[1509291] Tugas K3 Konstruksi (T2)

Kepada Mahasiswa Semester V Kelas B1 (Sore), 

Berdasarkan tugas 1 terdahulu yang telah Anda kerjakan, buatlah analisis kecelakaan kerja konstruksi tersebut dengan uraian sebagai berikut di bawah ini.

  1. Kronologis. (Ceritakanlah urutan kejadian – sequence of event – kecelakaan kerja konstruksi tersebut).
  2. Analisis penyebab langsung. (Buatlah analisis anda perihal kecelakaan kerja konstruksi tersebut yang memberikan konstribusi secara langsung terhadap kecelakaan kerja).
  3. Analisis penyebab tak langsung. (Buatlah analisis Anda terhadap faktor-faktor yang muncul dan memberikan kontribusi secara tidak langsung terhadap kecelakaan kerja tersebut, misalnya faktor alat dan peralatan, faktor lingkungan, faktor beban kerja, faktor keterampilan dan pendidikan, dan sebagainya).
  4. Rekomendasi. (Buatlah saran-saran Anda untuk upaya perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali).

Jangan lupa cantumkan Nama, NIM, Semester, dan Kelas Anda di akhir tulisan.

Posting Tugas Anda ini dengan cara mengklik “Comments” pada bagian bawah judul diatas, lalu ketik tugas Anda pada kotak “Leave a Reply“, selanjutnya masukkan alamat e-mail dan nama Anda pada kotak yang disediakan, dan terakhir jangan lupa klik “POST COMMENT”.

Batas akhir posting adalah:

  • Hari Selasa, tanggal 29 September 2015 pukul 24:00 wita.

Lewat waktu tersebut maka tugas Anda TIDAK akan mendapat approval untuk dimuat pada website ini dan dianggap TIDAK mengerjakan tugas. Posting hanya akan tampil setelah mendapatkan persetujuan terlebih dulu dari Dosen Pengampu, sehingga Mahasiswa tidak perlu memposting berulang kali untuk tugas yang sama.

Tugas yang anda kerjakan TIDAK boleh sama antara satu mahasiswa dengan mahasiswa yang lain dalam kelas yang sama.

Selamat mengerjakan tugas.

59 thoughts on “[1509291] Tugas K3 Konstruksi (T2)

  1. Dua Pekerja Tewas Tertimpa Paku Bumi

    SEMARANG – Kecelakaan kerja terjadi saat pembangunan Gedung Pelayanan Komprehensif Rumah Sakit Jiwa Daerah Amino Gondohutomo, Jalan Brigjen Sudiarto, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Dua pekerja yang sedang tidur tewas tertimpa paku bumi.

    Insiden terjadi Kamis (10/9/2015) sekira pukul 21.00. Dua korban tersebut adalah Suramin (55) ,warga Singorojo, Kabupaten Kendal dan Heri (25), warga Desa Kaliwungu, Kabupaten Temanggung. Saksi, Supoyono (30), menyebut paku bumi saat itu diangkut crane yang dioperasikan Mukmin. Paku bumi yang jatuh adalah paku kelima. Sebelumnya, empat yang pertama sudah dipindahkan.

    “Crane oleng, terbalik ke kanan,” kata dia. Saat jatuh, paku bumi menimpa bedeng tempat para korban istirahat. Keduanya tewas seketika di lokasi. Di dalam bedeng, ada satu pekerja bernama Agus yang juga sedang istirahat. Beruntung, dia hanya luka di kepala. Sebab, Agus hanya tertimpa reruntuhan bedeng dari triplek dan atap asbes.
    Evakuasi para korban baru berhasil dua jam kemudian, setelah didatangkan lagi satu unit crane untuk mengangkatnya. Dua jenazah dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang.

    Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Sugiarto menyebut insiden itu sebagai kecelakaan kerja.
    “Masih pemeriksaan saksi-saksi, belum (penetapan) tersangka,” katanya saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Jumat (11/9/2015).

    Referensi : http://daerah.sindonews.com/read/1043264/22/dua-pekerja-tewas-tertimpa-paku-bumi-1441940065

    1. Kronologis Kejadian
    Pada hari Kamis (10/9/2015) sekira pukul 21.00, terjadi Kecelakaan kerja saat pembangunan Gedung Pelayanan Komprehensif Rumah Sakit Jiwa Daerah Amino Gondohutomo, Jalan Brigjen Sudiarto, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Dua pekerja yang sedang tidur tewas tertimpa paku bumi. Dua korban tersebut adalah Suramin (55) ,warga Singorojo, Kabupaten Kendal dan Heri (25), warga Desa Kaliwungu, Kabupaten Temanggung. Saksi, Supoyono (30), menyebut paku bumi saat itu diangkut crane yang dioperasikan Mukmin. Paku bumi yang jatuh adalah paku kelima. Sebelumnya, empat yang pertama sudah dipindahkan.

    2. Analisis penyebab langsung
    – Kesalahan konstruksi yang menyebabkan paku bumi jatuh
    – Kondisi tanah yang kemungkinan tidak rata

    3. Analisis penyebab tidak langsung
    – Bekerja tanpa prosedur yang membiarkan para pekerja beristirahat/tidur didekat tahap pengerjaan paku bumi tersebut.
    – Tidak adanya pemberitahuan sebelum pekerjannya dimulai dimana jarak amannya tempat berkumpul
    – Kurangnya pengawasan dari pihak K3

    4. Rekomendasi
    – Memberikan para pekerja tempat beristrahat yang aman
    – Melakukan pengecekan terlebih dahulu pada material yang akan dipasang
    – Harus adanyanya safetyman
    – Melakukan safety briefing sebelum pekerjaan dimulai, agar para pekerja tahu bagaimana kondisi serta resiko yang berada pada area tempat kerja
    – Para pekerja wajib menggunakan alat pelindung diri yang standar

    Nama : Adri ponco wibowo
    Kelas : B1
    Semester : 5
    NIM: 13.11.106.701501.0863

  2. Konstruksi Baja Pabrik Buku Kiky Ambruk, 1 Tewas, 9 Luka

    Solopos.com, BOYOLALI — Konstruksi baja perluasan pabrik buku PT Solo Murni (Kiky Creative Product Inc.) di tepi jalur jalan Solo-Semarang, Bangak, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah ambruk, Rabu (7/1/2015) sore. Seorang pekerja pembangunan tewas mengenaskan dalam kecelakaan kerja Boyolali itu, sementara sembilan lainnya terluka.
    Konstruksi rangka bangunan berbahan baja itu ambruk menimpa 10 pekerja yang sedang bekerja di lokasi pengembangan pabrik tersebut. Seorang di antara mereka, Jali, 40, warga Sumber, Solo, tewas dalam kecelakaan kerja Boyolali itu akibat luka di kepala. Sementara itu, lima pekerja lainnya luka berat dan empat luka ringan.
    Begitu kecelakaan kerja Boyolali terjadi, korban langsung dilarikan ke RSUD Banyudono. Selanjutnya, sejumlah korban dengan kondisi cukup parah dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Solo, Jogja, dan Kartasura, Sukoharjo.
    Berdasarkan data yang diterima Solopos.com di RSUD Banyudono, korban luka berat adalah Widodo, 22; Ngadiman, 32 (keduanya warga Kebakkramat Karanganyar dan dirujuk ke RSU Karima Utama); Mulyadi, 40, warga Bangak Banyudono; Rudi,35, warga Kebakkramat (keduanya dirujuk ke RS Bethesda Jogja), dan Purwanto, 28, yang dirujuk ke RS Kasih Ibu.

    Angin Kencang

    Sedangkan dari pekerja pabrik, kata Parwanto, diketahui angin bertiup kencang saat insiden berlangsung. “Tapi belum bisa kami simpulkan penyebabnya. Apakah murni musibah akibat angin kencang, kuda-kudanya yang kurang pas, penyangga konstruksi yang belum kering, atau penyebab lain? Kami belum tahu,” jelas dia.
    Semua korban luka berat mengalami patah tulang. Ada di antara mereka yang patah tulang terbuka, ada pula yang patah tulang tertutup.
    “Ada yang di bagian paha, kaki, tangan, ada yang trauma di bagian wajah dan hidung, serta ada juga yang pendarahan perut,” ungkap Neovita, dokter di RSUD Banyudono yang menangani para korban.
    Dia menjelaskan korban meninggal dunia bernama Jali mengalami luka parah pada bagian kepala. Sedangkan korban luka ringan adalah Sukamto, 35; Satiyo, 35; Feri, 35 (ketiganya warga Kebakkramat), dan Suripto, 35, warga Purwodadi. Para korban luka ringan tetap dirawat di RSUD Banyudono

    Referensi: http://www.solopos.com/2015/01/07/kecelakaan-kerja-boyolali-konstruksi-baja-pabrik-buku-kiky-ambruk-1-tewas-9-luka-2-565894

    1. Kronologis Kejadian, analis penyebab lansung dan tidak langsung,rekomendasi

    Pembangunan konstruksi baja bertujuan untuk perluasan pabrik buku PT Solo Murni (Kiky Creative Product Inc.) di tepi jalur jalan Solo-Semarang, Bangak, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah pada hari rabu sore (1/7/15) tiba-tiba mengalami ambruk saat aktivitas pekerjaan masih berlangsung.
    Konstruksi rangka bangunan berbahan baja itu ambruk menimpa 10 pekerja yang sedang bekerja di lokasi pengembangan pabrik tersebut. Seorang di antara mereka, Jali, 40, warga Sumber, Solo, tewas dalam kecelakaan kerja Boyolali itu akibat luka di kepala. Sementara itu, lima pekerja lainnya luka berat dan empat luka ringan.

    2. Analisis Penyebab langsung
    – Kesalahan konstruksi bangunan yang pada akhirnya ambruk dan konstruksi baja ini masih dalam proses pengerjaan.
    – Kualitas rangka baja yang digunakan terlalu rendah
    3. Penyebab tidak langsung
    -Faktor cuaca bilamana kondisi angin kencang pada hari tersebut dan hari sudah mulai gelap
    – Para pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri
    – Kurangnya pengawasan

    4. Rekomendasi
    – Sebelum pekerjaan ini dimulai, hendaknya periksa atau menetapkan standar kualitas baja yang akan digunakan dalam proses pembangunan konstruksi tersebut.
    – Adanya pengawasan dari pihak K3 (safetyman)
    – Sebelum melakukan aktifitas hendaknya dilakukan safety briefing terlebih dahulu agar para pekerja memahami pentingnya keselamatan
    – Sebelum pekerjaan ini dimulai hedaknya Membuat JSA (job safety analisis) agar pekerjaan ini terencana dengan baik dan terprosedur
    – Melakukan training pada pekerja atau mencari pekerja yang sudah berkompeten di bidang nya.
    – Menggunakan alat pelindung diri yang sudah standar.

    Nama : Tri Wulan Amelia
    Semester : 5
    Kelas : B1
    NIM : 13.11.106.701501.0863

  3. Pekerja Proyek Tewas di Kampus Poltekkes
    SEMARANG – Seorang kuli bangunan proyek Gedung Kampus Poltekkes Gizi di Pedurungan, Suyono (50), terjatuh dari lantai empat proyek, dan tewas di tempat. Korban mengalami luka berat di kepala, patah tangan, dan patah rusuk kiri.

    “Pemeriksaan visum luar jenazah, korban menderita luka berat di kepala, patah tangan kanan, dan patah rusuk kiri,” katanya, kepada wartawan, Rabu (29/10/2014).

    Saat ini sudah ada satu orang yang diperiksa, yakni mandor proyek Darmini (40), warga Rejosari, Karangtengah, Kabupaten Demak. Hasil pemeriksaan awal, kecelakaan terjadi akibat keteledoran dari pihak buruh.

    “Para pemborong proyek sudah menyediakan helm, dan alat keselamatan kerja lain, seperti jaring pengaman. Namun, para tukang sendiri yang tidak mau menggunakannya dengan alasan tidak nyaman,” ungkapnya.

    “Nah, itulah yang masih kami dalami, kalau pekerja tidak mau (mengenakan alat keselamatan kerja), lantas apa tindakan perusahaan? Apakah terus mempekerjakan atau mengganti dengan pekerja lain,” terangnya. Dia melanjutkan, korban bekerja sebagai tukang kayu. Dia baru dua hari bekerja. Saat kejadian, korban sedang memasang penyokong dari kayu. Proyek itu dikerjakan PT Bhineka Cipta Prima.

    “Penanggungjawab dari pemborong itu bernama Denis, akan kita panggil untuk dimintai keterangan,” pungkas Hendra.

    Referensi : http://daerah.sindonews.com/read/916991/22/brukk-kuli-bangunan-jatuh-dari-lantai-4-1414575390

    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya dan tambahan berita yang lebih lengkap dari artikel di atas , analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :

    1. Kronologi Kejadian
    Selasa, 28 Oktober 2015 telah terjadi kecelakaan kerja pada proyek pembangunan kampus Politeknik Kesehatan Semarang (Poltekkes) Jurusan Gizi. Saat kejadian, korban Suyoto (50 tahun) sedang memasang penyokong dari kayu yang berada di gedung lantai 4. Korban kemudian terjatuh dari lantai empat proyek, dan tewas di tempat. Korban mengalami luka berat di kepala, patah tangan kanan, dan patah rusuk kiri.
    Jenazah korban di evakuasi dievakuasi dan di bawa ke rumah sakit.

    2. Analisis Penyebab Langsung
    Tindakan tidak aman, yaitu pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri yang telah disediakan oleh PT Bhineka Cipta Prima selaku kontraktor yang bertanggung jawab dalam proyek tersebut, mengakibatkan korban terjatuh dari ketinggian di lantai 4 gedung

    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung

    – Faktor manusia.
    Kurangnya kepedulian dan pengetahuan pekerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan sengaja bekerja tidak sesuai Prosedur untuk menggunakan Alat Pelindung Diri yang telah disediakan dikarenakan alasan ketidaknyamanan.
    – Faktor keterampilan dan Pendidikan.
    Kurangnya keterampilan dan pengawasan dari penanggung jawab pekerjaan, terbukti dari tidak adanya tindak lanjut untuk mencegah resiko kecelakaan kerja dari tindakan tidak aman pekerja yang tidak mematuhi prosedur dalam penggunaan Alat Pelindung Diri.
    – Kontrol/ pengawasan PT Bhineka Cipta Prima selaku kontraktor yang bertanggung jawab tidak memadai dalam implementasi standar kerja dan prosedur yang berlaku di proyek pembangunan tersebut.

    4. Rekomendasi
    – Memilih pekerja yang berkompeten dan memiliki kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja di area kerja
    – Melakukan safety talks sebelum melakukan pekerjaan, termasuk didalamnya sosialisasi Job Safety Analysis/ Risk Asswsment dan sosialisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri
    – Memastikan pekerjaan diawasi oleh orang yang berkompeten dan ahli sehingga prosedur dapat dijalankan dengan benar
    – Memberikan sanksi yang tegas kepada pekerja yang tidak mematuhi prosedur
    – Alat Pelindung Diri harus dimiliki dan digunakan oleh seluruh pekerja, serta sesuai dengan standar.

    Nama : Pebriyanti
    NPM : 13.11.106.701501.0841
    Kelas : B1
    Semester : 5

  4. Dua pekerja tewas kecelakaan kerja di SCBD

    Jakarta (ANTARA News) – Sedikitnya dua pekerja Reki Anuri (24) dan Sudadi (48) tewas akibat kecelakaan kerja proyek pembangunan pusat perkantoran di Gedung Alila SCBD Jakarta Selatan, Jumat, sekitar pukul 09.10 WIB.
    “Berdasarkan informasi dua orang meninggal dunia, sekarang sedang dibawa ke Rumah Sakit AL Mintoharjo Jakarta Pusat,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Indra F Siregar di Jakarta, Jumat.
    Indra menjelaskan kedua korban tewas seketika saat naik lift yang terjatuh dari ketinggian puluhan meter.
    Kepada polisi, seorang saksi yang juga karyawan PT Arkha Jayanti Persada Junaedi mengungkapkan dirinya bersama dua korban naik lift “Personal Hoiz” dari Lantai “GF” menuju Lantai 23.
    Setibanya di Lantai 23 saksi keluar namun mendadak kabel sling lift PH terputus yang mengenai Junaedi hingga luka sobek pada bagian mata kaki.
    Saat itu, korban Reki masih di dalam lift terjatuh sedangkan korban Sudadi terlempar akibat terkena lontaran bantalan beton lift sehingga keduanya terhempas ke bawah.
    Akibatnya, korban Reki mengalami luka tidak simetris pada bagian dada dan lecet pada dahi, sementara Sudadi luka robek pada bahu kiri, bibir, memar pada bagian dada dan perut kanan, serta lecet pada kaki kiri.
    Indra mengungkapkan polisi masih menyelidiki penyebab lift bangunan tersebut terjatuh yang menghempaskan kedua korban meninggal dunia itu.
    Penyidik juga akan meminta keterangan penanggung jawab proyek pembangunan yakni Febry Pradana Putra dan rekan kerja korban Handy Sepuandi.
    Indra mengungkapkan polisi juga akan memeriksa bahan bandul atau beban pemberat lift yang terjatuh itu.
    Editor: Desy Saputra
    Sumber : http://m.antaranews.com/berita/455543/dua-pekerja-tewas-kecelakaan-kerja-di-scbd

    1. Kronologis kejadian
    Pada hari jum’at tanggal 26 september 2015 sekitar pukul 09.01 WIB telah terjadi kecelakaan kerja di proyek pembangunan pusat perkantoran di Gedung Alila SCBD Jakarta. Peristiwa kejadian ini di duga kedua korban tewas seketika saat naik lift yang terjatuh dari ketinggian puluhan meter. Korban tewas tersebut bernama Sedikitnya dua pekerja Reki Anuri (24) dan Sudadi (48).
    Kepada polisi, seorang saksi yang juga karyawan PT Arkha Jayanti Persada Junaedi mengungkapkan dirinya bersama dua korban naik lift “Personal Hoiz” dari Lantai “GF” menuju Lantai 23.
    Setibanya di Lantai 23 saksi keluar namun mendadak kabel sling lift PH terputus yang mengenai Junaedi hingga luka sobek pada bagian mata kaki.
    Saat itu, korban Reki masih di dalam lift terjatuh sedangkan korban Sudadi terlempar akibat terkena lontaran bantalan beton lift sehingga keduanya terhempas ke bawah.
    Akibatnya, korban Reki mengalami luka tidak simetris pada bagian dada dan lecet pada dahi, sementara Sudadi luka robek pada bahu kiri, bibir, memar pada bagian dada dan perut kanan, serta lecet pada kaki kiri.

    2.Analisis Penyebab Langsung
    Kabel sling lift PH terputus di Lantai 23

    3. Analisis penyebab tidak langsung
    – Pekerja gedung ini tidak dibekali dengan pentingnya keselamatan kerja
    – Tali lift yang diduga tidak pernah diinspeksi atau talinya tidak memiliki standart
    – Keamanan Area kerja tidak memenuhi standar keselamatan kerja
    – Tidak ada pengawasan oleh safetyman di area kerja

    4. Rekomendasi
    – Seharusnya keamanan dan keselamatan terjamin dengan memenuhi persyaratan
    – Melakukan inspeksi harian
    – Sebelum dibangunnya lift seharusnya memeriksa material peralatan sudah standar atau belum standart
    – Sebelum melakukan pekerjaan harusnya ada safety briefing dari pengawas lapangan
    – Selalu memakai alat pelindung diri

    Nama : Siti Musdalifah
    Kelas : B1 (sore)
    Npm : 13.11.106.701501.0869
    Semester : V

  5. 1. KRONOLOGIS KEJADIAN :
    • Kamis, 10 September di Semarang, sekitar pukul 21.00 WIB telah terjadi kecelakaan konstruksi pada proyek pengembangan RSJ Amino Gondohutomo yang telah menewaskan 3 pekerja atas nama Heri yang berusia 25thn, warga ngunut dan Suramin berusia 55thn, warga singorojo, serta Agus Yulianto berusia 40thn, warga bugangan.
    • Kejadian berawal pada saat operator crane yaitu Mukmin berusia 33thn, warga Curug pangkah sedang melakukan pengangkatan tiang pancang, namun tiang tersebut miring ke arah kanan sehingga crane pun ikut oleng akibat tidak bisa menahan beban. Tiang pancang itu langsung jatuh menimpa bedeng tempat para pekerja yang menjadi korban sedang istirahat.
    • Dua pekerja yaitu Heri dan Suramin tewas seketika karena tertindih tiang pancang sedangkan Agus mengalami luka karena tertimpa reruntuhan. Sementara itu operator Crane, Mukmin juga mengalami luka karena crane juga terguling.
    • Dua jenazah korban baru bisa dievakuasi setelah didatangkan mobil crane lainnya sekira pukul 23.00 WIB untuk mengangkat tiang pancang tersebut. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke RSUP dr. Kariadi Semarang.
    2. ANALISIS PENYEBAB LANGSUNG :
    • Struktur tanah yang kurang baik menyebabkan crane hilang keseimbangan
    • Beban crane yang melebihi kapasitas
    • Operator crane yang kurang edukasi karena mengangkat beban yang melebihi kapasitas
    • Tidak menggunakan jangkar pada crane yang diikatkan pada bangunan sebagai penguat pondasi crane
    3. ANALISIS PENYEBAB TIDAK LANGSUNG :
    • Faktor alat yang seharusnya benar benar dipersiapkan agar dapat mengangkat beban sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut.
    • Faktor lingkungan, seharusnya dipersiapkan struktur tanah yang baik untuk dijadikan pijakan crane tersebut. serta menghentikan pengoperasian crane saat malam hari kecuali kontraktor memasang pencahayaan yang cukup untuk melakukan pengoperasian crane.
    4. REKOMENDASI AGAR TIDAK TERJADI KECELAKAAN LAGI :
    • Memeriksa beban yang akan diangkat harus sesuai dengan SWL(safe work Load)
    • Menggunakan crane yang sesuai kapasitas beban tiang pancang yang akan di angkat pada proyek tersebut.
    • Melengkapi ruang lingkup operasi crane dengan pencahayaan yang cukup saat melakukan pekerjaan di malam hari.
    • Memberikan training pada operator crane.
    • Melakukan peletakan crane sedekat mungkin dengan beban yang akan diangkat.
    • Pemeriksaan sebelum pengoperasian pada crane yang mencakup hydraulic system tali sling dll.
    • Lihat grafik crane sebelum melakukan pengangkatan.
    Nama : Rima Nur Zain
    NPM : 13.11.106.701501.0846
    Kelas : B1-D4K3(sore)
    Semester V

    1. Perbaiki terlebih dahulu Tugas-1 Anda, karena ada kesamaan kasus dengan artikel dari Adri Ponco Wibowo yang terlebih dahulu diposting. Kemudian setelah diperbaiki/diganti artikelnya dan tidak ada kesamaan kasus dengan mahasiswa B1 lainnya, maka silahkan kerjakan analisis Tugas-2 sesuai batas waktu yang diberikan.

  6. Lima Pekerja Tewas , Belasan Orang Luka – Luka
    indosiar.com, Sukoharjo – Kasus kecelakaan kerja kembali terjadi. Di Sukoharjo, Jawa Tengah 5 pekerja tewas dan puluhan lainnya luka parah saat bangunan pabrik yang mereka bangun tiba-tiba roboh.
    Inilah para korban tewas dalam robohnya bangunan pabrik PT Alfa Kayu Lapis di Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Ke 4 jenazah saat ini berada di kamar mayat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Menurut sejumlah saksi, peristiwa maut ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB Kamis (11/09) kemarin. Saat kejadian, puluhan pekerja sedang melakukan aktifitas membangun pabrik. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba atap bangunan roboh dan menimpa pekerja disekitarnya.
    Menurut seorang saksi Suyoto, semua korban tewas mengalami luka parah dibagian kepala dan tubuhnya setelah jatuh dari bangunan setinggi 10 meter, lalu tertimbun bersama rangka besi dan tembok.
    Sementara korban luka sebagian besar mengalami patah tulang pada tangan dan kaki. Beberapa diantaranya gagar otak akibat benturan keras di kepalanya. Dokter dan perawat di rumah sakit sempat kewalahan karena banyaknya korban yang harus segera ditangani.
    Pembangunan gedung pabrik ini sebenarnya sudah mencapai 90 persen. Seluruh dinding dan atap sudah didirikan, namun diduga karena kesalahan konstruksi bangunan akhirnya roboh. Hingga kini Polres Sukoharjo masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab robohnya bangunan.

    Sumber pustaka : http://www.indosiar.com/fokus/lima-pekerja-tewas-belasan-orang-luka—luka_75627.html

    1.Kronologis Kejadian
    Peristiwa maut lagi-lagi terjadi sekitar pukul 15.00 WIB Kamis (11/09), kecelakaan kerja ini terjadi di PT. Alfa Kayu Lapis di Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah. 5 pekerja tewas dan puluhan lainnya luka parah saat bangunan pabrik yang mereka bangun tiba-tiba roboh.

    Saat kejadian, puluhan pekerja sedang melakukan aktifitas membangun pabrik. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba atap bangunan roboh dan menimpa pekerja disekitarnya.
    Menurut seorang saksi Suyoto, semua korban tewas mengalami luka parah dibagian kepala dan tubuhnya setelah jatuh dari bangunan setinggi 10 meter, lalu tertimbun bersama rangka besi dan tembok.

    Pembangunan gedung pabrik ini sebenarnya sudah mencapai 90 persen. Seluruh dinding dan atap sudah didirikan, namun diduga karena kesalahan konstruksi bangunan akhirnya roboh. Hingga kini Polres Sukoharjo masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab robohnya bangunan.

    2.Analisis penyebab langsung
    -Rangka bangunan konstruksi tidak kokoh sehingga akhirnya roboh

    3.Analisis Penyebab tidak langsung
    -Tidak ada pengawas K3
    -Design tidak sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat engineer
    -Bekerja tanpa prosedur

    4. Rekomendasi
    -Membuat JSA Konstruksi bangunan tersebut
    -Sebelum melakukan pekerjaan hendaknya memulai dengan safety briefing
    -Bekerja sesuai design engineer
    -Harus ada pengawas K3 di area kerja
    -Sebelum pekerjaan ini dimulai, hendaknya periksa atau menetapkan standar kualitas material yang akan digunakan dalam proses pembangunan tersebut
    -Bekerja sesuai dengan JSA yang sudah dibuat
    -Selalu menggunakan APD yang Standar

    Nama : Riskianor

    Npm : 13.11.106.701501.1211

    Semester : V (Lima)

    1. Perlu dipertajam analisis Anda pada point 2 seperti misalnya meminta bantuan ahli konstruksi melakukan analisisnya. Pertimbangkan juga aspek lingkungan, alat/peralatan, pendidikan & pelatihan pada point 3.

  7. 2 Pekerja yang Jatuh di Tiang Besi Proyek Konstruksi Medan Tewas

    Dua dari empat pekerja yang terjatuh di proyek konstruksi Podomoro City Deli Medan, akhirnya meninggal dunia. Nyawa keduanya tak tertolong setelah terjatuh dari ketinggian sekitar lima meter.
    Kedua pekerja korban tewas itu yakni Lamhot Rumapea dan Uskol. Hingga pukul 16.30 WIB, Senin (25/8/2014), jenazahnya masih berada di ke RS Putri Hijau di Jalan Putri Hijau, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Saat bersamaan dua korban luka masih dirawat di rumah sakit yang sama, yakni Asdin Simbolon dan Frans Lumban Raja.
    Polisi yang menyelidiki kasus ini masih meminta keterangan beberapa saksi. Kasusnya kini langsung ditangani Polresta Medan, tidak lagi ditangani Polsek Medan Barat.
    “Saat ini penyelidikan ditangani Polresta Medan,” kata Kapolsek Medan Barat Kompol Ronny Sidabutar kepada wartawan.
    Pihak manajemen Podomoro City Deli Medan menyatakan kecelakaan tersebut merupakan musibah. Mereka masih melakukan pemeriksaan internal untuk memastikan penyebab kecelakaan.
    “Ini musibah,” kata Erry, petugas penghubung di proyek tersebut.
    Keempat pekerja tersebut terjatuh saat sedang bekerja memasang konstruksi besi di areal proyek yang berada di Jalan Putri Hijau, Medan. Trafo listrik meledak, dan keempatnya terjatuh. Material yang bersumber dari ledakan itu juga menyebabkan pecahnya kaca belakang mobil Avanza nomor polisi BK 1070 MO yang parkir di Capital Building.
    Proyek pembangunan Podomoro City Deli Medan dimulai sejak Februari 2014 lalu. Di lahan bekas pusat perbelanjaan Deli Plaza itu akan dibangun hunian berupa kondominium, apartemen, serta perkantoran dan pusat perbelanjaan.

    Referensi : http://news.detik.com/berita/2672086/2-pekerja-yang-jatuh-di-tiang-besi-proyek-konstruksi-medan-tewas

    Berdasarkan kecelakaan kerja diatas dapat disimpulkan analisis kecelakaan kerja konstruksi tersebut dengan uraian sebagai berikut dibawah ini.

    1. Kronologis Kejadian :
    Pada hari Senin 25 Agustus 2014 terjatuhnya 4 pekerja proyek pembangunan konstruksi Podomoro City Deli Medan dari tiang besi yang ketinggiannya 5 meter dari permukaan tanah, 2 dari keempat korban tersebut dinyatakan meninggal dunia.
    2. Analisis Penyebab Langsung :
    Penyebab langsungnya dari kecelakaan kerja ini ialah meledaknya trafo listrik yang berada diarea proyek konstruksi saat 4 pekerja tersebut memasang tiang besi.
    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung :
    – Faktor lingkungan proyek yang tidak aman, seperti instalasi listrik yang ada disekitar proyek.
    – Para pekerja yang kurang memperhatikan bahaya dari area kerja yang dikerjakan.
    – Faktor peralatan yakni kurangnya peralatan APD yang digunakan oleh pekerja tersebut untuk bekerja diketinggiian.
    4. Rekomendasi untuk kecelakaan kerja tersebut ialah :
    – Sebelum proyek tersebut berjalan, pihak keselamatan melakukan survey area kerja untuk memastikan bahwa area proyek aman untuk dilakukan pembangunan.
    – Induction untuk para pekerja sebelum memulai pekerjaan dilakukan, pengenalan terhadap bahaya – bahaya yang didapatkan dari area kerja maupun pekerjaan yang akan dilakukan.
    – Untuk pekerja yang bekerja diketinggian yang memiliki resiko tinggi,lakukan pengenalan dan fungsi dari peralatan keamanan yang digunakan untuk bekerja diketinggiian.

    Nama : CHRISTIANI UTAMI
    NPM : 13.11.106.701501.0845
    Semester : V (Lima)
    Kelas : B1

  8. 1. KRONOLOGIS KEJADIAN :
    • Minggu , 10 Februari 2013. Seorang pekerja bangunan bernama Bariman, 37 tahun ditemukan tewas di Kampus A Universitas Negeri Jakarta di Jalan Daksinapati, Rawamangun, pulogadung, Jakarta Timur.
    • Kejadian berawal pada saat pukul 14.00 korban bersama tiga rekannya sedang mengerjakan pemasangan bata pinggir di lantai 10 yang sedang dibangun. Kemudian korban berjalan untuk mengambil semen dengan melewati sebuah lift yang hanya ditutupi selembar triplek. Saat korban menginjak triplek, triplek langsung terangkat dan korban terjatuh.
    • Korban sempat tersangkut di besi lantai 4, namun kembali terjatuh ke lantai dasar. Korban mengalami patah tulang pinggul dan luka memar pada punggung kaki bagian kiri sehingga langsung meninggal di tempat.
    • korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dengan ambulan milik UNJ untuk dilakukan otopsi.

    2. ANALISIS PENYEBAB LANGSUNG :
    • Fasilitas Lift yang digunakan pekerja tidak memenuhi standar keselamatan
    • Pekerja/ mandor yang kurang memperhatikan kondisi lift pekerja
    • Korban yang kurang memperhatika/ waspada terhadap pijakan yang dilaluinya.

    3. ANALISIS PENYEBAB TIDAK LANGSUNG :
    • Faktor alat dan peralatan yang seharusnya benar-benar dipersiapkan agar dapat menjamin / menjaga keselamatan para pekerja tersebut.
    • Faktor beban kerja yang membuat korban/ pekerja mengalami kelelahan sehingga menurunkan kewaspadaan.
    • Faktor lingkungan kerja area harus benar- benar dipastikan jauh dari segala bentuk yang bisa menimbulkan kecelakaan.

    4. REKOMENDASI AGAR TIDAK TERJADI KECELAKAAN LAGI :
    • Menggunakan lift pekerja yang memenuhi standar keselamatan pekerja.
    • Perbaikan pada jam kerja untuk menghindari faktor kelelahan pada pekerja.
    • Penggunaan PPE sesuai standar untuk para pekerja yang bekerja diketinggian.
    • Memastikan area kerja yang aman dan kondusif untuk para pekerja.
    • Memberikan edukasi / training kepada para mandor serta pekerja agar bisa bekerja dengan lebih aman.
    • Mengutamakan safety pada setiap aktifitas pekerjaan di proyek tersebut.
    • Mengawasi para pekerja pada saat melakukan kegiatan agar tetap mengutamakan keselamatan dalam bekerja.

    Nama : Muhamad Afin Abizal
    NPM : 13.11.106.701501.0860
    Kelas : B1-D4K3(sore)
    Semester V

  9. Analisis kecelakaan kerja berdasarkan tugas 1 tentang 2 Buruh Tewas Tertimpa Rangka Baja Pabrik
    refrensi : http://regional.kompas.com/read/2014/11/11/00285041/2.Buruh.Tewas.Tertimpa.Rangka.Baja.Pabrik.

    1. Kronologis
    Pada hari senin tanggal 10 November 2014 terjadi hujan serta puting beliung di proyek perluasan pabrik PT Delta Merlin Sandang Tekstil di Desa Plumbon, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah. Seluruh pekerjaan pada proyek tersebut berhenti dan para pekerja memilih pulang. Saat semua pekerja memilih pulang tiga orang pekerja yaitu Suwarni (45), Suminem (50) dan Puryani (45) tidak pulang dan memilih berteduh di bawah rangka besi bangunan proyek untuk berteduh. Ketika pukul 15.30 tiba-tiba rangka besi bangunan ambruk menimpa tiga orang pekerja yang berteduh dibawah rangka besi bangunan tersebut. Ketiga pekerja tersebut tidak sempat menghindar dan akhirnya tertimpa rangka bangunan yang mengakibatkan dua orang tewas Suwarni (45) Suminem (50) dan satu orang mengalami patah tulang kaki akibat tertimpa besi Puryani (45).

    2. Analisis penyebab langsung
    – Struktur rangka besi bangunan yang ambruk akibat tidak mampu menahan kekuatan angin yang dihasilkan dari puting beliung yang terjadi
    – Struktur rangka besi bangunan yang ambruk menimpa tiga orang pekerja yang berteduh di bawahnya.

    3. Analisis penyebab tidak langsung
    – Faktor manusia :
    Ketidakmampuan pekerja menilai bahaya dan resiko yang mungkin terjadi di Lingkungan kerja.
    – Faktor pekerjaan :
    Kurangnya pengawasan dan pembinaan kepada para pekerja di proyek tersebut.

    4. Rekomendasi
    – Pengawas proyek memberitahukan kondisi bahaya dan resiko yang dapat terjadi dilingkungan kerja kepada para pekerja.
    – memasang tempat berkumpul atau master point yang aman agar apabila terjadi kondisi yang tidak diinginkan para pekerja dapat ke tempat tersebut dan aman dari segala macam bahaya dan resiko yang dapat terjadi.
    – Dan berbagai pihak yang terlibat di dalam proyek tersebut agar selalu mengutamakan K3 di segala aspek di proyek tersebut.

    Nama : Mohamad Imam

    NPM : 13.11.106.701501.0842

    Semester : V

    Kelas : B1

  10. Flyover Runtuh, Satu Pekerja Konstruksi Tewas

    Metrotvnews.com, Cincinnati :Seorang pekerja konstruksi tewas dan satu sopir traktor terluka saat sebuah jalan layang atau flyover di Cincinnati, Amerika Serikat, Senin (19/1/2015), runtuh.

    Menurut Dinas Pemadam Kebakaran Cincinnati, peristiwa terjadi di area Interstate 75 sekitar pukul 10.30 malam waktu setempat. Kepala Polisi Jeff Blackwell menyebutnya sebagai insiden tragis.

    “Sopir traktor terbilang beruntung, karena nyawanya ketika itu benar-benar terancam,” ucap Blackwell, seperti dikutip Associated Press, Selasa (20/1/2015).

    Blackwell berjanji menyelidiki hal ini dengan Departemen Transportasi. Akibat kecelakaan ini, ratusan ton beton sisa flyover menghalangi sebagian ruas jalan. Lokasi kejadian akan ditutup hingga dua hari ke depan.

    Seorang saksi mata sempat mendengar suara dentuman keras, yang diikuti kedatangan rombongan mobil polisi beberapa saat setelahnya.

    Sumber: http://internasional.metrotvnews.com/read/2015/01/20/347517/flyover-runtuh-satu-pekerja-konstruksi-tewas

    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :
    1.Kronologis Kejadian :
    -Pada hari senin tanggal 19 januari 2015 pukul 10.30 terjadi flyover runtuh di Cincinnati di area interstate 75 . memakan korban satu jiwa pekerja kontraktor dan satu supir traktor selamat.
    2. Analisis Penyebab langsung
    -Penyebab langsung dari kecelakaan kerja ini adalah terjadinya dentuman keras yang menyebabkan runtuhnya flyover.
    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung
    -Karena adanya kerenggangan struktur flyover dan pergerakan tanah
    -karena pondasi dan struktur beton yang tidak dapat menahan beban
    4. Rekomendasi Dari Saya
    -Pemilihan bahan pondasi yang sesuai dengan standar
    -Harus ada pengawas dari pihak proyek untuk pengawasi pembangunan
    -Melakukan safety talk atau pengarahan sebelum melakukan pekerjaan
    -Pekerja mendapatkan pelatihan sesuai dengan bidang kerjaanya
    -Memastikan pekerja memiliki APD( Alat Pelindung Diri)
    Nama: Ade Kharisma
    NPM : 13.11.106.70150.0853
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

    1. Perlu dipertajam analisis Anda pada point 2 seperti misalnya meminta bantuan ahli konstruksi melakukan analisisnya. Pertimbangkan juga aspek lingkungan, alat/peralatan, beban struktur dll pada point 3.

  11. Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :
    1. Kronologis Kejadian
    Peristiwa naas yang menimpa Suwartono (52). Warga Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur terjadi pada selasa (26/11). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, saat korban mengantar galon air yang dijualnya ke lokasi proyek. Dia menaiki lantai atas dengan menggunakan lift. Namun naas, sampai di atas, lift itu putus dan jatuh. Alhasil, Tubuh Suwartono terjepit di antara badan lift yang biasa digunakan para pekerja proyek.

    2. Penyebab langsung
    Analisis penyebab langsung kecelakaan tersebut karena lift yang ditumpangi terjatuh dan menghimpit tubuh Suwartono.
    3. Analisis Penyebab Tidak langsung
    Lift yang digunakan tidak sesuai dengan standar yang seharusnya.
    Tidak ada nya inspeksi berkala pada lift yang digunakan
    Tidak ada pengawasan pada penggunaan lift
    Pengguna lift tidak dibekali tentang cara penggunaan lift yang baik dan aman
    4. Rekomendasi
    Lakukan pengawasan pada penggunaan lift tidak sembarang orang boleh menggunakan lift,terutama bagi yang bukan pekerja proyek .
    Melakukan inspeksi berkala pada peralatan yang mempunyai tingkat resiko tinggi sehingga dapat memperkecil konsekuensi kematian.
    Memberikan pengetahuan tentang tata cara penggunaan lift yang aman
    Membangun/membuat lift yang sesuai dengan standar yang dianjurkan
    Memberikan pengetahuan tentang betapa penting nya keselamatan dan keshatan kerja pada semua pekerja proyek yang diharapkan akan memunculkan sikap sadar akan bahaya yang ada di lingkungan kerja.

    Nama : Prawoto
    NPM :13.11.106.701501.0837
    Kelas : B1
    Semester : V(LIMA)

    1. Bukan lift yang jatuh sebagai penyebab langsung seperti pada point 2 diatas, namum bisa jadi akibat sling yang putus, atau shackle yang copot, atau bulldog grip yang longgar, motor penggerak yang rusak, atau yang lain, dimana alat/peralatan tersebut merupakan penggantung lift. Untuk itu perlu pertimbangan analisis teknis oleh tenaga ahli.

      1. Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :
        1. Kronologis Kejadian
        Peristiwa naas yang menimpa Suwartono (52). Warga Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur terjadi pada selasa (26/11). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, saat korban mengantar galon air yang dijualnya ke lokasi proyek. Dia menaiki lantai atas dengan menggunakan lift. Namun naas, sampai di atas, lift itu putus dan jatuh. Alhasil, Tubuh Suwartono terjepit di antara badan lift yang biasa digunakan para pekerja proyek.

        2. Penyebab langsung
        Karena sling pada lift putus sehingga lift jatuh menimpa korban.
        3. Analisis Penyebab Tidak langsung
        Lift yang digunakan tidak sesuai dengan standar yang seharusnya.
        Tidak ada nya inspeksi berkala pada lift yang digunakan
        Tidak ada pengawasan pada penggunaan lift
        Pengguna lift tidak dibekali tentang cara penggunaan lift yang baik dan aman

        4. Rekomendasi
        Lakukan pengawasan pada penggunaan lift tidak sembarang orang boleh menggunakan lift,terutama bagi yang bukan pekerja proyek .
        Melakukan inspeksi berkala pada peralatan yang mempunyai tingkat resiko tinggi sehingga dapat memperkecil konsekuensi kematian.
        Memberikan pengetahuan tentang tata cara penggunaan lift yang aman
        Membangun/membuat lift yang sesuai dengan standar yang dianjurkan
        Memberikan pengetahuan tentang betapa penting nya keselamatan dan keshatan kerja pada semua pekerja proyek yang diharapkan akan memunculkan sikap sadar akan bahaya yang ada di lingkungan kerja.

        Nama : Prawoto
        NPM :13.11.106.701501.0837
        Kelas : B1
        Semester : V(LIMA)

  12. Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian Proyek Pembangunan RS. Siloam Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

    1. Kronologis (Sequence of event)

    1. Yudi (25) atau korban bersama tiga rekannya ditugaskan memasang coran besi beton di dasar galian dengan galian yang berketinggian 6-8 meter di atas permukaan tanah.
    2. Dinding tanah yang berada di atas ditumpuki oleh tanah galian, dan tiba-tiba dinding tanahpun langsung ambrol hingga ke dasar, tempat dimana yudi (korban) bersama tiga pekerja lainya sedang melakukan pekerjaan mereka.
    3. Tiga pekerja lainnya berhasil menyelamatkan diri, saat yudi (korban) hendak menyelamatkan diri, kaki korban tersangkut besi beton dan langsung terjatuh lalu tertimbun longsoran tanah.
    4. Petugas yang bertanggung jawab pada proyek pembangunan tersebut, langsung mendatangi lokasi kejadian tersebut untuk melakukan evakuasi korban.
    5. Korban dilarikan ke RS.Fatmawati, Jakarta Selatan setelah menjalani perawatan sayangnya nyawa korban tidak dapat tertolong.

    2. Penyebab langsung terjadinya insiden yang menimpa Yudi (korban) pada proyek pembangunan RS. Siloam Lebak bulus, Jakarta Selatan adalah dinding tanah yang ambrol yang disebabkan karena tumupukan tanah galian di perkirakan ketahanan dinding tanah yang ditumpuki tanah galian tidak mampu menahan beban tanah galian tersebut (struktur tanah yang tidak kuat) sehingga dinding tanah tersebut dengan sangat mudah langsung ambrol.

    3. Penyebab tidak langsung terjadinya insiden yang menimpa Yudi (korban) pada proyek pembangunan RS. Siloam Lebak bulus, Jakarta Selatan ada beberapa faktor yaitu :

    1. tidak dilibatkannya tenaga ahli K3 konstruksi dan penggunaan metode pelaksanaan yang kurang tepat
    2. lemahnya atau kurangnya pengawasan
    3. kurang disiplinnya para tenaga kerja dalam mematuhi prosedur yang telah diberikan (bekerja tidak sesuai prosedur)
    4. material-material bangunan yang ditaruh tidak sesuai pada tempatnya
    5. kurang berkompeten atau sedikit pengetahuan pada orang-oranng yang mengerjakan pekerjaan tersebut
    6. tidak ada rambu-rambu peringatan seperti awas benda jatuh, awas ada lubang galian, awas listrik, dan rambu proyek lainya
    7. kurang memadainya kualitas dan kuantitas ketersediaan peralatan pelindung diri
    8. struktur tanah bangunan yang kurang baik atau tidak kokoh
    9. kurangnya pemahaman mengenai K3 (keselamatan dan Kesehatan kerja) pada seluruh pekerja proyek

    4. Rekomendasi :

    1. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (calon pekerja) untuk mengetahui apakah calon pekerja tersebut serasi dengan pekerjaan barunya, baik secara fisik maupun mental
    2. Pemeriksaan kesehatan berkala/ulangan, yaitu untuk mengevaluasi apakah faktor-faktor penyebab itu telah menimbulkan gangguan pada pekerja
    3. Pendidikan mengenai K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) diberikan kepada para buruh secara continue agar mereka tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannya
    4. Memberikan informasi mengenai peraturan-peraturan atau posedur kerja sebelum para pekerja memulai aktifitas mereka masing-masing
    5. Sebelum bekerja sebaiknya para pekerja melakukan observasi pada area kerja masing-masing agar tidak ada kendala dalam melakukan pekerjaan yang bisa membahayakan pekerja itu sendiri.
    6. Memberikan pengawasan ketat pada para pekerja
    7. Memberikan training pada pekerja yang tidak berkompeten pada pekerjaan tersebut atau tidak ada pengetahuan dalam bidang pekerjaan tersebut
    8. Penggunaan pakaian pelindung (APD)

    Nama : Jenny. Agnesia.Duamanw
    Kelas : B1
    Semester : V
    Npm : 13.11.106.701501.0861

    1. Karena kasus ini bersifat sangat teknis, maka dipandang perlu untuk melibatkan tenaga ahli teknik untuk membantu melakukan analisa kejadian tersebut dari sudut pandang teknik.

  13. Robohnya jembatan TIM 4 orang pekerja bangunan meniggal dan 5 orang luka-luka

    Liputan6.com, Jakarta – Jumat (31/10/2014).‎
    Jembatan sepanjang 12 meter yang menghubungkan Gedung Arsip dengan Gedung Perpustakaan Daerah DKI Jakarta di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat tiba-tiba roboh pagi tadi. Hingga saat ini, belum ada yang bisa memastikan penyebab runtuhnya bangunan tersebut. ‎
    Kepala Badan Perpusatakaan dan Arsip DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan, peristiwa tersebut merupakan kecelakaan kerja saat pembangunan konstruksi jembatan yang ditargetkan rampung Desember mendatang.
    Agus mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan mitra pengembang yang bertanggung jawab atas pembangunan jembatan tersebut, yaitu PT Sartoni Agung. Dia juga belum berani mengatakan adanya human error atau kesalahan manusia.
    “Kami dengan pengawas dengan pelaksana, masih sedang menelusuri sampai sejauh mana faktor-faktor penyebabnya,” tegas Agus.
    ‎Agus mengatakan, pihaknya hingga malam ini masih fokus berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta ,‎untuk mengevakuasi korban tewas yang masih tertimbun di dalam runtuhan bangunan.
    “Semua sedang fokus melakukan proses evakuasi. Kami juga dibantu oleh pihak kepolisian, Polsek, Polres, dan saat ini kami mengidentifikasi sampai ditemukan aspek teknis yang menyebabkan kendala. Bila ada yang salah diberi hukuman seperti yang berlaku,” kata dia. ‎
    Tidak Ada Penyangga. Menurut Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Pusat Sudarno, berdasarkan hasil evakuasi timnya, dugaan awal penyebab jembatan roboh karena diduga tidak ada penyangga konstruksi bangunan.
    “Memang tidak ada itu penyangganya, makanya rubuh,” ujar Sudarno. Tidak adanya tiang penyangga tersebut menurutnya, karenakan jalan yang berada di bawah jembatan penghubung itu masih sering digunakan untuk akses jalan warga. ‎”Ini karena siring dipakai orang lewat,” kata dia.
    Sementara menurut salah seorang pekerja bernama Sugro, robohnya bangunan tersebut diduga karena masih belum kuatnya konstruksi bangunan jembatan. Beberapa bagian bangunan tersebut baru dicor kemarin malam. ‎
    “Tadi malam baru dicor, mungkin masih belum kuat menyangga,” kata Sugro. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Jumat Jumat, pukul 06.00. Akibat robohnya jembatan di kawasan TIM itu,‎ 4 orang pekerja bangunan meniggal dan 5 orang luka-luka. Korban meninggal diduga karena tertimpa material bangunan dan terkubur di dalam material. Mereka yaitu Harno, Nur Ucup, Budi dan Arden. Sedangkan 5 orang lainnya mengalami luka-luka yaitu Wanto, Harto, Agung, Imam dan Bayu. Mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit PGI Cikini dan RSCM.

    Sumber : http://news.liputan6.com/read/2127474/ini-beberapa-dugaaan-penyebab-robohnya-jembatan-tim

    1. Kronologis :

    Roboh nya jembatan TIM ( Taman Ismail Marzuki) terjadi pada ;
    Hari / Tanggal :Jumat, 31 Oktober 2014
    Waktu : 06 : 00 wib
    Lokasi : Cikini, Jakarta Pusat
    Jembatan Tim adalah jembatan yang memiliki panjang 12 meter yang menghubungkan Gedung Arsip dengan Gedung Perpustakaan Daerah DKI Jakarta di kawasan Taman Ismail Marzuki,

    – Kamis (30/10/2014) pukul 22.00 WIB
    Awalnya, pengecoran jembatan penghubung itu yang dilakukan, Kamis 30 Oktober 2014.
    Pusat Kendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) DKI Jakarta menyatakan sekitar pukul 22.00 WIB para pekerja melakukan pengerjaan jembatan ini. Para pekerja melakukan pengecoran di lokasi ini.

    – Jumat (31/10/2014) pukul 06.00 WIB
    Sekitar pukul 06.00 WIB tiba-tiba saja jembatan yang sedang dicor ini ambruk. Ironisnya, di bawahnya terdapat sejumlah pekerja yang sedang beristirahat dan baru saja bangun tidur juga ada yang sedang bersantai.Akibatnya ada empat orang yang tertimbun di lokasi ini. Empat orang yang tertimbun ini adalah Budi Utomo (27) asal Demak, Harno (40) asal Purwodadi, Arden dan Nur Ucup.

    – Jumat (31/10/2014) pukul 11.15 WIB
    Dua orang pekerja Budi Utomo dan Harno bisa dievakuasi sedangkan Arden dan Nur Ucup belum bisa diangkat dari teruntuhan. Hingga saat ini petugas masih melakukan pencarian terhadap korban. Selain korban tewas ada lima orang korban yang terluka. Berikut ini adalah data lima orang korban luka menurut Pusdalops BPBD DKI Jakarta:
    1. Harto (36), luka di dada, kaki kanan lecet, bibir pecah.
    2. Darwanto (31), kiri patah.
    3. Imam Kurniawan (18), bibir pecah, luka pada bagian perut.
    4. Agung Astanto (24), luka di kedua kaki.
    5. Teguh Bayu Seno (18), luka dibagian pundak kanan dan kedua kaki.

    2. ANALISIS PENYEBAB LANGSUNG
    Berdasarkan hasil evakuasi, penyebab jembatan roboh karena diduga tidak ada penyangga konstruksi bangunan.
    -Tidak adanya tiang penyangga tersebut di karenakan jalan yang berada di bawah jembatan penghubung itu masih sering digunakan untuk akses jalan warga.
    Sementara menurut salah seorang pekerja bernama Sugro, robohnya bangunan tersebut karena masih belum kuatnya konstruksi bangunan jembatan. Beberapa bagian bangunan tersebut baru dicor kemarin malam. ‎
    “Tadi malam baru dicor, mungkin masih belum kuat menyangga,” kata Sugro.

    3. Analisa Penyebab Tidak Langsung
    – Kondisi lingkungan yang tidak safe ty.
    – kurang nya pengetahuan akan keselamatan diri untuk para pekerja proyek.
    – Tidak adanya pemberitahuan mengenai radius atau jarak aman untuk berkumpul atau beristirahat.
    – Kurangnya kerja sama dengan warga setempat
    – seorang ahli k3 kurang aktif dalam hal penyediaan lahan istrahat bagi karyawan

    4. Rekomendasi.
    – Robohnya jembatan TIM diakarenakan kurang nya koordinasi satu sama lain ( Owner, Kontraktor, Warga masyarakat) yg menyebabkan tragedi tersebut terjadi. Seperti yang di beritakan di atas jembatan TIM roboh karena tidak memiliki “Penyangga” tidak dipasang nya penyangga sendiri karna penyangga jembatan dapat mengganggu akses jalan Warga.
    – Sumber lainnya mengatakan jembatan baru di cor jadi belum kering dan masih belum kuat menyangga, berarti dalam kasus ini karyawan proyek tersebut tidak mendapatkan training yang benar, seharusnya setelah jembatan di cor sangat di larang keras untuk berada di bawah area jembatan TIM tersebut.
    – Kurangnya pengawasan seorang k3 terhadap pada pekerjaan konstruksi tersebut

    Nama : Ishak
    NPM : 13.11.106.701501.0864
    Kelas : B1(sore)
    Semester V (lima)

    1. Buatlah rekomendasi / saran anda agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, bukan menceritakan ulang kejadian diatas, contoh:
      – Memberikan keterampilan dan pendidikan lebih intensif kepada pekerja konstruksi di lapangan.
      – Meninjau ulang JSA
      – Meninjaun ulang Risk Assessment.
      – Memperbaiki Risk Management dan pelaksanaannya.
      – Memberikan safety briefing dan menekankan aspek keselamatan yang lebih utama disetiap kegiatan.
      – Memperkuat struktur jembatan dengan teknologi terkini.
      – Menanamkan budaya malu apabila safety tidak diindahkan.
      – Menanamkan budaya perusahaan terhadap keselamatan.
      – Merevisi kebijakan menajemen agar berpihak kepada keselamatan pekerja.
      – Memberikan sangsi tegas kepada pekerja yang tidak mematuhi aturan keselamatan.
      – Melibatkan tenaga ahli konstruksi untuk memberikan perkuatan terhadap struktur.
      – Membatasi akses orang bila atas pertimbangan ahli struktur jembatan masih belum mampu memikul beban sepenuhnya.
      – Dan sebagainya.

  14. 1. Kronologis terjadinya kecelakaan
    Di Cirebon belakang kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Cirebon, Senin (18/5) ada sebuah pembongakaran sebuah bangunan, terjadinya kecelakaan akibat pekerjaan konstruksi tersebut berawal dari salah satu pekerja yang melakukan pembongkaran dengan mengambil langkah sendiri, belum ada perintah dari mandor mana saja yang harus dibongkar. Tapi, korban justru mengambil langkah sendiri, pada saat bangunan mulai runtuh 4 pekerja melarikan diri, tapi 1 pekerja (korban) ikut terjatuh bersama reruntuhan bangunan tersebut sehingga dia tertimpa.

    2. Analisis penyebab langsung
    Dari artikel yang saya analisa penyebab langsung dari kecelakaan tersebut adalah dilihat dari konstruksi bangunan, harusnya bangunan berlantai dua seperti ini sudah menggunakan besa i 12mm , tapi ini masih pakai besa i 10mm, sehingga struktur bangunan sangat rapuh.
    – Pekerja berinisiatif sendiri tanpa arahan dari atasan.
    – Terdapat penyimpangan terhadap aturan Konstruksi Beton Indonesia (SNI)
    – Dan seterusnya, silahkan dideskripsikan sendiri.

    3. Analisis penyebab tak langsung
    Dari artikel yang saya analisa penyebab tidak langsung dari kecelakaan tersebut adalah “Human Eror”. korban tersebut baru masuk hari dimana kecelakaan tersebut terjadi dan tidak mengetahui aturan-aturan yang di berikan, kurang koordinasi dengan atasan, sehingga korban melakukan pembongkaran tanpa arahan atasan yang mana yang harus dibongkar terlebih dahulu.

    4. Rekomendasi
    Rekomendasi dari saya adalah :
    a. Sebelum melakukan pembongkaran bangunan lihat struktur bangunan terlebih dahulu apakah aman atau tidak untuk kondisi pekerja yang akan membongkar.
    b. Memberikan jalur evakuasi jika terjadi insiden.
    c. Sebelum melakukan pekerjaan hendaknya melakukan brifing terlebih dahulu agar koordinasi bawahan dan atasan jelas.
    d. Menjalin komunikasi antara atasan dan bawahan, sehingga instruksi atasan ke bawahan jelas.

    Nama : Muhammad Al Nurizzati
    NPM : 13.11.106.701501.0870
    Semester : 5 (Lima)
    Kelas : B1

    1. Perbaiki kembali tugas Anda ini, perjelas analisis terhadap penyebab langsung (direct cause), perjelas apa yang dimaksud “human error” diatas agar tidak multi tafsir, pertimbangkan untuk memasukkan aspek skill pekerja, pelatihan, aspek lingkungan, alat peralatan, beban kerja, reward and purnishment, manajemen dan sebagainya.

  15. 2 Pekerja pembangunan kantor pajak jatuh, 1 tewas
    Dua pekerja bangunan jatuh dari ketinggian proyek pembangunan Kantor Pajak. Tepatnya di samping gedung Plaza Bapindo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/5). Akibatnya, satu korban tewas dan satu lainnya luka parah.
    Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Anom Setyadji menuturkan kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.
    “Satu orang tewas dan satu orangnya masih dalam perawatan tim medis,” ucap Anom saat dikonfirmasi.
    Korban meninggal diketahui bernama Edi Prayitno, warga asal Bojonegoro, Jawa Timur. Sedangkan, korban selamat bernama Heri Mulyadi.
    Anom menjelaskan, saat terjatuh, tubuh korban mengenai sebuah tiang penyangga dan menimpa tubuh Heri yang turut terjatuh bersama Edi.
    Rupanya, saat itu korban Edi dan rekannya Heri tidak melengkapi diri dengan alat keselamatan.
    Saat ini kasus tersebut ditangani Polsek Kebayoran Baru.
    Referensi : http://www.merdeka.com/peristiwa/2-pekerja-pembangunan-kantor-pajak-jatuh-1-tewas.html
    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya,analisa analisa yang saya data simpulkan sebagai berikut :
    1. Kronologi Kejadian
    2 pekerja pembangunan kantor pajak jatuh,satu orang tewas Edi Prayitno dan satu orangnya Heri Mulyadi masih dalam perawatan tim medis.Saat terjatuh,tubuh korban mengenai sebuah tiang penyangga dan menimpa tubuh Heri yang turut terjatuh besama Edi
    2. Analisis Penyebab Langsung
    Penyebab langsung pekerja terjatuh karena pekerja tidak melengkapi diri dengan alat keselamatan
    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung
    – Faktor peralatan keamanan yang tidak diperhatikan
    – Tidak adanya HSE officer
    4. Rekomendasi Dari Saya
    – Kontraktor yang mendapatkan tender bangunan ini harus mengetahui dan memahami pentinganya kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan
    – Kontraktor harus menempatkan HSE officer di tempat pengerjaan agar karyawan mendapat pengawasan ekstra dan dapat meminimalisir angka kecelakaan kerja

    Nama : Dildila.saputra
    NPM : 13.11.106.701501.0843
    Kelas : B1 (Sore)
    Semester : V

    1. Perbaiki kembali tugas anda ini, karena tidak rinci dan masih bersifat normatif. Harus detail dalam melakukan analisis penyebab lansung, tak langsung, dan rekomendasi.

  16. Kronologis :
    (Kecelakaan kerja di Makati, tenggara Manila, Filipina, menewaskan sepuluh pekerja bangunan. Saat kecelakaan, mereka beristirahat. Kala itu, mereka hendak menaikkan papan pijakan tersebut ke lantai 39 sambil membawa tangga. ”Namun, karena papan tersebut hanya mampu mengangkat beberapa pekerja,kabel yang menahannya putus.Saat itu, para pekerja tersebut memasang jendela kaca di kondominium di ibu kota Filipina.Tiba-tiba papan pijakan yang menahan tubuh mereka patah. Seketika, tubuh mereka jatuh dari lantai 32 dan terempas se hingga lantai 7 )
    Analisis penyebab langsung :
    (Para korban tewas karena terjatuh dari ketinggian sekitar 25lantai di sebuah gedung yang tengah direnovasi,Saat itu, para pekerja tersebut memasang jendela kaca di kondominium di ibu kota Filipina,namun untuk konstribusi tersebut.Peran mandor sangat di pentingkan dalam proyek tersebut, di samping itu harus memperhatikan kapasitas beban yang dapat menahan para pekerja,Pemilik gedung bisa meminta peninjauan kembali peraturan standar keselamatan kepada perusahaan subkontraktor dan manajemen gedung.
    Analisis penyebab tak langsung :
    ( Di dalam penelitian ini bahwa beberapa faktor lapangan yang mempunyai pengaruh besar pada produktivitas pekerja di antaranya rendahnya motivasi pekerja, kurangnya instruksi dari mandor,lemahnya pengawasan K3,Selain itu, faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja pada proyek konstruksi bangunan tinggi, dapat pula ditinjau dari faktor manusia, factor lingkungan dan alat kerja, serta faktor peralatan keselamatan kerja. Pelaksana atau pihak manajemen proyek harus memperhatikan ketiga faktor tersebut, dimana ketiga faktor tersebut saling berhubungan satu sama lain.)
    Pesan dan saran :
    Bagi para pekerja yang belum menggunakan alat perlindungan diri hendaknya mereka menggunakan alat tersebut demi keselamatan dan kesehatan mereka dalam bekerja dan bagi pihak menejemennya hendaklah mereka membuat sebuah peraturan yang tegas untuk menindak lanjuti para pekerja yang tidak menggunakan alat perlindungan diri sewaktu bekerja atau bekerja tidak memenuhi prosedur dan hal ini berlaku untuk para pekerja dan pihak menejemen, selain itu hendaknya juga pihak menejemen melakukan pengawasan yang rutin terhadap para pekerja.
    Sumber / Refrensi:
    http://dokumen.tips/documents/kasus-kecelakaan-proyek.html
    http://machfudzekoarianto.blogspot.co.id/2010/05/keselamatan-kerja-pada-pekerja.html?m=1
    Nama : Agustinah
    Kelas : B2
    Semester : V ( lima )
    NPM : 13.11.106.701501.0917

  17. Polisi Selidiki Kecelakaan Kerja Proyek Pembangunan Hotel

    4 bulan lalu

    Oleh Gunawan Wibisono

    Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) – Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin sedang menyelidiki terkait kasus dua orang buruh tewas dalam kecelakaan kerja di proyek yang diperkirakan dibangun sebuah hotel.

    “Kami sudah mendapat laporan dan sekarang anggota sedang melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus kecelakaan kerja itu,” ucap Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Wahyono di Banjarmasin, Senin.

    Ia mengatakan dana penyelidikan dan penyidikan ini pihak Satuan Reserse Kriminal yang menangani kasus tersebut sudah memeriksa tiga orang saksi yang mengetahui peristiwa itu. 

    “Tiga orang saksi yang mengetahui kejadian itu sedang kami pemeriksa,” tutur pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya itu.

    Terus dikatakannya, kecelakaan kerja itu terjadi pada Senin (18/5) pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Untuk tempat kejadian berlokasi di jalan Ahmad Yani Km 4,5 

    Banjarmasin Timur disebuah proyek pembangunan hotel yang bernama Hotel Kinday. 

    Hasil penyelidikan dan penyidikan polisi, diketahui dalam peristiwa tersebut ada dua korban jiwa bernama Mukari (45) buruh, warga Jalan Bromo Mangir Rt 19 Malang Jawa Timur dan M Kasim alias Udin, buruh, warga Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan.

    Untuk kedua korban itu meninggal dunia atas kejadian tersebut dikarenakan keduanya pada saat itu berada di dalam lift proyek tersebut dan naik ke lantai sembilan.

    Sesampai di lantai sembilan tidak diketahui apakah tali sleng penarik lift putus atau katrolnya yang lepas sehingga lift tersebut langsung meluncur kebawah dari lantai sembilan yang saat itu kedua korban masih di dalam. 

    Atas kejadian itu kedua korban langsung meninggal dunia untuk korban Mukari meninggal karena mengalami patah tulang dibagian kaki dan tangan dan Kasim alias Udin meninggal dunia karena mengalami luka tertusuk besi cor.

    “Kasus ini terus di dalami dan ditangani oleh Polresta Banjarmasin, beberapa orang sudah diperiksa dan dijadikan saksi atas peristiwa itu,” tutur orang nomor satu dijajaran Polresta Banjarmasin.

    Sementara itu, Kepala Angkutan Proyek Supriyadi saat di Kantor Satuan Reserse 

    Kriminal Polresta Banjarmasin, sempat mengatakan membenar ada kecelakaan kerja di proyek tersebut dan dua buruh meninggal dunia. 

    “Mereka jatuh dari lantai sembilan saat berada di dalam lift dan setelah kejadian langsung dibawa ke Kamar Mayat Rumah Sakit Ulin,” ucapnya.

    Untuk kronologis kejadian dirinya tidak mengetahui persis yang jelas ada dua kemungkinan penyebab kejadian itu apakah tali sleng lift putus atau katrol untuk tali sleng lift yang lepas. 

    Berdasarkan tugas 1 yang telah saya kerjakan, analisis yang saya dapatkan sebagai berikut :

    1. Kronologisnya
    Insiden ini di awali oleh dua orang pekerja proyek masuk ke dalam lift proyek yang membawa mereka naik ke lantai sembilan. Tidak lama kemudian setelah sampai di lantai sembilan lift langsung jatuh ke lantai dari lantai sembilan berikut dengan dua korban di dalamnya.

    2. Analisis Penyebab Langsung
    Penyebab langsung dari kecelakaan kerja ini adalah tali sleng penarik lift putus atau katrolnya yang lepas sehingga lift tersebut langsung meluncur kebawah dari lantai sembilan

    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung
    – Faktor pertama ialah kurangnya perawatan pada lift di proyek, sehingga menyebabkan lift proyek jatuh
    – Kurangnya pengetahuan para pekerja cara merawat lift yang baik dan benar

    4. Rekomendasi dari saya
    – Sebaiknya para pekerja di beri training cara penggunaan lift yang baik dan benar
    – Melakukan pemeriksaan pada lift secara berkala yang sering di gunakan pada pekerjaan di proyek sehingga dapat meminimalisir kemungkinan kecelakaan akibat lift jatuh.
    – kesehatan pekerja fisik dan psikologisnya harus terjamin sesuai standar kesehatan

    Nama: Irma inez ivana
    Kelas : B1 (sore)
    Npm : 13.11.106.701501.0881
    Sumber : http://m.antarakalsel.com/berita/26958/polisi-selidiki-kecelakaan-kerja-proyek-pembangunan-hotel

  18. Pekerja Proyek di Setiabudi Tewas Setelah Jatuh dari Lantai 14
    Jakarta – Seorang kuli bangunan tewas terjatuh dari lantai 14 ke lantai tiga basement di proyek Rasuna Tower, tepatnya depan Gedung Nyi Ageng Serang, Setiabudi, Jakarta Selatan.
    “Dalam kasus ini, korban murni terjatuh karena kecelakaan kerja,” jelas Kasubag Humas Polres Jaksel, Kompol Aswin dalam keterangannya, Rabu (11/6/2014).
    Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (10/6) kemarin. Korban bernama Warto (20), warga Sengon Wetan, Grobogan, Jawa Tengah, dan berprofesi sebagai operator passenger host pada bagian lift. Tak lama setelah terjatuh, jasadnya ditemukan oleh kedua rekannya sesama pekerja, Rebon Santoso dan Ahmad Surono.
    Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Dari keterangan saksi, awal kejadian bermula saat korban yang hendak turun dari lantai 40 ke lantai dasar dengan menggunakan lift. Tiba-tiba lift terseut macet dan berhenti di lantai 14.
    “Entah kenapa, tiba-tiba korban menginjak realing besi. Pegangan jembatan lift dan lantai patah dan korban seketika jatuh ke bawah dan ditemukan di lantai tiga basement,” lanjut Aswin.
    Saat ditemukan, korban tewas dalam poisisi miring dengan beberapa luka persendian kaki kanan, mata kaki, patah tangan kiri, serta luka lecet perut.
    Tak lama setelah dihubungi, petugas Polsek Setiabudi, dan Polres Jaksel tiba di lokasi untuk mengidentifikasi jasad korban. Kemudian jasad korban dikirim ke RS Mintoharjo, Jakarta Pusat.
    sumber : http://news.detik.com/berita/2605701/pekerja-proyek-di-setiabudi-tewas-setelah-jatuh-dari-lantai-14

    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :
    1. Kronologi kejadian
    Insiden ini terjadi pada hari selasa (10/6) pukul 17.00 WIB. Korban bernama warto (20), warga sengon wetan,grobogan,jawa tengah. Menurut keterangan saksi mata, awal kejadian bermula saat korban hendak turun dari lantai 40 kelantai dasar dengan menggunakan lift, tiba-tiba lift tersebut macet dan berhenti di lantai 14, dan tiba-tiba korban mengijak realing besi, pegangan jembatan lift dan tiba-tiba lantai patah dan korban seketika jatuh ke bawah dan di temukan di lantai 3 basement
    2. Analisis penebab langsung
    Analisis penyebab langsung kematian 1 orang pekerja yang berprofesi sebagai operator yang terjatuh dari lantai 14 dan ditemukan di lantai 3 basement. Setelah menginjak raling besi. pegangan jembatan lift sehingga lantai menjadi patah dan korban seketika jatuh ke lantai 3 basement
    3. Analisis penyebab tidak langsung
    -kelalaian korban yang mengakibatkan korban jatuh.
    -lantai lift yang tidak dapat menahan beban korban saat berdiri/berpijak (rapuh)
    -kurang adanya pengecekan /pengawasan dari pihak terkait mengenai jalur operasional para pekerja.
    4. Rekomendasi dari saya
    -adanya pengawasan dari pihak terkait.
    -adanya kelengkapan safety untuk para pekerja dan gunakan pada saat melewati area kerja.
    -adanya jaminan kecelakaan kerja bagi seleruh pekerja.
    -pemilihan bahan bangunan yang sesuai dengan standar bangunan yang di desain
    Nama : Ratih Cahyu Kurniawati
    NPM : 13.11.106.701501.0840
    Semester : 5 (Lima)
    Kelas : B1

  19. Merdeka.com – Kecelakaan kerja terjadi di proyek Gedung Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan. Dalam kejadian itu, satu pekerja tewas akibat tertimpa lengan konstruksi tower crane yang jatuh.

    Menurut keterangan saksi di dekat lokasi proyek, Yansen, insiden itu terjadi pukul 10.30 WIB. Menurut dia, saat tower crane itu sedang dibongkar karena sudah selesai digunakan.

    “Enggak tahu kenapa, tahu-tahu konstruksi crane-nya jatuh. Korban ada tiga orang. Satu tewas tertimpa, dua cedera,” kata Yansen kepada awak media di lokasi kejadian, Jakarta, Rabu (1/10).

    Menurut dia, saat kejadian dua operator mesin itu juga melompat guna menyelamatkan diri. Sementara, dua pekerja cedera jatuh terseret lengan crane itu saat mereka sedang mengerjakan dinding. Tetapi, saat pihak kontraktor Waskita Karya di lokasi hendak dikonfirmasi, mereka menolak memberikan keterangan. Mereka juga bungkam saat ditanya ihwal lokasi tempat para pekerja dirawat.

    Dari pantauan, setelah kejadian tidak nampak kegiatan di proyek gedung berlantai 13 model limas itu. Hanya bekas kecelakaan terlihat jelas. Yakni lengan crane yang melintang hingga ke lokasi proyek Gedung Pertamina dan Gedung ANTV. Sebagian steger juga nampak rusak tersapu bagian crane itu. Proses pembongkaran crane pun terhenti.

    Lengan crane itu juga menimpa tembok dan sebagian wilayah parkir Gedung ANTV, persis di sebelahnya. Beruntung saat kejadian, seorang pesuruh yang sedang beristirahat lari menyelamatkan diri menghindari lengan crane itu. Tetapi sayang, sepuluh sepeda motor yang sedang parkir hancur tertimpa lengan seberat kurang lebih 12 ton itu.

    “Untung di belakang lagi sepi. Cuma motor saja pada kena. Katanya mau diganti full,” kata seorang petugas keamanan gedung ANTV yang motornya ikut tertimpa.
    [has]

    Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/kecelakaan-kerja-di-proyek-gedung-lkpp-satu-tewas.html

    1. Kronologi

    Rabu 1 Oktober 2014 pukul 10.30 WIB menurut saksi di dekat proyek Yansen saat itu Tower Crane sedang dibongkar karena sudah selesai digunakan. Dan tanpa di duga konstruksi crane jatuh, ada 3 orang korban 1 tewas tertimpa dan 2 orang cidera. Menurut saksi saat kejadian dua operator mesin lompat guna menyelamatkan diri. Sementara 2 pekerja cidera jatuh terseret lengan crane saat sedang mengerjakan dinding.

    2. Analisis Penyebab Langsung

    Konstruksi crane yang sudah selesai digunakan roboh saat sedang dibongkar.

    3. Faktor Tidak Langsung

    Menurut artikel jatuhnya crane di dalam artikel tidak di jelaskan secara detail penyebab-penyebab jatuhnya tower crane jadi menurut saya kemungkinan penyebab tidak langsungnya adalah :
    Pada saat pembongkaran crane kemungkinan operator sedang dalam kondisi yang tidak baik seperti stress kerja atau dari luar pekerjaan, dan kemungkinan juga kurangnya keahlian pekerja di dalam bidangnya.

    4. Rekomendasi

    – Melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum membongkar crane
    – Para pekerja harus diberikan brieffing
    – Pekerja harus mendapatkan training terlebih dahulu
    – Para pekerja harus ahli dalam bidangnya
    – Para pekerja harus menggunakan APD yang sesuai standar

    Nama : Yoana Fransiska
    NPM : 13.11.106.70150.0852
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

  20. Tugas 2 Manajemen Konstruksi

    Kronologis
    -Sebuah kecelakaan kerja terjadi di proyek bangunan Jalan Pluit Timur nomor 1, kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada MInggu (22/2) sore. Akibatnya seorang tukang bangunan bernama Andri Ansyah, warga Kampung Cirewed RT. 001/RW004 Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Tangerang, Banten, tewas setelah terpeleset dan jatuh dari ketinggian tujuh meter.
    -Kapolsek Penjaringan, AKPB Kus Subiantoro, menceritakan rangkaian kejadian itu. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB. Saat itu, lanjut dia Andri sedang bekerja membongkar dan memasang atap bangunan.
    -Saat ini mandor proyek, Suparman, menyaksikan kejadian itu. Tetapi, nyawa anak buahnya tidak terselamatkan lantaran mengalami luka dalam di kepala.
    -Menurut Subiantoro, karena kejadian itu polisi langsung menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa jasad korban. mereka lantas memeriksa saksi-saksi dan meminta melakukan visum buat memastikan penyebab tewasnya Andri.

    Penyebab langsung
    – terpeleset dari ketinggian tujuh meter dengan posisi kepala terlebih dahulu yg membentur lantai

    Penyebab tidak langsung
    -tidak memakai APD saat sedang bekerja
    -tenaga kerja kurang profesional
    -tidak adanya aspek K3 ketika bekerja di ketinggian

    Rekomendasi
    -harus ada nya peralatan safety yg standard, full body harness
    -adanya safety briefing sebelum bekerja
    -adanya pengawasan oleh safety officer ketika bekerja
    -harus adanya lulus uji kualifikasi pekerja yang akan mengerjakan konstruksi tersebut.

    Nama : Karima Zahrah Halimah Mumtaza
    NPM :14.11.106.701501.1381
    Kelas : B1 (Sore)
    Semester : V

  21. Kronologi :
    warga kembali digegerkan penemuan sesosok jenazah di area proyek pelebaran Pelabuhan Gorontalo. kecelakaan kerja terjadi di perusahaan konstruksi jembatan di kabupaten Bone Bolango, pada Kamis (7/3/2013) sore hari ini,
    Muhammad Sai (31), pria yang diketahui bekerja di kawasan konstruksi Pelabuhan Gorontalo, Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, tewas tertimpa pipa besi yang akan digunakan sebagai jangkar dermaga.
    Muhammad ditemukan tewas dengan kepala bersimbah darah. Korban yang mengenakan sweater cokelat, celana pendek abu-abu, topi abu-abu dan berkaca mata ini ditemukan tertelungkup di antara pipa-pipa besi yang bertumpuk di areal konstruksi pelebaran Pelabuhan Gorontalo tersebut.
    Menurut Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Gorontalo, Iptu Reny Ayi Heryani, korban tewas saat memotong pipa besi yang berdiameter kurang lebih 50 cm.
    “Pipa sebesar itu katanya untuk pembuatan jangkar. Tanpa disadari pipa itu sudah menimpa korban,” terang Kapolsek.
    Lanjut Kapolsek lagi, korban pertama kali ditemukan oleh Kahfi, 30, sesama karyawan di PT Gaya Bakti Jaya, perusahaan kontraktor pemegang proyek pelebaran Pelabuhan Gorontalo tersebut.
    Saat ini polisi masih memeriksa pihak penanggungjawab proyek. Sementara itu jenazah korban sedang diautopsi di RS Aloei Saboe Gorontalo.
    Rencananya jenazah korban akan diterbangkan kembali ke kampung halamannya di Situbondo, Jawa Timur, setelah proses autopsi selesai. Biaya pengiriman jenazah akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak perusahaan.

    Penyebab langsung :
    – Tertimpa besi yang berdiameter kurang lebih 50 cm

    Penyebab tidak Langsung :
    – Kurangnya pengetahhuan tentang pekerjaan yang dilakukan ( training )
    – Tidak menggunakan APD yang standar ( tidak menggunakan helm, sepatu safety, sarung tangan )
    Rekomendasi :
    – Apabila bekerja di suatu konstruksi yang memiliki resiko yang tinggi, seharusnya mempekerjakan pekerja yang ahli di bidang tersebut dan sudah mengikuti training tentang pekerjaan tersebut
    – Menggunakan APD yang standard dan selalu mengikuti aturan keselamatan yang berlaku di perusahaan tersebut ( SOP )

    Nama : Sa’diyah putri R
    Kelas : B1
    Semester : V ( lima )
    NPM : 13.11.106.701501.0839

    1. Pertimbangkan juga untuk melihat aspek lingkungan, aspek alat dan peralatan, aspek manajemen, aspek budaya kerja, dan lain sebagainya untuk dimasukkan dalam penyebab tidak langsung diatas.

  22. Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :
    1. Kronologis Kejadian
    Alat derek atau biasa disebut tower crane milik pengembang apartemen Green Lake View yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Ciputat, Kota Tanggerang terjatuh sekitar pukul 16.00 WIB. Akibat peristiwa tersebut, tiga orang tewas karena tertimpa alat berat tersebut dan “Sedangkan dua orang lagi masih tersangkut dan kegencet besi di atas. Belum diturunin sampai sekarang karena susah posisinya” .

    2. Penyebab Langsung
    Saksi di lokasi yang juga pekerja proyek yakni Agung Kurniawan mengatakan, ketika peristiwa itu terjadi, para korban sedang bekerja. Tiba-tiba saja mesin tower crane patah. “Kemungkinan besar karena patah bautnya,”

    3. Penyebab Tidak Langsung
    Tidak ada nya perawatan berkala pada tower crane yang digunakan
    Tidak ada pengawasan pada tower crane
    Tidak ada perbaikan kompenen tower crane,baik di lapangan maupun diworkshop

    4. Rekomendasi
    Menerapkan Prosedur dan proses K3 dan keselamatan lingkungan dalam pelaksanaan perawatan dan perbaikan erection dan dismantling tower crane.
    Melaksanakan Perawata Berkala (Priodical Maintenance) sesuai dengan Prosedur dan shop manual dari pabrik pembuatnya.
    Melaksanakan Perbaikan komponen tower carne, baik dilapangan maupun di workshop.
    Melaksanakan Prosedur dan proses Erection dan Dismantling bersama dengan timnya.
    Melaksanakan rekondisi tower crane bersama dengan timnya.
    Membuat Laporan Kerja sesuai prosedur dan proses.

    Nama : chaidir setiawan
    NPM : 13.11.106.701501.0844
    Kelas : B1
    Semester : 5

  23. 1) Kronologis. (Ceritakanlah urutan kejadian – sequence of event – kecelakaan kerja konstruksi tersebut).
    Saat kejadian korban (Deni) hendak membawa adukan semen ke atap guna menambah dinding atap. Namun, saat naik ke atap, tangan korban memegang salah satu kabel yang tidak bermuatan listrik.
    “Namun saat dia berdiri, kepalanya menyentuh kabel yang bertegangan listrik sehingga korban (Deni) terpental dan nyangkut di kabel listrik lainya yang teraliri listrik bertegangan tinggi tersebut,Akibat kejadian tersebut, selain korban terpelanting dari atap setinggi kurang lebih 100 meter, korban juga mengalami luka bakar hampir 90 persen yang mengakibatkan kondisinya saat ini kritis.
    2) Analisis penyebab langsung. (Buatlah analisis anda perihal kecelakaan kerja konstruksi tersebut yang memberikan konstribusi secara langsung terhadap kecelakaan kerja).
    Penyebab langsung kecelakan pekerjaan kontruksi di ruko di Jalan Raya Kutoharjo-Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, adalah aliran listrik yang menyentuh kepala korban (Deni) yang secara teknis tidak mengenakan helm/pelindung kepala,sealain itu korban(Deni)juga terpental dari atap setinggi kurang lebih 100 meter dan tubuh korban (Deni) menyangkut di kabel listrik lain yang bertegangan tinggi.
    3) Analisis penyebab tak langsung. (Buatlah analisis Anda terhadap faktor-faktor yang muncul dan memberikan kontribusi secara tidak langsung terhadap kecelakaan kerja tersebut, misalnya faktor alat dan peralatan, faktor lingkungan, faktor beban kerja, faktor keterampilan dan pendidikan, dan sebagainya).

    Penyebab tidak langsung kecelakan pekerjaan kontruksi di ruko di Jalan Raya Kutoharjo Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah,kurangnya pengendalian dan pengawasan kabel listrik yang masih memeiliki atau di aliri tegangan listrik,selain itu pekerja juga tidak di lengkapi dengan helm/pelindung kepala,faktor kelalaian pekerja/korban yang mengalami kecelakaan tersebut juga menjadi salah satu penyebab tidak langsung nya kejadian.
    4) Rekomendasi. (Buatlah saran-saran Anda untuk upaya perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali).
    Untuk saran,pengawasan dan pengendalian kabel yang masih memilik atau di aliri tegangan listrik sebaiknya di lakukan lebih jauh lagi,contoh (melakukan isolasi terhadap kabel yang masih memiliki tegangan listriknya,memberi tanda yang mecolok bahwa kabel tersebut masih di aliri listrik,atau memutus aliran listrik untuk sementara waktu sampai pekerjaan di area atap tersebut selesai di lakukan),selain itu pekerja proyek juga harus dilengkapi dengan pelindung kepala pada saat pekerjaan di kontruksi,tidak hanya itu pekerja juga harus menggunakan alat pelidung diri lainya seperti,kaca mata safety,sarung tangan,dan rompi sebagai tanda,pekerja juga harus sadar dan mengerti akan bahaya dan resiko,untuk itu TIM Safety harus memberi arahan kepada semua pekerja sebelum melakukan pekerjaan di pagi hari atau biasanya di sebut Safety Talk.
    NAMA : ALFIAN ABDUL KAMID K
    KELAS : B1
    SEMESTER : 5 (LIMA)
    NIP : 13.11.106.701501.0838

  24. Analisis kecelakaan kerja berdasarkan tugas 1 : Jatuh Dari Lantai 20 Apartemen Panghegar, Agus Tewas Seketika.

    Referensi :http://health.detik.com/read/2011/03/23/203738/1599900/486/
    http://www.bandung.detik.com

    1. Kronologis

    Pada hari rabu tepatnya tanggal 23 maret 2011 Seseorang Bernama Agus (35) sebagai mekanik leader konstruksi lift sedang mengerjakan proyek pembangunan Grand Royal Panghegar Apartement Bandung , Jawa barat.. saat sedang mengecek lift ke lantai 20 pada bangunan tersebut. agus (35) membuka pintu lift menggunakan tangan ( pintu lift dalam keadaan tertutup), pada saat dia masuk ternyata box passengernya berada di lantai dasar dengan ketidaksengajaannya maka pada saat itu agus (35) terjatuh dari lantai 20 ke lantai dasar (tewas seketika), pada sekitar pukul 14.15 WIB, Rabu (23/3/2011) , jenazah Agus (35) langsung dibawa ke RS Bungsu, Jalan Veteran, Bandung. dengan Kondisinya mulut berdarah, tubuh bengkak dan kaki patah.

    2. Analisis penyebab langsung
    -pekerja yang ceroboh membuka lift dengan tangan saat lift dalam keadaan tertutup.
    -Kurangnya prosedur kerja(SOP), Sehingga tidak mengechek terlebih dahulu sebelum masuk dalam lift.
    -sikap atau prilaku kerja yang kurang di perhatikan
    -kurangnya perlengkapan k3 seperti safety body harness, dan perlengkapan mekanik yang memadai.

    3. Analisis penyebab tidak langsung
    Faktor Peralatan :
    – dimana box lift tidak terkait pada saat di lantai 20 sehingga box tersebut tidak naik di lantai 20 melainkan diam saja di lantai dasar.
    Faktor lingkungan kerja:
    – kurangnya perhatian dari setiap karyawan yang ikut mengerjakan pekerjaan tersebut.
    Faktor human :
    – Kurangnya pemahaman mengenai konstruksi lift (tidak bersertifikat untuk mengerjakan sesuai dengan jurusan tersebut).
    -kurangnya monitoring/inspeksi.

    4. rekomendasi

    1. membuat SOP agar setiap pekerjaan dilakukan sesuai dengan prosedurnya agar tidak menimbulkan insiden.
    2. melengkapi perlengkapan K3 dan peralatan mekanik yang memadai
    3. mengevaluasi/mencari SDM (sumber daya manusia) yang sesuai dengan bidangnya dan bersertifikat
    4. perusahaan seharusnya melakukan monitoring / inspeksi lapangan pada saat bekerja.

    Nama : septino eklesia wangania

    NPM : 13.11.106.701501.1155

    Semester : V

    Kelas : B1

  25. Pekerja Proyek Tewas di Kampus Poltekkes
    SEMARANG – Seorang kuli bangunan proyek Gedung Kampus Poltekkes Gizi di Pedurungan, Suyono (50), terjatuh dari lantai empat proyek, dan tewas di tempat. Korban mengalami luka berat di kepala, patah tangan, dan patah rusuk kiri.

    “Pemeriksaan visum luar jenazah, korban menderita luka berat di kepala, patah tangan kanan, dan patah rusuk kiri,” katanya, kepada wartawan, Rabu (29/10/2014).

    Saat ini sudah ada satu orang yang diperiksa, yakni mandor proyek Darmini (40), warga Rejosari, Karangtengah, Kabupaten Demak. Hasil pemeriksaan awal, kecelakaan terjadi akibat keteledoran dari pihak buruh.

    “Para pemborong proyek sudah menyediakan helm, dan alat keselamatan kerja lain, seperti jaring pengaman. Namun, para tukang sendiri yang tidak mau menggunakannya dengan alasan tidak nyaman,” ungkapnya.

    “Nah, itulah yang masih kami dalami, kalau pekerja tidak mau (mengenakan alat keselamatan kerja), lantas apa tindakan perusahaan? Apakah terus mempekerjakan atau mengganti dengan pekerja lain,” terangnya. Dia melanjutkan, korban bekerja sebagai tukang kayu. Dia baru dua hari bekerja. Saat kejadian, korban sedang memasang penyokong dari kayu. Proyek itu dikerjakan PT Bhineka Cipta Prima.

    “Penanggungjawab dari pemborong itu bernama Denis, akan kita panggil untuk dimintai keterangan,” pungkas Hendra.

    Referensi :http://daerah.sindonews.com/read/916991/22/brukk-kuli-bangunan-jatuh-dari-lantai-4-1414575390

    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya dan tambahan berita yang lebih lengkap dari artikel di atas , analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :

    1. Kronologi Kejadian
    Selasa, 28 Oktober 2015 telah terjadi kecelakaan kerja pada proyek pembangunan kampus Politeknik Kesehatan Semarang (Poltekkes) Jurusan Gizi. Saat kejadian, korban Suyoto (50 tahun) sedang memasang penyokong dari kayu yang berada di gedung lantai 4. Korban kemudian terjatuh dari lantai empat proyek, dan tewas di tempat. Korban mengalami luka berat di kepala, patah tangan kanan, dan patah rusuk kiri.
    Jenazah korban di evakuasi dievakuasi dan di bawa ke rumah sakit.

    2. Analisis Penyebab Langsung

    – Tindakan tidak aman, yaitu kelalaian pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri pada saat bekerja di ketinggian yang telah disediakan oleh PT Bhineka Cipta Prima selaku kontraktor yang bertanggung jawab dalam proyek tersebut, mengakibatkan korban terjatuh dari ketinggian di lantai 4 gedung
    – Pekerja tidak memahami resiko pekerjaan dan mengabaikan prosedur bekerja di ketinggian
    – Tidak adanya pengawasan dari HSE pada saat pekerjaan berlangsung

    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung

    – Faktor manusia.
    Kurangnya kepedulian dan pengetahuan pekerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan sengaja bekerja tidak sesuai Prosedur untuk menggunakan Alat Pelindung Diri yang telah disediakan dikarenakan alasan ketidaknyamanan.
    – Faktor keterampilan dan Pendidikan.
    Kurangnya keterampilan dan pengawasan dari penanggung jawab pekerjaan, terbukti dari tidak adanya tindak lanjut untuk mencegah resiko kecelakaan kerja dari tindakan tidak aman pekerja yang tidak mematuhi prosedur dalam penggunaan Alat Pelindung Diri.
    – Kontrol/ pengawasan PT Bhineka Cipta Prima selaku kontraktor yang bertanggung jawab tidak memadai dalam implementasi standar kerja dan prosedur yang berlaku di proyek pembangunan tersebut.

    4. Rekomendasi
    – Memilih pekerja yang berkompeten dan memiliki kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja di area kerja
    – Melakukan safety talks sebelum melakukan pekerjaan, termasuk didalamnya sosialisasi Job Safety Analysis/ Risk Asswsment dan sosialisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri
    – Memastikan pekerjaan diawasi oleh orang yang berkompeten dan ahli sehingga prosedur dapat dijalankan dengan benar
    – Memberikan sanksi yang tegas kepada pekerja yang tidak mematuhi prosedur
    – Alat Pelindung Diri harus dimiliki dan digunakan oleh seluruh pekerja, serta sesuai dengan standar.

    Nama : Pebriyanti
    NPM : 13.11.106.701501.0841
    Kelas : B1
    Semester : 5

  26. Analisis kecelakaan kerja berdasarkan tugas 1 tentang kontruksi underground PT. FI harus sesuai kajian

    Refensi: http://tabloidjubi.com/2013/12/02/konstruksi-underground-pt-fi-harus-sesuai-kajian/

    1.Kronologi
    Terjadinya kecelakaan pada hari minggu (1/2) sekitar pukul 04.00 WIT. Di area pertambangan PT.FI,loading point 1 E North underground DOZ. Struktur tanah yang ada di tambang bawah tanah PT.FI bukan lagi tanah asli, tapi tanah eksplorasi yang mengakibatkan terjadi pergeseran tanah yang mengakibatkan 1 karyawan meninggal dunia dan 1 lagi mengalami luka.

    2,Analis penyebab langsung
    -struktur tanah yang berubah dari tanah asli menjadi tanah eksplorasi yang menyebabkan terjadi pergesaran tanah

    3.Analisis penyebab tidak langsung
    -Faktor Manusia
    Ketidak telitian dan kesigapan para pengawas lapangan dalam mengawasi lokasi tambang di bawah tanah
    -Faktor lingkungan kerja
    Lingkungan kerja yang berada di tambang bawah tanah yang mengalami pergeseran

    4.Rekomendasi
    -Perusahan harus menyiapkan tenaga ahli yang dapat menilai kondisi lokasi tambang di bawah tanah
    -Selalu melakukan audit terhadap lokasi secara berkala
    -untuk pekerja yang akan masuk ke lokasi di berikan APD dan training jika terjadi kecelakaan di dalam tambang
    -menyiapkan temoat berlindung jika terjadi tanah yang turun
    Nama: Sendy eki tanos
    NPM : 13.11.106.70150.0855

  27. Lima Pekerja Tewas , Belasan Orang Luka – Luka
    indosiar.com, Sukoharjo – Kasus kecelakaan kerja kembali terjadi. Di Sukoharjo, Jawa Tengah 5 pekerja tewas dan puluhan lainnya luka parah saat bangunan pabrik yang mereka bangun tiba-tiba roboh.
    Inilah para korban tewas dalam robohnya bangunan pabrik PT Alfa Kayu Lapis di Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Ke 4 jenazah saat ini berada di kamar mayat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Menurut sejumlah saksi, peristiwa maut ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB Kamis (11/09) kemarin. Saat kejadian, puluhan pekerja sedang melakukan aktifitas membangun pabrik. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba atap bangunan roboh dan menimpa pekerja disekitarnya.
    Menurut seorang saksi Suyoto, semua korban tewas mengalami luka parah dibagian kepala dan tubuhnya setelah jatuh dari bangunan setinggi 10 meter, lalu tertimbun bersama rangka besi dan tembok.
    Sementara korban luka sebagian besar mengalami patah tulang pada tangan dan kaki. Beberapa diantaranya gagar otak akibat benturan keras di kepalanya. Dokter dan perawat di rumah sakit sempat kewalahan karena banyaknya korban yang harus segera ditangani.
    Pembangunan gedung pabrik ini sebenarnya sudah mencapai 90 persen. Seluruh dinding dan atap sudah didirikan, namun diduga karena kesalahan konstruksi bangunan akhirnya roboh. Hingga kini Polres Sukoharjo masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab robohnya bangunan.
    Sumber pustaka : http://www.indosiar.com/fokus/lima-pekerja-tewas-belasan-orang-luka—luka_75627.html

    1. Kronologis Kejadian
    Peristiwa maut lagi-lagi terjadi sekitar pukul 15.00 WIB Kamis (11/09), kecelakaan kerja ini terjadi di PT. Alfa Kayu Lapis di Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah. 5 pekerja tewas dan puluhan lainnya luka parah saat bangunan pabrik yang mereka bangun tiba-tiba roboh.
    Saat kejadian, puluhan pekerja sedang melakukan aktifitas membangun pabrik. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba atap bangunan roboh dan menimpa pekerja disekitarnya.
    Menurut seorang saksi Suyoto, semua korban tewas mengalami luka parah dibagian kepala dan tubuhnya setelah jatuh dari bangunan setinggi 10 meter, lalu tertimbun bersama rangka besi dan tembok.
    Pembangunan gedung pabrik ini sebenarnya sudah mencapai 90 persen. Seluruh dinding dan atap sudah didirikan, namun diduga karena kesalahan konstruksi bangunan akhirnya roboh. Hingga kini Polres Sukoharjo masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab robohnya bangunan.

    2. Analisis penyebab langsung
    – Rangka bangunan konstruksi tidak kokoh sehingga akhirnya roboh
    – Kesalahan konstruksi yang menyebabkan bangunan ambruk dan bangunan ini masih dalam proses pengerjaan

    3. Analisis Penyebab tidak langsung
    – Tidak ada pengawas K3
    – Design tidak sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat engineer
    – Bekerja tanpa prosedur
    – Faktor alat/peralatan yang kurang aman serta bahan konstruksi membangun gedung ini kurang memadai/rendah
    – Para pekerja tidak dibekali dengan pentingnya keselamatan di area kerja (tidak diberi training)
    – Para pekerja bukanlah pekerja ahli dalam pengengerjaan bangunan tersebut

    4. Rekomendasi
    – Membuat JSA Konstruksi bangunan tersebut
    – Sebelum melakukan pekerjaan hendaknya memulai dengan safety briefing
    – Bekerja sesuai design engineer
    – Harus ada pengawas K3 di area kerja
    – Sebelum pekerjaan ini dimulai, hendaknya periksa atau menetapkan standar kualitas material yang akan digunakan dalam proses pembangunan tersebut
    – Bekerja sesuai dengan JSA yang sudah dibuat
    – Memberi training pada para pekerja
    – Atau merekrut pekerja ahli dibidangnya
    – Selalu menggunakan APD yang Standar

    Nama : Riskianor

    Npm : 13.11.106.701501.1211

    Semester : V (Lima)

    kelas : B1

  28. KEDIRI – Dua pekerja bangunan tewas dan satu luka parah akibat tertimpa tembok saat merenovasi sebuah hotel di Jalan Yos Sudarso, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (21/5/2015). Kecelakaan kerja ini diduga akibat bangunan yang sudah tua dan tembok bangunan tidak ada kerangkanya.
    Dua pekerja bangunan korban kecelakaan kerja masing-masing bernama Adi Wijaya (23), asal Kelurahan Gayam dan Giyanto, asal Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Keduanya tertimpa tembok. Karena mengalami luka parah di bagian kepala, keduanya tewas. Selain mengakibatkan dua pekerja meninggal dunia, satu pekerja bernama Masmudi, warga Desa Banyakan, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, mengalami patah kaki sebelah kanan dan luka terbuka akibat tertimpa runtuhan tembok.
    Wiji, teman korban mengatakan, sebelumnya empat pekerja akan melakukan pengecoran di bagian depan hotel. “Tiba-tiba terdengar suara gaduh. Saya mendapati ketiga korban tertimpa tembok,” kata Wiji, Kamis (21/5/2015).
    Hingga saat ini, kedua korban meninggal masih disemayamkan di Kamar Mayat RSUD Gambiran. Korban luka masih menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IDG) Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri.
    source: http://daerah.sindonews.com/read/1003721/23/dua-pekerja-bangunan-tewas-tertimpa-tembok-hotel-di-kediri-1432191963

    1. Kronologis Kejadian
    Pada hari Kamis, 21 Mei 2015 terjadi robohnya tembok sebuah Hotel di Jl. Yos Sudarso , kota Kediri. Yang menewaskan 2 orang pekerja dan 1 orang pekerja luka parah.

    2. Analisis Penyebab langsung
    Penyabab langsung terjadinya kecelakaan tersebut ialah tembok roboh karena bangunan tersebut sudah tua dan rapuh dimana bangunan tersebut tidak ada kerangkanya.

    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung
    – Faktor lingkungan yang di duga bangunan yang rapuh tersebut roboh akibat angin kencang.
    – Faktor peralatan yang kurang memadai di tempat kerja tersebut.
    – Kurangnya pengawasan terhadap pekerja
    – Keamanan area yang tidak sesuai dengan standart keselamatan kerja di konstruksi
    – Kurangnya pengetahuan safety diarea kerja tersebut.
    – Tidak ada pengawas safety di tempat kerja tersebut

    4. Rekomendasi

    – Melakukan Pengecekan atau survey terlebih dahulu di area tempat kerja
    – Sebelum melakukan pekerjaan adanya safety briefing untuk para pekerja konstruksi
    – Melakukan training untuk para pekerja.
    – Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan standart.

    Nama : Annisa

    Kelas : B1 Sore

    Semester : 5

    NPM : 13.11.106.701501.0862

  29. Flyover Runtuh, Satu Pekerja Konstruksi Tewas

    Metrotvnews.com, Cincinnati :Seorang pekerja konstruksi tewas dan satu sopir traktor terluka saat sebuah jalan layang atau flyover di Cincinnati, Amerika Serikat, Senin (19/1/2015), runtuh.

    Menurut Dinas Pemadam Kebakaran Cincinnati, peristiwa terjadi di area Interstate 75 sekitar pukul 10.30 malam waktu setempat. Kepala Polisi Jeff Blackwell menyebutnya sebagai insiden tragis.

    “Sopir traktor terbilang beruntung, karena nyawanya ketika itu benar-benar terancam,” ucap Blackwell, seperti dikutip Associated Press, Selasa (20/1/2015).

    Blackwell berjanji menyelidiki hal ini dengan Departemen Transportasi. Akibat kecelakaan ini, ratusan ton beton sisa flyover menghalangi sebagian ruas jalan. Lokasi kejadian akan ditutup hingga dua hari ke depan.

    Seorang saksi mata sempat mendengar suara dentuman keras, yang diikuti kedatangan rombongan mobil polisi beberapa saat setelahnya.

    Sumber: http://internasional.metrotvnews.com/read/2015/01/20/347517/flyover-runtuh-satu-pekerja-konstruksi-tewas

    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :
    1. Kronologis Kejadian :
    -Pada hari senin tanggal 19 januari 2015 pukul 10.30 terjadi flyover runtuh di Cincinnati di area interstate 75 . memakan korban satu jiwa pekerja kontraktor dan satu supir traktor selamat.
    2. Analisis Penyebab langsung
    -Penyebab langsung dari kecelakaan kerja ini adalah terjadinya dentuman keras yang menyebabkan runtuhnya flyover.
    -Kondisi tanah yang mungkin muda longsor
    -Perancangan konstruksi yang kemungkinan besar tidak sesuai standar
    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung
    -faktor alat dan peralatan, yang harus sesuai standar dan rutin di inspeksi agar dapat mencegah terjadinya insiden
    -faktor lingkungan , area yang di pastikan bebas dari bentuk resiko longsor dan gempa
    – Karena adanya kerenggangan struktur flyover dan pergerakan tanah
    -karena pondasi dan struktur beton yang tidak dapat menahan beban
    4. Rekomendasi Dari Saya
    -Pemilihan bahan pondasi yang sesuai dengan standar
    -Harus ada pengawas dari pihak proyek untuk pengawasi pembangunan
    – Melakukan safety talk atau pengarahan sebelum melakukan pekerjaan
    -Pekerja mendapatkan pelatihan sesuai dengan bidang kerjaanya
    -Memastikan pekerja memiliki APD( Alat Pelindung Diri)
    Nama: Ade Kharisma
    NPM : 13.11.106.70150.0853
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

  30. KEDIRI – Dua pekerja bangunan tewas dan satu luka parah akibat tertimpa tembok saat merenovasi sebuah hotel di Jalan Yos Sudarso, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (21/5/2015). Kecelakaan kerja ini diduga akibat bangunan yang sudah tua dan tembok bangunan tidak ada kerangkanya.
    Dua pekerja bangunan korban kecelakaan kerja masing-masing bernama Adi Wijaya (23), asal Kelurahan Gayam dan Giyanto, asal Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Keduanya tertimpa tembok. Karena mengalami luka parah di bagian kepala, keduanya tewas. Selain mengakibatkan dua pekerja meninggal dunia, satu pekerja bernama Masmudi, warga Desa Banyakan, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, mengalami patah kaki sebelah kanan dan luka terbuka akibat tertimpa runtuhan tembok.
    Wiji, teman korban mengatakan, sebelumnya empat pekerja akan melakukan pengecoran di bagian depan hotel. “Tiba-tiba terdengar suara gaduh. Saya mendapati ketiga korban tertimpa tembok,” kata Wiji, Kamis (21/5/2015).
    Hingga saat ini, kedua korban meninggal masih disemayamkan di Kamar Mayat RSUD Gambiran. Korban luka masih menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IDG) Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri.
    source: http://daerah.sindonews.com/read/1003721/23/dua-pekerja-bangunan-tewas-tertimpa-tembok-hotel-di-kediri-1432191963

    1. Kronologis Kejadian

    Kamis, 21 Mei 2015 telah terjadi kecelakaan kerja , Dua pekerja bangunan tewas dan satu pekera luka parah akibat tertimpa tembok saat merenovasi sebuah hotel di Jalan Yos Sudarso, Kota Kediri, Jawa Timur. Kecelakaan kerja ini diduga akibat bangunan yang sudah tua dan tembok bangunan tidak ada kerangkanya. Sebelum empat pekerja akan melakukan pengecoran di bagia depan hotel, tiba- tiba tembok tersebut runtuh dan menewaskan dua pekerja dan Satu pekerja luka parah.
    Korban kecelakaan tersebut bernama Adi Wijaya dan Giyanto , meninggal dunia karena mengalami luka parah dibagian kepala, dan satu pekerja bernama Masmudi mengalami patah kaki sebelah kanan dan luka terbuka akibat runtuhan tembok.

    2. Analisis Penyebab langsung

    Penyabab langsung terjadinya kecelakaan tersebut ialah tembok roboh karena bangunan tersebut sudah tua dan rapuh dimana bangunan tersebut tidak ada kerangkanya.

    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung

    – Faktor lingkungan yang di duga bangunan yang rapuh tersebut roboh akibat angin kencang.
    – Faktor peralatan yang kurang memadai di tempat kerja tersebut.
    – Kurangnya pengawasan terhadap pekerja
    – Keamanan area yang tidak sesuai dengan standart keselamatan kerja di konstruksi
    – Kurangnya pengetahuan safety diarea kerja tersebut.
    – Tidak ada pengawas safety di tempat kerja tersebt.

    4. Rekomendasi

    – Melakukan Pengecekan atau survey terlebih dahulu di area tempat kerja
    – Sebelum melakukan pekerjaan adanya safety briefing untuk para pekerja konstruksi
    – Melakukan training untuk para pekerja.
    – Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan standart.

    Nama Annisa

    Kelas : B1 Sore

    Semester : 5 Lima

    NPM : 13.11.106.701501.0862

  31. Analisis kecelakaan kerja berdasarkan tugas 1 tentang kontruksi underground PT. FI harus sesuai kajian
    Refensi: http://tabloidjubi.com/2013/12/02/konstruksi-underground-pt-fi-harus-sesuai-kajian/
    1.Kronologi
    Terjadinya kecelakaan pada hari minggu (1/2) sekitar pukul 04.00 WIT. Di area pertambangan PT.FI,loading point 1 E North underground DOZ. Struktur tanah yang ada di tambang bawah tanah PT.FI bukan lagi tanah asli, tapi tanah eksplorasi yang mengakibatkan terjadi pergeseran tanah yang mengakibatkan 1 karyawan meninggal dunia dan 1 lagi mengalami luka.
    2,Analis penyebab langsung
    -struktur tanah yang berubah dari tanah asli menjadi tanah eksplorasi yang menyebabkan terjadi pergesaran tanah
    -tidak adanya indentifikasi mengenai aspek bahaya dan resiko di area kerja
    -tidak adanya pegawas di lokasi tanah
    3.Analisis penyebab tidak langsung
    -Faktor Manusia
    Ketidak telitian dan kesigapan para pengawas lapangan dalam mengawasi lokasi tambang di bawah tanah
    -Faktor lingkungan kerja
    Lingkungan kerja yang berada di tambang bawah tanah yang mengalami pergeseran
    – PT.FI tidak memiliki tenaga ahli untuk menilai kondisi tanah
    4.Rekomendasi
    -Perusahan harus menyiapkan tenaga ahli yang dapat menilai kondisi lokasi tambang di bawah tanah
    -Selalu melakukan audit terhadap lokasi secara berkala
    -untuk pekerja yang akan masuk ke lokasi di berikan APD dan training jika terjadi kecelakaan di dalam tambang
    -menyiapkan tempat berlindung jika terjadi tanah yang turun
    Nama: Sendy eki tanos
    NPM : 13.11.106.70150.0855
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

  32. Kronologi :
    warga kembali digegerkan penemuan sesosok jenazah di area proyek pelebaran Pelabuhan Gorontalo. kecelakaan kerja terjadi di perusahaan konstruksi jembatan di kabupaten Bone Bolango, pada Kamis (7/3/2013) sore hari ini,
    Muhammad Sai (31), pria yang diketahui bekerja di kawasan konstruksi Pelabuhan Gorontalo, Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, tewas tertimpa pipa besi yang akan digunakan sebagai jangkar dermaga.
    Muhammad ditemukan tewas dengan kepala bersimbah darah. Korban yang mengenakan sweater cokelat, celana pendek abu-abu, topi abu-abu dan berkaca mata ini ditemukan tertelungkup di antara pipa-pipa besi yang bertumpuk di areal konstruksi pelebaran Pelabuhan Gorontalo tersebut.
    Menurut Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Gorontalo, Iptu Reny Ayi Heryani, korban tewas saat memotong pipa besi yang berdiameter kurang lebih 50 cm.
    “Pipa sebesar itu katanya untuk pembuatan jangkar. Tanpa disadari pipa itu sudah menimpa korban,” terang Kapolsek.
    Lanjut Kapolsek lagi, korban pertama kali ditemukan oleh Kahfi, 30, sesama karyawan di PT Gaya Bakti Jaya, perusahaan kontraktor pemegang proyek pelebaran Pelabuhan Gorontalo tersebut.
    Saat ini polisi masih memeriksa pihak penanggungjawab proyek. Sementara itu jenazah korban sedang diautopsi di RS Aloei Saboe Gorontalo.
    Rencananya jenazah korban akan diterbangkan kembali ke kampung halamannya di Situbondo, Jawa Timur, setelah proses autopsi selesai. Biaya pengiriman jenazah akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak perusahaan.

    Penyebab langsung :
    – Tertimpa besi yang berdiameter kurang lebih 50 cm

    Penyebab tidak Langsung :
    – Kurangnya pengetahhuan tentang pekerjaan yang dilakukan ( training )
    – Tidak menggunakan APD yang standar ( tidak menggunakan helm, sepatu safety, sarung tangan )
    – Kurangnya pengawasan
    – Pekerja tidak mengikuti prosedur yang berlaku di tempat kerja
    – Kuranya keselamatan kerja di area kerja
    – Peralatan yang digunakan tidak diinspeksi terlebih dahulu sebelum di oprasikan
    – Tidak adanya rambu larangan atau garis pembatas di lingkungan kerja
    Rekomendasi :
    – Apabila bekerja di suatu konstruksi yang memiliki resiko yang tinggi, seharusnya mempekerjakan pekerja yang ahli di bidang tersebut dan sudah mengikuti training tentang pekerjaan tersebut
    – Menggunakan APD yang standard dan selalu mengikuti aturan keselamatan yang berlaku di perusahaan tersebut ( SOP )
    – Menginspeksi peralatan terlebih dahulu sebelum beroprasi
    – Memberikan pengarahan tentang pentingnya keselamatan kerja
    – Memberi garis pembatas dan rambu larangan sehingga tidak sembarang orang berlalu lalang di daerah kerja

    Nama : Sa’diyah putri R
    Kelas : B1
    Semester : V ( lima )
    NPM : 13.11.106.701501.0839

  33. 1. Kronologis :
    Roboh nya jembatan TIM ( Taman Ismail Marzuki) terjadi pada ;
    Hari / Tanggal :Jumat, 31 Oktober 2014
    Waktu : 06 : 00 wib
    Lokasi : Cikini, Jakarta Pusat
    Jembatan Tim adalah jembatan yang memiliki panjang 12 meter yang menghubungkan Gedung Arsip dengan Gedung Perpustakaan Daerah DKI Jakarta di kawasan Taman Ismail Marzuki,

    – Kamis (30/10/2014) pukul 22.00 WIB
    Awalnya, pengecoran jembatan penghubung itu yang dilakukan, Kamis 30 Oktober 2014.
    Pusat Kendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) DKI Jakarta menyatakan sekitar pukul 22.00 WIB para pekerja melakukan pengerjaan jembatan ini. Para pekerja melakukan pengecoran di lokasi ini.

    – Jumat (31/10/2014) pukul 06.00 WIB
    Sekitar pukul 06.00 WIB tiba-tiba saja jembatan yang sedang dicor ini ambruk. Ironisnya, di bawahnya terdapat sejumlah pekerja yang sedang beristirahat dan baru saja bangun tidur juga ada yang sedang bersantai.Akibatnya ada empat orang yang tertimbun di lokasi ini. Empat orang yang tertimbun ini adalah Budi Utomo (27) asal Demak, Harno (40) asal Purwodadi, Arden dan Nur Ucup.

    – Jumat (31/10/2014) pukul 11.15 WIB
    Dua orang pekerja Budi Utomo dan Harno bisa dievakuasi sedangkan Arden dan Nur Ucup belum bisa diangkat dari teruntuhan. Hingga saat ini petugas masih melakukan pencarian terhadap korban. Selain korban tewas ada lima orang korban yang terluka. Berikut ini adalah data lima orang korban luka menurut Pusdalops BPBD DKI Jakarta:
    1. Harto (36), luka di dada, kaki kanan lecet, bibir pecah.
    2. Darwanto (31), kiri patah.
    3. Imam Kurniawan (18), bibir pecah, luka pada bagian perut.
    4. Agung Astanto (24), luka di kedua kaki.
    5. Teguh Bayu Seno (18), luka dibagian pundak kanan dan kedua kaki.

    2. ANALISIS PENYEBAB LANGSUNG
    – Jembatan roboh karena tidak ada penyangga konstruksi bangunan.
    -Tidak adanya tiang penyangga karena jalan yang berada di bawah jembatan penghubung masih digunakan untuk akses jalan warga.
    – robohnya bangunan tersebut karena masih belum kuatnya konstruksi bangunan jembatan. Beberapa bagian bangunan baru dicor ‎

    3. Analisa Penyebab Tidak Langsung
    – Kondisi lingkungan yang tidak safe.
    – kurang nya pengetahuan akan keselamatan diri untuk para pekerja proyek.
    – Tidak adanya pemberitahuan mengenai radius atau jarak aman untuk berkumpul atau beristirahat.
    – Kurangnya kerja sama dengan warga setempat
    – seorang ahli k3 kurang aktif dalam hal penyediaan lahan istrahat bagi karyawan

    4. Rekomendasi.
    – Memberikan keterampilan dan pendidikan lebih intensif kepada pekerja konstruksi di lapangan.
    – Meninjau ulang JSA
    – Meninjaun ulang Risk Assessment.
    – Memperbaiki Risk Management dan pelaksanaannya.
    – Memberikan safety briefing dan menekankan aspek keselamatan yang lebih utama disetiap kegiatan.
    – Memperkuat struktur jembatan dengan teknologi terkini.
    – Menanamkan budaya malu apabila safety tidak diindahkan.
    – Menanamkan budaya perusahaan terhadap keselamatan.
    – Merevisi kebijakan menajemen agar berpihak kepada keselamatan pekerja.
    – Memberikan sangsi tegas kepada pekerja yang tidak mematuhi aturan keselamatan.
    – Melibatkan tenaga ahli konstruksi untuk memberikan perkuatan terhadap struktur.
    – Membatasi akses orang bila atas pertimbangan ahli struktur jembatan masih belum mampu memikul beban sepenuhnya.
    – Dan sebagainya.

    Nama : Ishak
    NPM : 13.11.106.701501.0864
    Kelas : B1(sore)
    Semester V (lima)

  34. Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :
    1. Kronologis Kejadian
    Peristiwa naas yang menimpa Suwartono (52). Warga Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur terjadi pada selasa (26/11). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, saat korban mengantar galon air yang dijualnya ke lokasi proyek. Dia menaiki lantai atas dengan menggunakan lift. Namun naas, sampai di atas, lift itu putus dan jatuh. Alhasil, Tubuh Suwartono terjepit di antara badan lift yang biasa digunakan para pekerja proyek.

    2. Penyebab langsung
    Karena sling baja yang digunakan rusak/aus sehinnga putus yang membuat lift tersebut jatuh menimpa tubuh korban yamg mengakibatkan kematian
    Karena adanya kesalahan dalam pengoperasian lift tersebut

    3. Analisis Penyebab Tidak langsung
    Kurang nya kemampuan pekerja dan pengawas proyek dalam melakukan pengawasan dan perawatan lift
    Tidak adanya SOP dalam pengguanan dan perawatan lift
    Tidak ada nya inspeksi berkala yang dilakukan

    4. Rekomendasi
    Lakukan pengawasan pada penggunaan lift tidak sembarang orang boleh menggunakan lift,terutama dari orang_-orang yang tidak terlibat dalam pengerjaan proyek .
    Melakukan inspeksi berkala pada lift
    Memberikan pengetahuan tentang tata cara penggunaan lift yang aman
    Membuat SOP penggunaan lift
    Memberikan dan menerapkan pengetahuan tentang betapa penting nya keselamatan dan keshatan kerja pada semua pekerja proyek yang diharapkan akan memunculkan sikap sadar akan bahaya yang ada di lingkungan kerja.

    Nama : Prawoto
    NPM :13.11.106.701501.0837
    Kelas : B1
    Semester : V(LIMA)

  35. 1. Kronologis terjadinya kecelakaan
    Di Cirebon belakang kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Cirebon, Senin (18/5) ada sebuah pembongakaran sebuah bangunan, terjadinya kecelakaan akibat pekerjaan konstruksi tersebut berawal dari salah satu pekerja yang melakukan pembongkaran dengan mengambil langkah sendiri, belum ada perintah dari mandor mana saja yang harus dibongkar. Tapi, korban justru mengambil langkah sendiri, pada saat bangunan mulai runtuh 4 pekerja melarikan diri, tapi 1 pekerja (korban) ikut terjatuh bersama reruntuhan bangunan tersebut sehingga dia tertimpa.

    2. Analisis penyebab langsung
    Dari artikel yang saya analisa penyebab langsung dari kecelakaan tersebut “Human Eror” :
    a. Pekerja bertindak sendiri tanpa ada arahan dari atasan.
    b. Ketidaktahuan pekerja dengan struktur bangunan yang rapuh yang akan di bongkar Karena pekerja baru hari pertama masuk.

    3. Analisis penyebab tak langsung
    Struktur bangunan yang tidak memenuhi standar (SNI), dimana bangunan berlantai 2 seharusnya menggunakan besi 12mm tapi bangunan ini menggunakan besi 10mm

    4. Rekomendasi
    Rekomendasi dari saya adalah :
    a. Sebelum melakukan pembongkaran bangunan lihat struktur bangunan terlebih dahulu apakah aman atau tidak untuk kondisi pekerja yang akan membongkar.
    b. Memberikan jalur evakuasi jika terjadi insiden .
    c. Sebelum melakukan pekerjaan hendaknya melakukan brifing terlebih dahulu agar koordinasi bawahan dan atasan jelas.
    d. Menjalin komunikasi antara atasan dan bawahan, sehingga instruksi atasan ke bawahan jelas.

    Nama : Muhammad Al Nurizzati
    NPM : 13.11.106.701501.0870
    Semester : 5 (Lima)
    Kelas : B1

  36. 1. KRONOLOGIS KEJADIAN :
    • Senin (21/9) sekira pukul 08.00 WIB, telah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya operator crane karena tertimpa besi pancing pengait crane (penderek). Seorang pekerja lainnya mengalami luka-luka akibat kejadian itu yang sedang bekerja di lokasi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan 1 dan 2 di Kampung Burni Bius Baru, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah
    • Kejadian tersebut terjadi pada saat korban melakukan pemindahan mesin genset menggunakan truk crane. Namun, ketika dilakukan pemindahan mesin genset ,tiba-tiba crane macet dan korban turun untuk mengecek.
    • Namun tiba-tiba besi crane rebah dam pancing pengait yang terbuat dari besi langsung menimpa korban
    • Setelah sesaat kejadian korban dilarikan langsung ke Puskesmas Silih Nara, sebelum akhirnya dilarikan ke RSU Datu Beru, Takengon. Namun, nyawa korban sudah tak bisa tertolong lagi.

    2. ANALISIS PENYEBAB LANGSUNG :
    • Keadaan/kondisi pada crane yang tidak sesuai standar
    • Tidak dilakukannya pemeriksaan kondisi pada crane sebelum digunakan. Yang berakibat macetnya mesin crane pada saat crane digunakan.
    • Operator crane yang kurang memperhatikan kondisi crane dan tidak melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum digunakan.
    • posisi crane yang kurang tepat yang mengakibatkan rebahnya besi crane pada saat Pengangkatan mesin genset.
    • Terdapat pekerja lain pada area kerja crane pada saat operasi pengangkatan mesin genset sedang berlangsung yang sangat membahayakan para pekerja.

    3. ANALISIS PENYEBAB TIDAK LANGSUNG :
    • Faktor alat yang seharusnya benar benar dipersiapkan agar dapat mengangkat beban sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut dan dapat mencegah suatu hal yang tidak diinginkan seperti mesin crane yang macet.
    • Faktor lingkungan, seharusnya dipersiapkan struktur tanah yang baik untuk dijadikan pijakan crane tersebut..agar crane mendapatkan posisi yang sesuai standar saat melakukan pengangkatan
    • Koordinasi yang kurang baik dengan semua pekerja pada saat crane beroperasi

    4. REKOMENDASI AGAR TIDAK TERJADI KECELAKAAN LAGI :
    • Memeriksa beban yang akan diangkat harus sesuai dengan SWL(safe work Load)
    • Melakukan evaluasi terhadap SOP atau JSA yang berlaku.
    • Menggunakan crane yang sesuai kapasitas beban yang akan di angkat pada proyek tersebut.
    • Menyediakan area operasi crane yang aman pada saat crane beroperasi
    • Memberikan training pada operator crane.
    • Melakukan peletakan crane sedekat mungkin dengan beban yang akan diangkat.
    • Pemeriksaan sebelum pengoperasian pada crane yang mencakup hydraulic system tali sling dll sebelum beroperasi.
    • Lihat grafik kemampuan crane sebelum melakukan pengangkatan.
    • Koordinasi yang baik pada semua pekerja pada saat crane mau ber operasi agar semua pekerja berada pada posisi aman saat crane ber operasi

    Nama : Rima Nur Zain
    NPM : 13.11.106.701501.0846
    Kelas : B1-D4K3(sore)
    Semester V

  37. 4 Pekerja Terjatuh dari Tiang Besi Proyek Konstruksi di Medan (dtc)
    Senin, 25 Agustus 2014 | 15:43
    detikNews – Medan, Empat orang pekerja terluka dalam kecelakaan kerja yang terjadi di proyek konstruksi di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Para korban segera dibawa ke rumah sakit setempat.
    Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, Senin (25/8/2014). Saat kejadian para korban sedang memasang konstruksi besi yang berada di sisi kanan areal yang berada di Jalan Putri Hijau, Medan. Tiba-tiba terdengar ledakan yang diduga bersumber dari trafo listrik.
    Salah seorang saksi mata mata kejadian, Redi (23) menyatakan, saat kejadian dia berada di gedung sebelah. Begitu mendengar ledakan dia melihat ada empat pekerja yang terjatuh dari tiang besi yang sedang dipasang tersebut.
    “Ledakannya satu kali saja, tapi kuat. Ada empat orang yang jatuh. Dua orang jatuh telungkup dan berhimpitan di bawah, tidak bergerak. Dua lagi, jatuh dan wajahnya berdarah,” kata Redi.
    Para korban segera dibawa ke RS Putri Hijau yang berada tak jauh dari lokasi, dan pekerjaan konstruksi di lokasi yang nahas itu dihentikan sementara. Material yang bersumber dari ledakan itu juga menyebabkan pecahnya kaca belakang mobil Avanza nomor polisi BK 1070 MO yang parkir di Capital Building.
    Polisi dari Sektor Medan Barat sudah berada di lokasi untuk melakukan penyelidikan. Pihak manajemen properti di lokasi belum memberikan keterangan terkait insiden ini, sementara sekuriti tidak mengizinkan pekerja media mendekat ke lokasi kejadian.
    Proyek pembangunan dimulai sejak Februari 2014 lalu. Di lahan bekas pusat perbelanjaan Deli Plaza itu akan dibangun hunian berupa kondominium, apartemen, serta perkantoran dan pusat perbelanjaan. (rul)

    Referensi: http://news.analisadaily.com/read/4-pekerja-terjatuh-dari-tiang-besi-proyek-konstruksi-di-medan/57844/2014/08/25

    1. Kronologis.
    Empat orang pekerja terluka dalam kecelakaan kerja yang terjadi di proyek konstruksi di Medan, Sumatera Utara (Sumut).
    Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, Senin (25/8/2014). Saat kejadian para korban sedang memasang konstruksi besi yang berada di sisi kanan areal yang berada di Jalan Putri Hijau, Medan. Tiba-tiba terdengar ledakan yang diduga bersumber dari trafo listrik.
    Salah seorang saksi mata mata kejadian, Redi (23) menyatakan, saat kejadian dia berada di gedung sebelah. Begitu mendengar ledakan dia melihat ada empat pekerja yang terjatuh dari tiang besi yang sedang dipasang tersebut.
    Material yang bersumber dari ledakan itu juga menyebabkan pecahnya kaca belakang mobil Avanza nomor polisi BK 1070 MO yang parkir di Capital Building.

    2. Analisis penyebab langsung.
    – Ledakan yang timbul dan mengakibatkan pekerja terjatuh dari tiang besi
    – Saat pemasangan konstruksi besi di sisi kanan areal, Terdengar ledakan yang diduga bersumber dari trafo listrik.

    3. Analisis penyebab tak langsung.
    – Diduga gangguan pada trafo listrik akibat pecahnya bushing tertier yang dapat menyebabkan keluarnya minyak trafo dan kemudian memicu terjadinya ledakan
    – Trafo listrik mengandung minyak sebagai pendingin dan isolasi, maka hal ini bisa dianggap sebagai bahan bakar terjadinya ledakan, bahkan sebagai bahan yang mudah terbakar.
    – Lingkungan area kerja yang harus dipastikan bahaya dan resiko dari kerja, jauh dari segala bentuk yang bisa menimbulkan kecelakaan.
    – Tidak adanya pengawasan dan peringatan mengenai jarak aman untuk bekerja didekat trafo listrik.

    4. Rekomendasi.
    – Sebelum memulai pekerjaan, pastikan saat pemasangan konstruksi besi jauh dari sumber listrik atau trafo listrik.
    – Adanya pengawasan dari pihak K3 (safetyman)
    – Melakukan pelatihan dan pendidikan K3 terhadap tenaga kerja
    – Memberikan prosedur dan aturan K3 di tempat kerja
    – Melakukan safety briefing pada pekerja sebelum pekerjaan dimulai
    – Pekerja harus menggunakan APD yang standar

    Nama : Diana
    NPM : 13.11.106.701501.0872
    Kelas : B1(sore)
    Semester: V (lima)

  38. 2 Pekerja pembangunan kantor pajak jatuh, 1 tewas
    Dua pekerja bangunan jatuh dari ketinggian proyek pembangunan Kantor Pajak. Tepatnya di samping gedung Plaza Bapindo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/5). Akibatnya, satu korban tewas dan satu lainnya luka parah.
    Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Anom Setyadji menuturkan kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.
    “Satu orang tewas dan satu orangnya masih dalam perawatan tim medis,” ucap Anom saat dikonfirmasi.
    Korban meninggal diketahui bernama Edi Prayitno, warga asal Bojonegoro, Jawa Timur. Sedangkan, korban selamat bernama Heri Mulyadi.
    Anom menjelaskan, saat terjatuh, tubuh korban mengenai sebuah tiang penyangga dan menimpa tubuh Heri yang turut terjatuh bersama Edi.
    Rupanya, saat itu korban Edi dan rekannya Heri tidak melengkapi diri dengan alat keselamatan.
    Saat ini kasus tersebut ditangani Polsek Kebayoran Baru.
    Referensi :
    •http://news.liputan6.com/read/2046470/kecelakaan-kerja-1-pekerja-tewas-1-sekarat
    •http://beritajakarta.com/read/2001/Terjun_Bebas_Pekerja_Bangunan_Tewas#.VgfNNOKaa_A
    •http://www.merdeka.com/peristiwa/2-pekerja-pembangunan-kantor-pajak-jatuh-1-tewas.html

    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya,analisa analisa yang saya data simpulkan sebagai berikut :
    1. Kronologi Kejadian
    Pada selasa (6/5/2014) sekitar pukul 16.00 WIB, terjadi kecelakaan kerja saat pembangunan kantor pajak tepatnya di samping gedung Plaza Bapindo, Jalan Jendral Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Dua pekerja berinisial Edi Prayitno (23) asal bojonegoro, jawa timur dan Heri Mulyadi (25) asal Sukabumi. Tubuh Edi Prayitno menyenggol tiang penyanggah hingga akhirnya terjatuh ironisnya tubuh pekerja asal Bojonegoro, Jawa Timur, itu sebelum mencapai lantai dasar terlebih dahulu menimpa rekan lainnya, Heri, yang tengah bekerja di lantai di bawah lokasi Edi terjatuh. Akibatnya kedua tubuh pekerja bangunan itu pun terjatuh ke lantai dasar.
    2. Analisis Penyebab Langsung
    -Pekerja yang ceroboh karena tidak mengetahui letak tiang penyanggah
    3. Analisis Penyebab Tidak Langsung
    -Tenaga kerja kurang profesional
    -Tidak adanya aspek k3 ketika bekerja diketinggian
    -Pekerja tidak memakai APD saat sedang bekerja
    -Tidak adannya pengawas safety
    -kurangnya keselamatan kerja di area kerja
    -kurangnya pengawasan terhadap pekerja
    4. Rekomendasi Dari Saya
    – Seharusnya mencari pekerja yang ahli di bidang tersebut dan sudah mengikuti training tentang pekerjaan tersebut
    -Harus adanya safety briefing agar pekerja lebih peduli akan keselamatan dalam bekerja
    -Harus menggunakan APD yang standard seperti full body harness
    -Harus ada safety man di tempat pengerjaan agar pekerja mendapat pengawasan ekstra dan dapat meminimalisir angka kecelakaan kerja
    -menginspeksi peralatan terlebih dahulu sebelum beroperasi
    Nama : Dildila.saputra
    NPM : 13.11.106.701501.0843
    Kelas : B1 (Sore)
    Semester : V

  39. Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :
    1. Kronologis Kejadian
    Alat derek atau biasa disebut tower crane milik pengembang apartemen Green Lake View yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Ciputat, Kota Tanggerang terjatuh sekitar pukul 16.00 WIB. Akibat peristiwa tersebut, tiga orang tewas karena tertimpa alat berat tersebut dan “Sedangkan dua orang lagi masih tersangkut dan kegencet besi di atas. Belum diturunin sampai sekarang karena susah posisinya” .

    2. Penyebab Langsung
    kondisi mesin pengangkut alat berat itu sempat melengkung karna baut tower crane patah dan akhirnya menimpa pekerja.

    3. Penyebab Tidak Langsung
    Tidak ada nya perawatan berkala pada tower crane yang digunakan
    Tidak ada pengawasan pada tower crane
    Tidak ada perbaikan kompenen tower crane,baik di lapangan maupun diworkshop

    4. Rekomendasi
    Menerapkan Prosedur dan proses K3 dan keselamatan lingkungan dalam pelaksanaan perawatan dan perbaikan erection dan dismantling tower crane.
    Melaksanakan Perawata Berkala (Priodical Maintenance) sesuai dengan Prosedur dan shop manual dari pabrik pembuatnya.
    Melaksanakan Perbaikan komponen tower carne, baik dilapangan maupun di workshop.
    Melaksanakan Prosedur dan proses Erection dan Dismantling bersama dengan timnya.
    Melaksanakan rekondisi tower crane bersama dengan timnya.
    Membuat Laporan Kerja sesuai prosedur dan proses.

    Nama : chaidir setiawan
    NPM : 13.11.106.701501.0844
    kelas : B1
    Semester :5

  40. 1.Kronologis Kejadian.
    – Pada hari Sabtu, (12/9/2015) sekitar pukul 17:00, terjadi kecelakaan kerja saat pengecatan sebuah ruko milik Andi Efendi (53), di Jalan Khairudin Nasution Kelurahan Pasar Taluk Kota Pekanbaru. Seorang pekerja yang sedang melakukan pengecatan tewas terjatuh dari lantai 2 sebuah ruko. Korban tersebut bernama Dedi (35) warga Desa Pintu Gobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing, Riau. Menurut keterangan para saksi korban yang tidak menggunakan pengaman kerja terpeleset saat hendak turun, korban yang hanya berpijak pada les dinding ruko terjatuh dan tubuh korban langsung meluncur kebawah, saat terjatuh kepalanya terlebih dahulu membentur lantai.

    2.Analisis Penyebab Langsung.
    – kondisi les dinding bangunan yang kemungkinan licin dan terlalu kecil untuk di jadikan pijakan menyebabkan pekerja terjatuh.

    3.Analisis Penyebab Tidak Langsung.
    – tempat kerja yang tidak safe.
    – pekerja lalai dan kurang sadar akan pentingnya keselamatan diri.
    – bekerja tanpa prosedur yang membiarkan pekerja tidak menggunakan body harness saat bekerja di ketinggian.
    – tidak tersedianya sarana-sarana yang menunjang/memenuhi standar keselamatan bagi pekerja.
    – tidak adanya pengawasan.

    4.rekomendasi:
    – memberikan APD kepada setiap pekerja.
    – memberikan Safety Talk kepada setiap pekerja.
    – pengecekan medan tempuh/tempat pijakan sebelum melakukan pekerjaan.
    – menyediakan sarana penunjang keselamatan yang memenuhi standar keselamatan.
    – pengawas yang mengawasi langsung di lapangan.

    Sumber: http://daerah.sindonews.com/read/1043942/174/jatuh-dari-lantai-dua-buruh-bangunan-tewas-mengenaskan-1442064098

    Nama : Reza Fahlevi
    NPM : 13.11.106.701501.1179
    Kelas : B1 (Sore)
    Semester : V (Lima)

  41. SEMARANG – Seorang pekerja proyek Parsum (25), warga Banjarnegara, Rt1/2, Kelurahan Sombong, Kecamatan Punggelan Banjarnegara, tewas setelah terjatuh dari lantai tujuh bangunan tersebut.
    Dari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban bersama rekan-rekannya sedang mengerjakan pelepasan besi kolom di lantai tujuh, proyek apartemen, di Jalan Petempen Selatan I, Kota Semarang.
    Saat terjatuh, tubuh Parsum tidak langsung mendarat ke tanah. Namun, sempat terpantul di jaring yang berada di lantai tiga. Akibat pantulan yang terlalu tinggi, tubuh Parsum terjun bebas ke tanah dan menimpa pekerja lain.
    Salah seorang pekerja yang sempat tertimpa itu adalah Sukardi (54), warga Menawan Rt4/1 Grobogan. Akibatnya, Sukardi mengalami luka-luka cukup serius, dan dirawat di rumah sakit.
    Menurut keterangan salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya, saat kejadian itu, Parsum tiba-tiba berjalan mundur tanpa melihat ke belakang. Dirinya juga tidak tahu kenapa Parsum berjalan mundur.
    “Tiba-tiba mundur-mundur sendiri tanpa tahu kenapa. Mungkin lalai mundur dan langsung terjatuh,” kata dia, kepada wartawan, Sabtu (20/9/2014).
    Tubuh Parsum, lanjut dia, terjatuh bebas ke tanah. Saat jatuh itu, tubuh Parsum menimpa salah satu rekan kerjanya yang mengerjakan proyek di bagian bawah.
    “Ada teman yang tertimpa di bawah. Setelah jatuh kami langsung membawa kedua orang itu ke rumah sakit,” imbuhnya.
    Sementara itu, saat ditemui di Rumah Sakit (RS) Pantiwiloso Citarum Semarang, korban yang tertimpa yakni Sukardi mengaku, tidak tahu tentang kejadian itu. Saat itu, dia baru saja masuk proyek.
    “Tiba-tiba ada kayu terjatuh dari atas dan berhasil saya tangkis dengan tangan kanan. Setelah itu, saya tidak tahu apa yang terjadi, tahu-tahu saat sadar sudah berada di rumah sakit ini,” kata dia.
    Saat ini, jenazah Parsum sudah berada di kamar mayat RS Pantiwilasa Citarum Semarang. Parsum diketahui tewas karena mengalami luka patah tulang dada, tulang punggung, dan patah pada tulang kering di kedua kakinya.
    Kasus kecelakaan kerja tersebut saat ini masih ditangani oleh pihak kepolisian. Sementara dari pihak proyek hingga saat ini, belum mau memberikan keterangan resmi mengenai kejadian itu.

    Sumber : http://daerah.sindonews.com/read/903545/22/jatuh-dari-lantai-tujuh-pekerja-proyek-timpa-temannya-1411210460

    1.Kronologis Kejadian
    Pada hari sabtu (20/9/2014) sekitar pukul 09.00 WIB Seorang pekerja proyek Parsum (25), warga Banjarnegara, Rt1/2, Kelurahan Sombong, Kecamatan Punggelan Banjarnegara, tewas setelah terjatuh dari lantai tujuh bangunan tersebut. Saat itu, korban bersama rekan-rekannya sedang mengerjakan pelepasan besi kolom di lantai tujuh, proyek apartemen, di Jalan Petempen Selatan I, Kota Semarang. Tubuh Parsum,terjatuh bebas ke tanah. Saat jatuh itu, tubuh Parsum menimpa salah satu rekan kerjanya yang mengerjakan proyek di bagian bawah.tubuh korban yang tertimpa tubuh pasrum langsung di bawa ke Rumah Sakit (RS) Pantiwiloso Citarum Semarang.

    2.Analisa Penyebab Langsung
    -Human eror (Tidak Fokus) sehingga mengakibatkan kelalaian saat bekerja

    3. Analisis penyebab tidak langsung
    -kurangnya pengawasan dari pihak K3
    -pekerjaa tidak menggunakana alat pelindung diri saat bekerja di ketinggian (APD)

    4. Rekomendasi
    – Meningkatkan pengawasan dari pihak k3 jika ada
    -Menambahkan Safetyman dalam proyek yang akan dikerjakan untuk mencegah/meminimalisir kecelakaan
    – Melakukan safety briefing sebelum pekerjaan dimulai, agar para pekerja tahu bagaimana kondisi serta resiko yang berada pada area tempat kerja
    -Para pekerja wajib menggunakan alat pelindung diri yang standar saat bekerja di ketinggian

    Nama : Ilham Akbar
    NPM : 13.11.106.701501.0833
    Semester : 5 (Lima)
    Kelas : B1

  42. Hanggar Bandara Hasanuddin Makassar Roboh

    Hanggar milik otoritas bandara wilayah V di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar roboh, Senin 9 Maret 2015. Akibat keejadian tersebut lima pekerja tewas dan 17 lainnya luka-luka.

    “Korban adalah pekerja. Mereka jatuh dan terjepit bangunan,” kata Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Rio Hendarto Budi Santoso, Senin 9 Maret 2015.

    Rio mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, lima korban meninggal masing-masing berasal dari Pulau Jawa, Medan, dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Kata dia, bangunan yang roboh tersebut merupakan proyek yang dikerjakan sementara oleh otoritas Bandara. Dia menegaskan bukan proyek PT Angkasa Pura.

    Menurutnya, dua jenazah yang pertama kali ditemukan ada di Rumah Sakit Bhayangkara. Dua korban lagi dibawa ke Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo Makassar. Sedangkan korban luka lainnya di RS TNI AU Dr Dody Sarjito.

    Bangunan tersebut roboh sekitar pukul 10.00 WITA. Pada saat itu pekerja sedang sibuk dan melakukan aktivitas di sekitar bangunan. Penyelidikan atas penyebab robohnya bangunan menjadi kewenangan otoritas Bandara. “Angkasa Pura tidak berhak melakukan penyelidikan,” ucap Rio.

    Kata Rio, meski demikian kejadian tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin karena lokasinya terpisah jauh dari terminal penumpang. “Aktivitas di terminal penumpang tetap berjalan normal,” ujarnya.

    Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Sulawesi Selatan Bidang Pembangunan, Selle KS Dalle mengatakan, terkait adanya peristiwa tersebut DPRD mengagendakan pemanggilan PT Angkasa Pura I Makassar.
    “Secepatnya kami agendakan pertemuan dengan pihak angkasa pura dan penanggung jawab proyek,” kata Selle.

    Menurutnya, pembangunan hanggar menjadi objek yang harusnya dikerjakan dengan kokoh. Dia juga menyayangkan kejadian tersebut, apalagi sampai menelan korban jiwa dan luka-luka.
    “Kami meminta pemenang tender memberikan asuransi kepada seluruh korban. Baik itu yang luka, terlebih lagi korban jiwa,” ujar Selle.

    Refrensi : http://www.rtv.co.id/read/news/2374/hanggar-bandara-hasanuddin-roboh-5-pekerja-tewas-

    1.Kronologi
    Hanggar Bandara Hasanuddin Makassar roboh,kejadian ini terjadi pada senin 9 maret 2015 sekitar pukul10.00 Wita. Pada saat itu pekerja sedang sibuk dan melakukan aktivitas di sekitar bangunan.Akibat keejadian tersebut lima pekerja tewas dan 17 lainnya luka-luka.

    2.Analisis Penyebab langsung.
    -kualitas bahan konstruksi yang tidak sesuai

    3.Analisis Penyebab Tidak Langsung
    -kurang nya review pekerjaan dari pihak kontraktor terhadap bangunan tersebut.
    -kurangnya pengawasan terhadap pekerja.

    4.Rekomendasi
    Rekomendasi dari saya Pribadi
    -Dilakukannya presentasi awal oleh kontraktor mengenai standarisasi kualitas bahan konstruksi yang dipakai.
    -melakukan review pekerjaan yang telah selesai.

    Nama : Juniel Suryanto Sinaga
    NPM : 13.11.106.701501.0835
    Semester : V (Lima)
    Kelas : B1
    .

  43. Pekerja tewas di gudang manhattan, polisi akan periksa ahli konstruksi
    @IRNewscom | Jakarta: PENYIDIK Polsek Metropolitan Jakarta Selatan akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli konstruksi bangunan dan kimia terkait insiden kecelakaan kerja yang menewaskan lima orang pekerja di Gedung Manhattan Square Cilandak.

    “Keterangan saksi ahli diperlukan terkait proses pembanguannya, bahan bagunan yang digunakan hingga pembangunan lubang pembuangan air limbah,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Selasa (19/2).

    Rikwanto mengatakan penyidik kepolisian juga akan meminta penjelasan saksi ahli mengenai standar keselamatan kerja bagi pekerja bangunan.

    Rikwanto menuturkan saksi ahli akan diminta keterangan seputar kontruksi bangunan termasuk ahli kimia untuk menjelaskan keberadaan lubang pembuangan (septic tank) yang diduga terdapat gas beracun.

    Saat ini, petugas kepolisian masih menunggu hasil penelitian Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri yang menganalisa kandungan sampel genangan air, udara dan gas yang diambil dari lubang lokasi kejadian.

    Sebelumnya, lima pekerja tewas dan dua orang lainnya kritis diduga akibat menghirup gas beracun di Lantai Basement 2 Gedung Manhattan Square Jalan TB Simatupang Kavling 1-S, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Selasa (12/2).

    Peristiwa tersebut menewaskan lima orang pekerja yang salah satu korbannya diidentifikasi bernama Cecep Cahyana (29) asal Kampung Copas RT 02/01 Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, dan Joko, Jimjim, M Saiku, serta Ahmad Samsudin.

    Sementara itu, sebanyak dua orang yang kritis, yakni Masudi (27) asal Jawa Tengah dan Sutaryo alias Haerudin (37) asal Jawa Timur menjalani perawatan di RS Mintoharjo

    Sumber Berita: http://www.indonesiarayanews.com
    http://indonesiarayanews.com#ixzz3mGNRzpcJ

    Berdasarkan artikel dari tugas 1 saya, analisis yang saya dapat simpulkan sebagai berikut :
    1.Kronologi kegiatan
    Terjadinya pada hari selsai tanggal 19 februari 2015 yang menewaskan pekerja dan 2 orang lain nya kritis akibat menghirup gas beracun yang berada di lantai 2 basemant gedung manhanttan square jalan TB simutupang kauling 1-s, cilandak timur , Jakarta selatan.salah satu korban nya didentifikasi bernama cecep cahyana (29) asal kampong copas rt 02/01 kelurahan gunung sari kecamatan ciranjang, cianjur, jawa barat dan joko , jimjim, m saiku, serta ahmad samsudin semester itu sebanyak 2 orang yang kritis , yaitu masudi (27) asal jawa tengah dan sutaryo alias haerudin (37) asal jawa timur menjalani perawatan rs mitoharyo
    2.Analisis Penyebab kejadian
    – pekerja yang keracunan setelah menghirup gas beracun yang di duga dari lubang pembuangan (septic tank)
    -APD (alat pelindung diri ) yang kurang melengkapi bagi pekerja nya
    -pengawasan pekerja lapangan yang tidak mengkontrol pekerjanya
    -bahan banhunan yang kurang sesuai standarisasi kontruksi bangunan
    3.Analisis penyebab tidak langsung
    -tidak adanya pengecekan gas terlebih dahulu dalam pekerjaan ini
    -para pekerja yang kurang memperhatikan bahaya dari area kerja yang dikerjakan
    -faktor peralatann kurang nya peralatan APD yang di gunakan oleh pekrja tersebut
    4.Rekomdasi dari saya
    -memberikan APD (alat pelindung diri ) bagi pekerja yang bekerja
    -memastikan safety talk terlebih dahulu kepada pekerja , memberi training dan sop
    – Pengawas proyek memberitahukan kondisi bahaya dan resiko yang dapat terjadi dilingkungan kerja kepada para pekerja
    -Melakukan Pengecekan atau survey terlebih dahulu di area tempat kerja
    – harus menyiapkan tenaga ahli yang dapat menilai kondisi tempat kerja
    Nama: Eka fajar bahari
    NPM : 13.11.106.70150.0834
    Kelas : Sore (B1)
    Semester : V (Lima)

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.