Lantas, dua pekerja yang menolong juga berteriak minta tolong lagi, karena tidak bisa bernapas, dan kembali dibantu oleh pekerja finishing di lubang lain.
    “Jadi, total sudah ada enam yang masuk ke lubang. Lalu, yang di dalam minta tolong lagi, dan dibantu oleh satu orang K3 yang ikut bantu. Jadi, ada tujuh orang pingsan,” tutur Hermawan.
    Setelah itu, baru lah petugas dari PT Waskita turut membantu menolong menggunakan masker oksigen serta blower, dan berhasil mengevakuasi tiga orang.
    Petugas dari PT Waskita yang menolong mengaku lemas. Ia digantikan petugas lain dan mengevakuasi empat pekerja lainnya.
    Hermawan mengungkapkan, yang berhasil dievakuasi ada tujuh orang. Lima orang meninggal dunia, dan dua orang pekerja lainnya kritis. Saat ini, dua pekerja yang kritis sudah siuman dan sadar.
    “Kami sudah lakukan olah TKP, ambil sampel air, darah, dan udara dari korban dan sampel dibawa oleh Labfor Mabes. Dari hasil otopsi sementara, korban meninggal karena lemas kelebihan C02 beracun dari lubang sedalam enam, lebar tiga meter, dan panjang lima meter,” papar Hermawan. (*)
    sumber : http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/02/13/begini-kronologi-kecelakaan-kerja-di-manhattan-square
    Nama : Pebriyanti
    NPM : 13.11.106.701501.0841
    Semester : 5 (Lima)
    Kelas : B1

  23. Pekerja Proyek di Setiabudi Tewas Setelah Jatuh dari Lantai 14

    Jakarta – Seorang kuli bangunan tewas terjatuh dari lantai 14 ke lantai tiga basement di proyek Rasuna Tower, tepatnya depan Gedung Nyi Ageng Serang, Setiabudi, Jakarta Selatan.

    “Dalam kasus ini, korban murni terjatuh karena kecelakaan kerja,” jelas Kasubag Humas Polres Jaksel, Kompol Aswin dalam keterangannya, Rabu (11/6/2014).

    Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (10/6) kemarin. Korban bernama Warto (20), warga Sengon Wetan, Grobogan, Jawa Tengah, dan berprofesi sebagai operator passenger host pada bagian lift. Tak lama setelah terjatuh, jasadnya ditemukan oleh kedua rekannya sesama pekerja, Rebon Santoso dan Ahmad Surono.

    Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Dari keterangan saksi, awal kejadian bermula saat korban yang hendak turun dari lantai 40 ke lantai dasar dengan menggunakan lift. Tiba-tiba lift terseut macet dan berhenti di lantai 14.

    “Entah kenapa, tiba-tiba korban menginjak realing besi. Pegangan jembatan lift dan lantai patah dan korban seketika jatuh ke bawah dan ditemukan di lantai tiga basement,” lanjut Aswin.

    Saat ditemukan, korban tewas dalam poisisi miring dengan beberapa luka persendian kaki kanan, mata kaki, patah tangan kiri, serta luka lecet perut.

    Tak lama setelah dihubungi, petugas Polsek Setiabudi, dan Polres Jaksel tiba di lokasi untuk mengidentifikasi jasad korban. Kemudian jasad korban dikirim ke RS Mintoharjo, Jakarta Pusat.

    sumber : http://news.detik.com/berita/2605701/pekerja-proyek-di-setiabudi-tewas-setelah-jatuh-dari-lantai-14

    Nama : Ratih Cahyu Kurniawati
    NPM : 13.11.106.701501.0840
    Semester : 5 (Lima)
    Kelas : B1

  24. SEMARANG – Seorang pekerja proyek Parsum (25), warga Banjarnegara, Rt1/2, Kelurahan Sombong, Kecamatan Punggelan Banjarnegara, tewas setelah terjatuh dari lantai tujuh bangunan tersebut.

    Dari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban bersama rekan-rekannya sedang mengerjakan pelepasan besi kolom di lantai tujuh, proyek apartemen, di Jalan Petempen Selatan I, Kota Semarang.

    Saat terjatuh, tubuh Parsum tidak langsung mendarat ke tanah. Namun, sempat terpantul di jaring yang berada di lantai tiga. Akibat pantulan yang terlalu tinggi, tubuh Parsum terjun bebas ke tanah dan menimpa pekerja lain. 

    Salah seorang pekerja yang sempat tertimpa itu adalah Sukardi (54), warga Menawan Rt4/1 Grobogan. Akibatnya, Sukardi mengalami luka-luka cukup serius, dan dirawat di rumah sakit.

    Menurut keterangan salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya, saat kejadian itu, Parsum tiba-tiba berjalan mundur tanpa melihat ke belakang. Dirinya juga tidak tahu kenapa Parsum berjalan mundur.

    “Tiba-tiba mundur-mundur sendiri tanpa tahu kenapa. Mungkin lalai mundur dan langsung terjatuh,” kata dia, kepada wartawan, Sabtu (20/9/2014). 

    Tubuh Parsum, lanjut dia, terjatuh bebas ke tanah. Saat jatuh itu, tubuh Parsum menimpa salah satu rekan kerjanya yang mengerjakan proyek di bagian bawah.

    “Ada teman yang tertimpa di bawah. Setelah jatuh kami langsung membawa kedua orang itu ke rumah sakit,” imbuhnya.

    Sementara itu, saat ditemui di Rumah Sakit (RS) Pantiwiloso Citarum Semarang, korban yang tertimpa yakni Sukardi mengaku, tidak tahu tentang kejadian itu. Saat itu, dia baru saja masuk proyek.

    “Tiba-tiba ada kayu terjatuh dari atas dan berhasil saya tangkis dengan tangan kanan. Setelah itu, saya tidak tahu apa yang terjadi, tahu-tahu saat sadar sudah berada di rumah sakit ini,” kata dia.

    Saat ini, jenazah Parsum sudah berada di kamar mayat RS Pantiwilasa Citarum Semarang. Parsum diketahui tewas karena mengalami luka patah tulang dada, tulang punggung, dan patah pada tulang kering di kedua kakinya.

    Kasus kecelakaan kerja tersebut saat ini masih ditangani oleh pihak kepolisian. Sementara dari pihak proyek hingga saat ini, belum mau memberikan keterangan resmi mengenai kejadian itu.

    Sumber : http://daerah.sindonews.com/read/903545/22/jatuh-dari-lantai-tujuh-pekerja-proyek-timpa-temannya-1411210460

    Nama : Ilham Akbar
    Kelas : B1
    Semester : 5

  25. Dua pekerja tewas kecelakaan kerja di SCBD
    Jumat, 26 September 2014 13:07 WIB – 5.732 Views

    Pewarta: Taufik Ridwan

    Jakarta (ANTARA News) – Sedikitnya dua pekerja Reki Anuri (24) dan Sudadi (48) tewas akibat kecelakaan kerja proyek pembangunan pusat perkantoran di Gedung Alila SCBD Jakarta Selatan, Jumat, sekitar pukul 09.10 WIB.

    “Berdasarkan informasi dua orang meninggal dunia, sekarang sedang dibawa ke Rumah Sakit AL Mintoharjo Jakarta Pusat,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Indra F Siregar di Jakarta, Jumat.

    Indra menjelaskan kedua korban tewas seketika saat naik lift yang terjatuh dari ketinggian puluhan meter.

    Kepada polisi, seorang saksi yang juga karyawan PT Arkha Jayanti Persada Junaedi mengungkapkan dirinya bersama dua korban naik lift “Personal Hoiz” dari Lantai “GF” menuju Lantai 23.

    Setibanya di Lantai 23 saksi keluar namun mendadak kabel sling lift PH terputus yang mengenai Junaedi hingga luka sobek pada bagian mata kaki.

    Saat itu, korban Reki masih di dalam lift terjatuh sedangkan korban Sudadi terlempar akibat terkena lontaran bantalan beton lift sehingga keduanya terhempas ke bawah.

    Akibatnya, korban Reki mengalami luka tidak simetris pada bagian dada dan lecet pada dahi, sementara Sudadi luka robek pada bahu kiri, bibir, memar pada bagian dada dan perut kanan, serta lecet pada kaki kiri.

    Indra mengungkapkan polisi masih menyelidiki penyebab lift bangunan tersebut terjatuh yang menghempaskan kedua korban meninggal dunia itu.

    Penyidik juga akan meminta keterangan penanggung jawab proyek pembangunan yakni Febry Pradana Putra dan rekan kerja korban Handy Sepuandi.

    Indra mengungkapkan polisi juga akan memeriksa bahan bandul atau beban pemberat lift yang terjatuh itu.
    Editor: Desy Saputra

    Sumber : http://m.antaranews.com/berita/455543/dua-pekerja-tewas-kecelakaan-kerja-di-scbd

    Nama : Siti Musdalifah
    Kelas : B1 (sore)
    Npm : 13.11.106.701501.0869
    Semester : V

  26. Dua pekerja proyek RSJ tewas tertimpa tiang pancang
    Jumat, 11 September 2015 01:41 WIB – 3.176 Views
    Pewarta: I.C.Senjaya
    Semarang (ANTARA News) – Dua pekerja proyek di kompleks Rumah Sakit Jiwa Amino Gondo Utomo Semarang, Kamis (10/9) malam, tewas setelah tertimpa tiang pancang yang sedang dalam proses pemasangan di proyek tersebut.
    Kapolsek Pedurungan Semarang Komisaris M.Bahrain, Jumat dini hari, menuturkan tiang pancang yang menimpa pekerja nahas tersebut sebenarnya dalam proses pemindahan.
    “Ada pekerjaan pemindahan tiang pancang dari sebelah utara ke selatan memakai crane,” katanya.
    Diduga akibat tanah disekitar lokasi amblas, kata dia, crane yang digunakan untuk mengangkat tiang pancang tersebut ambruk hingga menimpa bangunan semi permanen yang ditempati sejumlah pekerja proyek.
    Sejumlah pekerja proyek diketahui sedang beristirahat di dalam bangunan semi permanen tersebut.
    Dua korban tewas masing-masing Suramin (55) warga Singorojo, Kabupaten Kendal dan Heri (25) warga Tulungagung, Jawa Timur.
    Proses evakuasi korban yang tertimpa tiang pancang tersebut berlangsung hingga tengah malam karena harus menunggu kedatangan crane lain untuk mengangkatnya.
    Dua korban tewas selanjutnya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dr.Kariadi Semarang untuk disemayamkan sementara.
    Sementara itu, proyek pembangunan gedung di komplek Rumah Sakit Jiwa Amino Gondo Utomo Semarang ini sendiri dikerjakan oleh PT Sinar Cerah Sampurna.
    Editor: B Kunto Wibisono
    Sumber : http://m.antaranews.com/berita/517427/dua-pekerja-proyek-rsj-tewas-tertimpa-tiang-pancang
    Nama : Lukman
    Kelas : B1,(sore)
    Npm : 13.11.106.701501.0874
    Semester : V

  27. Jembatan Tol Trans Jawa Ambruk Saat Dicor, 2 Pekerja Terluka
    Kamis, 3 September 2015 06:34 WIB
    Surya/Didik Mashudi

    Reruntuhan proyek jembatan tol Trans Jawa yang ambrol saat dilakukan pengecoran di Desa Lestari, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Rabu (2/9/2015).
    TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK – Kecelakaan kerja terjadi saat dilakukan pengecoran proyek ruas jembatan tol Trans Jawa. Lokasi proyek jembatan yang ambruk itu di Desa Lestari, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (1/9/2015) malam.
    Informasi yang dihimpun Rabu (2/9/2015) kejadian runtuhnya jembatan berlangsung saat dilakukan pengecoran pada malam hari. Akibat musibah itu dua pekerja proyek, Muin (34) dan Solikin (37) terluka parah.
    Saat kejadian memang sudah dijadwalkan pekerjaan lembur untuk pengecoran. Karena rangka begesting proyek sudah dapat selesai. Rangka begesting jembatan itu bakal dicor dengan adonan semen dari truk molen.
    Setidaknya sudah empat truk yang membongkar muatannya. Namun saat truk yang kelima hendak menuangkan adonan semen, terjadi musibah rangka jembatan yang menyangga kontruksi begesting runtuh.
    Masalahnya triplek dan rangka kayu dan besi tempat menyangga cor-coran begesting diduga tidak kuat menahan beban. Akibatnya, bidang ruas jembatan yang tengah dicor tiba-tiba runtuh.
    Dua pekerja proyek yang sedang mengawasi proses pengecoran terluka karena melompat dari ketinggian serta terkena reruntuhan begesting dan adonan semen yang ambruk.
    Ruas jembatan tol yang ambruk itu berukuran sekitar 5 x 7 meter dengan ketinggian 6 meter. Diduga rangka penyangganya ambruk karena tiang penyangganya ambles akibat ada pergeseran tanah. Padahal dalam pengecoran di lokasi yang sama tidak ada masalah.Tribun Regional

    Home » Regional » Jawa & Bali
    Jembatan Tol Trans Jawa Ambruk Saat Dicor, 2 Pekerja Terluka
    Kamis, 3 September 2015 06:34 WIB
    Share Tweet Share
    Jembatan Tol Trans Jawa Ambruk Saat Dicor, 2 Pekerja Terluka
    Surya/Didik Mashudi
    Reruntuhan proyek jembatan tol Trans Jawa yang ambrol saat dilakukan pengecoran di Desa Lestari, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Rabu (2/9/2015).
    Sementara Raharjo, pelaksana pembangunan tol Trans Jawa saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan, penyebab ambruknya begesting jembatan yang tengah dicor akibat tanah yang ada di bawahnya ambles.
    Akibatnya tiang penyangga begesting yang ambles itu mempengaruhi kekuatan konstruksi. Sehingga ruas jembatan yang tengah dituangkan adonan semen ambruk.
    Raharjo juga menegaskan, tidak ada kesalahan konstruksi terkait robohnya begesting jambatan tol tersebut.
    “Mungkin tanahnya dulu bekas sumur atau bekas apa sehingga ambles,” jelasnya.
    Kedua korban yang terluka akibat musibah itu merupakan pekerja proyek bagian storing atau petugas yang mengecek selama pelaksanaan proses pengecoran.
    “Korban sempat mengecek, namun saat mau naik lagi tiba-tiba bangunan ambruk,” jelasnya.
    Pihak pelaksana proyek sendiri mengaku sebelumnya telah melakukan fibro atau pemadatan tanah dengan alat berat.”Kami akan melanjutkan lagi proyeknya setelah police line dibuka polisi,” jelasnya.
    Sementara Solikin (37), salah satu korban yang masih dirawat di RSUD Kertosono mengaku musibah ambruknya jembatan terjadi saat dilakukan pengecoran. Korban menderita patah tulang pergelangan tangan kiri karena tertimpa adonan semen.
    Kasus ambruknya proyek jembatan tol Trans Jawa saat ini masih diselidiki Satreskrim Polres Nganjuk. Akibat kejadian itu kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta.
    Sementara Kapolres Nganjuk AKBP M Anwar Nasir saat dikonfirmasi Surya masih meneliti penyebab ambruknya proyek jembatan tol Trans Jawa. Lokasi proyek jembatan telah dipasang police line yang akan dibuka setelah penyelidikan selesai. “Terkait penyebabnya kemungkinan kesalahan konstruksi, tapi kita masih dalami lagi,” jelasnya. (Didik Mashudi)

    Nama : Lukman
    Kelas : B1(sore)
    Npm: 13.11.106.701501.0874
    Semester : V

    1. Pastikan Anda melakukan editing terlebih dahulu sebelum artikel diposting dan bukan sekedar asal copy-paste saja. Hal ini agar artikel yang anda posting mudah dibaca dan dipahami. Lengkapi dengan referensi/pustaka dari mana berita tersebut diterbitkan.

  28. Diduga kecelakaan, pekerja proyek tewas di kampus Poltekkes

    SEMARANG – Seorang buruh bangunan ditemukan tewas saat bekerja di proyek pembangunan kampus Politeknik Kesehatan Semarang (Poltekkes) Jurusan Gizi Jalan Woltermonginsidi No 115 Pedurungan Tengah, Selasa (28/10) sore. Polisi kesulitan melakukan penyelidikan lantaran jenazah korban langsung dibawa oleh keluarganya.

    Korban diketahui bernama Suyoto (50), warga Dukuh Lengkong RT 5/ RW 6 Kelurahan Asem Rubung, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab tewasnya korban, diduga ia tewas akibat kecelakaan kerja.

    Tim Polsek Pedurungan yang mendatangi lokasi kejadian mengaku kesulitan saat melakukan identifikasi. “Jenazah korban langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga. Sehingga kami belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya korban,” tutur Kapolsek Pedurungan, AKP Hendra.

    Awalnya, sekitar pukul 14.20, anggota Polsek Pedurungan, Aiptu Dwi Imam menerima laporan tentang tewasnya korban. Ia kemudian mendatangi lokasi kejadian. “Kami masih menyelidiki penyebab kematian korban. Ini masih memeriksa saksi seorang mandor, Darman, yang mengawasi proyek di lokasi kejadian,” tandas Hendra.

    Akibat kejadian yang sempat menggemparkan warga sekitar tersebut, proses pengerjaan di proyek pembangunan di kampus Poltekkes Gizi dihentikan sementara.

    sumber : http://metrosemarang.com/diduga-kecelakaan-pekerja-proyek-tewas-di-kampus-poltekkes

    Nama : Pebriyanti
    NPM ; 13.11.106.701501.0841
    Kelas : B1

  29. KONSTRUKSI UNDERGROUND PT.FI HARUS SESUAI KAJIAN

    Jayapura, 2/12 (Jubi) – Terjadinya kecelakaan di area pertambangan PT. Freeport Idonesia, Loading Point 1 E North Underground DOZ yang mengakibatkan satu karyawan meninggal dunia dan satu lainnya terluka, Minggu, (1/12) sekitar pukul 04.00 WIT ditanggapi Komisi D DPR Papua yang membidangi pertambangan.
    Ketua Komisi D DPR Papua, Yan P Mandenas mengatakan, kecelakaan di area pertambangan PT. FI sudah kerap terjadi, untuk itu konstruksi eksploitasi di underground atau pertambangan bawah tanah harus sesuai kajian para ahli. Pihak perusahaan harus melibatkan ahli dalam perencanaan maupun pengawasan.
    “Ini kejadian yang kesekian, setelah beberapa bulan lalu ada puluhan korban. Kajian konstruksi untuk eksplorasi di bawah tanah harus sesuai rekomendasi ahli bawah tanah, agar memberikan jaminan mutu dan kwalitas. Jika terus terjadi kecelakaan yang memakan korban maka evaluasi harus dilakukan terhadap konstruksi dan hasil pengelolaan agar bisa dihitung pergeseran tanah bawaan dari waktu ke waktu karena eskplorasi,” kata Yan Mandenas, Senin (2/12).
    Menurutnya, struktur tanah yang ada di tambang bawah tanah PT. FI bukan lagi tanah asli, tapi merupkan tanah yang sudah dieskplorasi sehingga terjadi pergeseran, untuk itu harus dikaji dengan baik agar infrastruktur untuk kegiatan berikutnya tidak lagi menelan korban.
    “Jangan sampai ke depan korban lebih banyak lagi. Ini harus diperhitungkan dengan baik. Di negara maju juga kan melakukan eksplorasi di bawah tanah, tapi tidak ada korban. Sisi keselamatan karyawan harus diperhatikan. Itu penting agar mereka tenang dalam bekerja agar mereka termotivasi menyelesaikan tugas mereka. Kalau tidak demikian, masalah ini akan terus berlanjut dan PT. FI akan terus mendapat sorotan. PT. FI harus segera menyelesaikan masalah ini agar image PT. FI dalam beroperasi bisa mendapat apresiasi. Ini catatan penting bagi PT FI,” ujarnya.
    Selain itu dikatakan, perusahan juga harus memberikan kompensasi kepada keluarga korban agar mereka tidak merasa diabaikan. Meski apa yang diberikan belum tentu memuaskan keluarga korban.“Tapi minimal bisa bermanfaat bagi keluarga dan perusahaan tidak dianggap lepas tangan. Meski insiden ini tentu tidak diinginkan,” katanya.
    Sebelumnya, pihak PT. Freeport Indonesia melalui Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Daisy Primayanti lewat pesan elektroniknya ke sejumlah media mengatakan, pihak berwenang sedang melakukan investigasi guna mengetahui penyebab longsor. Selain itu menurutnya, peristiwa ini juga sudah dilaporkan langsung kepada Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.
    “Kami sudah laporkan ke Kementerian ESDM. Korban yang selamat langsung dilarikan ke RS Tembagapura untuk mendapatkan perawatan. Seluruh keluarga besar PT Freeport Indonesia menyampaikan rasa duka yang mendalam atas insiden itu dan terus memberikan doa serta dukungan untuk keluarga dari para korban,” ujarnya. (Jubi/Arjuna)

    Sumber : http://tabloidjubi.com/2013/12/02/konstruksi-underground-pt-fi-harus-sesuai-kajian/
    Nama: Sendy eki tanos
    NPM : 13.11.106.70150.0855
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

  30. Crane Ambruk di Kuningan, Dua Korban Tertimpa
    Rabu, 01 Oktober 2014, 13:29 WIB
    Editor
    Crane Ambruk di Kuningan, Dua Korban Tertimpa
    Ilustrasi/Antara

    Bisnis.com, JAKARTA — Kecelakaan kerja yang melibatkan alat berat terjadi di sebuah proyek di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan.

    Alat angkut beban berat yang dikenal dengan crane jatuh di sebuah proyek pembangunan perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, hingga menimpa dua orang, Rabu (1/10/2014).

    “Dua korban mengalami luka karena salah satu orang tertimpa,” kata Kepala Polsek Metro Setiabudi Ajun Komisaris Besar Polisi Audie Latuheru saat dihubungi di Jakarta.

    Audie menambahkan, crane ambruk tersebut juga menimpa sembilan unit sepeda motor yang parkir di sekitar lokasi kejadian.

    Audie menyebutkan kedua korban telah dibawa ke Rumah Sakit MMC Kuningan Jakarta Selatan guna mendapatkan perawatan intensif.

    Petugas kepolisian telah mengevakuasi crane yang jatuh dan berupaya melakukan olah tempat kejadian perkara.

    Selanjutnya, polisi akan menyelidiki penyebab alat pengangkut tersebut bisa jatuh dan menimpa dua orang hingga menyebabkan korban terluka.

    Sumber : http://m.bisnis.com/jakarta/read/20141001/77/261511/crane-ambruk-di-kuningan-dua-korban-tertimpa

    Nama: Lukman
    NPM : 13.11.106.701501.0874
    Kelas : B1 (sore)

  31. Tukang bangunan wafat usai terjatuh saat kerja proyek di Pluit

    Sebuah kecelakaan kerja terjadi di proyek bangunan Jalan Pluit Timur nomor 1, kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada MInggu (22/2) sore. Akibatnya seorang tukang bangunan bernama Andri Ansyah, warga Kampung Cirewed RT. 001/RW004 Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Tangerang, Banten, tewas setelah terpeleset dan jatuh dari ketinggian tujuh meter.

    Kapolsek Penjaringan, AKPB Kus Subiantoro, menceritakan rangkaian kejadian itu. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB. Saat itu, lanjut dia Andri sedang bekerja membongkar dan memasang atap bangunan.

    “Korban terpeleset sehingga jatuh dari ketinggian sekitar tujuh meter dan jatuh dengan bagian kepala membentur lantai semen,” kata Subiantoro.

    Saat ini mandor proyek, Suparman, menyaksikan kejadian itu. Tetapi, nyawa anak buahnya tidak terselamatkan lantaran mengalami luka dalam di kepala.

    “Korban muntah darah hingga meninggal dunia selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Atma Jaya,” ujar Subiantoro.

    Menurut Subiantoro, karena kejadian itu polisi langsung menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa jasad korban. mereka lantas memeriksa saksi-saksi dan meminta melakukan visum buat memastikan penyebab tewasnya Andri.

    http://m.merdeka.com/peristiwa/tukang-bangunan-wafat-usai-terjatuh-saat-kerja-proyek-di-pluit.html

    Nama : Karima Zahrah Halimah Mumtaza
    NPM : 14.11.106.701501.1381
    Kelas : B1
    Semester : V

  32. Atap Bangunan Jebol,14 Pekerja Terluka

    indosiar.com, Semarang – 14 pekerja bangunan yang tengah mengerjakan pembangunan Terminal Mangkang, Semarang, Jawa Tengah, harus dilarikan ke rumah sakit akibat terkena reruntuhan bangunan. Atap bangunan terminal tiba-tiba ambrol sehingga para pekerja tertimpa genteng dan material baja.

    14 pekerja proyek pembangunan Terminal Mangkang Semarang ini segera mendapatkan perawatan medis setiba di ruang UGD Rumah Sakit Tugu Rejo, Semarang. 14 pekerja bangunan yang semuanya berasal dari Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Jepara, Jawa Tengah ini baru saja mengalami kecelakaan kerja tertimpa atap bangunan proyek terminal yang tengah mereka kerjakan.

    4 orang diantara korban harus menjalani rawat inap karena luka yang cukup serius seperti patah tulang leher, patah tangan serta luka dibagian kepala. Kecelakaan terjadi saat belasan pekerja tengah memasang genteng diatap lantai dua bangunan utama terminal. Tanpa diduga, atap kerangka baja tiba-tiba runtuh. Mereka langsung terjatuh dari atap dengan ketinggian 20 meter dan tertimbun material bangunan.

    PT Adithya Dewata Gilang Semesta selaku pemborong proyek pembangunan terminal senilai 10 milyar rupiah yang ambruk ini menyatakan bertanggungjawab terhadap insiden kecelakan kerja tersebut dengan menanggung seluruh biaya perawatan para korban.

    Petugas Polresta Semarang Barat yang menangani insiden kecelakaan kerja ini memasang police line dilokasi proyek dan meminta keterangan sejumlah saksi. Meski pihak Pemerintah Kota Semarang menyatakan kejadian tersebut adalah musibah biasa, kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan intensif karena berdasarkan pemeriksaan sementara ada dugaan pengadaan material berupa kerangka besi dan kayu yang digunakan tak sesuai dengan bestek. (Agus Hermanto/Sup)

    Sumber : http://www.indosiar.com/fokus/atap-bangunan-jebol14-pekerja-terluka_66234.html

    Nama: Lukman
    Npm : 13.11.106.701501.0874
    Kelas : B1

  33. Pekerja tewas di gudang manhattan, polisi akan periksa ahli konstruksi
    @IRNewscom | Jakarta: PENYIDIK Polsek Metropolitan Jakarta Selatan akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli konstruksi bangunan dan kimia terkait insiden kecelakaan kerja yang menewaskan lima orang pekerja di Gedung Manhattan Square Cilandak.

    “Keterangan saksi ahli diperlukan terkait proses pembanguannya, bahan bagunan yang digunakan hingga pembangunan lubang pembuangan air limbah,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Selasa (19/2).

    Rikwanto mengatakan penyidik kepolisian juga akan meminta penjelasan saksi ahli mengenai standar keselamatan kerja bagi pekerja bangunan.

    Rikwanto menuturkan saksi ahli akan diminta keterangan seputar kontruksi bangunan termasuk ahli kimia untuk menjelaskan keberadaan lubang pembuangan (septic tank) yang diduga terdapat gas beracun.

    Saat ini, petugas kepolisian masih menunggu hasil penelitian Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri yang menganalisa kandungan sampel genangan air, udara dan gas yang diambil dari lubang lokasi kejadian.

    Sebelumnya, lima pekerja tewas dan dua orang lainnya kritis diduga akibat menghirup gas beracun di Lantai Basement 2 Gedung Manhattan Square Jalan TB Simatupang Kavling 1-S, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Selasa (12/2).

    Peristiwa tersebut menewaskan lima orang pekerja yang salah satu korbannya diidentifikasi bernama Cecep Cahyana (29) asal Kampung Copas RT 02/01 Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, dan Joko, Jimjim, M Saiku, serta Ahmad Samsudin.

    Sementara itu, sebanyak dua orang yang kritis, yakni Masudi (27) asal Jawa Tengah dan Sutaryo alias Haerudin (37) asal Jawa Timur menjalani perawatan di RS Mintoharjo

    Sumber Berita: http://www.indonesiarayanews.com
    http://indonesiarayanews.com#ixzz3mGNRzpcJ
    Nama: Eka fajar bahari
    NPM : 13.11.106.70150.0834
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

  34. Assalaamu’alaikum,

    Dear Pak Erwin,

    Please find below one of article about occupational incident in construction from TEMPO.CO.

    Empat Pekerja Tertimbun Material Bangunan Hotel

    Selasa, 08 Januari 2013 | 14:58 WIB

    TEMPO.CO, Yogyakarta – Sebanyak empat buruh tertimbun material bangunan proyek Hotel All Star di Jalan Dagen No 60, Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta, Selasa, 8 Januari 2013.

    Kapolsek Gedongtengen Kompol Cahyo Wicaksono mengatakan, dari hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara, sebanyak empat buruh Hotel All Star tertimpa material bangunan dan tanah. Sebanyak empat pekerja mengalami kecelakaan kerja sekitar pukul 09.00 WIB.

    Cahyo menjelaskan bahwa kejadian terjadi sesaat setelah empat pekerja mengeruk tanah di basement. Tanah yang diratakan kemudian longsor selebar 1-2 meter. ” Di bagian atas basement ada besi untuk cor menimpa pekerja,” kata dia di Polsek Gedongtengen, Yogyakarta,

    Menurut dia, keempat korban saat itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Sebanyak tiga korban buruh perempuan dan satu korban buruh laki-laki merupakan warga Kelurahan Selopamioro, Kabupaten Bantul. Mereka luka berat dan ringan.

    Dua korban yang luka berat dan dirawat di RS Panti Rapih adalah Triyadi, 30 tahun, dan Yantini. Kaki kanan Triyadi tidak bisa digerakkan dan Yantini mengalami luka dan bengkak. Adapun dua korban luka ringan adalah Pariyah, 55 tahun dan Kustinah, 26 tahun. Tangan kanan Pariyah luka lecet dan kaki kiri Kustinah bengkak.

    Menurut Cahyo, hasil penyelidikan menunjukkan kasus itu murni kecelakaan kerja. Petugas polsek telah memeriksa mandor dan pengawas proyek bangunan. Saksi mata Ipung Purwandari, mengatakan empat korban tertimbun tanah, batu, dan besi sekitar pukul 09.00 WIB. Sebanyak empat buruh itu tertimbun material bangunan saat bekerja di lantai bawah. “Evakuasi korban berlangsung selama setengah jam. Buruh lain dan warga sekitar langsung menolong mereka,” kata dia di Jalan Dagen.

    Ipung memperkirakan empat buruh tertimbun material bangunan sekitar 5 menit. Setelah evakuasi, korban yang merupakan warga Kelurahan Selopamioro, Bantul, dibawa petugas Polsek Gedongtengen ke Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

    Saksi mata itu merupakan pemilik Hotel Permata, yang bersebelahan dengan jarak satu rumah dengan Hotel All Star. Ia melihat empat korban itu luka parah. “Korban luka berat. Ada yang patah tulang,” kata Ipung.

    Kabid Pelayanan Dinas Perizinan, Golkar Made Yulianto, mengatakan pihaknya akan mengirim tim ke lokasi kejadian untuk memastikan standar konstruksi bangunan hotel. “Konstruksi bangunan dilihat sesuai standar nasional tidak. Contohnya gambar teknis, ukuran besi, dan material lain,” kata dia.

    Menurut dia, kecelakaan kerja bisa diminimalisasi jika sebuah proyek bangunan memiliki perencanaan konstruksi sesuai standar nasional. “Kami akan periksa jadi belum bisa simpulkan. Kalau ada kesalahandalam perencanaan konstruksi IMB bisa dicabut kalau tidak sesuai standar nasional,” katanya.

    Ia mengatakan Dinas Perizinan telah mengeluarkan Izin Membangun Bangun Bangunan (IMBB) hotel lima lantai itu. Hotel All Star terdaftar di Dinas Perizinan dengan Nomor 0892/GT/2012_6148/01 tertanggal 5 September 2012. Hotel itu milik pengusaha bernama Surya Hartono, yang tinggal di Jalan Gajahmada No 60.

    Sumber Pustaka/referensi: http://nasional.tempo.co/read/news/2013/01/08/058452860/empat-pekerja-tertimbun-material-bangunan-hotel

    Nama : Dwitiya Darmayanti
    NPM : 14.11.106.701501.1420
    Semester : V (Lima)
    Kelas : B1 (Sore)

  35. Pria terkubur hidup-hidup tanah galian RS Siloam
    Reporter : Arbi Sumandoyo | Jumat, 19 Oktober 2012 16:11

    Nyawa Zainudin alias Yudi (25) tidak tertolong akibat tertimbun reruntuhan galian tanah proyek pembangunan Rumah Sakit Siloam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, siang tadi. Pekerja itu tewas setelah dilarikan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

    “Tadi masih hidup, dalam kondisi kritis. Tapi setelah sempat dibawa ke IGD RS Fatmawati, nyawanya ternyata tak tertolong,” kata Kapolsek Cilandak, Kompol Nuredy, Jumat (19/10).

    Nuredy menjelaskan, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi. Saat itu, korban bersama tiga rekannya ditugaskan memasang coran besi beton di dasar galian yang berketinggian 6-8 meter di atas permukaan tanah. Namun tiba-tiba, dinding tanah yang di atasnya ditumpuki galian langsung ambrol.

    Tiga orang pekerja berhasil menyelamatkan diri dalam insiden itu. Namun nahas bagi Yudi, saat hendak menyelamatkan diri, kakinya tersangkut besi beton dan langsung terjatuh dan tertimbun longsoran tanah.

    “Tiga temannya berhasil lari menyelamatkan diri. Sedangkan, korban saat lari kakinya tersangkut besi beton dan terjatuh. Korban akhirnya tertimbun runtuhan tanah,” papar Nuredy.

    Petugas yang datang ke lokasi kejadian, kemudian mengevakuasi korban dan membawanya ke RS Fatmawati. Namun nahas, setelah menjalani perawatan Yudi akhirnya tewas.

    Nuredy mengatakan kejadian ini tidak bisa langsung dianggap sebagai kecelakaan kerja biasa. Unsur kesengajaan atau pun keteledoran manusia akan diselidiki.

    “Kita akan tetap lakukan pemeriksaan. Tiga saksi telah kita bawa untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” kata dia.

    sumber pustaka : http://www.merdeka.com/peristiwa/pria-terkubur-hidup-hidup-galian-rs-siloam.html

    Nama : Jenny Agnesia Dumanaw
    kelas : B1
    Semester : V
    Npm : 13.11.106.701501.0861

  36. Tersengat listrik saat bangun ruko, Deni terpelanting & gosong

    Reporter : Parwito

    Selasa, 28 Oktober 2014 14:22

    Nahas nasib Deni (25) warga Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal yang harus kritis lantaran tersengat arus listrik tegangan tinggi saat sedang membangun ruko di Jalan Raya Kutoharjo-Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (28/10).

    Akibat kejadian tersebut, selain korban terpelanting dari atap setinggi kurang lebih 100 meter, korban juga mengalami luka bakar hampir 90 persen yang mengakibatkan kondisinya saat ini kritis. Akibat kejadian tersebut, proses pembangunan ruko yang telah berlangsung selama beberapa minggu ini secara tiba-tiba langsung berhenti.

    Menurut saksi mata yang tidak lain rekan kerja korban, Suwandi, saat kejadian korban hendak membawa adukan semen ke atap guna menambah dinding atap. Namun, saat naik ke atap, tangan korban memegang satu kabel yang tidak bermuatan listrik.

    “Namun saat dia berdiri, kepalanya menyentuh kabel yang bertegangan listrik sehingga korban terpental dan nyangkut di kabel listrik lainya yang teraliri listrik bertegangan tinggi tersebut,” paparnya.

    Usai kejadian, korban kemudian diselamatkan temannya secara bersama-sama untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Suwondo Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

    “Saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Soewondo Kendal korban dalam kondisi gosong karena mengalami luka bakar hampir 90 persen,” paparnya.

    Kapolsek Kaliwungu AKP Ujang Syamsudin saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tersebut. “Diduga korban tidak mengetahui di atas kepalanya melintang kabel listrik bertegangan tinggi. Saat korban berdiri kepalanya menyentuh kabel listrik dan korban gosong,” ucapnya.

    Polisi yang datang ke lokasi usai kejadian langsung melakukan pemeriksaan sejumlah saksi mata untuk mengetahui penyebab kejadian. Polisi juga langsung memasang police line (garis polisi) untuk memudahkan proses pemeriksaan dan penyidikan kasus tersebut.

    Saat ini, korban Deni yang dalam kondisi kritis masih mendapatkan proses perawatan secara intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) RSU Soewondo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kasus ini sampai saat ini masih dalam proses penyidikan Polres Kendal, Jawa Tengah.

    referensi : http://www.merdeka.com/peristiwa/tersengat-listrik-saat-bangun-ruko-deni-terpelanting-gosong.html

    Nama : Alfian Abdul Kamid.K
    Kelas : B1
    Semester : V
    Npm : 13.11.106.701501.0861

  37. Empat Pekerja Tertimbun Material Bangunan Hotel
    TEMPO.CO, Yogyakarta – Sebanyak empat buruh tertimbun material bangunan proyek Hotel All Star di Jalan Dagen No 60, Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta, Selasa, 8 Januari 2013.
    Kapolsek Gedongtengen Kompol Cahyo Wicaksono mengatakan, dari hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara, sebanyak empat buruh Hotel All Star tertimpa material bangunan dan tanah. Sebanyak empat pekerja mengalami kecelakaan kerja sekitar pukul 09.00 WIB.
    Cahyo menjelaskan bahwa kejadian terjadi sesaat setelah empat pekerja mengeruk tanah dibasement. Tanah yang diratakan kemudian longsor selebar 1-2 meter. ” Di bagian atas basementada besi untuk cor menimpa pekerja,” kata dia di Polsek Gedongtengen, Yogyakarta,
    Menurut dia, keempat korban saat itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Sebanyak tiga korban buruh perempuan dan satu korban buruh laki-laki merupakan warga Kelurahan Selopamioro, Kabupaten Bantul. Mereka luka berat dan ringan.
    Dua korban yang luka berat dan dirawat di RS Panti Rapih adalah Triyadi, 30 tahun, dan Yantini. Kaki kanan Triyadi tidak bisa digerakkan dan Yantini mengalami luka dan bengkak. Adapun dua korban luka ringan adalah Pariyah, 55 tahun dan Kustinah, 26 tahun. Tangan kanan Pariyah luka lecet dan kaki kiri Kustinah bengkak.
    Menurut Cahyo, hasil penyelidikan menunjukkan kasus itu murni kecelakaan kerja. Petugas polsek telah memeriksa mandor dan pengawas proyek bangunan. Saksi mata Ipung Purwandari, mengatakan empat korban tertimbun tanah, batu, dan besi sekitar pukul 09.00 WIB. Sebanyak empat buruh itu tertimbun material bangunan saat bekerja di lantai bawah. “Evakuasi korban berlangsung selama setengah jam. Buruh lain dan warga sekitar langsung menolong mereka,” kata dia di Jalan Dagen.
    Ipung memperkirakan empat buruh tertimbun material bangunan sekitar 5 menit. Setelah evakuasi, korban yang merupakan warga Kelurahan Selopamioro, Bantul, dibawa petugas Polsek Gedongtengen ke Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.
    Saksi mata itu merupakan pemilik Hotel Permata, yang bersebelahan dengan jarak satu rumah dengan Hotel All Star. Ia melihat empat korban itu luka parah. “Korban luka berat. Ada yang patah tulang,” kata Ipung.
    Kabid Pelayanan Dinas Perizinan, Golkar Made Yulianto, mengatakan pihaknya akan mengirim tim ke lokasi kejadian untuk memastikan standar konstruksi bangunan hotel. “Konstruksi bangunan dilihat sesuai standar nasional tidak. Contohnya gambar teknis, ukuran besi, dan material lain,” kata dia.
    Menurut dia, kecelakaan kerja bisa diminimalisasi jika sebuah proyek bangunan memiliki perencanaan konstruksi sesuai standar nasional. “Kami akan periksa jadi belum bisa simpulkan. Kalau ada kesalahandalam perencanaan konstruksi IMB bisa dicabut kalau tidak sesuai standar nasional,” katanya.
    Ia mengatakan Dinas Perizinan telah mengeluarkan Izin Membangun Bangun Bangunan (IMBB) hotel lima lantai itu. Hotel All Star terdaftar di Dinas Perizinan dengan Nomor 0892/GT/2012_6148/01 tertanggal 5 September 2012. Hotel itu milik pengusaha bernama Surya Hartono, yang tinggal di Jalan Gajahmada No 60.
    http://nasional.tempo.co/read/news/2013/01/08/058452860/empat-pekerja-tertimbun-material-bangunan-hotel
    Nama : Annisa
    Kelas : B1 – Sore
    Semester : V – Lima
    NPM : 13.11.106.701501.0862
    Maaf pak terposting dua kali karena postingan yang pertama, tidak tercantum nama.

  38. KEDIRI – Dua pekerja bangunan tewas dan satu luka parah akibat tertimpa tembok saat merenovasi sebuah hotel di Jalan Yos Sudarso, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (21/5/2015). Kecelakaan kerja ini  diduga akibat bangunan yang sudah tua dan tembok bangunan tidak ada kerangkanya.
     
    Dua pekerja bangunan korban kecelakaan kerja masing-masing bernama Adi Wijaya (23), asal Kelurahan Gayam dan Giyanto, asal Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Keduanya tertimpa tembok. Karena mengalami luka parah di bagian kepala, keduanya tewas.

    Selain mengakibatkan dua pekerja meninggal dunia, satu pekerja bernama Masmudi, warga Desa Banyakan, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, mengalami patah kaki sebelah kanan dan luka terbuka akibat tertimpa runtuhan tembok.
     
    Wiji, teman korban mengatakan, sebelumnya empat pekerja akan melakukan pengecoran di bagian depan hotel. “Tiba-tiba terdengar suara gaduh. Saya mendapati ketiga korban tertimpa tembok,” kata Wiji, Kamis (21/5/2015).

    Hingga saat ini, kedua korban meninggal masih disemayamkan di Kamar Mayat RSUD Gambiran. Korban luka masih menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IDG) Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri.

    (zik)

    source: http://daerah.sindonews.com/read/1003721/23/dua-pekerja-bangunan-tewas-tertimpa-tembok-hotel-di-kediri-1432191963

    Nama : Annisa
    NPM : 13.11.106.701051.0862
    Semester : V (Lima)
    Kelas : B1 (Sore)

  39. JATUH DARI LANTAI DUA, BURUH BANGUNAN TEWAS MENGENASKAN

    PEKANBARU – Kecelakaan kerja dialami buruh bangunan bernama Dedi (35) warga Desa Pintu Gobang Kari Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing, Riau. Korban terjatuh dari lantai 2 dengan kondisi kepala pecah.

    Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo menyebutkan korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong.

    “Korban merupakan seorang tukang bangunan. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB,” kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Sabtu, (12/9/2015).
     
    Guntur mengungkapkan, saat itu korban sedang bekerja mengecat fi lantai 2 sebuah ruko di Jalan Khairudin Nasution Kelurahan Pasar Taluk milik Andi Efendi (53).

    Kemudian saat turun, Dedi yang tidak menggunakan pengamanan kerja terpeleset. Karena saat itu korban hanya menginjak les dinding ruko. Tidak ayal tubuhnya langsung meluncur ke bawah. Nahasnya, saat terjatuh, kepalanya dulu menbentur lantai.

    Tak ayal, kepala korban langsung pecah. Melihat hal itu teman-teman satu kerja langsung memberikan pertolongan. Korban kemudian dilarikan ke ke Klinik Kuantan Medika di Kuansing.

    “Namun karena kondisinya parah, korban terpaksa dilarikan ke RSUD Taluk Kuantan. Waktu sampai sana, nyawa korban sudah tidak tertolong,” pungkasnya.

    Narasumber: http://daerah.sindonews.com/read/1043942/174/jatuh-dari-lantai-dua-buruh-bangunan-tewas-mengenaskan-1442064098

    Nama : Reza Fahlevi
    NPM : 13.11.106.701501.1179
    Kelas : B1 (Sore)
    Semester : V (Lima)

  40. Jatuh Dari Lantai 20 Apartemen Panghegar, Agus Tewas Seketika

    Baban Gandapurnama – detikHealth

    Rabu, 23/03/2011 20:37 WIB

    Bandung, Agus iding (35), tewas seketika setelah jatuh dari lantai 20 proyek pembangunan Grand Royal Panghegar Apartement, sekitar pukul 14.15 WIB, Rabu (23/3/2011). Jenazah pekerja proyek itu langsung dibawa ke RS Bungsu, Jalan Veteran.

    Sebelum kejadian, Agus dan rekan kerjanya, Leman Nugraha (25), sedang mengecek lift ke lantai 20 bangunan tersebut. Agus ini bekerja sebagai mekanik leader konstruksi lift.

    “Saat itu pintu lift dalam keadaan tertutup. Almarhum membuka pintu itu menggunakan tangan, dia masuk dan pintu tiba-tiba pintu menutup. Ternyata pas dibuka melompong, enggak ada boks liftnya,” kata Leman ditemui di RS Bungsu.

    Diketahui, kata dia, boks lift berada di lantai bawah. “Biasanya juga lift passenger itu setiap hari ada di lantai 20. Tapi tadi di bawah,” ujarnya.

    Leman menambahkan, Agus tewas seketika di lokasi kejadian. Lalu jenazahnya diboyong ke RS Bungsu, “Kondisinya mulut berdarah, tubuh bengkak dan kaki patah,” ungkapnya.

    Korban merupakan warga Jalan Cikuda, RT 2 RW 11, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Dia sudah bekerja di proyek Apartemen Panghegar sejak Maret 2010 lalu.

    Sementara itu, pihak keluarga korban mengaku diberitahu pihak perusahaan dua jam setelah peristiwa tersebut. “Tadi dikasih tahu jam empat. Kalau kejadiannya enggak tahu. Tapi dibilang jatuh,” ujar Dadang dari pihak keluarga korban saat ditemui di RS Bungsu.

    Pantauan detikbandung, sejumlah polisi yang diberi tahu oleh RS Bungsu sekitar pukul 17.30 WIB, langsung mengidentifikasi data diri korban. Usai meminta keterangan keluarga korban dan rekan kerja, polisi meninggalkan RS Bungsu sekitar pukul 19.30 WIB. Sementara jasad korban dibawa keluarga sekitar pukul 20.00 WIB.

    Pihak proyek yang ditemui di lokasi kejasian enggan berkomentar soal kasus ini. Enggak tahu. No comment,” ujar seorang petugas proyek saat wartawan meminta
    konnfirmasi.

    Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Tubagus Ade Hidayat membenarkan kejadian tersebut. “Kami masih menyelidikinya. Sejumlah saksi kami minta keterangan,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan via ponsel.

    Sementara itu dihubungi secara terpisah PR Panghegar Restina Setiawan mengaku belum mendapat konfirmasi soal peristiwa itu. “Belum ada konfirmasi apa-apa, saya tadi pulang duluan. Jadi belum bisa ngomong apa-apa. Mungkin besok saya bisa kasih keterangan,” ujarnya.

    Referensi : http://health.detik.com/read/2011/03/23/203738/1599900/486/
    http://www.bandung.detik.com

    Nama : Septino Eklesia Wangania

    Kelas : B1

    Semester : 5

    NPM : 13.11.106.701501.1155

  41. 4 Pekerja Terjatuh dari Tiang Besi Proyek Konstruksi di Medan (dtc)
    Senin, 25 Agustus 2014 | 15:43

    detikNews – Medan, Empat orang pekerja terluka dalam kecelakaan kerja yang terjadi di proyek konstruksi di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Para korban segera dibawa ke rumah sakit setempat.

    Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, Senin (25/8/2014). Saat kejadian para korban sedang memasang konstruksi besi yang berada di sisi kanan areal yang berada di Jalan Putri Hijau, Medan. Tiba-tiba terdengar ledakan yang diduga bersumber dari trafo listrik.

    Salah seorang saksi mata mata kejadian, Redi (23) menyatakan, saat kejadian dia berada di gedung sebelah. Begitu mendengar ledakan dia melihat ada empat pekerja yang terjatuh dari tiang besi yang sedang dipasang tersebut.

    “Ledakannya satu kali saja, tapi kuat. Ada empat orang yang jatuh. Dua orang jatuh telungkup dan berhimpitan di bawah, tidak bergerak. Dua lagi, jatuh dan wajahnya berdarah,” kata Redi.

    Para korban segera dibawa ke RS Putri Hijau yang berada tak jauh dari lokasi, dan pekerjaan konstruksi di lokasi yang nahas itu dihentikan sementara. Material yang bersumber dari ledakan itu juga menyebabkan pecahnya kaca belakang mobil Avanza nomor polisi BK 1070 MO yang parkir di Capital Building.

    Polisi dari Sektor Medan Barat sudah berada di lokasi untuk melakukan penyelidikan. Pihak manajemen properti di lokasi belum memberikan keterangan terkait insiden ini, sementara sekuriti tidak mengizinkan pekerja media mendekat ke lokasi kejadian.

    Proyek pembangunan dimulai sejak Februari 2014 lalu. Di lahan bekas pusat perbelanjaan Deli Plaza itu akan dibangun hunian berupa kondominium, apartemen, serta perkantoran dan pusat perbelanjaan. (rul)

    Referensi: http://news.analisadaily.com/read/4-pekerja-terjatuh-dari-tiang-besi-proyek-konstruksi-di-medan/57844/2014/08/25

    Nama : Diana
    Kelas : B1
    Semester : V (Lima)
    Npm : 13.11.106.701501.0872

  42. TEMPO.CO, Jakarta – Pekerja bangunan yang tewas tertimpa crane sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Fatmawati sekitar pukul 20.40 WIB. Kedua pekerja tersebut, yaitu Jalil, 45 tahun, dan Leman (50) terjepit alat bangunan tersebut.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Hermawan mengatakan, satu pekerja di proyek Apartemen Green Lake View masih terjebak di atas alat berat, tower crane. “Satu korban meninggal masih terjebak di atas,” ujarnya ketika dihubungi Ahad 13 Januari 2013.
    Salah satu pekerja yang selamat, Asep (30) mengatakan, salah satu korban yang tewas mengalami luka di bagian dada. “Dadanya terkena besi,” ucap Asep, Ahad 13 Januari 2013. Ia menambahkan, kecelakaan kerja itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
    Asep yang bekerja di bagian angkut kayu menduga terjadi kelebihan beban pada bagian belakang crane. “Posisinya jadi melengkung. Patah dan balok yang terbuat dari beton langsung jatuh,” katanya.
    Saat patahan terjadi itulah, tiga orang pekerja berada di bawah crane. Asep sendiri mengaku tidak menggunakan pengaman saat bekerja. Di lapangan, apartemen Green View Lake baru berdiri dua lantai. Pada lantai ketiga baru berdiri tiang-tiang yang belum sempurna.
    Sementara lantai ke satu dan kedua masih dipadati besi-besi stegger dan kayu. Tepat disisi bangunan sebuah crane berwarna biru terlihat patah pada bagian belakang. Susunan balok beton terlihat jatuh berantakan. Panjang crane pada bagian bawah sekitar 15 meter. Sementara tinggi crane sekitar 20 meter.
    Sumber : http://metro.tempo.co/read/news/2013/01/13/064454112/korban-crane-patah-berhasil-dievakuasi
    Nama : Rima Nur Zain
    NPM : 13.11.106.701501.0846
    Kelas : B1-D4K3(sore)
    Semester V

    1. Rima, harap ganti artikel ini karena kasus serupa sudah diposting oleh Chaidir Setiawan. Disarankan untuk memeriksa terlebih dahulu dari posting-posting artikel rekan-rekan yang sudah ada agar tidak memiliki kesamaan kasus.

  43. Crane Proyek PLTA Rebah, Satu Tewas

    Seorang operator alat berat yang sedang bekerja di lokasi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan 1 dan 2 di Kampung Burni Bius Baru, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, Senin (21/9) sekira pukul 08.00 WIB, tewas tertimpa besi pancing pengait crane (penderek). Seorang pekerja lainnya mengalami luka-luka akibat kejadian itu.

    Korban tewas yang belakangan diketahui bernama Benersah (60), warga Burni Telong, Kampung Pante Raya, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah itu, merupakan operator alat berat yang bekerja pada perusahaan Hyundai, rekanan proyek pembangunan PLTA Peusangan 1 dan 2. Sedangkan korban yang luka-luka, Rahmat, merupakan warga Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah.

    Berdasarkan kesaksian warga, musibah yang menimpa operator alat berat itu terjadi ketika aktivitas pekerjaan baru dimulai. Pada saat kejadian, korban sedang memindahkan mesin genset menggunakan crane. “Pas korban turun untuk mengecek crane yang macet, tiba-tiba besi crane rebah dam pancing pengait yang terbuat dari besi menimpa korban,” ujar seorang saksi mata, warga setempat.

    Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun Serambi, begitu kejadian korban dilarikan ke Puskesmas Silih Nara, sebelum akhirnya dilarikan ke RSU Datu Beru, Takengon. Namun, nyawa korban tak tertolong. Jenazah korban langsung dibawa ke kediamannya di Burni Telong, Kampung Pante Raya, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.

    “Kami menduga, korban meninggal sudah sejak di lokasi karena melihat jasadnya yang sudah kaku,” tambah saksi mata. Manager UPK PLTA Peusangan 1 dan 2, Octavianus Duha, ketika ditanyai Serambi tentang insiden itu Senin (21/9) petang membenarkan adanya kecelakaan kerja yang dialami salah seorang operator alat berat milik Hyundai. “Memang benar ada kejadian itu. Saya juga baru pulang dari rumah duka di Pante Raya, Bener Meriah,” kata Octavianus.

    Kronologi peristiwa yang disampaikan Octavianus tak jauh beda dengan keterangan sejumlah saksi mata. Menurutnya, insiden meninggalnya operator alat berat itu terjadi saat korban memindahkan mesin genset menggunakan truk crane. Namun, ketika dilakukan pemindahan mesin genset tiba-tiba crane macet dan korban turun untuk mengecek. “Untuk kronologi kejadiannya saya juga belum tahu persis. Tapi setelah kejadian, di lokasi sudah dipasangi garis polisi,” jelasnya.

    Ketika disinggung tentang standar keselamatan kerja, Octavianus menjelaskan, pihaknya bersama sejumlah perusahaan yang mengerjakan pembangunan Proyek PLTA Pesangan 1 dan 2, sudah komit untuk mengutamakan keselamatan para pekerja. Bahkan, safety patrol (patroli keselamatan) rutin dilakukan. “Kita sangat memperhatikan keselamatan bagi para pekerja. Bila ada yang tidak pakai helm saja sedang bekerja, pasti kena teguran,” tegasnya.

    Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, KCP Aceh Tengah, Fadli Maulana, kepada Serambi, Senin (21/9) mengatakan, korban meninggal karena kecelakaan kerja akan mendapat santunan dari BPJS Ketenagakerjaan. “Setelah perusahaan melengkapi semua administrasi yang dibutuhkan, santunannya akan kita berikan kepada ahli waris,” kata Fadli Maulana.

    Santunan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan untuk ahli waris sebesar 48 kali gaji yang diterima korban. Termasuk, uang kubur sebesar Rp 3 juta. Apabila masih ada anak korban yang masih sekolah akan diberikan biaya pendidikan Rp 12 juta. “Besaran gaji korban yang dilaporkan perusahaan sekira Rp 7,5 juta per bulan. Jika dikalikan 48 bulan, jadi ahli waris akan menerima santunan sekitar Rp 360 juta,” sebut Fadli.

    sumber : http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/3747/Crane-Proyek-PLTA-Rebah,-Satu-Tewas.html

    Nama : Rima Nur Zain
    NPM : 13.11.106.701501.0846
    Kelas : B1-D4K3(sore)
    Semester V

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.